0000
0000
RUANGAN ROE
POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA
SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
REGULER V
TAHUN 2022
Dena
AULA C
h Dapur
WC
TEMPAT ALAT
KEBERSIHAN
Rg. mahasiswa
AULA B HCU
MEJA PERAWAT
RUANG OBAT
M a su k
NURSE STATION
P in tu
RUANG PERAWAT
M1
karakteristik responden perawat berdasarkan
pendidikan
DIAGRAM
24%
D3
48%
D4/STR KEP
24% S1
4%
NERS
karakteristik responden perawat berdasarkan
pelatihan
Diagram
Pelatihan
0%
Pernah pelatihan
tidak pernah pelatihan
100%
PENJELASAN
1) Ruangan
Lingkungan kerja untuk pencapaian proses menajemen keperawatan di ruang rawat inap ROE secara keseluruhan
minimal mempunyai ruang perawatan lengkap dengan tempat tidur pasien, ruang perawat atau nurse station
berada di samping ruang perawatan, ruang karu, kamar mandi, ruang ganti perawat, ruang pertemuan, ruang
dapur dan gudang.
a) Peralatan
4. Perawat ruangan dibagi menjadi 3 tim yang terdiri dari tenaga professional,
teknikal, dan pembantu dalam satu grup kecil yang saling membantu.
b. Timbang Terima
Berdasarkan hasil pengamatan pada tanggal 18 dan 19 April 2022 timbang terima di ruang ROE
RSUD Doris Sylvanus sudah dilakukan secara sistematis pada setiap pergantian shift jaga.
Timbang terima dilaksanakan sesuai dengan kondisi pasien dimana intervensi didokumentasikan
dalam buku status pasien dan buku timbang terima. Format timbang terima dibuku status
menggunakan format SBAR yaitu situation, background, assesment dan recommendation.
Sedangkan buku timbang terima berisi tanggal, nama, No kamar dan terapi yang didapat. Pada
prinsipnya timbang terima diruangan cempaka sudah dilaksanakan sesuai prosedur, yaitu
timbang terima diikuti oleh seluruh perawat jaga dan kepala ruangan (kecuali sift sore ke malam)
serta mahasiswa praktik. Saat operan pagi dan sore timbang terima dibuka oleh kepala ruangan
lalu kepala ruangan mempersilahkan untuk perawat yang jaga sebelumnya untuk mengoperkan
keperawat yang jaga selanjutnya. Hal-hal yang dioperkan yaitu meliputi Nama, No kamar, Dx
medis, Dx Keperawatan, hari ke, keluhan pasien, data objektif seperti TTV atau hasil pemeriksaan
lainya serta terapi yang didapat, intervensi yang sudah dan belum dilakasanakan. Setelah semua
pasien selesai dioperkan kepala ruangan menutup dengan do’a. Selanjutnya perawat berkeliling ke
ruangan dari pasien satu ke pasien lainnya untuk validasi, namun kepala ruangan terkadang tidak
mengikuti keliling dikarenakan kesibukan kepala ruangan.
Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan di ruang ROE RSUD Doris Sylvanus saat ini sudah terlaksana. Tetapi belum ada format
maupun dokumentasi ronde keperawatan. Untuk menggantikannya ruang ROE biasanya menggunakan
RDK (Refleksi Diskusi Kasus) dimana untuk menyelesaikan masalah keperawatan, perawat melakukan
share dengan perawat lain termasuk kepala ruangan, namun jika dalam pelaksanaan RDK perawat tidak
dapat menyelesaikan masalah keperawatan maka perawat biasanya mengkomunikasikan hal tersebut pada
dokter yang merawat. Untuk pelaksanaan RDK tidak pernah ditentukan jadwal yang tetap.
Beberapa kendala pelaksanaan ronde keperawatan di ruang ROE RSUD Doris Sylvanus tidak dilakukan
karena:
Berdasarkan pengkajian yang kami lakukan pada tanggal 18 – 20 April 2022 supervisi yang dilakukan di ruang ROE RSUD Doris
Sylvanus yaitu Supervisi dilakukan secara periodik setiap 1 minggu sekali oleh Kepala ruangan Cempaka yaitu untuk menilai
kinerja ketua tim , perawat ruangan saat melakukan tindakan keperawatan apakah sudah sesuai dengan protap keperawatan yang
ada atau belum. Selain oleh kepala ruangan supervisi juga dilakukan oleh Komite keperawatan setiap 6 bulan sekali. Dalam
pelaksanaan supervisi komite keperawatan dibagi menjadi 3 yaitu supervisi mutu yang dilakukan tiap 6 bulan sekali, sedangkan
supervisi kredensial dan mutu dilakukan tiap 1 bulan sekali. Selain itu juga terdapat pengamat setiap shift pagi dan malam. Untuk
supervisi sudah ada format yang baku dari komite keperawatan sehingga didapatkan penilaian terhadap kinerja perawat di
masing-masing ruangan.
e. Discharge Planning
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada tanggal 18-20 Januari 2022, discharge planning di ruang ROE RSUD Doris Sylvanus
sudah dilaksanakan hampir optimal pada semua pasien yang akan pulang oleh perawat ruangan. Kartu discharge planning sudah
ada dengan isi sesuai dengan standart, yaitu: Identitas pasien, masalah keperawatan yang perlu ditindak lanjuti, health education
mengenai cara pemberian makan dan minum, perawatan luka, cara batuk efektif, cara melakukan aktifitas bertahap, pengaturan
diet, cara pemberian obat : oral, injeksi, tetes, suppositoria, cara melakukan teknik relaksasi, tanda kegawatan pada pasien dan
penatalaksanaan di rumah. Obat-obatan yang dibawa pulang (nama obat,dosis), surat control hanya saja untuk pemberian leaflet
belum dilaksanakan karena menunggu bagian humas.
f. Penerimaan Pasien Baru
Pasien datang dari IGD, Poli atau ruangan lain kemudian masuk ke ruangan ROE, berdasarkan diagnosa
medis dan hasil operan perawat ruangan sebelumnya pasien dikategorikan apakah masuk keruangan
penyakit paru atau penyakit interna. Penyakit paru terdiri dari penyakit infeksius dan non infeksius, begitu
juga penyakit interna. Selanjutnya perawat memberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang letak
ruang perawat dan menjelaskan tentang cara memanggil perawat jika memerlukan bantuan dengan
memencet bel yang telah tersedia di kamar pasien. Setelah semua informasi tersampaikan, perawatan
menanyakan kejelasan tentang pemberian informasi kepada pasien atau keluarga. Setelah masuk
keruangan yang telah ditentukan, pasien di lakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik.
g. Pendokumentasikan Keperawatan
Sistem pendokumentasian di pavilium cempaka berdasarkan SOR (Source Oriented Record) yaitu suatu
sistem pendokumentasian yang berorientasi dari berbagai sumber tenaga kesehatan misalnya dokter,
perawat, asisten perawat, ahli gizi dan lain-lain.
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 18-20 April 2022 ditemukan data yaitu:
TINGKAT KEPUASAN
12
0%
4%
1
4 3
52% 2
44%
3
4
karakteristik responden perawat berdasarkan
umur
DIAGRAM
karakteristik responden perawat berdasarkan
JK
DIAGRAM
ANALISA SWOT
Analisa SWOT M1 (Man)
Analisa SWOT Bobot Rating Rating x Bobot Faktor Eksternal (EFAS) EFAS
Faktor Internal (IFAS) IFAS Opportunity = O-T
Stregth = S-W
1. Adanya Asper yang 0,50 3 1,50 = 3,15-2,40
1. Sudah ada SOP masing- 0,35 3 1,05 = 2,95-3,00
membantu pekerjaan perawat = 0,75
masing untuk petugas = -0,05
ruangan sesuai jabatan ruangan
2. Terdapat struktur organisasi 0,15 3 0,45 2. Beberapa perawat 0,35 3 1,05
3. Adanya perawat yang 0,20 3 0,60 mempunyai kemauan untuk
mengikuti pelatihan- melanjutkan ke jenjang lebih
pelatihan
tinggi
4. Hubungan antar perawat juga 0,20 3 0,60
3. Adanya perawat 0,15 4 0,60
terjalin dengan baik.
5. Terdapat komunikasi 0,05 3 0,15
magang/orientasi
terapeautik antara tenaga TOTAL 1 3,15
kesehatan dengan pasien Theatred
6. Terdapat mahasiswa praktek 0,05 2 0,10 1. Ada tuntutan tinggi dari 0,30 3 0,90
TOTAL 1 2,95
masyarakat untuk pelayanan
Weakness
yang lebih profesional
1. Tenaga perawat shif siang 0,45 3 1,35
2. Makin tinnginya kesadaran 0,30 3 0,90
dan malam masing–masing
hanya berjumlah 4 orang masyarakat akan pentingnya
sehingga tidak sebanding kesehatan
dengan jumlah pasien 3. Adanya persaingan dengan 0,20 2 0,40
dirawat
rumah sakit lain
2. Beban kerja perawat tinggi 0,55 3 1,65
4. Adanya pertanggungjawaban 0,20 2 0,40
legalitas bagi pasien
TOTAL 1 3,00
TOTAL 1 2,40
Analisa SWOT M-2 (Material)
Analisa SWOT Bobot Rating Bobot x Rating Faktor Eksternal (EFAS) EFAS
Weakness
Analisa Swot Bobot Rating Bobot x Rating Eksternal Faktor (EFAS) EFAS
Opportunity = O-T
Internal Faktor (IFAS)
a. Adanya mahasiswa praktika 0.2 2 0,4 = 2,60-3,00
manajemen keperawatan
Strength IFAS = -0,40
b. Adanya pelatihan dan seminar
tentang managemen 0,6 3 1,8
a. Penerapan ronde sudah ada 0,45 3 1,35 = S-W
keperawatan
b. Ronde sudah disosialisasikan c. Adanya kesempatan dari Karu
0,55 3 1,65 = 3,00-2,00
ke seluruh perawat untuk mengadakan ronde
Weakness
TOTAL 1 2,60
a. Sudah ada program 0,3 3 0,9 = 3,2 -2,55 a. Adanya kerjasama yang baik 0,50 2 1,00 = 2,00-3,00
sentralisasi obat untuk kelas I
= 0,75
antara mahasiswa dan
= -1,00
b. Terpusat pada nurse station
perawat
c. Kepala ruangan mendukung 0,3 3 0,9
Weakness Theatred
a. Sentralisasi obat hanya 0,55 3 1,65 a. Tuntutan pelayanan yang 1,00 3 3,00
dijalankan untuk kelas I
professional
b. Kurangnya kesiapan perawat
untuk melakukan sentralisasi 0,45 2 0,90 TOTAL 1 3,00
obat.
TOTAL 1 2,55
Discharge planning
Analisa SWOT Bobot Rating Bobot x Rating Eksternal Faktor (EFAS) EFAS
Analisa Swot Bobot Rating Bobot x Rating Eksternal Faktor (EFAS) EFAS
Opportunity = O-T
Internal fakTor (IFAS) IFAS
1. Peluang perawat untuk 0,25 2 0,50 = 2,75-2,5
Strength = S-W meningkatkan pendidikan
(pengembangan SDM) 0,2 3 0,60 = 0,25
a. Sistem pendokumentasian 0,55 2 1,1 = 2,45-2,45 2. Mahasiswa Praktik untuk
mengembangkan system
yang berlaku di Ruang dokumentasi
= 0,0 3. Adanya sitem akreditasi RS
Cempaka saat ini adalah 0,30 3 0,90
sehingga memotivasi untuk
SBAR mendokumentasikan asuhan 0,25 3 0,75
keperawatan
b. Rata-rata perawat mengerti 0,45 3 1,35 4. Adanya dukungan kepala
ruangan terhadap
pengisian serta telah dokumentasi keperawatan
melakukan dokumentasi
setelah melakukan tindakan TOTAL 1 2,75
kurang tepat
TOTAL 1 2,45 TOTAL 1 2,5
IDENTIFIKASI
MASALAH
Sarana dan Prasarana (M2)
Masalah :
a. Alat-alat yang tersedia sudah memadai namun sebagian perlu perbaikan dan penambahan
Penyebab :
a. Banyaknya pasien di Ruang Cempaka menyebabkan alat kesehatan sering dipakai, sehingga alat kesehatan
cepat rusak dan tidak dapat digunakan kembali.
MAKP
(M3)
*Sentralisasi Obat*
Masalah :
a. Selama ini belum ada format persetujuan sentralisasi obat untuk pasien
b. Pelaksanaan sentralisasi obat belum dilakukan sementara ini
Penyebab :
Formatdan perlengkapan sentralisasi obat belum tersedia
*Discharge Planning*
Masalah :
a.Discharge planning belum terlaksana sesuai standar baku, diantaranya: pemberian pendidikan
kesehatan dilakukan secara lisan kepada pasien/keluarga, dan belum semua diberikan lieflet.
Penyebab :
Kurangnya sumber daya untuk melaksanakan pendokumentasian discharge planning.
Ronde Keperawatan
Masalah :
a. Ronde keperawatan belum terlaksana kecuali jika ada mahasiswa praktek.
b. Kurangnya pengetahuan perawat tentang ronde keperawatan
Penyebab:
a. Kurangnya sumber daya dalam melakukan ronde keperawatan.
b. Ronde keperawatan jarang dilakukan sehingga para perawat kurang memahami ronde
keperawatan
TERIMAKASIH