Anda di halaman 1dari 11

HOME BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V

D E S A I N P E M B E LA J A R A N
DISUSUN OLEH: KELOMPOK 9
KRISDIKNA SISKA ZEGA(42124211018)
NERISHA ARVIANI(4213321004)
SHINTYA FEBRIANTAN GINTING(4213121027)
HOME BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V

Pengertian Desain Pembelaj aran

Desain adalah sebuah istilah yang diambil dari bahasa inggris yang
berarti perencanaan dan ada pula yang menyebutkan sebagai
persiapan. Menurut istilah tersebut desain pembelajaran adalah
proses untuk menentukan metode pembelajaran apa paling baik
dilaksanakan agar timbul perubahan dan keterampilan pada diri
pembelajar kearah yang dihendaki (Kurniawati, 2021).
HOME BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V

Desain sistem pembelajaran (Intructional System Design/ISD) merupakan prosedur


yang terorganisir yang mencakup langkah-langkah:
1. Menganalisis dalam mengutarakannya yang lebih sederhana, menganalisis
adalah proses mengidentifikasi apa yang dipelajari.
2. Mendesain, kata desain mempunyai makna berlevel makro dan mikro dalam
pengertian mengacu baik pada pendekatan sistem maupun pada sebuah langkah
dalam pendekatan sistem. Langkah-langkah dalam setiap proses memiliki dasar
yang terpisah dalam teori maupun dalam praktek seperti halnya dalam proses
Intructional System Design (ISD) secara keseluruhan mendesain adalah proses
menspesifikasi bagaimana harus dipelajari.
3. Mengembangkan, adalah proses memandu dan menghasilkan materi
pembelajaran
4. Melaksanakan, adalah menggunakan materi dan strategi dalam konteks.
5. Mengevaluasi pembelajaran, adalah proses menentukan kesesuaian
pembelajaran.
HOME BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V

Komponen Desain Pembelajar


Komponen utama dari desain pembelajaranaadalah
n pembelajar (pihak yang menjadi fokus)
yang perlu diketahui meliputi, karakteristik mereka, kemampuan awal dan kemampuan
prasyarat. Bagaimanapun bentuk dan modelnya suatu desain pembelajaran, karakteristik
utama dapat diklasifikasikan kedalam enam bagian yakni:
1. Desain Pembelajaran Berpusat pada Siswa (Student centered)
2. Desain Pembelajaran Berorientsasi Tujuan (Goal oriented)
3. Desain Pembelajran Terfokus pada Pengembangan atau Perbaikan Kinerja
4. Peserta Didik (Focuses on meaningful performance)
5. Desain Pembelajaran Mengarahkan Hasil Belajar yang Dapat Diukur Melalui
6. Cara yang Valid Dan Dapat Dipercaya (Assumes outcomes can be measured in a
realible and valid way)
7. Desain pembelajaran bersifat empiris, berulang, dan dapat dikoreksi sendiri (Enperical,
iteratif, and self correction)
8. Desain Pembelajaran Adalah Upaya Tim (A team offort.)
HOME BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V

Klasifikasi Model Desain Pembel


ajaran
1. Model Desain Sistem Pembelajaran yang Berorientasi Kelas (Model Mikro), biasanya
ditujukan untuk mendesain pembelajaran level mikro (kelas) yang hanya dilakukan
setiap dua jam pelajaran atau lebih Model ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
para guru dan siswa yang perlu memperoleh aktivitas pembelajaran yang efektif dan
efisien.

2. Model Desain Sistem Pembelajaran yang Berorientasi Produk, adalah model desain
pembelajaran untuk menghasilkann suatu produk, biasanya media pembelajaran,
misalnya video pembelajaran, multimedia pembelajaran, atau modul. Contoh
modelnya adalah model hannafin and peck. Model-model yang tergolong ke dalam
model desain sistem pembelajaran yang berorientasi pada produk, pada umumnya
didasarkan pada asumsi adanya program pembelajaran yang dikembangkan dalam
kurun waktu tertentu. Model desain pembelajaran ini pada dasarnya menerapkan
proses analisis kebutuhan yang sangat ketat.
HOME BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V

3. Model Desain Sistem Pembelajaran yang Berorientasi Sistem (Model Makro),


dilakukan untuk mengembangkan sistem pembelajaran dalam skala besar seperti
keseluruhan mata pelajaran atau kurikulum. Implementasi model desain system
pembelajaran yang berorientasi pada sistem memerlukan dukungan sumber daya yang
besar dan tenaga ahli yang berpengalaman.

4. Model prosedural, yaitu model yang bersifat deskriptif, menggariskan langkah-


langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk.
HOME BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V

Fak to r Pe nt i n g D al a m M e mbu at D e sa in P
embelajaran
Salah satu indikator pembelajaran di dalam kelas bisa dikatakan berhasil adalah ketika
siswa Anda bisa memenuhi kompetensi dasar yang sudah ditentukan di setiap
pembelajarannya. Kompetensi dasar atau yang biasa kita kenal dengan KD ialah
kemampuan dasar yang memang harus dikuasai oleh para siswa pada mata pelajaran
tertentu. Proses pembelajaran akan berjalan sesuai keinginan, tujuan, tentu saja
dipengaruhi oleh persiapan Anda sebagai seorang guru. Dan keberhasilan pembelajaran
ini bisa dilakukan dengan banyak hal, salah satunya ialah dengan menyusun atau
membuat desain pembelajaran.
Desain pembelajaran yang disusun dengan sangat baik sudah pasti bisa berpengaruh
yang baik terhadap kegiatan pembelajaran di kelas. Hal itu nantinya akan membuat
para siswa mudah menerima materi yang disampaikan.
HOME BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V

• Analisis Lingkungan Belajar


Langkah pertama ialah dengan menganalisis lingkungan belajar. Dalam artian, melakukan
pengamatan terhadap kondisi lingkungan belajar, baik itu di dalam kelas ataupun di luar kelas.
Karena ternyata, lingkungan belajar juga sangat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar
nantinya. Dan pada umumnya, lingkungan belajar yang baik akan menciptakan suasana belajar
yang baik pula.
• Analisis Kebutuhan Belajar
Setelah melakukan analisis lingkungan belajar, maka Anda bisa melanjutkan langkah-langkahnya
dengan menganalisis kebutuhan belajar. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi masalah yang
terjadi ketika proses belajar mengajar berlangsung. Sehingga, ketika ada kebutuhan yang kurang
baik, bisa dipenuhi. Jika kebutuhannya sudah terpenuhi, maka akan sangat menunjang
keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
• Rancang Proses Pembelajaran
Langkah selanjutnya yang tidak kalah pentingnya adalah dengan merancang proses pembelajaran.
Pada tahap ini Anda bisa membuat rencana mengenai apa saja materi yang akan disampaikan
kepada siswa. Dan jangan lupa juga untuk menentukan metode pembelajaran yang ingin
digunakan. Gunakanlah metode yang kiranya sesuai atau cocok dengan lingkungan belajar di
kelas.
HOME BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V

• Menentukan Model Pembelajaran


Langkah penting lainnya dalam membuat desain pembelajaran adalah dengan menentukan
model pembelajarannya. Penentuan model pembelajaran ini memiliki tujuan untuk
memudahkan para peserta didik ketika proses belajar. Sehingga, tujuan yang hendak dicapai
pada tiap materinya bisa tercapai.
• Mengembangkan Bahan Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan ataupun perlengkapan yang digunakan untuk
menyampaikan materi, baik yang tertulis atau tidak. Semua itu perlu disiapkan dan
dikembangkan jika memang diperlukan.
• Evaluasi
Dan yang terakhir adalah dengan melakukan evaluasi terhadap desain pembelajaran yang
telah dibuat. Jika terbukti efektif, bisa dilanjutkan menggunakan desain pembelajaran
tersebut. Namun jika ada kekurangan tentu saja perlu diperbaiki untuk ke depannya.
HOME BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V

K E S I M P U LA N
Desain pembelajaran adalah proses menentukan tujuan pembelajaran,strategi dan
teknik untuk mencapai tujuan serta merancang media yang dapat digunakan untuk
efektivitas pencapaian tujuan. Desain pembelajaran adalah menyeleksi dan
menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan
datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan,
urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima
yang akan digunakan dalam penyelesaian. Tujuan sebuah desain adalah untuk
mencapai solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan memanfaatkan sejumlah
informasi yang tersedia. Dengan demikian suatu desain muncul karena kebutuhan
manusia untuk memecahkan persoalan. Hubungan desain pembelajaran dengan
perencanaan pembelajaran adalah perencanaan disusun untuk kebutuhan guru
sedangan desain pembelajaran lebih ditentukan pada proses merancang program
pembelajaran.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai