Anda di halaman 1dari 20

PENGENDALIAN

INTERN
Portfolio Presentation
Menurut SA 315
Place Your Picture Here And Send To Back
Proses yang dirancang, di implementasikan dan dipelihara oleh
pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola, manajemen dan
personal lain untuk menyediakan keyakinan memadai tentang
pencapaian tujuan suatu entitas yang berkaitan dengan keandalan
laporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi,dan kepatuhan
terhadap undang-undang.
DEFINISI
Pengendalian internal (internal control) bertujuan
untuk memastikan bahwa sistem dan prosedur yang
sudah ditetapkan oleh organisasi nirlaba dipatuhi.
Pengendalian internal ini juga digunakan untuk
mengidentifikasi apabila terdapat permasalahan
dalam tingkat operasioanal, termasuk dalam
koordinasinya dengan para stakeholder.
TUJUAN
1. Menjaga aset atau harta
kekayaan organisasi.
2. Memeriksa dan mengidentifikasi
keunggulan data akuntansi.
3. Mendorong efisiensi dalam
operasional organisasi
4. Mendorong kepatuhan para staf
terhadap kebijakan yang telah
ditetapkan dalam organisasi.
Tujuan

Ruang lingkup
penerapan
pengendalian intern.

Komponen
Komponen Pengendalian Intern

Penilaian risiko, identifikasi entitas dan analisis


terhadap risiko yang relevan untuk mencapai
Lingkungan pengendalian, menetapkan tujuanya dan menentukan risiko yang harus dikelola
corak suatu organisasi, mempengaruhi .
kesadaran pengendalian orang-orang

Informasi dan komunikasi: pengidentifikasian,


penangkapan dan pertukaran informasi dalam suatu
Aktivitas pengendalian, kebijakan bentuk dan waktu yang memungkinkan orag
prosedur yang membantu menjamin melaksanakan tanggung jawab mereka
bahwa arahan manajemen Pemantauan: proses yang menentukan
dilaksanakan kualitas kinerja pengendalian intern
. sepanjang waktu
.
Penjelasan
1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Lingkungan pengendalian adalah rangkaian standar, proses dan struktur yang menjadi dasar dalam penyelenggaraan
pengendalian intern di seluruh organisasi. Dewan pengawas dan manajemen puncak menciptakan irama pada level tertinggi
organisasi mengenai pentingnya pengendalian intern dan standar perilaku yang diharapkan. Lingkungan pengendalian yang
dihasilkan akan berdampak luas terhadap sistem pengendalian intern secara keseluruhan.

2. Penilaian Risiko (Risk Assessment)


Risiko yang dihadapi organisasi bisa bersifat internal (berasal dari dalam) ataupun eksternal (bersumber dari luar). Risiko
yang teridentifikasi akan dibandingkan dengan tingkat toleransi risiko yang telah ditetapkan. Penilaian risiko menjadi dasar
bagaimana risiko organisasi akan dikelola. Salah satu prakondisi bagi penilaian risiko adalah penetapan tujuan yang saling
terkait pada berbagai tingkatan organisasi. Manajemen harus menetapkan tujuan dalam kategori operasi, pelaporan, dan
kepatuhan dengan jelas sehingga risko-risiko terkait bisa diidentifikasi dan dianalisis. Manajemen juga harus
mempertimbangkan kesesuaian tujuan dengan organisasi. Penilaian risiko mengharuskan manajemen untuk memperhatikan
dampak perubahan lingkungan eksternal serta perubahan model bisnis organisasi itu sendiri yang berpotensi mengakibatkan
ketidakefektifan pengendalian intern yang ada.
Penjelasan
3. Kegiatan Pengendalian (Control Activities)
Kegiatan pengendalian dilaksanakan pada semua tingkatan organisasi, pada berbagai tahap proses bisnis, dan pada konteks
lingkungan teknologi. Kegiatan pengendalian ada yang bersifat preventif atau detektif dan ada yang bersifat manual atau
otomatis. Contoh kegiatan pengendalian adalah otorisasi dan persetujuan, verifikasi, rekonsiliasi, dan reviu kinerja. Dalam
memilih dan mengembangkan kegiatan pengendalian, biasanya melekat konsep pemisahan fungsi (segregation of duties).
Jika pemisahan fungsi tersebut dianggap tidak praktis, manajemen harus memilih dan mengembangkan alternatif kegiatan
pengendalian sebagai kompensasinya.

4. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)


komunikasi merupakan proses berulang (iterative) dan berkelanjutan untuk memperoleh, membagikan dan menyediakan
informasi. Komunikasi internal harus menjadi sarana diseminasi informasi di dalam organisasi, baik dari atas ke bawah,
dari bawah ke atas, maupun lintas fungsi.

5. Kegiatan Pemantauan (Monitoring Activities)


Kegiatan pemantauan mencakup evaluasi berkelanjutan, evaluasi terpisah, atau kombinasi dari keduanya yang digunakan
untuk memastikan masing-masing komponen pengendalian intern ada dan berfungsi sebagaimana mestinya. Evaluasi
berkelanjutan dibangun di dalam proses bisnis pada tingkat yang berbeda-beda guna menyajikan informasi tepat waktu.
Evaluasi terpisah dilakukan secara periodik, bervariasi lingkup dan frekuensinya tergantung pada hasil penilaian risiko,
efektivitas evaluasi berkelanjutan, dan pertimbangan manajemen lainnya.
Lingkup lingkungan Pengendalian

Partisipasi dewan
komisaris atau komite
audit F
Option
Komitmen terhadap
kompetensi
E
Option

Integritas dan nilai


D Kebijakan dan praktik
Option sumber daya manusia
etika
C Pemberian wewenang
Option
dan tanggung jawab
B
Option
Struktur organisasi
A
Option
Penilaian Risiko

Tindakan manajemen untuk mengidentifikasi, menganalisis risiko yang relevan dalam


penyusunan laporan keuangan dan perusahaan secara umum.

Tujuan Tujuan di Identifikasi


perusahaan setiap risiko dan Restrukturisasi
secara korporasi.
tingkat analisisnya
keseluruhan
proses
n
Aktivitas
n d a
j a k a g Pengendalian
b i a n
Ke edur y n
o s n g a
pr i t d e
r k a And Send TosBack
ta
01 Review terhadap kinerja

te i
Your Picture Here

k ti v a n
a d a l i 02
n
Pengolahan informasi

n g e
p e Pengendalian phisik
03

04 Pemisahan tugas
Informasi dan Komunikasi
Tindakan untuk mencatat,
memproses dan melaporkan
transaksi yang sesuai untuk
menjaga akuntablitas. yang
termasuk komponen ini adalah
sebagai berikut.
• Quality of information (kualitas
informasi)
• Effectiveness of communication
(efektivitas komunikasi)
Monitoring
Penilaian terhadap mutu pengendalian
internal secara berkelanjutan maupun
periodik untuk memastikan pengendalian
internal telah berjalan dan telah dilakukan
penyesuian yang diperlukan sesuai kondisi
yang ada. yang termasuk di dalam komponen
ini, yakni:
• pengawasan yang terus berlangsung
• evaluasi yang terpisah
• melaporkan kekurangan-kekurangan yang
terjadi
Jika
pengend
alian
lemah n P e n ge n d al i a n
Hubun g a g k u p
n g a n L i n
D e
Intern
e me r i ks aa n
P
Terjadinya
kesalahan
semakin tin
gg i
Evaluasi Pengendalian Intern

ICQ FLOWCHART NARRATIVE


PENJELASAN
Cara ini banyak digunakan oleh kantor akuntan
public (KAP), karena dianggap lebih sederhana dan
praktis. Biasanya KAP sudah memiliki satu set ICQ
yang standar, yang bias digunakan untuk memahami
dan mengevaluasi struktur pengendalian intern
diberbagai jenis perusahaan.pertanya-pertanyaan
dalam ICQ diminta untuk dijawab ya (Y), Taidak,
(T), atau tidak relevan (TR). Jika pertanyaan-
pertanyaan tersebut sudahdisusun dengan baik, maka
jawaban YA akan menunjukan cirri internal control
yang baik, TIDAK akan menunjukan cirri internal
control yang tidak lemah, TIDAK RELEVAN berarti
pertanyaan tersebut tidak relevan untuk perusahaan
tersebut.
PENJELASAN
Flow chart menggambarkan arus dokumen dalam system dan prosedur disuatu unit
usaha, misalnya dalam flow chart untuk system dan prosedur pembelian, utang dan
pengeluaran kas, digambarkan arus dokumen mulai dari permintaan pembelian, order
pembelian sampai dengan pelunasan utang yang berasal dari pembelian tersebut.

Setelah flow chart dibuat auditor harus melakukan walk throuht, yaitu mengambil dua
atau tiga dokumen untuk menguji apakah prosedur yang dijalakan sesuai dengan apa
yang digambarkan dalam flowchart. Mislanya ambil satu set dokumen untuk pelunasan
utang yang berasal dari pembelian persediaan secara kredit. Periksa apapkah semua
dokumen sudah diproses sesuai dengan prosedur yang dugambarkan dalam flowchart
pembelian, utang, dan pengeluaran kas.
Dalam hal ini auditor mennceritakan dalam  prosedur akuntansi yang berlaku di
perusahaan, misalnya prosedur pengeluaran kas, cara ini biasa digunakan untuk client
kewcil yang pembukuannya sederhana.
Auditor harus mendokumentasi pemahan atas pengendalian intern tentang komponen
pengendalian intern perusahaan yang diperoleh ubntuk merencanakan audit.
Bentuk dan isi dokumentasi dipengaruhi oleh ukuran dan kompleksitas perusahaan yang
bersangkutan. Sebagai contoh, dokumentasi pemahaman tentang pengendalian intern
perusahaan besar dan kompleks dapat menckup bagan alir,nkuisioner, atau table
keputusan. Namun, untuperusahaan kecil, dokumentasi dalam bentuk memorandum sudah
memadai.
VIDEO PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN

https://www.youtube.com/watch?v=jv-JsPYNiIM

https://www.youtube.com/watch?v=JQjMyfPEfFE

https://www.youtube.com/watch?v=eiijmF-b8fA
DAFTAR
PUSTAKA
Sukrisno Agoes. 2017. Auditing Petunjuk Praktek Pemeriksaan Akuntan Publik. Penerbit Salemba
.
Empat.

William C. Boynton, Raymond N. Johnson, Walter G.Kell. Modern Auditing Edisi 7 Jilid 1 dan 2.
Penerbit Erlangga.

Standar Profesional Akuntan Publik Tahun 2017


http://www.integrasi-edukasi.org/pengertian-pengendalian-internal-internal-control/
https://www.klikharso.com/2016/07/pengendalian-intern-coso-terbaru.html
https://www.academia.edu/12521247/Materi_Kuliah_Sistem_Pengendalian_Internal_COSO
https://www.ansoriweb.com/2020/03/pengertian-flowchart.html
https://siskanovianti935.wordpress.com/2013/11/06/materi-auditing/

Anda mungkin juga menyukai