Merokok
Alkohol
Kafein
PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
Helicobacter pylori adalah bakteri gram negatif
Kemampuan bakteri ini untuk dapat hidup dalam suasana asam ini, sebagian disebabkan oleh
aktivitas urease yang luar biasa, dimana urease dapat merubah urea pada cairan lambung menjadi
H.Pylor ammonia alkalin dan karbon dioksida.
i
H.pylori menyebabkan inflamasi ringan yang kronis pada lambung.
H.pylori dapat dibagi atas 2 kelompok yaitu strain tipe 1 dan tipe 2.Strain tipe 1 dengan cagA
(cytotoxin associated gene A) dan vacA (vacuolating cytotoxin gene A) yang positif. Sedangkan
strain tipe 2 cagA negatif dan vacA in-aktif.
Tipe 1 lebih berperan dalam timbulnya ulkus peptikum,radang dan kerusakan jaringan
dibandingkan tipe 2.
Patogenesis H.Pylori
Para peneliti telah mengidentifikasi beberapa protein bakteri yang dibutuhkan untuk kolonisasi H.pylori pada mukosa lambung.
Termasuk beberapa protein aktif yang dibutuhkan H.pylori untuk masuk ke dalam permukaan mukosa (contohnya flagellin, yang
telah dikodekan menjadi gen flaA dan flaB).
Ketika bakteri sudah berada dalam mukosa lambung, terjadi perangsangan hipoklorhidria dengan mekanisme yang belum diketahui.
Enzim urease yang diproduksi oleh bakteri menciptakan lingkungan mikro yang baik untuk terjadinya kolonisasi.
Terdapat pula peranan enzim cecropins yang dihasilkan oleh bakteri H.pylori dan menginhibisi pertumbuhan dari organisme
kompetitor. Juga terdapat enzim adenosinetriphosphatase tipe P, yang mencegah terjadinya alkalinisasi yang berlebihan akibat
aktivitas urease.
Patogenesis H.Pylori
Saat menempel pada mukosa lambung, H.pylori menyebabkan cedera jaringan melalui rangkaian kejadian yang kompleks
yang tergantung pada faktor inang dan pathogen.
H.pylori, seperti bakteri gram negatif lainnya memiliki dinding sel lipopolisakarida yang dapat merusak integritas mukosa.
Kemudian, H.pylori melepaskan beberapa protein pathogen yang dapat menginduksi cedera jaringan.
Saat kolonisasi pada mukosa berlangsung, protein immunogenik H.pylori menginduksi reaksi inflamasi yaitu dengan
gastritis neutropilik, yang menyebabkan timbulnya manifestasi klinis dari infeksi.
Proses ini diperantarai oleh faktor inang, termasuk interleukin 1, 2, 6, 8, dan 12; interferon gamma; TNF- α ; limfosit T dan
B; dan sel-sel fagosit.
Faktor-faktor ini menyebabkan cedera jaringan dengan melepaskan berbagai oksigen reaktif dan sitokin-sitokin
peradangan.H.pylori juga dapat mempercepat apoptosis dari mukosa.
Selain menyebabkan cedera lokal pada mukosa gaster, H.pylori juga menyebabkan perubahan
sekresi gaster.
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa pasien dengan tukak duodeni yang telah terinfeksi
oleh H.pylori, telah memperlihatkan peningkatan kadar gastrin, yang akan menyebabkan
meningkatnya produksi asam.
MANIFESTASI KLINIS
Nyeri epigastrium
Mual
Muntah
Kembung
Sendawa
Auskultasi (penurunan
peristaltik usus)
Pemeriksaan penunjang
UBT
Darah lengkap
Endoskopi
Radiologi
Biopsi
DIAGNOSIS BANDING
1. Gastritis
2. GERD
3. Angina pektoris
4. Abses hepar
TATA LAKSANA
FA R M A K O L O G I N O N FA R M A K O L O G I
Antasid Istirahat
PPI Diet
Perdarahan
Perforasi
Dubia ad bonam