Anda di halaman 1dari 82

TATANG SUKENDAR

NIP 19600921 198403 1003


PEMBINA UTAMA MADYA - IV/d
WIDYAISWARA UTAMA
P4TK BMTI BANDUNG

Telp. (022) 6650365


HP. 08156071270
PENELITIAN
 Proses pembuktian dari sebuah teori yang diajukan
 Proses mencari atau menemukan jawaban secara
cermat dan sistematik, dari pertanyaan atau hal-hal
yang ingin diketahui jawabannya.
 Proses mencari jawaban secara ilmiah dari
pertanyaan yang diajukan secara deduktif, induktif
atau verifikatif.
 Proses mencari jawaban secara ilmiah melalui kegiatan kajian
pustaka, pengumpulan data, pengolahan data, analisis dan
penyimpulan.
 Kegiatan ilmiah untuk menemukan, mengembangkan dan
menguji kebenaran suatu pengetahuan.
 Kegiatan ilmiah guna menemukan pengetahuan baru, prinsip-
prinsip umum, serta mengadakan ramalan generalisasi.
Pemahaman Penting
 Penelitian dikatakan berhasil atau selesai
apabila pertanyaan yang diajukan pada saat
dimulainya penelitian telah terjawab.
 Penelitian merupakan proses yang berjalan
secara terus-menerus dan tidak akan pernah
merupakan hasil yang bersifat final karena
seringkali hasil penelitian seseorang harus
tunduk pada penelitian orang lain di kemudian
hari yang mampu membantah kebenaran hasil
penelitian sebelumnya.
Jenis Penelitian
Ditinjau dari bidang ilmu : Ditinjau dari tempatnya :
 Penelitian Pendiklatan  Penelitian Laboratorium
 Penelitian Sosial  Penelitian Perpustakaan
 Penelitian Ekonomi  Penelitian Lapangan
 Penelitian Kedokteran Ditinjau dari sasaran :
Ditinjau dari tujuannya :  Penelitian kebijakan
 Penelitian Eksploratif  Penelitian tenaga edukatif
 Penelitian Developmental Menurut teknik samplingnya :
 Penelitian Verifikatif  Penelitian Populasi
 Penelitian Evaluatif  Penelitian Sampel
Ditinjau dari pendekatannya :  Penelitian Kasus
 Penelitian kuantitatif Menurut model pengembangan :
 Penelitian kualitatif  Model satu kali pendataan
Menurut caranya : (one shot)
 Penelitian Non Eksperimen  Model longitudinal
 Penelitian Eksperimen  Model cross-sectional
 Penelitian Tindakan 4
Penelitian Non Eksperimen dan
Eksperimen
Non Eksperimen Quasi Experiment
Deskriptif  One shot case study
 Penelitian Deskriptif  Pre-test and post-test group
 Statis group comparison
 Penelitian Kasus
 Penelitian Survai True Experiment
 Penelitian Komparatif  Control group pre-test post
test
 Penelitian Korelasi  Random group
 Matched Group
Non Eksperimen Non  Random pre-test post-test
Deskriptif  Random pre-test control
group, post-test experiment
 Penelitian Historis group
 Penelitian Filosofis  Bentuk tiga kelompok
eksperimen dan kontrol
Penelitian Deskriptif
 Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat
penjelasan secara sistematis, faktual, dan akurat
mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi pada
daerah tertentu.
 Secara harfiah, penelitian deskrpitif adalah penelitian
yang bermaksud untuk membuat penjelasan (deskripsi)
mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian yang
telah lalu.
 Penelitian deskriptif semata-mata tidak perlu mencari
atau menerangkan saling hubungan, komparasi atau
implikasi, walaupun penelitian yang bertujuan untuk
menemukan hal-hal tersebut dapat mencakup juga
metode-metode deskritif.
 Penelitian deskriptif dapat disebut dengan
menggabungkan berdasarkan cara menganalisisnya
(deskriptif kualitatif) atau tujuannya (deskriptif evaluatif)
Penelitian Survai
 Penelitian yang dilakukan untuk meneliti sampel
yang besar dengan karakteristik yang dangkal
 Untuk mencari informasi faktual tentang
variabel/gejala/ karakteristik yang ada
 Untuk mengidentifikasikan masalah-masalah
atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan dan
praktek-praktek yang sedang berlangsung
 Untuk membuat komparasi dan evaluasi
 Penelitian survai yang dilakukan terhadap
seluruh populasi disebut Sensus
Penelitian Kasus
 Penelitian yang dilakukan untuk meneliti sampel yang kecil
dengan karakteristik yang mendalam
 Tujuan penelitian kasus adalah untuk mempelajari secara
intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan
interaksi lingkungan sesuatu unit sosial : individu, kelompok,
lembaga, atau masyarakat.
 Penelitian kasus adalah penelitian mendalam mengenai unit
sosial tertentu yang hasilnya merupakan gambaran yang
lengkap dan terorganisasi baik mengenai unit tersebut.
 Tergantung kepada tujuannya, ruang lingkup penelitian itu
mungkin mencakup keseluruhan siklus kehidupan/hanya
segmen-segmen tertentu saja, studi demikian itu mungkin
mengkonsentrasikan diri pada faktor-faktor khusus tertentu
atau dapat pula mencakup keseluruhan faktor-faktor dan
kejadian-kejadian.
Penelitian Perkembangan
(developmental research)
 Penelitian perkembangan dilakukan untuk
meneliti pola dan urutan pertumbuhan dan/atau
perubahan sebagai fungsi waktu.
 Peneliti memusatkan perhatian pada studi
mengenai variabel-variabel dan
perkembangannya selama beberapa bulan atau
beberapa tahun.
 Biasanya dilakukan untuk meneliti
perkembangan anak atau gejala alam dengan
karakteristik tertentu
Penelitian Historis
(historical research)
 Penelitian historis bertujuan untuk membuat
rekonstruksi masa lampau secara sistematik
dan obyektif dengan cara mengumpulkan,
mengevaluasi, memverifikasikan, serta
mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakan
fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.
 “Penelitian historis” tergantung kepada dua
macam data, yaitu data primer (peninggalan)
dan data sekunder (dokumen).
PENELITIAN KORELASIONAL
 Tujuan “penelitian korelasional” adalah untuk menyelidiki
sejauh mana variasi-variasi pada satu atau lebih faktor
lain berdasarkan pada koefisien korelasi.
 Penelitian ini cocok dilakukan bila variabel-variabel yang
diteliti rumit dan/atau tak dapat diteliti dengan metode
eksperimental atau tak dapat dimanipulasikan.
 Studi macam ini memungkinkan pengukuran beberapa
variabel dan saling hubungannya secara serentak dalam
keadaan realistiknya.
 Apa yang diperoleh adalah taraf atau tinggi rendahnya
saling hubungan dan bukan ada atau tidaknya saling
hubungan tersebut.
 Hal ini berbeda misalnya dengan pada penelitian
eksperimental, yang dapat memperoleh hasil mengenai
ada atau tidak adanya efek tertentu.
PENELITIAN KOMPARATIF
 Penelitian komparatif dilakukan untuk
membandingkan dua macam kondisi yang
berbeda pada masa lalu terhadap subyek yang
sama karakteristiknya
 Penelitian komparatif bersifat expost facto
artinya data dikumpulkan setelah semua
kejadian yang dipersoalkan berlangsung (lewat).
 Penelitian komparatif dilakukan ketika tidak
mungkin meneliti pengaruh perlakuan tertentu
yang tidak mungkin dilakukan dengan penelitian
eksperimen (karena perlakuannya bersifat
alami)
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
 Penelitian + Tindakan + Kelas
 Penelitian = Proses mencari atau menemukan jawaban
secara cermat dan sistematik, dari pertanyaan atau
hal-hal yang ingin diketahui jawabannya.
 Tindakan = kegiatan yang disengaja untuk tujuan
tertentu
 Kelas = sekumpulan peserta diklat yang sedang belajar
dalam mata pelajaran dan waktu yang sama dengan
bimbingan pengajar
 PTK adalah penelitian mengenai suatu tindakan yang
dilakukan pada sebuah kelas dengan tujuan
memperbaiki mutu pembelajaran

13
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research)
 Penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas
untuk mengetahui akibat tindakan yang
diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas
tersebut.
 Penelitian yang berorientasi pada penerapan
tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau
pemecahan masalah pada sekelompok subyek
yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan
atau akibat tindakannya, untuk kemudian
diberikan tindakan lanjutan yang bersifat
penyempurnaan tindakan atau penyesuaian
dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh
hasil yang lebih baik
Eksperimen Pengembangan

PENELITIAN
TINDAKAN KELAS

PTK merupakan gabungan antara


penelitian eksperimen dan pengembangan

15
Penggagas

 Kurt Lewin (1946)


 Stephen Kemmis
 Robin Mc Taggart
 John Elliot
 Dave Ebbutt
TUJUAN PTK
 Memperbaiki dan atau meningkatkan
praktik pembelajaran secara
berkesinambungan (Tim Pelatih Proyek
PGSM : 1999).
 Untuk memecahkan masalah,
memperbaiki kondisi, mengembangkan
dan meningkatkan mutu pembelajaran.
Karena tujuan penelitian adalah
memecahkan masalah
KARAKTERISTIK PTK
 didasarkan atas masalah yang dihadapi pengajar dalam
pembelajaran
 dilakukan secara kolaboratif melalui kerja sama dengan
pihak lain
 peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan
refleksi
 bertujuan memecahkan masalah atau meningkatkan
mutu pembelajaran
 dilaksanakan dalam rangkaian langkah yang terdiri dari
beberapa siklus
 yang diteliti adalah tindakan yang dilakukan, meliputi
efektifitas metode, teknik, atau proses pembelajaran
(termasuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian)
 tindakan yang dilakukan adalah tindakan yang diberikan
oleh pengajar kepada peserta diklat.
Karakteristik PTK (Winter: 1996)
 kritik refleksi, yaitu adanya refleksi yang bersifat evaluasi
pelaksanaan pembelajaran
 kritik dialektis, yaitu adanya pandangan kritis dan obyektif
terhadap kelemahan atau hambatan dalam pelaksanaan
 kolaboratif, yaitu adanya kerjasama dengan pihak lain untuk
mengamati atau sumber data atas masalah yang dihadapi
dalam pembelajaran;
 resiko, berarti peneliti atau pengajar sendiri harus berani
mengambil resiko bahwa hipotesisnya meleset atau beresiko
untuk melakukan perubahan yang bersifat perbaikan;
 susunan jamak, yaitu bersifat reflektif, dialektis, partisipatif
dan kolaboratif; dan
 internalisasi teori dan praktik, artinya teori dan praktik
bukanlah hal yang terpisah, tetapi hanya merupakan satu hal
yang memiliki tahapan berbeda, yang saling bergantung satu
sama lain
Prinsip PTK
 tidak mengganggu komitmen sebagai pengajar
 metode pengumpulan data tidak menuntut waktu yang berlebihan
 metodologi yang digunakan harus reliable sehingga memungkinkan
pengajar mengidentifikasi serta merumuskan hipotesis secara
meyakinkan
 masalah berawal dari kondisi nyata di kelas yang dihadapi pengajar
 dalam penyelenggaraan penelitian, pengajar harus memperhatikan
etika profesionalitas pengajar
 meskipun yang dilakukan adalah di kelas, tetapi harus dilihat dalam
konteks sekolah secara menyeluruh
 tidak mengenal populasi dan sampel
 tidak mengenal kelompok eksperimen dan control; dan
 tidak untuk digeneralisasikan.
Kesalahan Umum PTK

 Penonjolan tindakan yang dilakukan oleh


pengajar
 Melakukan pembelajaran biasa
CIRI-CIRI
PENELITIAN TINDAKAN
1. Permasalahan PRAKTIS DI KELAS
2. KOLABORASI sesama peneliti
3. Ada upaya PERBAIKAN/PENINGKATAN
4. EFEKTIFITAS metode/teknik/proses
5. TIDAK untuk DIGENERALISASIKAN
6. TIDAK MENGENAL populasi dan sampel
7. Merupakan KEGIATAN NYATA, hasil pemikiran
yang dirancang pengajar untuk MENINGKATKAN
MUTU KBM
8. Merupakan TINDAKAN yang diberikan OLEH
pengajar KEPADA peserta diklat
9. Terjadi dalam SIKLUS sebagai eksperimen
berkesinambungan, MINIMUM DUA SIKLUS
22
FAKTOR YANG DIPERHATIKAN
1. Tindakan harus tampak nyata BERBEDA DARI
SEBELUMNYA
2. Harus ada PEDOMAN YANG JELAS SECARA TERTULIS,
yang akan digunakan sebagai acuan/pedoman tindakan
3. Terlihat adanya UNJUK KERJA peserta diklat sesuai
pedoman
4. Ada penelusuran terhadap proses, dengan menggunakan
LEMBAR PENGAMATAN
5. Ada evaluasi terhadap HASIL dengan INSTRUMEN YANG
RELEVAN
6. Keberhasilan tindakan dilakukan dalam bentuk REFLEKSI
7. MELIBATKAN peserta diklat YANG DIKENAI TINDAKAN
8. HASIL REFLEKSI harus TERLIHAT DALAM
PERENCANAAN SIKLUS BERIKUTNYA

23
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
PTK
Kelebihan :
 Sebagai upaya meningkatkan mutu
pembelajaran secara berkelanjutan

Kelemahan :
 Menerapkan tindakan yang sama pada
peserta diklat yang memiliki latar belakang
dan karakteristik yang mungkin berbeda
24
JENIS PTK
 Jenis Diagnostik
Penelitian dilakukan untuk menuntun peneliti ke arah suatu
tindakan karena suatu masalah yang terjadi, misalnya adanya
konflik antar siswa di kelas, adanya pertengkaran di antara siswa
dan sejenisnya.
 Jenis Partisipan
Penelitian dilakukan dengan keterlibatan langsung peneliti
dari awal sampai akhir proses.
 Jenis Empirik
Penelitian dilakukan dengan cara merencanakan, mencatat
pelaksanaan dan mengevaluasi pelaksanaan dari luar arena kelas,
jadi dalam penelitian jenis ini peneliti harus berkolaborasi dengan
pengajar yang melaksanakan tindakan di kelas.
 Jenis Eksperimental.
Penelitian dilakukan sebagai upaya menerapkan berbagai
teknik, metode atau strategi dalam pembelajaran secara efektif
dan efisien.
Pelaksanaan

Gbr : Alur Penelitian Tindakan Kelas


dengan 4 tahap kegiatan

Perencanaan SIKLUS 1 Pengamatan

Pelaksanaan

Refleksi

Perencanaan SIKLUS 2 Pengamatan

Refleksi

SIKLUS SELANJUTNYA
Terdapat masalah Awal pemikiran dan
penerapan tindakan

Ingin memecahkan
masalah

Mencari tindakan tepat


berdasarkan kajian teori

Merencanakan tindakan Melaksanakan tindakan

Refleksi Mengamati

Tindakan lanjutan 27
Tahap 1: Perencanaan tindakan
 Peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh
siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
 Secara ideal dilakukan antara pihak yang melakukan tindakan dan
pihak yang mengamati proses
 Bila dilaksanakan sendiri oleh pengajar sebagai peneliti maka
instrumen pengamatan harus disiapkan disertai lembar catatan
lapangan.
 Yang perlu diingat bahwa pengamatan yang diarahkan pada diri
sendiri biasanya kurang teliti dibanding dengan pengamatan yang
dilakukan terhadap hal-hal yang berada di luar diri, karena adanya
unsur subjektivitas yang berpengaruh, yaitu cenderung
mengunggulkan dirinya.
 Dalam pelaksanaan pembelajaran rencana tindakan dalam rangka
penelitian dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan

 Implementasi atau penerapan isi rencana


tindakan di kelas yang diteliti.
 Pelaksana pengajar harus ingat dan
berusaha mentaati apa yang sudah
dirumuskan dalam rencana tindakan,
tetapi harus pula berlaku wajar, tidak kaku
dan tidak dibuat-buat.
Tahap 3: Pengamatan
 Kegiatan pengamatan ini tidak terpisah dengan
pelaksanaan tindakan karena pengamatan
dilakukan pada waktu tindakan sedang
dilakukan.
 pengajar pelaksana yang berstatus sebagai
pengamat melakukan "pengamatan balik"
terhadap apa yang terjadi ketika tindakan
berlangsung.
 Sambil melakukan pengamatan balik ini
pengajar pelaksana mencatat sedikit demi
sedikit apa yang terjadi.
Tahap 4: Refleksi
 Merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
sudah dilakukan.
 Kegiatan refleksi ini sebetulnya lebih tepat dikenakan ketika
pengajar pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian
berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi
rancangan tindakan.
 Ketika pengajar pelaku tindakan mengatakan kepada peneliti
pengamat tentang hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dn
bagian mana yang belum.
 Apabila pengajar pelaksana juga berstatus sebagai pengamat,
maka refleksi dilakukan terhadap diri sendiri. Dengan kata lain
pengajar tersebut melihat dirinya kembali, melakukan "dialog" untuk
menemukan hal-hal yang sudah dirasakan memuaskan hati karena
sudah sesuai dengan rancangan dan mengenali hal-hal yang masih
perlu diperbaiki.
 Self evaluation dilakukan secara obyektif.
 Untuk menjaga obyektifitas tersebut seringkali hasil refleksi ini
diperiksa ulang atau divalidasi oleh orang lain
Metode Pengumpulan Data
 Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, observasi non
sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak
menggunakan instrumen pengamatan dan observasi sistematis,
yang dilakukan oleh pengamatan dengan menggunakan pedoman
sebagai pengamatan.
 Wawancara atau Interview adalah sebuah dialog yang dilakukan
oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari
terwawancara (interviewer)
 Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-
barang tertulis. Jadi dalam melaksanakan metode dokumentasi,
peneliti mengumpulkan dan mencermati benda-benda tertulis
seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan notulen
rapat, catatan harian dan sebagainya.
 Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memproleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.
VARIABEL PTK
 Variabel tindakan
 Variabel masalah
 Dalam judul penelitian ”Penerapan Metode
Proyek untuk Meningkatkan Aktifitas Siswa
dalam Pembelajaran Fisika pada Kelas XI SMA
Bonafide Tahun Ajaran 2008/2009”, maka
variabel tindakannya adalah ”Penerapan Metode
Proyek”, sedangkan variabel masalahnya adalah
”Aktifitas Siswa”.
HIPOTESIS

 Hipotesis Tindakan.
 Contoh Hipotesis Tindakan : ”Penerapan
metode proyek dapat meningkatkan
aktifitas siswa pada pembelajaran Fisika
kelas XI SMA Bonafide Tahun Ajaran
2008/2009”.
Sasaran PTK

 Metode/model pembelajaran
 Teknik evaluasi belajar
 Penggunaan sarana praktek
 Lingkungan belajar
Persiapan PTK

 Perjelas lebih dulu latar belakang


masalah, rumusan masalah dan tujuan
penelitian.
 Adanya kesinkronan antara masalah dan
tujuan penelitian.
TERJADINYA MASALAH

 Masalah menampakan diri sebagai tantangan oleh sebab itu


dapat pula dikatakan bahwa masalah yang benar-benar dapat
“dimasalahkan” dalam penelitian perlu memiliki unsur-unsur
yang menggerakan kita untuk membahasnya yaitu penting,
bermanfaat, dan realistik.
 Masalah atau permasalahan terjadi karena ada kesenjangan
(gap) antara das sollen dengan das sein, ada perbedaan
antara apa yang seharusnya dan apa yang ada dalam
kenyataan, antara apa yang diperlukan dan apa yang
tersedia, antara harapan dan kenyataan, dan sejenisnya.
 Masalah dapat dicermati dari sumber-sumber materi masalah

37
MASALAH DALAM PTK

 Setiap kesulitan yang terjadi dalam


pembelajaran di kelas
 Sesuatu yang menghambat pencapaian
tujuan pembelajaran
 Kesenjangan antara yang seharusnya
dengan kenyataan yang ada

38
SUMBER MATERI MASALAH

 Bacaan
 Diskusi, Seminar, Pertemuan Ilmiah
 Pernyataan Pemegang Otoritas
 Pengamatan langsung
 Pengalaman pribadi
 Perasaan Intuitif

39
Kriteria Dalam Menentukan
Masalah
 Besarnya sumbangan untuk pengembangan teorI atau pemecahan
masalah praktis.
 Kemanfaatan bagi masyarakat.
 Tingkat penting atau urgennyanya masalah.
 Relevansi dengan bidang yang ditekuni dan dikuasai
 Kelayakan sesuatu masalah untuk diteliti.
 Keterlaksanaan, dilihat dari segi :
- Biaya yang tersedia
- Waktu yang dapat ditentukan
- Alat-alat dan perlengkapan yang tersedia
- Bekal kemampuan teroritis, dan
- Penguasaan metode yang diperlukan

40
PERUMUSAN MASALAH
 Masalah sebaiknya dirumuskan dalam bentuk kalimat
tanya, atau bila berupa pernyataan harus jelas hal yang
menjadi pokok masalah dan dinyatakan secara padat
dan jelas
 Rumusan hendaklnya memberi petunjuk tentang
kemungkinnya untuk mengumpulkan data guna
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung
dalam rumusan itu.
 Dalam pembatasan masalah, harus jelas berapa banyak
masalahnya, apa saja masalahnya, dan selanjutnya
dibatasi hanya berapa dan apa yang diteliti.
 Dalam PTK masalah berkisar kesulitan atau hambatan
dalam pembelajaran. Seringkali masalahnya adalah
rendahnya motivasi, kreatifitas atau prestasi belajar
41
KRITERIA UNTUK MENILAI KELAYAKAN
RUMUSAN MASALAH
 Apakah masalah itu telah dibatasi dalam arti kata
tenaga, uang, waktu, serta kecakapan
melaksanakannya.
 Apakah terdapat alat yang sesuai untuk pencapaian itu
misalnya test, skala, penilaian dan sebagainya
 Apakah jenis data yang akan dikumpulkan dapat
dianalisa dan dipergunakan dengan ukuran kecermatan.
 Apakah terhadap lapangan masalah yang dipilih itu telah
disusun rencana yang cukup dalam dan terurai.
 Keterangan apakah yang diharapkan akan dihasilkan
oleh peneliti masalah tersebut? Apakah jenis keterangan
itu berguna untuk diteliti?.

42
CONTOH RUMUSAN MASALAH
 Apakah metode pembelajaran simulasi
dapat meningkatkan prestasi belajar
peserta diklat?
 Apakah metode penilaian portofolio yang
dilakukan mampu mengukur hasil kerja
peserta diklat secara akurat?

43
Menentukan Tujuan Penelitian
 Tujuan penelitian dirumuskan dalam kalimat pernyataan.
 Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang
menunjukan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah
penelitian selesai.
 Tujuan penelitian sama dengan jawaban yang ingin
diketahui atau dikehendaki dalam permasalahan
penelitian, yang berbeda adalah rumusannya.
 Dalam PTK, seringkali tujuannya adalah untuk
mengetahui efektifitas tindakan dalam meningkatkan
motivasi, kreatifitas atau prestasi belajar.

44
CONTOH TUJUAN PENELITIAN
 Untuk mengetahui, apakah metode
pembelajaran simulasi dapat meningkatkan
prestasi belajar peserta diklat. (Untuk
mengetahui efektifitas metode pembelajaran
simulasi dalam meningkatkan prestasi belajar
peserta diklat)

45
 Masalah penelitian dirumuskan dengan
mendefinisikan masalah nyata di kelas,
misalnya : siswa kurang aktif pada
pembelajaran Fisika.
 Masalah kurang aktifnya siswa ini kemudian
dipecahkan dengan upaya menerapkan
metode pemberian tugas proyek.
 Gabungan dari masalah nyata di kelas
dan pemecahannya selanjutnya ditulis
dalam bentuk hipotesis, yaitu :
 ”Penerapan metode pemberian tugas
proyek dalam pembelajaran mampu
meningkatkan aktifitas siswa”.
 (ingat : hipotesis adalah jawaban
sementara dari masalah yang ada)
 Karena tujuan penelitian adalah memecahkan masalah
maka rumusan masalah penelitian disusun dengan
mempertanyakan hipotesis, yaitu :
”Apakah penerapan metode pemberian tugas proyek
dalam pembelajaran mampu meningkatkan aktifitas
siswa pada pembelajaran Fisika kelas XI SMA Bonafide
Tahun Ajaran 2008/2009?”.
 Maka tujuan penelitian yang sesuai adalah :
”Untuk mengetahui keberhasilan penerapan metode
pemberian tugas proyek dalam pembelajaran guna
meningkatkan aktifitas siswa pada pembelajaran Fisika
kelas XI SMA Bonafide Tahun Ajaran 2008/2009”.
Kesalahan-kesalahan yang sering
dilakukan dalam menuliskan tujuan
 Tujuan penelitian adalah untuk memenuhi tugas
dalam mencapai gelar sarjana muda/sarjana.
(Ini bukan tujuan penelitian tetapi tujuan
penyusunan skripsi atau tesis)
 Tujuan penelitian adalah untuk mencari data.
(mengumpulkan data bukanlah tujuan penelitian
karena mencari data adalah bagian dari
kegiatan penelitian itu sendiri)

49
HIPOTESIS
 Suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian, sampai
terbukti melalui data yang terkumpul,
diolah dan dianalisis.
 Hipotesis hendaklah dinyatakan dalam
kalimat deklaratif atau pernyataan.
 Dalam PTK hanya dikenal Hipotesis
Tindakan (tidak ada Ho dan Ha, dan
beberapa pakar mengatakan : dalam PTK
tidak perlu hipotesis)
50
PENGERTIAN VARIABEL
 Variabel adalah sebuah konsep (F.N. Kerlinger)
(seperti laki-laki dalam konsep jenis kelamin,
insaf dalam konsep kesadaran).
 Variabel adalah gejala yang bervariasi (Sutrisno
Hadi), misalnya jenis kelamin, karena jenis
kelamin mempunyai variasi laki-laki perempuan;
berat badan, karena ada berat 40 kg, 50 kg dan
sebagainya.

51
JENIS VARIABEL DITINJAU DARI
JENIS DATA
 Menurut jenis data, ada 2 variabel, yaitu kuantitatif dan
kualitatif.
 Menurut sifat hubungan, ada 2 variabel, yaitu variabel
bebas (yang mempengaruhi) dan variabel terikat (yang
dipengaruhi)
 Dalam PTK terdapat 2 jenis variabel, yaitu variabel
tindakan (variabel bebas) dan variabel masalah (variabel
terikat)

52
Hipotesis Tindakan = Pemecahan Masalah

Variabel Variabel
Tindakan Masalah

Masalah : Siswa kurang memiliki motivasi belajar


Pemecahan Masalah : Menggunakan metode belajar sambil menyanyi
Hipotesis Tindakan :
Penerapan metode belajar sambil menyanyi
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

Jenis variabel dan hipotesis tindakan pada PTK


53
POPULASI DAN SAMPEL
 Sampel diambil dari populasi dan memiliki setting (latar)
yang sama antara populasi dan sampel
 Populasi adalah keseluruhan obyek yang diteliti.
 Sampel adalah obyek yang diambil untuk diteliti,
merupakan bagian dari populasi dan memiliki
karakteristik sama dengan populasi
 Dalam PTK tidak dikenal adanya populasi dan sampling
karena yang diteliti berupa kasus, sehingga tindakan
yang diambil hanya berlaku untuk kasus yang
dipermasalahkan pada suatu tempat tertentu.
Latar penelitian harus jelas apa masalahnya, mengapa
terjadi masalah, dimana, kapan, bagaimana tindakannya
dan dilakukan oleh siapa kepada siapa.

54
PENGURAIAN MASALAH DAN TUJUAN

Masalah : ”Apakah Tujuan : Untuk


penerapan metode mengetahui keberhasilan
proyek mampu UTAMA penerapan metode
meningkatkan proyek dalam
aktifitas siswa meningkatkan aktifitas
siswa
Apakah penerapan Mengetahui keberhasilan
metode proyek penerapan metode proyek
mampu mendorong dalam mendorong siswa
siswa untuk lebih untuk lebih banyak
banyak bertanya bertanya
RINCIAN
Apakah penerapan Mengetahui keberhasilan
metode proyek penerapan metode
mampu mendorong proyek dalam mendorong
siswa untuk lebih siswa untuk lebih mencari
mencari jawaban jawaban melalui kajian
melalui kajian pustaka
pustaka
 Setelah jelas masalah dan tujuannya
maka ditentukan Indikator Keberhasilan
penerapan Metode Pemberian Tugas
Proyek, yang selanjutnya juga dibuat
Indikator Proses dan Urutan Kegiatan
sesuai tabel kisi-kisi di atas.
KISI2 INDIKATOR KEBERHASILAN
Masalah Rincian Tujuan Indikator
Masalah Khusus Keberha-
silan
Apakah penerapan Mengetahui siswa lebih banyak
Apakah metode proyek keberhasilan bertanya
penerapan mampu mendorong penerapan metode
siswa untuk lebih proyek dalam
metode banyak bertanya mendorong siswa
proyek untuk lebih banyak
bertanya
mampu
Apakah penerapan Mengetahui siswa lebih aktif
meningkat- metode proyek keberhasilan mencari jawaban
kan aktifitas mampu mendorong penerapan metode
proyek dalam
melalui kajian pustaka
siswa untuk lebih
siswa mencari jawaban
mendorong siswa
untuk lebih aktif
melalui kajian mencari jawaban
pustaka melalui kajian pustaka
KISI2 INDIKATOR PROSES
Variabel Indikator Urutan Instrumen
Tindakan Proses Kegiatan Pengum-
pulan Data
Pemberian tugas 1. Pembagian
Penerapan kelompok
berupa proyek
metode yang dikerjakan 2. Penjelasan tugas
proyek bersama 3. Pemberian tugas
proyek
Pengerjaan 1. Pembagian tugas
proyek antar individu
2. Pengerjaan tugas
per bagian
3. Perakitan hasil
per bagian
Penilaian proses 1. Penilaian proses
dan hasil proyek 2. Penilaian hasil
 Urutan kegiatan itulah yang dituangkan dalam
bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Berdasarkan urutan kegiatan tersebut dapat
ditentukan instrumen yang diperlukan yakni
berupa lembar pengamatan atau lainnya
 Apabila dirasakan perlu mengorek
keterangan lebih jauh maka dapat disiapkan
pedoman wawancara atau bahkan disiapkan
angket bagi siswa sekolah menengah (bagi
siswa SD tentunya tidak cocok bila
menggunakan angket).
 Setelah instrumen penelitian disiapkan maka
disiapkan segala keperluan yang akan
digunakan dalam pembelajaran, misalnya
lembar materi, lembar tes, alat peraga dan
sebagainya.
CONTOH PERENCANAAN
PENGGUNAAN METODE MENGHAFAL CEPAT YANG
BARU

 Merencanakan tindakan metode


menghafal cepat yang baru
 Membuat RPP
 Membuat lembar latihan menghafal cepat
 Membuat soal tes awal dan tes akhir
 Membuat lembar pengamatan kegiatan
peserta diklat
 Membuat angket pendapat peserta diklat
tentang metode yang digunakan
CONTOH RENCANA PELAKSANAAN DAN
PENGAMATAN DI KELAS
TINDAKAN TINDAKAN INSTRUMEN
PENGAJAR PESERTA
diklat
Memberi tes awal Mengerjakan tes Soal tes awal
awal

Menjelaskan tindakan Menyimak - RPP


yang akan dilakukan

Melakukan tindakan, Melakukan - Lembar latihan


misal menggunakan penghafalan dengan menghafal yang baru
metode menghafal metode menghafal - Lembar pengamatan
baru baru
- Melakukan tes akhir - Mengerjakan tes - Soal tes akkhir
- Memberi angket ke - Menjawab angket - Angket pendapat
peserta diklat peserta diklat
CONTOH LEMBAR PENGAMATAN

Aspek perilaku siswa Ya Td Ketr.

1. Memperhatikan penjelasan
pengajar
2. Mencatat penjelasan pengajar

3. Bertanya kepada pengajar

4. Bertanya kepada teman

5. Mengerjakan tugas dengan


tekun
6. Mengerjakan tugas secara
mandiri
Pelaksanaan

 Apabila sudah siap maka dimulailah


penerapan tindakan dalam kelas yang
diajar oleh pengajar.
 Penerapan tindakan mungkin saja
dilakukan dalam beberapa kali tatap
muka.
 Setiap kali tatap muka maka sekaligus
dilakukan pengamatan oleh rekan mitra
kerja atau oleh pengajar sendiri.
 Selesai satu tindakan, selanjutnya pengajar melakukan refleksi pelaksanaan
pembelajaran atas dasar pengamatan yang sudah dilakukan.
 Dalam hal ini pengajar mengkaji isi lembar observasi, hasil tes, catatan lapangan,
atau hasil angket bila ada. Yang perlu diingat adalah, sejauh mana penerapan
tindakan tersebut telah mencapai keberhasilan sebagaimana ditunjukkan dalam
Indikator Keberhasilan dan sejauh mana prosesnya telah sesuai dengan Indikator
Proses yang direncanakan.
 Dari hasil refleksi yang berupa evaluasi pelaksanaan pembelajaran ini maka pengajar
merencanakan tindakan lanjutan yang berupa perbaikan atas kekurangan yang
terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan pemberian tindakan yang
telah direncanakan.
CONTOH REFLEKSI
 PELAJARI :
 Hasil pengamatan (dari Lembar Pengamatan) dan hasil angket
 Catatan kejadian di kelas
 Hasil tes

 RENUNGKAN :
 Bagaimana hasil tes awal?
 Bagaimana sikap dan perilaku peserta diklat pada saat melakukan
penghafalan cepat metode baru?
 Bagaimana hasil tes akhir (setelah melakukan penghafalan dengan
metode baru)?
 Bagaimana hasil angket tentang pendapat peserta diklat terhadap
metode menghafal yang baru?
 Apa ada perbedaan hasil antara tes awal dan tes akhir?
 Apa peserta diklat tertarik? Apa peserta diklat lebih aktif?
 Apa tindakan berikutnya untuk menguji apakah metode baru
tersebut lebih kelihatan efeknya?
CATATAN REFLEKSI DAN
TRIANGULASI
 BUAT CATATAN PADA SAAT
MELAKUKAN REFLEKSI, TUANGKAN
BUAH PIKIRAN MENJADI TULISAN
 DISKUSIKAN HASIL REFLEKSI DENGAN
TEMAN SEJAWAT ATAU PAKAR
 BUAT DRAFT SINGKAT UNTUK BAHAN
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian dan Pembahasan

 Dalam sebuah laporan penelitian, maka


bagian yang memaparkan tentang hasil
penelitian merupakan inti dari laporan tersebut.
 Bagian tersebut harus menjadi perhatian
utama karena sederet apapun latar belakang
masalah, landasan teori dan uraian metodologi
penelitian, tidak akan ada artinya tanpa
paparan hasil penelitian yang kemudian
dibahas atau dianalisis untuk selanjutnya
disimpulkan.
 Dalam paparan hasil penelitian, pertama kali
harus diuraikan tentang :
 latar penelitian yang meliputi di mana dan kapan
penelitian dilakukan, sehingga pembaca dibawa
ke suasana di mana penelitian dilakukan. Kalau
perlu bagian ini dilengkapi dengan foto sekolah
dan kelas di mana penelitian di lakukan.
 langkah-langkah demi langkah yang dilakukan
tiap siklus mulai dari perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, bagaimana pengamatan
dilakukan dan hasil refleksi yang telah
dilakukan.
 Urutan kegiatan sebagaimana telah dituliskan dalam tabel
kisi-kisi indikator proses harus diuraikan sehingga jelas apa
tindakannya dan bagaimana tindakan itu dilakukan.
 Dengan berdasarkan refleksi siklus pertama, maka harus
jelas pula upaya apa yang dilakukan untuk memperbaiki
tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus ke dua dan
seterusnya.
 Harus jelas perbedaan urutan kegiatan pada siklus pertama
dan kedua sebagai wujud ”perbaikan tindakan pertama”,
kalau perlu uraikan keunggulan dari tindakan yang dilakukan
pada siklus kedua dibandingkan dengan tindakan pada siklus
pertama.
 PEMBAHASAN ditulis dengan mengacu pada hambatan dan
keberhasilan tiap siklus, cara mengatasi masalah dalam
penerapan serta pembandingan dengan landasan teori
KERANGKA PROPOSAL PTK
 Halaman Judul
 Halaman Persetujuan (kalau perlu)
 Kata Pengantar
 Daftar Isi
 A. Judul Penelitian
 B. Pendahuluan
Latar belakang masalah, perumusan/pembatasan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian
 C. Landasan Teori
Diuraikan teori yang relevan dengan permasalahan, dan hipotesis tindakan.
 D. Metode Penelitian
Diuraikan tentang prosedur penelitian, metode pengumpulan data, tindakan yang
dilakukan tiap siklus
 E. Jadwal Penelitian
Tuliskan jadwal penelitian, sesuai waktu yang disediakan
 F. Personil Peneliti
Tuliskan identitas ketua dan anggota peneliti, nama, instansi dsb.
 G. Anggaran yang dibutuhkan
Tuliskan rancangan dana yang dibutuhkan untuk penelitian
 H. Daftar Pustaka
Tuliskan judul buku yang dijadikan acuan (seperlunya saja)
 I. Lampiran
72
Instrumen penelitian dll.
73
LAPORAN PTK
BAGIAN AWAL
 Halaman judul
 Halaman Pengesahan
 Minimal yang harus mengesahkan karya tulis ilmiah hasil
penelitian ini adalah kepala sekolah dan kepala bagian
perpustakaan sekolah yang bersangkutan.
 Abstrak
 Pada bagian ini dituliskan dengan ringkas dan jelas hal-
hal pokok tentang (a) permasalahan khususnya rumusan
masalah, (b) tujuan penelitian, (c) prosedur pelaksanaan
PTk dan (d) hasil penelitian .
 Kata Pengantar
 Daftar Isi dan lampiran-lampiran
BAB I : PENDAHULUAN
 Latar Belakang (diskripsi masalah, data awal
yang mendukung adanya masalah dan akar
timbulnya masalah dengan menunjukkan pada
lokasi penelitian dan waktu serta penjelasan
pentingnya masalah itu dipecahkan
 Rumusan Masalah (diharapkan kalimat Tanya);
 Tujuan Penelitian; (sesuaikan dengan rumusan
masalah)
 Manfaat Penelitian; (sesuaikan dengan apa yang
direncanakan pada proposal, namun peneliti
dapat mengembangkan)
BAB II : LANDASAN TEORI
 Kemukakan teori dan pustaka yang relevan, dan
memberi arah serta petunjuk pada pelaksanaan PTK.
 Diperlukan adanya usaha untuk membangun
argumentasi teoritis yang menunjukkan bahwa tindakan
yang diberikan dimungkinkan dapat meningkatkan mutu
proses pembelajaran di klas.
 Pada akhir bab ini dapat ikemukakan hipotesis tindakan.
Uraian pada bab ini harus lebih lengkap dan rinci
dibanding dengan uraian yang ada pada bab yang sama
di usulan penelitian.
BAB III : METODE PENELITIAN
 Deskripsikan tiap siklus penelitian yang memuat:
rencana, pelaksanaan/tindakan, pemantauan
dan evaluasi beserta jenis instrument yang
digunakan, dan cara refleksi. (perlu dibedakan
pada usulan, isi apa yang akan dilaksanakan,
sedang pada laporan berisi apa yang sudah
dilaksanakan). Pada tiap siklus harus
dikemukakan tindakan secara jelas, serta semua
jenis instrumen yang digunakan untuk
pengumpulan data. Tindakan yang dilakukan
bersifat rasional, feasible serta collaborative.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
 Menyajikan uraian masing-masing siklus dengan data lengkap, menyangkut
berbagai aspek yang terjadi akibat tindakan yang dilakukan.
 Tunjukkan adanya perbedaan tindakan dengan kegiatan pelajaran yang
biasa atau sering dilakukan.
 Pada refleksi diakhir setiap siklus berisi penjelasan tentang aspek
keberhasilan grafik, dan kelemahan yang terjadi.
 Kemukakan ada perubahan/ kemajuan/ perbaikan yang terjadi pada diri
siswa, lingkungan kelas, pengajar sendiri, motivasi/minat belajar, dan hasil
belajar.
 Kemukakan hasil dari keseluruhan siklus ke dalam ringkasan untuk bahan
dasar analisis dan pembahasan.
 Bahan/data tersebut ditulis dalam bentuk tabel atau bagan sehingga akan
memperjelas adanya perubahan yang terjadi
 Disertai PEMBAHASAN secara sistematik dan jelas dihubungkan dengan
teori.
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN
 Sajikan simpulan hasil penelitian (potret
kemajuan) sesuai dengan tujuan/masalah
penelitian yang telah disampaikan
sebelumnya.
 Berikan saran tindak lanjut berdasarkan
simpulan yang diperoleh baik yang
menyengkut segi positif maupun
negatifnya.
DAFTAR PUSTAKA
 Memuat semua sumber pustaka yang digunakan dalam
penelitian dengan menggunakan system yang telah
dibakukan secara konsisten.

LAMPIRAN-LAMPIRAN:
 Berisi :
 RPP
 Instrument penelitian,
 Sampel jawaban siswa,
 Dokumen/foto kegiatan,
 Ijin penelitian, serta bukti lain yang dipandang perlu.
PERKIRAAN JUMLAH HALAMAN
MINIMAL PADA PTK YANG DITERIMA
 Bab I : Pendahuluan = 4 hlm
 Bab II : Landasan Teori = 10 hlm
 Bab III : Metode Penelitian = 6 hlm
 Bab IV : Hasil Penelitian dan
Pembahasan = 16 hlm
 Bab V : Kesimpulan dan Saran = 3 hlm
 Daftar Pustaka = 1 hlm
TOTAL +/- 40 HALAMAN

Anda mungkin juga menyukai