Anda di halaman 1dari 15

1

PEMERIKSAAN PAJAK
Nama Kelompok:
Rendy Anugerah Pamungkas (2021DP030)
Sobhita Akbar N.D.S (2021DPK09)
2

Pengertian Pemeriksaaan Pajak


Pemeriksaan pajak adalah serangkaian kegiatan mencari, mengumpulkan, mengolah
data dan atau keterangan lainnya untuk mengunji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan dan tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan
perundang undang perpajakan.

Sedangkan definisi pemeriksaan dijelaskan pada Peraturan Menteri Keuangan


Nomor 82/PMK.03/2011 tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak Pasal 1 ayat (2) yang
berbunyi :
"Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data,
keterangan,dan bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan
suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan."
3

Tujuan Pemeriksaan Pajak


Tujuan dari pemeriksaan pajak ialah :
Menguji keputusan pemenuhan kewajiban perpajakan :
Harus dilakukan dalam hal wajib pajak mengajukan permohonan restitusi sebagaimana dimaksud dalam
pasal 17B Undang-Undang KUP
Dapat dilakukan dalam hal wajib pajak :
1. menyampaikan SPT LB, termasuk yang telah diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan
pembayaran pajak ;
2. menyampaikan SPT rugi
3. tidak menyampaikan SPT atau menyampaikan SPT tetapi melampaui jangka waktu yang telah
ditetapkan dalam surat teguran
4. melakukan penggabungan, peleburan, pamekaran, likuidasi,pembubaran usaha
5. WP OP yang akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya atau
6. menyampaikan Surat Pemberitahuan yang memenuhi kriteria seleksi berdasarkan hasil analisis risiko
(risk based selection) mengindikasikan adanya kewajiban perpajakan Wajib Pajak yang tidak dipenuhi
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
4

Jenis dan Jangka Waktu Pemeriksaan Pajak


1. Jenis Pemeriksaan.
a. Pemeriksaan Lapangan dilakukan di tempat WP atas satu jenis pajak, beberapa jenis pajak atau
seluruh jenis pajak, untuk tahuntahun yang lalu maupun untuk tahun berjalan.
b. Pemeriksaan Kantor adalah Pemeriksaan yang dilakukan di kantor Direktorat Jenderal Pajak.
2. Jangka Waktu
a. Pemeriksaan Lapangan dilakukan dalam jangka waktu paling lama 4 (empat) bulan dan dapat
diperpanjang menjadi paling lama 8 (delapan) bulan yang dihitung sejak tanggal Surat perintah
Pemeriksaan sampai dengan tanggal Laporan Hasil Pemeriksaan.
b. Pemeriksaan Kantor dilakukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga bulan dan dapat
diperpanjang menjadi 6 (enam) bulan yang dihitung sejak tanggal Wajib Pajak datang
memenuhi surat panggilan dalam rangka Pemeriksaan Kantor sampai dengan tanggal Laporan
Hasil Pemeriksaan.

Apabila dalam pemeriksaan lapangan ditemukan indikasi yang terkait dengan transfer pricing dan atau
transaksi khusus lain. Dalam hal pemeriksaan dilakukan berdasarkan kriteria pemeriksaan pajak.
5

Metode Pemeriksaan Pajak


Metode Pemeriksaan Pajak :
1. Metode Langsung

Metode langsung adalah teknik dan prosedur pemeriksaan dengan melakukan pengujian atas
kebenaran pospos Surat Pemberitahuan (SPT) termasuk lampirannya, yang dilakukan secara
langsung terhadap buku, catatan, dan dokumen terkait.

2. Metode Tidak Langsung

Metode tidak langsung adalah teknik dan prosedur pemeriksaan dengan melakukan pengujian atas
kebenaran pospos Surat Pemberitahuan (SPT) termasuk lampirannya, yang dilakukan secara tidak
langsung melalui suatu pendekatan penghitungan tertentu.
6

Pemeriksaan Hal Tertentu


1. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan Khusus harus dilakukan melalui PL atau PSL untuk satu, beberapa atau seluruh jenis pajak kewajiban Wajib
Pajak termasuk Wajib Pajak yang diberikan fasilitas pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak, berdasarkan:
1. Adanya dugaan melakukan tindak pidana di bidang perpajakan
2. Pengaduan masyarakat, termasuk melalui Kotak Pos 5000
3. Data baru atau data yang semula belum terungkap
4. Permintaan Wajib Pajak
5. SPT lebih bayar hasil edit
6. Pertimbangan Direktur Jendral Pajak Khusus untuk kriteria pemeriksaan pada butir 3 hanya diberlakukan terhadap
Wajib Pajak yang telah diberikan fasilitas pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak.
2. Pemeriksaan Bukti Permulaan
Adalah Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendapatkan bukti permulaan tentang adanya dugaan telah terjadi tindak pidana
di bidang perpajakan.
3. Pemeriksaan Ulang
Pemeriksaan ulang berdasarkan:
a. Persetujuan Dirjen Pajak,
b. Intruksi Dirjen Pajak.
Pemeriksaan ulang hanya dapat dilakukan dalam hal :
c. Terdapat data baru dan atau data yang semula belum terungkap yang dapat mengakibatkan penambahan pajak
terutang
d. Pertimbangan Dirjen Pajak
e. Terdapat indikasi bahwa Wajib Pajak melakukan tindak pidana di bidang perpajakan
7

Penyelesaian dan Pembatalan


1) Penyelesaian Pemeriksaan
Pemeriksaan
Pemeriksaan lapangan dan kantor dapat diselesaikan dengan cara :
A. Menghentikan pemeriksaan dengan membuat LHP Sumir Dikarenakan:
a. WP tidak ditemukan
b. Pemeriksaan untuk SPT yang bukan restitusi (bukan Ps 17B UU KUP)
c. disetujui dilakukan Pemeriksaan Bukper
d. Pemeriksaan atas permohonan restitusi (Ps 17B UU KUP) ditangguhkan
e. Karena dilakukan pemeriksaan Bukper
B. Membuat LHP sebagai dasar penerbitan SKP Dikarenakan:
a. WP tidak ditemukan & Pemeriksaan dilakukan terhadap permohonan restitusi Ps 17B UU KUP
b. WP ditemukan & Pemeriksaan dapat diselesaikan sesuai jangka waktu pemeriksaan
c. WP ditemukan & SPHP belum dapat diselesaikan sampai dengan berakhirnya perpanjangan jangka waktu
pemeriksaan
2) Pembatalan Pemeriksaan
Pembatalan pemeriksaan ada dua, yaitu pembatalan hasil pemeriksaan dan pembatalan penugasan pemeriksaan.
Pembatalan hasil pemeriksaan artinya yang dibatalkan adalah "hasil" pemeriksaan berupa surat ketetapan pajak
(SKP). Sedangkan pembatalan penugasan adalah pembatalan atas Surat Perintah Pemeriksaan [SP2]. Dengan
dibatalkannya SP2 maka "seolah-olah" tidak ada SP2. Sehingga atas pemeriksaan tersebut tidak ada Surat
Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan [SPHP] dan Laporan Hasil Pemeriksaan [LHP].
8

Gugatan Dalam Pemeriksaan Pajak


Dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1) Dilakukan oleh majelis dan dinyatakan terbuka untuk umum dengan kegiatan :
a) Pembukaan sidang
b) Pemeriksaan kelengkapan
c) Memanggil tergugat dan penggugat
d) Penjelasan sengketa
e) Pernyataan kepada tergugat
f) Pertanyaan kepada saksi
g) Penyelesaian siding
2) Dilakukan oleh majelis atau hakim tunggal. Pemeriksaan dilakukan terhadap:
a) Sengketa pajak tertentu
b) Sengketa pajak yang tergugatnya tidak memenuhi ketentuan:
• Gugatan diajukan dengan surat gugatan dalam bahasa Indonesia kepada pengadilan pajak
• Satu pelaksana penagihan atau satu keputusan diajukan satu surat gugatan.
c) Gugatan yang tidak diputus dalam waktu bulan sejak surat gugatan diterima
d) Keputusan peradilan pajak tidak sesuai ketentuan atau kesalahan tulis dan atau kesalahan hitung dalam
putusan peradilan pajak
e) Sengketa berdasarkan pertimbangan hokum bukan merupakan wewenang pengadilan pajak.
9

Laporan Hasil Pemeriksaan Pajak


LHP adalah laporan yang berisi tentang pelaksanaan dan hasil pemeriksaan yang disusun oleh Pemeriksa Pajak
secara ringkas dan jelas serta sesuai dengan ruang lingkup dan tujuan pemeriksaan.
LHP disusun secara ringkas dan jelas, memuat ruang lingkup atau pos-pos yang diperiksa sesuai dengan tujuan
Pemeriksaan, memuat simpulan Pemeriksa Pajak yang didukung temuan yang kuat tentang ada atau tidak adanya
penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan perpajakan, dan memuat pula pengungkapan informasi lain
yang terkait dengan Pemeriksaan.
LHP untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan berisi antara lain mengenai:
a. Penugasan pemeriksaan
b. Identitas Wajib Pajak:Pembukuan atau pencatatan Wajib Pajak
c. Pemenuhan kewajiban perpajakan
d. Data/informasi yang tersedia
e. Lampiran yang diwajibkan
f. Buku, catatan, dan dokumen serta data, informasi, dan keterangan lain yang dipinjam
g. Materi yang diperiksa
h. Uraian hasil pemeriksaan
i. Ikhtisar hasil pemeriksaan
j. Penghitungan pajak terutang
k. Simpulan dan usul Pemeriksa Pajak.
10

Hak Wajib Pajak Apabila Dilakukan


Pemeriksaan
Dalam Pasal 13 PMK No. 199/PMK.03/2007 stdtd. PMK 82/PMK.03/2011, menyebutkan
hak-hak dari Wajib Pajak saat dilakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan WP, dibagi
2, yaitu pada saat pemeriksaan lapangan dan pemeriksaan kantor.
1) Dalam pelaksanaan Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan dengan jenis Pemeriksaan Lapangan, Wajib Pajak berhak:
1. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan surat pemberitahuan pemeriksaan
sehubungan dengan pelaksanaan Pemeriksaan Lapangan
2. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan surat tugas apabila susunan tim
Pemeriksa Pajak mengalami perubahan
3. mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan dengan Tim Quality Assurance
Pemeriksaan, sehubungan dengan masih terdapat hasil Pemeriksaan yang belum disepakati
antara Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
11

2) Dalam pelaksanaan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban


perpajakan dengan jenis pemeriksaan kantor, wajib pajak berhak :
1. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan penjelasan tentang alasan dan tujuan
Pemeriksaan
2. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan surat tugas apabila susunan tim
Pemeriksa Pajak mengalami perubahan
3. mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan dengan Tim Quality Assurance
Pemeriksaan, sehubungan dengan masih terdapat hasil Pemeriksaan yang belum disepakati
antara Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
12

1)
Wewenang Pemeriksaan Pajak
Melihat dan/atau meminjam buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan
dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib
Pajak, atau objek yang terutang pajak;
2) Mengakses dan/atau mengunduh data yang dikelola secara elektronik:
3) Memasuki dan memeriksa tempat atau ruang, barang bergerak dan/atau tidak bergerak yang diduga atau patut
diduga digunakan untuk menyimpan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau
pencatatan, dokumen lain, uang dan/atau barang yang dapat memberi petunjuk tentang penghasilan yang
diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak;
4) Meminta kepada Wajib Pajak untuk memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan, antara lain berupa :
a. menyediakan tenaga dan/atau peralatan atas biaya Wajib Pajak apabila dalam mengakses data yang
dikelola secara elektronik memerlukan peralatan dan/atau keahlian khusus;
b. memberi kesempatan kepada Pemeriksa Pajak untuk membuka barang bergerak dan/atau tidak
bergerak:dan/atau
c. menyediakan ruangan khusus tempat dilakukannya Pemeriksaan Lapangan dalam hal jumlah buku,
catatan, dan dokumen sangat banyak sehingga sulit untuk dibawa ke kantor Direktorat Jenderal Pajak.
d. melakukan penyegelan tempat atau ruang tertentu serta barang bergerak dan/atau tidak bergerak:
e. meminta keterangan lisan dan/atau tertulis dari Wajib Pajak:dan
f. meminta keterangan dan/atau bukti yang diperlukan dari pihak ketiga yang mempunyai hubungan
dengan Wajib Pajak yang diperiksa melalui kepala unit pelaksana Pemeriksaan
13

Pengertian Penyidikan

Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan adalah serangkaian tindakan


yang dilakukan oleh penyidik.untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang
dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan yang
terjadi,serta menemukan tersangkanya
14

Asas-Asas Hukum Penyidikan


1. Asas praduga tak bersalah, yaitu bahwa setiap orang yang disangka, dituntut, dan atau
dihadapkan di muka sidang pengadilan, wajib dianggap tidak bersalah sampai adanya
putusan pengadilan yang menyatakan kesalahannya dan memperoleh kekuatan hukum
tetap
2. Asas persamaan di muka hukum, yaitu bahwa setiap orang mempunyai hak dan
kewajiban yang sama dimuka hukum, tanpa ada perbedaan
3. Asas hak memeproleh bantuan/penasehat hukum,setiap tersangka perkara tindak
pidana di bidang perpajakan wajib diberi kesempatan memperoleh bantuan hukum
yang semata-mata diberikan untuk melaksanakan kepentingan pembelaan atas dirinya
sejak dilakukan pemeriksaan terhadapnya
15

Sekian dan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai