Fungsi Pendidikan dalam Struktur Sosial dan

Proses Interaksi

Kelompok 6 :
Fauzi (1786201002)
Muhammad Rizky Ramadhan (1786201005)
 Fungsi Pendidikan dalam Struktur Sosial

Untuk memahami hubungan antara pendidikan dan struktur sosial,

dapat merujuk pada dua teori yaitu :

Struktural Fungsionalisme Struktural Konflik

 Struktural Fungsionalisme

Studi-studi yang berperspektif struktural fungsional berfokus pada upaya menelusuri

sumbangan positif dari pendidikan dalam pemeliharaan pola.
Menurut Emile Durkheim fungsi pendidikan dan sekolah adalah
 Menanamkan nilai-nilai dan keterampilan baru yang tidak didapat didalam keluarga.
 Mengajarkan disiplin secara tegas.
 Mengajarkan keterampilan yang dibutuhkan dimasa yang akan datang.
Struktural Konflik
Weber melihat bahwa perbedaan dalam stratifikasitersebut disebabkan adanya

kelompok-kelompok status. Tiga sumber terbentuknya kelompok status :

 Perbedaan situasi atau keadaan ekonomi.

 Perbedaan posisi kekuasaan atau politik.

 Perbedaan kondisi sosial, budaya atau lembaga.

 Proses Interaksi
Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial (yang

juga dapat dinamakan proses sosial) karena interaksi sosial

merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas

sosial.
Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial

Suatu interaksi sosil tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat, yaitu:

 Adanya kontak sosial (social-contact).

 Adanya komunikasi.

 Suatu kontak dapat pula bersifat primer atau sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan

hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka, seperti misalnya apabila orang-orang tersebut

berjabat tangan, saling senyum dan seterusnya.

Ciri-ciri Interaksi Sosial

Interaksi sosial menpunyai ciri-ciri sebagai berikut:

 Ada pelaku lebih dari satu orang.

 Ada komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol-simbol.

 Ada dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan masa mendatang) yang

menentukan sifat aksi yang sedang berlangsung.

 Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama tidaknya tujuan tersebut dengan

yang diperkirakan oleh pengamat.