Anda di halaman 1dari 13

Perlindungan Guru dan

sekolah

Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kep. Babel


Mei 2022
Pengantar
• Guru memiliki kedudukan yang mulia, mengajarkan ilmu dan menuntun
kepada kebaikan. Seorang guru dikaruniai keilmuan, dan menjadi
perantara bagi manusia untuk memperoleh kebaikan dunia alkhirat.
Guru semestinya dihormati oleh anak didik dan orang tuanya
• Namun pada saat ini kita melihat bagaimana gencarnya system
informasi, aplikasi dan teknologi menggerus moral, sopan santun dan
etika pada anak anak kita.
• sementara orang tua / wali melepas tanggung jawab pendidikan anak
anaknya pada guru di sekolah, mereka lupa bahwa pendidikan awal
yang utama terkait moral dan etika adalah dalam keluarga
• Hal ini yang menjadi awal mula konflik antara pendidik, anak didik dan
orang tua.
video
• Guru dilaporkan melanggar hak perlindungan anak ketika
memberikan sanksi pelanggaran disiplin kepada siswa, seperti
menjewer, mencubit, membentak, lari mengelilingi halaman sekolah,
push up beberapa kali, menghormat bendera dalam kondisi cuaca
panas sampai akhir pelajaran, membersihkan toilet dan lain
sebagainya.
• Hukuman disiplin yang diberikan kepada siswa harus berpedoman
kepada tata tertib sekolah dan Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014
tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002
tentang perlindungan anak
Perlindungan guru
• UU N0 14 / 2005 ttg guru dan dosen (PP no 74 / 2008) sbb:
• Pempus, pemda, masy, org profesi, dan/ satuan Pendidikan wajib beri
perlindungan thd guru dlm pelaks tugas yang meliputi :

• Perlindungan hukum perlindungan hukum thd tindak kekerasan, ancaman, perlakuan


diskriminatif, intimidasi, atau perlakuan tidak adil dari pihak peserta didik, orang tua peserta
didik, masyarakat, birokrasi, atau pihak lain.

• Perlindungan profesi perlindungan thd PHK yg tidak sesuai dengan Per-UU, pemberian
imbalan yang tidak wajar, pembatasan dalam menyampaikan pandangan, pelecehan
terhadap profesi, dan pembatasan/pelarangan lain yang dapat menghambat guru dalam
melaksanakan tugas.

• Perlindungan K3 perlindungan terhadap risiko gangguan keamanan kerja, kecelakaan kerja,


kebakaran pada waktu kerja, bencana alam, kesehatan lingkungan kerja, dan/atau risiko lain.
Peran Kepolisian dalam perlindungan guru
• Perkap 8 / 2021 tentang penanganan TP bdsr Keadilan Restoratif

• Kepolisian Negara Republik Indonesia perlu mewujudkan penyelesaian


tindak pidana dengan mengedepankan keadilan restoratif yang menekankan
pemulihan kembali pada keadaan semula dan keseimbangan perlindungan
dan kepentingan korban dan pelaku tindak pidana yang tidak berorientasi
pada pemidanaan, merupakan suatu kebutuhan hukum masyarakat

• Polri diberikan kewenangan sesuai dengan Pasal 16 dan Pasal 18 Undang-


Undang Nomor 2 Tahun 2002,
melaksanakanTindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab,
adalah tindakan penyelidikan dan penyidikan yang dilaksanakan jika
memenuhi syarat sebagai berikut :
• tidak bertentangan dengan suatu aturan hukum;
• selaras dengan kewajiban hukum yang mengharuskan
tindakantersebut dilakukan;
• harus patut,masuk akal,dan termasuk dalam lingkungan jabatannya;
• pertimbangan yang layak berdasarkan keadaan yang memaksa;
• menghormati hak asasi manusia
• Keadilan Restoratif adalah penyelesaian Tindak Pidana dengan
melibatkan pelaku, korban, keluarga pelaku, keluarga korban, tokoh
masyarakat, tokoh agama, tokoh adat atau pemangku kepentingan
untuk bersama-sama mencari penyelesaian yang adil melalui
perdamaian dengan menekankan pemulihan kembali pada keadaan
semula.
• Penanganan Tindak Pidana berdasarkan Keadilan Restoratif
dilaksanakan pada kegiatan:
• penyelenggaraan fungsi Reserse Kriminal dilakukan oleh pengemban
fungsi Pembinaan Masyarakat dan Samapta Polri sesuai dengan tugas
dan kewenangannya. (tipiring)
• penyelidikan; atau penyidikan oleh penyidik polri dlm bentiuk
henti lidik/sidik
Syarat materil
• tidak menimbulkan keresahan dan/atau penolakan dari masyarakat;
• tidak berdampak konflik sosial;
• tidak berpotensi memecah belah bangsa;
• tidak bersifat radikalisme dan separatisme;
• bukan pelaku pengulangan Tindak Pidana berdasarkan Putusan
Pengadilan; dan
• bukan Tindak Pidana terorisme, Tindak Pidana terhadap keamanan
negara, Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana terhadap nyawa
orang.
Syarat formil
• perdamaian dari kedua belah pihak, surat kesepakatan perdamaian
ditandatangani para pihak
• Pemenuhan hak korban dan tanggung jawab pelaku, dapat berupa :
• Mengembalikan barang
• Mengganti kerugian
• Mengganti biaya yg ditimbulkan akibat TP
• Mengganti kerusakan yg ditimbulkan
Syarat Khusus
• a. Tindak Pidana Informasi dan transaksi elektronik;
• Persyaratan Khusus Penanganan tindak pidana berdasarkan keadilan Restoratif untuk
tindak pidana Informasi dan transaksi elektronik, paling sedikit meliputi:
• pelaku tindak pidana Informasi dan transaksi elektronik yang menyebarkan konten
ilegal;
• pelaku bersedia menghapus konten yang sedang diunggah, diserahkan kepada
penyidik dalam bentuk soft copy dan hard copy;
• pelaku menyampaikan permohonan maaf melalui video yang di unggah di media sosial
diserati dengan pemintaan untuk menghapus konten yang telah menyebar, diserahkan
kepada penyidik dalam bentuk soft copy dan hard copy; dan
• pelaku bersedia bekerja sama dengan penyidik Polri untuk melakukan penyelidikan
lanjutan.
• Tp narkoba
• Persyaratan Khusus Penanganan tindak pidana berdasarkan keadilan Restoratif untuk
tindak pidana Narkoba, meliputi:
• Pecandu narkoba dan korban penyalahgunaan narkoba yang mengajukan rehabilitasi;
• pada saat tertangkap tangan ditemukan baranga bukti narkotika pemakaian 1 (satu) hari
dengan penggolongan narkotika dan psikotropika sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan, dan tidak ditemukan barang bukti tindak pidana narkoba namun hasil tes
urine menunjukkan positif narkoba;
• tidak terlibat dalam jaringan tindak pidana narkoba, pengedar, dan/atau bandar;
• telah dilaksanakan asesmen oleh tim asesmen terpadu; dan
• pelaku bersedia bekerja sama dengan penyidik Polri untuk melakukan penyelidikan
lanjutan.
• c. Tindak Pidana Lalu Lintas
• Persyaratan Khusus Penanganan tindak pidana berdasarkan keadilan
Restoratif untuk tindak pidana Lalulintas, meliputi:
• kecelakaan lalu lintas yang disebabkan mengemudikan kendaraan
bermotor dengan cara dan keadaan membahayakan yang
mengakibatkan kerugian materi dan/atau korban luka ringan; atau
• kecelakaan lalulintas di jalan karena kelalaiannya yang mengakibatkan
korban manusia dan/atau kerugian harta benda.

Anda mungkin juga menyukai