ANGGARAN PRODUKSI
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Umum Tujuan Khusus
1 1.200 0 0 0
2 1.600 1 1.600 1
3 2.400 2 4.800 4
4 2.800 3 8.400 9
5 2.500 4 10,000 16
Jumlah 10.500 24.800 30
6 5*
∑Y = a.n + b.∑X 10.500 = 5a + 10b(x2) = 21.000= 10a + 20b
∑Y = a.∑ X + b.∑ X2 24.800 = 10a + 30b(x1) = 24.800= 10a + 30b
-3.800 = -10b
b = 380
10.500 = 5a + 10b 10.500 = 5a + 10(380) a = 1.340
Y6 = a + bX Y = 1.340 + 380(5*) = 3.240 unit
10.500 = 5a+10(380)
10.500 = 5a+3800
5a = 3.800 – 10.500
5a = -6.700
a = -6.700/-5
a = 1.340
Jika manajer produksi merencanakan
persediaan awal persediaan awal barang jadi 50 unit,
persediaan akhir barang jadi 60 unit, maka dapat
disusun anggaran produksi sebagai berikut :
KETERANGAN UNIT
Anggaran Penjualan 3.240
Persediaan akhir (+) 60
Jumlah 3.300
Persediaan awal ( - ) 50
Anggaran produksi 3.250
Kegunaan Anggaran Produksi
Anggaran produksi berguna untuk :
1. Pedoman kerja
2. Koordinasi kerja
3. Pengendalian kerja divisi produksi
(Semua level manajer pada divisi produksi harus
berkerja berdasarkan anggaran produksi)
Disamping itu anggaran produksi juga
berguna untuk :
1. Menunjang kegiatan penjualan
2. Menjaga persediaan barang jadi yang
sewaktu-waktu diminta oleh konsumen
3. Mengendalikan kegiatan produksi agar
dapat menciptakan harga pokok produksi
yang serendah-rendahnya
Faktor-faktor yang mempengaruhi
penyusunan anggaran produksi
1. Anggaran penjualan
2. Kapasitas pabrik dan peralatan pabrik yang tersedia
termasuk teknologi yang digunakan
3. Tenaga buruh termasuk rekruitmen, pelatihan,
penempatan, pengupahan, dan pemutusan
hubungan kerja
4. Bahan baku termasuk teknik transportasi dan
penggudangan.
5. Modal kerja untuk menjalankan proses produksi
Teknik penyusunan anggaran produksi
1. Menetapkan tingkat persediaan yang
diinginkan oleh manajemen.
2. Menetapkan jumlah masing-masing
produk yang akan diproduksi.
3. Menyusun jadwal produksi per
minggu, per bulan, per triwulan, per
semester, dan per tahun.
Pada umumnya terdapat 3 (tiga)
pendekatan dalam menyusun anggaran
produksi yaitu :
1. Stabilitas produksi
2. Stabilitas persediaan
3. Kombinasi antara stabilitas produksi
dan stabilitas persediaan.
Stabilitas Produksi
Rencana penjualan satu tahun 2.000 unit terbagi dalam triwulan, yaitu
penjualan triwulan 1,2,3, dan 4.
Adalah : 515 unit, 500 unit, 500 unit, dan 485 unit.
Persediaan awal 60 unit dan persediaan akhir 40 unit.
Anggaran produksi dapat disusun sebagai berikut :
Keterangan Unit
Anggaran Penjualan 2.000
Persediaan akhir (+) 40
Jumlah 2.040
Persediaan awal ( - ) 60
Anggaran produksi 1.980
Dalam menyusun anggaran produksi dengan
pendekatan stabilitas produksi seperti
contoh diatas, maka produksi setiap triwulan
sebesar 1.980 unit dibagi 4 sama dengan 495
unit.
Jadi tiap-tiap triwulan divisi pabrik harus
memproduksi 495 unit.
Sedangkan persediaan awal dan akhir barang
jadi mengikuti kebijakan produksi yang stabil
tersebut.
Jika manajemen produksi menetapkan kebijakan
stabilitas produksi, maka unit persediaan awal dan
akhir dibiarkan berfluktuasi menurut penjualan yang
telah ditetapkan stabil.
Keterangan Tri-w 1 Tri-w 2 Tri-w 3 Tri-w 4 Total
Persediaan awal ( - ) 60 40 35 30 60