Anda di halaman 1dari 26

Kode Etik Profesi dan Penerapan

Praktik Profesional Bidan

Tia Srimulyawati, M.Tr.Keb


STIKES KUNINGAN
Profesi
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan
penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu
profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta
proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang
profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum,
kedokteran, keuangan, militer, dan teknik.
Bidan Sebagai Profesi
 Sebagai anggota profesi, bidan mempunyai ciri khas yang
khusus. Sebagaii pelayan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan. Bidan mempunyai tugas yang
sangat unik, yaitu:
 Selalu mengedepankan fungsi ibu sebagai pendidik bagi anak-
anaknya.
 Memiliki kode etik dengan serangkaian pengetahuan ilmiah
yang didapat melalui proses pendidikan dan jenjang tertentu
 Keberadaan bidan diakui memiliki organisasi profesi yang
bertugas meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat,
 Anggotanya menerima jasa atas pelayanan yang dilakukan
dengan tetap memegang teguh kode etik profesi.
  Karakteristik Profesi
 Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis: Profesional
diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki
keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan
dalam praktek.
 Asosiasi profesional: Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi
oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para
anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan
khusus untuk menjadi anggotanya.
 Pendidikan yang ekstensif: Profesi yang prestisius biasanya memerlukan
pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
 Ujian kompetensi: Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada
persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan
teoretis.
Lanjutan..
 Pelatihan institutional: Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti
pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis
sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui
pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
 Lisensi: Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga
hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
 Otonomi kerja: Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan
teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
 Kode etik: Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya
dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
 Mengatur diri: Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa
campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior,
praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
 Layanan publik dan altruisme: Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya
dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan
dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
Karakter yang harus dimiiki seorang
bidan
 Sehat jasmani rohani
 Berpenampilan menarik
 Kejujuran
 Cerdas
 Peduli
 Tangguh
 Bermoral tinggi.
 Mengenali batas-batas kemampuan.
ORGANISASI PROFESI
Dinegara-negara yang sudah maju pengaturan dan
pengawasan suatu profesi merupakan tanggung jawab dari
organisasi profesi melalui suatu lembaga konsil keprofesian
yang mandiri dan dibentuk berdasarkan Undang-Undang
(Acts). Apabila organisasi profesi kurang atau tidak
bcrperan dalam penyusunan regulasi mengenai praktek
keprofesian tersebut maka pengendalian perilaku tiap
anggota profesi menjadi terpusat kepada pemerintah. Hal ini
sangat menghambat pendewasaan dan kemandirian profesi
itu sendiri.
Organisasi profesi mempunyai peran
dan fungsi antara lain sebagai :

 Pembina, pengembang dan pengawas terhadap mutu


pendidikan profesi tersebut.
 Pembina, pengembang dan pengawas terhadap
pelayanan profesi tsb.
 Pembina dan pengembang dalam ilmu pengetahuan
dan teknologi profesi tersebut.
 Pembina, pengembang dan pengawas kehidupan
profesi.
Manfaat Organisasi Profesi  
 Profesi akan lebih maju dan berkembang
 Ruang gerak profesi menjadi lebih luas dan tertib.
 Warga profesi dapat menyalurkan aspirasi dan
pendapatnya.
 Anggota profesi dapat kesempatan untuk berkarya dan
berperan aktif dalam memajukan profesi.
Organisasi Profesi Bidan

 Ikatan Bidan Indonesia (IBI)


 International Confederation of Midwifes (ICM)
 Association of Radical Midwifes (ARM)
PROFESIONALISME
 Seorang pekerja profesional adalah seorang pekerja yang
terampil atau cakap dalam kerjanya, dituntut menguasai visi
yang mendasari keterampilannya.
 Seseorang pekerja profesional perlu dibedakan dari seorang
teknisi keduanya (pekerja profesional dan teknis) dapat saja
terampil dalam unjuk kerja yang sama (misalnya: menguasai
tehnik kerja yang dapat memecahkan masalah-masalah
teknis dalam bidang kerjanya), tetapi seseorang pekerja
profesional dituntut menguasai visi yang mendasari
keterampilan yang menyangkut wawasan filosofi,
pertimbangan rasional dan memiliki sikap yang positif
dalam melaksanakan serta mengembangkan mutu karyanya 
Bidan Profesional
 Bidan memiliki karakteristik yang khusus dan dikenal serta dibutuhkan   masyarakat
 Bidan memiliki organisasi profesi
 Bidan memberi pelayanan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat
 Bidan memiliki kewenangan dalam menjalankan tugasnya
 Bidan memiliki kelompok pengetahuan yang jelas dalam  menjalankan  profesinya
 Bidan memiliki alat yang dijadikan panduan dalam menjalankan profesinya, yaitu
standar pelayanan kebidanan, kode etik,dan etika kebidananya, dapat
melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya secara
professional , Menerima tanggung jawab untuk mengambil keputusan serta
konsekuensi dalam keputusan tersebut.
 Mengenali batas-batas pengetahuan, keterampilan pribadinya dan tidak berupaya
melampaui wewenangnya dalam praktik klinik.
  Menjaga agar pengetahuannya tetap up to date terus mengembangkan
keterampilan dan kemahirannya agar bertambah luas serta mencakup semua aspek
peran seorang bidan.
 Memiliki standar pendidikan berkelanjutan sebagai wahana pengembangan
kompetensi.
CIRI-CIRI JABATAN PROFESIONAL
 Bagi pelakunya secara nyata (defakto) dituntut berkecakapan kerja (keahlian)
sesuai dengan tugas-tugas khusus serta tuntutan dari jenis jabatannya (cenderung
ke spesialisasi).
 Kecakapan dan keahlian bukan sekedar hasil pembiasaan atau latihan rutin yang
terkondisi, tetapi perlu didasari oleh wawasan keilmuan yang mantap serta
menuntut pendidikan juga. Jabatan yang terprogram secara relevan serta berbobot,
terselenggara secara efektif-efisien dan tolak ukur evaluatifnya terstandar.
 Pekerja profesional dituntut berwawasan sosial yang luas, sehingga pilihan jabatan
serta kerjanya didasari oleh kerangka nilai tertentu, bersikap positif terhadap
jabatan dan perannya, dan bermotivasi serta berusaha untuk berkarya sebaik-
baiknya: Hal ini mendorong pekeria profesional yang bersangkutan untuk selalu
meningkatkan (menyempurnakan) diri serta karyanya Orang tersebut secara nyata
mencintai profesinya dan memiliki etos kerja yang tinggi.
 Jabatan professional perlu mendapat pengesahan dari masyrakat dan atau
negaranya. Jabatan professional memiliki syarat-syarat serta kode etik yang harus
dipenuhi oleh pelakunya, hal ini menjamin kepantasan berkarya dan sekaligus
merupakan tanggung jawab sosial pekerja professional tersebut.
Prilaku profesionalisme bidan:
 Bertindak sesuai keahlian
 Mempunyai moral yang tinggi
 Bersifat jujur
 Tidak melakukan coba – coba
 Tidak memberikan janji yang berlebihan
 Mengembangkan kemitraan
 Terampil berkomunikasi
 Mengenal batas kemampuan
 Mengadvokasi pilihan ibu
Syarat Bidan Praktik Profesional
 Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus atau spesialis.
 Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan tenaga profesional.
 Keberadaannya diakui dan diperlukan oleh masyarakat.
 Mempunyai kewenangan yang disyahkan atau diberikan oleh pemerintah.
 Mempunyai peran dan fungsi yang jelas.
 Mempunyai kompetensi yang jelas dan terukur.
 Memiliki organisasi profesi sebagai wadah.
 Memiliki etika profesi.
 Memiliki standar pelayanan
 Memiliki praktek.
 Memiliki standar pendidikan yang mendasari dan mengembangkan profesi sesuai
dengan kebutuhan pelayanan.
 Memiliki standar pendidikan berkelanjutan sebagai wahana pengembangan
kompetensi.
Tanggung Jawab Bidan Profesional
 Menjaga agar pengetahuannya tetap up to date terus
menembangkan keterampilan dan kemahirannya agar
bertambah luas serta mencakup semua aspek peran seorang
bidan.
 Mengenali batas-batas pengetahuan, keterampilan
pribadinya dan tidak berupaya melampaui wewenangnya
dalam praktik klinik.
  Berkomunikasi dengan pekerja kesehatan lainnya (Bidan,
dokter dan perawat) dengan rasa hormat dan martabat.
 Melaksanakan kegiatan pemantauan mutu yang mencakup
penilaian sejawat, pendidikan berkesinambungan, mengkaji
ulang kasus audit maternal/perinatal
Praktek kebidanan
 Praktek kebidanan merupakan penerapan manajemen
kebidanan dalam memberikan asuhan kebidanan kepada
individu, keluarga kelompok, dan masyarakat, didasari
etika dan kode etik bidan. Pelayanan kebidanan berfokus
pada upaya pencegahan , promosi kesehatan, pertolongan
persalian normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak,
melaksanakan tindakan asuhan sesuai dengan kewenganan
atau bantuan lain jika diperlukan, serta melaksanankan
tindakann kegawatdaruratan. Bidan dapat menjalankan
praktek diberbagai tatanan pelayanan, termasuk dirumah,
masyarakat, rumah sakit, atau unit kesehatan lainnya.
 Ruang lingkup praktek kebidanan
 Ruang lingkup standar pelayanan kebidanan meliputi 24
standar yang dikelompokkan menjadi standar pelayanan
umum ( 2 standar), pelayanan antenatal ( 6 standar ),
standar pertolongan persalinan (4 standar), standar
pelayanan nifas ( 3 standar ), standar penangan
kegaawatdaruratan obstitetri-neonatus (9 standar).
Primary
Care

Evidence Model Praktek Continuity


Based
Practice Kebidanan of Care

Collaborative
Care
Sistem Penghargaan Bagi Bidan

Rewar Sanksi
d
Reward
 Penghargaan (Reward) adalah perbuatan yang
menghargai, penghormatan.
 Menurut PP 32/1996 pasal 25 ; Reward diberikan pada
Tenaga Kesehatan yang bertugas pada sarana kesehatan
atas dasar prestasi kerja, pengabdian, kesetiaan, berjasa
pada negara atau meninggal pada saat melaksanakan tugas
 Lembaga yang menerima penghargaan: Bidan
teladan,BPS bersih berprestasi,Bidan berprestasi, Bidan
delima, bidan bintang, bidan sahabat.
Bentuk Reward

Kenaika Tanda Uang


n jasa ataupun
pangkat bentuk
lain
Sanksi adalah
tindakan hukuman
yang diberikan
SANKSI kepada seseorang
yang telah
melanggar hukum
Bentuk sanksi
Sanksi untuk bidan diberikan pada bidan yang dalam
menjalankan tugas tidak sesuai dengan
peraturan/perundangan yang berlaku, maka bidan tersebut
dikenakan sanksi:
 Teguran lisan
 Teguran tertulis
 Pencabutan ijin praktik
 Pencabutan Ijazah
Kode Etik Profesi
 Kode etik adalah suatu ciri yang bersumber dari
nilai-nilai internal dan eksternal suatu disiplin
ilmu dan merupakan tuntunan bagi anggota
dalam menjalankan pengabdian profesi
 Etika profesi adalah norma yang berlaku bagi
bidan dalam meberikan pelayanan profesinya
seperti tercantum dalam kode etik bidan

Anda mungkin juga menyukai