Anda di halaman 1dari 11

DOMISILI FISKAL

A.Pengertian Domisili Fiskal


Domisili fiskal (fiscal domicile) atau fiscal resident adalah status
kependudukan yang digunakan untuk tujuan pemajakan. UU PPh
Indonesia menggunakan istilah subjek pajak dalam negeri untuk
penduduk (resident) dan istilah subjek pajak luar negeri untuk bukan
penduduk (non resident).
  B.Subjek Pajak Dalam Negeri
• Sesuai dengan pasal 2 ayat (3) UU PPh, kriteria dari subjek dalam
negeri adalah :
• orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada
di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka
waktu 12 (dua belas) bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak
berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di
Indonesia;
• badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia,
• warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang
berhak
• Contoh :
• Mr John seorang warga negara asing (WNA) mengikat kontrak untuk
bekerja selama dua tahun pada sebuah perusahaan pertambangan
yang melakukan kegiatan pengeboran minyak dan gas (migas) lepas
pantai di Indonesia. Mr John berada di Indonesia selama 300 hari
dalam setiap tahunnya. Bagaimana status subjek pajak Mr John
menurut UU PPh?
• Dari contoh kasus di atas dapat diketahui bahwa :
• dengan menandatangani kontak kerja menunjukkan Mr John punya
niat untuk berada di Indonesia
• Mr John secara fisik berada di Indonesia selama 300 hari tahun atau
lebih dari 183 hari dalam satu tahunnya
• Dengan demikian menurut ketentuan UU PPh Mr John akan dianggap
sebagai Subjek Pajak Dalam Negeri.
C.Subjek Pajak Luar Negeri
• Subjek pajak luar negeri adalah :
• orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang
berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari
dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang tidak didirikan
dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia, yang menjalankan usaha atau
melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia; dan
• orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang
berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari
dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang tidak didirikan
dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia, yang dapat menerima atau
memperoleh penghasilan dari Indonesia tidak dari menjalankan usaha atau
melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.
• Contoh :
• Mr Bill seorang warga negara asing (WNA) yang mempunyai keahlian
dalam bidang geoseismik. Mr Bill bekerja pada sebuah perusahaan
pertambangan yang sedang dalam tahap eksplorasi di kawasan
Indonesia Timur. Pekerjaan tersebut mengaruskan Mr Bill untuk
melakukan kunjungan ke lokasi penambangan beberapa kali dalam
satu tahun. Mr Bill berada di Indonesia selama 120 hari dalam setiap
tahunnya. Bagaimana status subjek pajak Mr Bill menurut UU PPh?
• Dalam kasus ini, Mr Bill berada di Indonesia selama 120 hari atau
kurang dari 183 hari, sehingga status subjek pajak untuk Mr Bill
adalah subjek pajak luar negeri.
• Wajib pajak luar negeri hanya akan dikenakan pajak atas penghasilan
yang diterima atau diperoleh bersumber dari Indonesia saja. Pasal 26
UU PPh mengatur bahwa atas penghasilan wajib pajak luar negeri.
Perbedaan Subjek Pajak Dalam Negeri Dan Luar Negeri

• Wajib Pajak dalam negeri dikenai pajak atas penghasilan baik yang diterima atau
diperoleh dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, sedangkan Wajib Pajak luar
• negeri dikenai pajak hanya atas penghasilan yang berasal dari sumber penghasilan
di Indonesia.
• Wajib Pajak dalam negeri dikenai pajak berdasarkan penghasilan neto dengan tarif
umum, sedangkan Wajib Pajak luar negeri dikenai pajak berdasarkan penghasilan
bruto dengan tarif pajak sepadan; dan
• Wajib Pajak dalam negeri wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan
Pajak Penghasilan sebagai sarana untuk menetapkan pajak yang terutang dalam
suatu tahun pajak, sedangkan Wajib Pajak luar negeri tidak wajib menyampaikan
Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan karena kewajiban pajaknya
dipenuhi melalui pemotongan pajak yang bersifat final.
Contoh :
• Tn. Budiman seorang subjek pajak dalam negeri dalam tahun berjalan
memperoleh penghasilan netto dari dalam negeri sebesar Rp 600.000.000
dan penghasilan netto dari luar negeri sebesar Rp 100.000.000. Berapa
penghasilan yang akan dikenakan pajak di Indonesia?
• Karena Tn. Budiman berstatus subjek pajak dalam negeri maka penghasilan
yang akan dikenakan pajak di Indonesia sebesar Rp 700.000.000 yaitu baik
penghasilan yang berasal dari dalam negeri (Rp 600.000.000) maupun
penghasilan yang berasal dari luar negeri (Rp 100.000.000)
• Untuk orang pribadi setelah penghasilan netto dikurangi PTKP akan
dikenakan tarif progresif pasal 17 yaitu :
• Untuk penghasilan sampai dengan Rp 50.000.000 dikenakan tarif 5%
• Di atas 50.000.000 sampai dengan Rp 250.000.000 dikenakan tarif 15%
• Di atas 250.000.000 sampai dengan Rp 500.000.000 dikenakan tarif 25%
• Di atas 500.000.000 dikenakan tarif 30%
• Sebagai subjek pajak dalam negeri Tn. Budiman punya kewajiban
untuk menyampaikan SPT
Tidak Termasuk Subjek Pajak
• kantor perwakilan negara asing;
• pejabat-pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat-
pejabat lain dari negara asing
• organisasi-organisasi internasional dengan syarat: 1.Indonesia menjadi
anggota organisasi tersebut; dan
• 2.tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh
penghasilan dari Indonesia
• pejabat-pejabat perwakilan organisasi internasional dengan syarat
bukan warga negara Indonesia dan tidak menjalankan usaha,
kegiatan, atau pekerjaan lain
Penentuan Domisili Fiskal Di Beberapa Negara

• Setiap negara mempunyai aturan sendiri dalam menentukan definisi


penduduk untuk tujuan pemajakan (fiscal domicile/fiscal resident).
Untuk subjek pajak badan relatif tidak terdapat banyak perbedaan.
Umumnya domisili fiskal subjek pajak badan ditentukan dari tempat
pendirian dan tempat kedudukan manajemen.
Tugas:
• Tn. Budiman seorang subjek pajak dalam negeri dalam tahun berjalan
memperoleh penghasilan netto dari dalam negeri sebesar Rp
600.000.000 dan penghasilan netto dari luar negeri sebesar Rp
100.000.000. Berapa penghasilan yang akan dikenakan pajak di
Indonesia?
• Jelaskan yang dimaksud dengan domisili fiskal
• Jelaskan kriteria subjek pajak dalam negeri
• Jelaskan kriteria subjek pajak luar negeri
• Jelaskan perbedaan subjek pajak dalam negeri dan luar negeri

Anda mungkin juga menyukai