Anda di halaman 1dari 13

Kajian PSIKOLOGI KONSELING

a.Memandu ( Guiding )
• Dalam perspektif pendidikan, memandu
berarti menyelesaikan suatu masalah yang ada
dalam diri seseorang atau secara potensial ada
dalam diri seseorang, melalui sumber-sumber
eksternal tanpa adanya paksaan dari eksternal
b.Menyembuhkan ( Healing )
• Dalam tradisi ilmiah ditandai dengan digunakannya
metode hipnotisme sebagai metode penyembuhan,
sedangkan dalam psikoterapi dinamik yang diawali
dengan praktek-praktek penyembuhan terhadap
pasien neruroses, yaitu penderita histeria dan
neurathenia yang dipelopori oleh Freud, yang
dalam konteks konseling kemudian diadaptasi
dalam bentuk psikoterapi singkat (brief
psychoterapy) dan konseling psikoanalitik.
Memfasilitasi ( Facilitating )

• Memfasilitasi merupakan reaksi terhadap model-


model dan praktek autoritarian dalam psikoterapi.
Inti dari perspektif memfasilitasi (disebut juga
sebagai pendekatan kekuatan ketika) dipercayai
bahwa individu memiliki kemampuan untuk
mengarahkan dirinya sendiri.
• Memfasilitasi lebih bermakna sebagai membolehkan,
menyemangati atau mendorong, dan
memberdayakan klien dalam aktivitas-aktivitas yang
diprakarsai oleh dirinya sendiri.
d.Memodifikasi ( Modifying )
• Perspektif memodifikasi sering dikenal dengan
modifikasi prilaku, suatu pendekatan yang
berkenaan dengan mengubah organisme yang
disebabkan oleh faktor lingkungan.
Pendekatan ini dapat dilakuakn dengan
beberapa pendekatan teori seperti :
pengkondisian klasik (Wolpe, 1958),
pengkondisian operan (Skinner, 1953), belajar
sosial (Bandura, 1971),
Merestrukturisasi ( Restructuring )
• Psikolog konseling, mulai
merekonseptualisasikan kepribadian dalam
istilah belajar sosial,menekankan peran
central-mediational process terhadap
pengalaman manusia, untuk merekontruksi
perilaku manusia
Pengembangan ( Develoving )
• Salah satu karakteristik yang membedakan
psikologi konseling dengan profesi klinis yang
lain adalah kepeduliannya terhadap
perkembangan manusia, khususnya
berkenaan dengan karir. perkembangan yang
berlangsung sepanjang waktu sebagai hasil
interaksi antara faktor internal (pribadi)
dengan faktor eksternal (lingkungan)
merupakan fokus utama dalam masalah ini
Mempengaruhi ( Influencing )
• Proses interaksional seseorang (helper) dalam
upaya merubah tindakan, sikap, dan perasaan
orang lain (helppe) dapat diidentifikasi sebagai
pengaruh sosial. Pengaruh sosial dalam konseling
bukan berarti bahwa konselor membatasi klien
pada prilaku yang tidak muncul sebelumnya, tetapi
lebih kepada menawarkan kontrol baru yang
dipandang lebih efektif dalam rangka mengatur
prilaku klien yang kurang baik di masa lalu.
Mengkomunikasikan ( Comunicating )

• Komunikasi ditunjukkan dengan adanya


keterlibatan dalam seluruh perspektif.
• Komunikasi bukanlah sesuatu yang linier, dari
konselor kepada klien, tetapi sebagai suatu
sirkuler, yaitu diantara beberapa orang yang
ada (keluarga dan konselor).
Mengorganisasikan ( Organizing )
• Mengorganisasikan secara metaporik dapat
dipersamakan pada biologi, yaitu membuat
suatu organ berproses melalui pemeliharaan
dan tindakan dari bagian-bagian dari tubuh itu
sendiri. Mengorganisasikan juga mempunyai
konotasi lain, yaitu menyusun,
merestrukturisasi, efeisiensi atau befungsinya
bagian-bagian yang berhubungan.
HUBUNGAN KONSELING DENGAN
ANTROPOGI DAN SOSIOLOGI
Hubungan konseling dengan antropologi
• Hubungan ini terjalin karena dalam konseling pada hakikatnya
mempelajari perilaku manusia dan proses-proses perkembangan
mentalnya. Dengan demikian, konseling membahas faktor-faktor
penyebab perilaku manusia dari dalam (secara internal), seperti
minat, motivasi, sikap, konsep diri, dan lain-lain. Sedangkan dalam
antropologi, khususnya antropologi budaya lebih bersifat faktor
eksternal (luar), yaitu lingkungan fisik, lingkungan keluarga, dan
lingkungan sosial dalam arti luas. Hal yang berkaitan dengan
konseling dan antropologi adalah keadaan manusia dan
perilakunya. Antropologi mengamati dan mempelajari manusia dan
lingkungan (pendekatan eksternal), sesangkan psikologi mengamati
serta mempelajari perilaku manusia (pendekatan internal).
Hubungan konseling dengan sosiologi
• Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang banyak
mempelajari tentang perilaku manusia dilihat
dari aspek terbentuknya perilaku dan dinamika
perilaku dalam kaitannya dengan kehidupan
sosial. Di sisi lain psikologi konseling juga
mempelajari perilaku konseli dalam
hubungannya dengan masalah-masalah
hidupnya. Sehingga bila dipadukan dapat terjadi
sentuhan objek yang dikaji disiplin ilmu tersebut.

Anda mungkin juga menyukai