Anda di halaman 1dari 43

1.

1 Kriteria Desain Jaringan


Distribusi
Konsep Dasar Konstruksi Jaringan Distribusi
 JTM saluran udara dipakai umumnya untuk daerah dengan jangkauan luas, daerah padat
beban rendah atau daerah-daerah penyangga antara kota dan desa.

 JTM saluran bawah tanah dipakai umumnya untuk daerah padat beban tinggi (beban puncak
lebih dari 2,5 MVA/km2 dengan luas minimal 10 km2) dengan jangkauan terbatas. Saluran
bawah tanah selalu direncanakan dalam bentuk “loop” guna menghindari pemadaman (black
– out) akibat gangguan.

 JTR dan Sambungan Pelayanan digunakan Saluran Udara dengan konfigurasi sistem radial
murni. Hanya pelanggan tertentu diberikan pasokan alternatif jika terjadi pemadaman.
Saluran bawah tanah hanya utk kabel naik, permintaan khusus di daerah eksklusif (bisnis,
perumahan) atau kebijakan ototitas setempat

www.pln.co.id |
Macam - macam Sistem Jaringan Distribusi Primer
1. Sistem Radial
Jaringan ini banyak mempergunakan jenis Saluran Udara Tegangan
Menengah (SUTM) 20 kV.
Tiang
SUTM
Cubicle
GI GD

LBS TRAFO

Jenis Material penghantar untuk SUTM : TR


• A2C = Alloy Alumunium Conductor
• A3C = All Alloy Alumunium Conductor
• ACSR = Alumunium Conductor Steel Reinforced
Grounding
www.pln.co.id |
Macam - macam Sistem Jaringan Distribusi Primer
1. Sistem Radial
Konstruksi Sistem Radial
Penghantar
Isolator

Terminal out door Arrester


Tiang

Kabel XLPE

Dari GI

www.pln.co.id |
Macam - macam Sistem Jaringan Distribusi Primer
2. Sistem Ring (Loop) antara SUTM dan SKTM
• SKTM digelar untuk meningkatkan keandalan.
• Direncanakan untuk menjadi sistem spindel.
• Penempatan Gardu Distribusi/Gardu Hubung diusahakan sejarak 8 Km
atau 10 Km dari Gardu Induk.

Tiang
SUTM

GD
GI SKTM
GD/GH

www.pln.co.id |
Macam - macam Sistem Jaringan Distribusi Primer
3. Sistem Spindel

GH
GI Cubicle

Penyulang Cadangan LBS DS TRAFO


GD
20 kV

220-380 Volt Grounding

TR www.pln.co.id |
Macam - macam Sistem Jaringan Distribusi Primer
3. Sistem Spindel
• Mempergunakan penyulang berbeban 1 penyulang sebagai cadangan
• Mempergunakan kabel XLPE 3 x 150 mm2 atau 3 x 240 mm2 yang ditanam dalam tanah.
• Setiap penyulang dengan XLPE 3 x 150 mm2 = 280 Ampere
• Setiap penyulang dengan XLPE 3 x 240 mm2 = 300 Ampere
• Pemakaiannya banyak dipergunakan didaerah perkotaan
• Ujung kabel mempergunakan Gardu Hubung
• Sistem ini dapat mempergunakan remote control dari jarak jauh (PPJD/Pusat pengatur
jaringan Distribusi)
• Jika beban bertambah besar maka sistem ini dikembangkan menjadi sistem spot load
(biasanya dipergunakan untuk beban-beban yang mempunyai daya > 8 MVA s/d 30,5
MVA dengan tegangan menengah 20 kV

www.pln.co.id |
Macam - macam Sistem Jaringan Distribusi Primer
3. Sistem Spindel
Pusat Pengatur Jaringan Distribusi
Gardu Tengah

GH
GI
LBS DS TRAF
motor O

Kabel kontrol
PPJD

www.pln.co.id |
Sistem Pembumian
Pemilihan sistem pembumian tersebut merupakan pertimbangan manajemen perancangan dengan
memperhatikan aspek :
a) Aman terhadap manusia
b) Cepatnya pemeliharaan gangguan/selektifitas penyulang yang mengalami gangguan.
c) Kerusakan akibat hubungan pendek
d) Pengaruh terhadap sistem telekomunikasi
e) Pertimbangan teknis kepadatan beban.

1. Faktor a, c, d menghendaki arus gangguan rendah,


2. Faktor b menghendaki arus gangguan besar,
3. Faktor e, bila kepadatan beban tinggi maka sebaiknya digunakan SKTM dengan tahanan pembumian
minimal 12 ohm.

www.pln.co.id |
Sistem Pembumian
Sistem Pembumian GI (1)
Sistem Pembumian TM pada Trasformator GI :
 Pembumian dengan tahanan 12 Ohm untuk sistem SKTM
 Pembumian dengan tahanan 40 Ohm untuk sistem SUTM, atau campuran antara
SKTM dan SUTM.
 Pembumian dengan tahanan 500 Ohm untuk sistem SUTM.
 Pembumian langsung /solid grounded
 Tanpa pembumian/sistem mengambang/ungrounded

www.pln.co.id |
Sistem Pembumian
Sistem Pembumian GI (2)
 Solid Grounded, arus gangguan tanah sangat besar
 Ungrounded, hanya dipakai pada SUTM Listrik Desa, Pembangkit Kecil
 Nilai tahanan pembumian transformator pada Gardu Induk membatasi arus hubung
singkat ke tanah menjadi :
o 1000 A untuk R =12 Ohm,
o 300 A untuk R = 40 Ohm dan
o 24 A untuk R = 500 Ohm.

www.pln.co.id |
Sistem Pembumian
Pembumian Transformator Distribusi pada Sisi Tegangan Rendah.
• Bagian – bagian tranformator sisi TR yang perlu dibumikan (solid grounded 1 Ohm)
adalah : titik netral lilitan sekunder, Bagian Konduktif Terbuka (BKT), badan trafo
dan Bagian Konduktif Ekstra (BKE) instalasi gardu.
Pembumian Lightning Arrester.
• Lightning Arrester (LA) pada sisi TM Gardu Distribusi pasangan luar mempunyai
elektroda pembumian tersendiri. Ikatan penyama potensial dilakukan dengan
menghubungkan pembumian LA, pembumian titik netral transformator, pembumian
Bagian Konduktif Terbuka/Ekstra. Konstruksi ikatan penyamaan potensial dilakukan
dibawah tanah.
• Pada transformator jenis CSP fasa-1, penghantar pembumian LA disatukan dengan
badan transformator.

www.pln.co.id |
Parameter-Parameter Rancangan Konstruksi
Parameter Listrik
Persyaratan teknis / parameter listrik yang harus diperhatikan dalam memilih komponen-
komponen kontruksi adalah:
 Kemampuan Hantar Arus
 Tegangan maksimal yang diizinkan (rated Voltage) – KV.
 Basic Impulse Insulation Level – Tingkat Isolasi Dasar – BIL / TID dalam KV.
 Tegangan maksimum Lighting Arrester [KV]
 Insulator Creepage Distance
 Prosedur / test uji, impulse dan power frekwensi test
 Tegangan pelepasan pada Lighting Arrester (LA)
 Withstand Making Current
 Nominal Breaking Capacity.
 Withstand short circuit current

www.pln.co.id |
Parameter-Parameter Rancangan Konstruksi
Parameter Lingkungan
Parameter lingkungan yang harus dipenuhi oleh komponen adalah :
 Iklim/musim
 Suhu keliling
 Besarnya curah hujan
 Kelembaban relatif
 Ketinggian dari permukaan laut
 Kecepatan Angin
 Tingkat dan jenis Polusi

www.pln.co.id |
Parameter-Parameter Rancangan Konstruksi
Parameter Material
Parameter konstruksi komponen harus diperhatikan agar tidak terjadi kegagalan
konstruksi :
• Beban kerja (Working load)
• Ukuran / dimensi peralatan
• Penggunaan indoor / outdoor
• Prosedur / tata cara konstruksi
• Spesifikasi teknis konstruksi
• Kemudahan pemakaian alat kerja
• Proteksi terhadap kontaminasi

www.pln.co.id |
Kriteria Desain Konstruksi SUTM
1. Konstruksi dan Jarak Antar Tiang 9. Konstruksi Kabel Pilin Tegangan Menengah
2. Konstruksi Pembumian 10. Sambungan Kabel Dengan Saluran Udara
3. Konstruksi Fused Cut-out (FCO) 11. Sambungan Kawat Konduktor
4. Konstruksi Penghantar Bumi (Shield Wire) 12. Komponen Konstruksi Jaringan
5. Konstruksi Penghantar Netral TM
6. Kelengkapan Penghantar
7. Jarak Aman (Safety Distance)
8. Konstruksi Proteksi Petir

www.pln.co.id |
Kriteria Desain Konstruksi SUTM
Konsep Perencanaan :
Aspek Proteksi :
• Untuk mengurangi luasnya dampak pemadaman akibat gangguan dipasang fasilitas-
faslitas Pole Top Switch / Air Break Switch, PBO, SSO, FCO pada posisi tertentu.
• Kawat tanah (shield wire) pada daerah terbuka dan padat petir, untuk mengurangi
gangguan akibat sambaran petir langsung.
• Pembumian BKTdan BKE pada tiap-tiap 4 tiang atau pertimbangan lain dengan nilai
pentanahan tidak melebihi 10 Ohm.
Aspek Kontinyuitas Pelayanan :
• Saluran Udara sebagai sistem distribusi daerah perkotaan dapat dilakukan dengan
memperpendek panjang saluran yang didesain menjadi struktur “Radial Open Loop”.

www.pln.co.id |
Kriteria Desain Konstruksi SUTM
Terminologi
 Konstruksi jaringan dimulai dari sumber tenaga listrik / Gardu Induk dengan kabel tanah
Tegangan Menengah kearah tiang pertama Saluran Udara, dengan penyaluran :
1. Tiang pertama disebut tiang awal (Riser Pole) + 1 supporter
2. Tiang tengah lurus disebut tiang penumpu (line pole) atau
3. Tiang tengah sudut sedang dengan belokan ≥ 300 menggunakan Isolator Tumpu Ganda +
1 supporter
4. Tiang tengah sudut sedang dengan belokan ≥(600 menggunakan Isolator Tarik + 1
supporter
5. Tiang tengah sudut besar dengan belokan ≥ 900 menggunakan Isolator Tarik + 2 supporter
6. Tiang tengah Pencabangan/percabangan (tee of pole) + 1 Supporter
7. Tiang tengah lurus Peregang/penegang (tension pole) maksimal 10 gawang, dengan sudut
belokan ≥ 300 + 2 Supporter
8. Tiang ujung/akhir (end pole).

www.pln.co.id |
Kriteria Desain Konstruksi SUTM

Penggunaan Tiang
Saluran udara Tegangan Menengah memakai tiang minimal 12 meter dengan beban kerja
(working load) sesuai kebutuhan, Tinggi tiang beton dan working load sebagai berikut :
1. 12 meter dengan working load : 200 daN, 350 daN dan 500 daN
2. 13 meter dengan working load : 200 daN, 350 daN, 500 daN, 800 daN dan 1200 daN
3. 14 meter dengan working load : 350 daN, 500 daN, 800 daN dan 1200 daN
4. Tiang Segmental (EXT) dengan plat sambung
Area Jangkauan Pelayanan SUTM
Mengingat sifat perencanaannya, jangkauan SUTM dibatasi atas besarnya jatuh tegangan yaitu
pada besaran sadapan / tap changer transformator distribusi.

www.pln.co.id |
Kriteria Desain Konstruksi SKTM
Konstruksi Penggelaran Kabel
• Kedalaman galian dan perlindungan mekanis kabel, Penggelaran lebih dari satu kabel
• Jarak kabel tanah dengan utilitas lain
• Persilangan dengan bangunan diatas tanah, rel kereta api, saluran air dan bangunan
air, jalan umum
• Terminasi Kabel
• Radius Belokan Kabel
• Kabel Duct

www.pln.co.id |
Kriteria Desain Konstruksi SKTM
Transportasi dan Penanganan (Handling) Kabel
• Pengangkutan kabel
• Penggelaran Kabel
• Penutupan jalan dan penandaan jalur

Material Saluran Kabel Tanah


• Kabel Tanah
• Roll khusus kabel tanah (lurus dan belokan)
• Concrete Slabs / plat beton uk. 5 x 10 x 100 / 5 x 30 x 40 cm
• Patok Pilot Kabel dan Jointing Terminasi Kabel
• Timah Label
• Pasir urug
• Patok tanda kabel untuk belokan dan jointing terminasi kabel
• Identitas kabel / labelling kabel, untuk garansi pemasangan dan identitas kabel

www.pln.co.id |
Kriteria Desain Konstruksi SKTM
Saluran Kabel tanah Tegangan Menengah (SKTM) dipakai pada hal-hal khusus:
• Daerah padat beban tinggi
• Segi estetika
• Jenis Pelanggan Kritis
• Permintaan khusus

www.pln.co.id |
Kriteria Desain Konstruksi SKTM
Pada tingkat keandalan kontinuitas sedikitnya tingkat–3, Kabel tanah digunakan untuk
pemakaian :
• Kabel Keluar (Opstik kabel dari pembangkit / GI ke tiang SUTM)
• Kabel Tee-Off dari SUTM ke gardu beton
• Penyeberangan sungai, jalur kereta api
• Bentuk konfigurasi yang umum adalah
a) Struktur spindel, minimal 2 penyulang berbeban dan 1 penyulang cadangan-tanpa
beban (express feeder)
b) Struktur Kluster
c) Spotload untuk pelanggan dengan beban lebih besar daripada kapasitas kabel
d) “Loop” antara 2 penyulang baik dari 1 sumber pembangkit atau dari sumber yang berbeda
(Fork system).

www.pln.co.id |
Kriteria Desain Konstruksi SKTM
Proteksi Jaringan
• Rele arus lebih dipakai sebagai Proteksi jaringan terhadap gangguan fasa-fasa dan
gangguan fasa-tanah. Lightning Arrester dipasang pada SKTM Saluran Udara 10 kA tiang
awal & akhir, 5 kA di tiang tengah
• Rele differential atau directional pada GH di sisi pelanggang Spotload.
Konstruksi SKTM
Untuk penggelaran 1 kabel mempunyai Kemampuan Hantar Arus (KHA) 100 % dengan
kriteria :
• Sesuai standar pabrik, kabel tanah pada kondisi tanah (specific thermal resistivity of soil)
1000 C cm/w dengan kedalaman 70 cm,
• suhu tanah 300C,
• suhu penghantar maksimum 900C dengan isolasi XLPE 650C
• Jika kondisional tersebut tidak terpenuhi, maka harus memperhitungkan faktor koreksi
KHA

www.pln.co.id |
Kriteria Desain Konstruksi SKTM
Konsep Isolir Gangguan
• Mengisolir Gangguan dengan cara membuka LBS pada Gardu Distribusi. Bagian kabel yang
tidak terganggu dipasok dari penyulang cadangan melalui Gardu Hubung.
• Mempercepat pencarian dan pengisoliran dapat dengan sistem SCADA yg dilengkapi GFD
(Ground Fault Detector)

Area Jangkauan Pelayanan


• Berdasarkan data statistik laju kegagalan dan tingkat kontinuitas pelayanan, pada SKTM
sistem Spindel , maka panjang kabel SKTM hendaknya tidak lebih dari 8 kms.

www.pln.co.id |
Gardu Distribusi
Jenis Kontruksi Gardu Distribusi
Dibedakan menjadi 2 jenis :
• Gardu Distribusi konstruksi pasangan luar sebagai berikut :
a) Gardu Cantol (menggunakan 1 tiang) dengan daya s/d 100 kVA
b) Gardu Portal (menggunakan 2 tiang), dengan daya 160 kVA s/d 250 kVA
c) Gardu Menara (menggunakan rangka besi - estetika), dengan daya maksimal 250 kVA
d) Gardu Pad-mounted (gardu terpadu, keterbatasan lahan) proses perkaitan dari pabrikan(dimensi
p=2000, l=1900, t=2100 mm) dengan LBS, dengan daya maksimal 630 kVA
e) Gardu Kios (gardu prefabricated, rangka baja) dimensi p=3000, l=2200, t=2000 mm, daya
maksimal 630 kVA
f) Gardu Susun (gardu prefabricated, kompartemen TM diatas, kompartemen TR dibawah) daya
maksimal 630 kVA

• Gardu Distribusi konstruksi pasangan dalam.


Umumnya disebut gardu beton (Masonry Wall Distribution Substation) dengan kapasitas transformator
besar (maks. 630 kVA)

www.pln.co.id |
Gardu Distribusi
Gardu Distribusi Pasang Luar
A. B.
Konstruksi Gardu Distribusi pasangan luar tipe Portal terdiri
atas Fused Cut Out (FCO) sebagai pengaman hubung
singkat trafo dengan elemen pelebur/ fuse link type
expulsion dan Lightning Arrester (LA) sebagai sarana
pencegah naiknya tegangan pada transformator akibat surja
petir.
Sadapan penghantar LA dapat dilakukan :
A. Keuntungannya : Pengamanan terhadap surja petir
tidak dipengaruhi oleh kemungkinan CO putus
Kerugiannya : Kegagalan LA memadamkan sistem
penyulang
B. Keuntungannya : Jika LA rusak atau gagal, FCO putus
tidak memadamkan sistem SUTM
Kerugiannya : Fuse Link rentan terhadap Surja petir
Untuk saluran udara sangat panjang, pemasangan LA
sesudah FCO dapat dipertimbangkan dengan menggunakan
fuse link type – H, untuk saluran pendek pemasangan LA
sebelum FCO lebih baik sebagai pilihan

www.pln.co.id |
Gardu Distribusi
Gardu Distribusi Pasang Dalam
Gardu Distribusi pasangan dalam adalah gardu konstruksi beton dengan kapasitas
transformator besar, dipakai untuk daerah padat beban tinggi dengan kontruksi instalasi yang
berbeda dengan gardu pasangan luar.

KONFIGURASI PHI SECTION

www.pln.co.id |
Gardu Distribusi
Area Pelayanan Gardu (1)
Radius pelayanan suatu gardu adalah jangkauan daerah pelayanan gardu di
antara dua gardu. Radius pelayanan didasarkan atas :
• Batas geografis antar dua gardu
• Kepadatan beban antar dua Gardu Induk
• Jatuh tegangan
• Besar penghantar (maksimum Alumunium 240 mm2)

www.pln.co.id |
Gardu Distribusi
Area Pelayanan Gardu (2)
Area Pelayanan Gardu Induk (Service Area) Mencakup beberapa hal :
Gardu Induk Dengan Pelayanan Murni SKTM
Gardu Induk dengan pelayanan SUTM
Area Pelayanan Gardu Distribusi
Gardu Distribusi tipe Beton daerah Padat Beban Tinggi
Penghantar jaringan pelayanan dgn Kabel Pilin inti Alumunium dengan
penampang terbesar 70 mm2.
Gardu Distribusi daerah Padat Beban Rendah
Untuk daerah padat beban rendah khususnya daerah pedesaan, panjang jalur
pelayanan dibatasi oleh tingkat tegangan pelayanan (+ 5%, -10%).

www.pln.co.id |
Kriteria Desain Konstruksi JTR
Konstruksi Saluran Udara
• Penghantar jaringan secara umum memakai kabel yang dikenal sebagai LVTC (Low
Voltage Twisted Cable), IBC (Insulated Bundled Conductor), TIC (Twisted Insulated
Conductor) atau kabel jenis NYY / NYFGbY untuk saluran kabel bawah tanah.
• Memakai tiang Beton minimal 9 meter

Konstruksi Saluran Bawah Tanah


• Kabel naik (Riser Cable – opstik kabel) antara PHB – TR di Gardu Distribusi dan
tiang awal jaringanTegangan Rendah.
• Pada daerah-daerah tertentu yang memerlukan atau sesuai permintaan pelanggan atau
kebijakan otoritas setempat

www.pln.co.id |
Kriteria Desain Konstruksi JTR
Proteksi Jaringan dan Pembumian
• Jaringan Tegangan Rendah dimulai dari PHB-TR di Gardu Distribusi, dengan pengaman
lebur (NT / NH Fuse) sebagai pengaman hubungan singkat.
• Sistem pembumian pada jaringan Tegangan Rendah memakai sistem TN–C, penghantar
netral dibumikan pada tiap-tiap 200 meter (tiap 5 tiang atau pada tiap 5 PHB pada
SKTR), dengan nilai tahanan pembumian tidak melebihi 10 Ohm.
Titik Pembumian dapat berupa :
• Pembumian pertama pada tiang kedua setelah tiang awal (pada gardu portal & gardu
cantol).
• Pembumian pertama pada tiang pertama pada gardu tembok/beton (dapat berfungsi
sebagai pembumian titik netral transformator).
• Pembumian terakhir pada 1(satu) tiang sebelum tiang ujung.

www.pln.co.id |
Kriteria Desain Konstruksi JTR
Sambungan dan Sadapan
Sambungan antar penghantar harus dilakukan dengan hydraulic press joint sleeve.
Sambungan tidak boleh menahan beban mekanis. Sadapan atau pencabangan memakai
Konektor jenis hydraulic press yang kokoh atau jenis piercing.

Jarak antar Tiang/Gawang (span) dan Andongan (sag)


Jarak Gawang (span) rata-rata adalah 40 meter, atau tidak melebihi 50 meter. Tinggi
Andongan atau lenduran (sag) minimal 60 cm pada suhu 200C tanpa angin, atau 1
(satu) meter pada suhu penghantar 90 derajat.

www.pln.co.id |
Kriteria Desain Konstruksi JTR
Jarak Aman (Safety Distance)
Jarak aman saluran udara adalah jarak dimana saluran tersebut aman
terhadap lingkungan dan terhadap manusia. Tabel 8.2 (hal.6) diberikan jarak
aman saluran kabel pilin terhadap lingkungan.

Jaring distribusi Tegangan Rendah Sistem Fasa -2


Sistem fasa-2 pada JTR, bersumber pada transformator :
• Transformator fasa -2 dipakai pada sistem jaringan fasa -2
• Transformator fasa -1 dipakai pada sistem jaringan fasa-3, 4 kawat (hanya
dipakai di PLN Jawa Tengah dengan multi ground Common Neutral).

www.pln.co.id |
Tabel Jarak aman :

www.pln.co.id |
Kriteria Desain Konstruksi STL
 Konstruksi Saluran Udara (TR) :
Terdapat 3 jenis konstruksi Sambungan Pelayanan yaitu :
1. Konstruksi sambungan langsung tanpa tiang atap (Dakstandard, Roof Pole,
Mirstang).
2. Konstruksi sambungan langsung dengan menggunakan tiang atap.
3. Konstruksi sambungan langsung tanpa tiang atap, dengan melalui saluran bawah
tanah.
Konstruksi Saluran Bawah Tanah
 Konstruksi Pelanggan Tegangan Menengah (TM) :
• Dengan Gardu Beton ada penambahan perlengkapan
• Dengan Gardu Portal dilengkapi CT & PT out-door type, pengaman Lebur jenis
curret limiting

www.pln.co.id |
Kriteria Desain Konstruksi STL
Area Pelayanan Sambungan Tenaga Listrik Tegangan Rendah
Jauh jangkauan kabel dibatasi oleh tegangan jatuh (V) sebesar 1 %. Jarak kabel adalah jarak antara titik
sambung pada JTR dengan papan meter. Panjang kabel tidak melebihi 30 meter, sedangkan untuk listrik
pedesaan diperbolehkan sampai dengan 60 meter.
Jarak Aman
Sambungan Tenaga Listrik Tegangan Rendah tidak boleh terjangkau oleh tangan, menghalangi lalu lalang
kendaraan, kabel tidak boleh menyentuh bangunan dan pohon.
Konstruksi Sambungan Kabel Udara
Sambungan/sadapan langsung pada jaringan sebaiknya menggunakan Hydraulic Compression Connector atau
Piersing Connector dengan catatan harus dipilih kualitas produk konektor yang baik.
Konstruksi Sambungan Kabel Tanah
Penyambungan pelanggan kecil harus dilakukan pada PHB cabang
• Sambungan fase -1 dari PHB khusus untuk sambungan fase -1
• Sambungan fase -3 dari PHB khusus untuk sambungan fase -3
• Sambungan beban motor-motor listrik dari PHB khusus untuk sambungan instalasi tenaga.

www.pln.co.id |
Sambungan Tenaga Listrik Tegangan Rendah
Konstruksi SLTR dikelompokkan menjadi beberapa type sambungan, antara lain :
1. Type A – SLTR tanpa tanpa tiang atap pada rumah pelanggan
2. Type B – SLTR menggunakantiang atap pada rumah pelanggan & rumah pelanggan berikutnya
3. Type C – SLTR didaerah pertokoan dengan bangunan sangat dekat (maks. 3 jarak 3 meter)
4. Type D – SLTR untuk rumah petak, jumlah sambungan maksimal 5 sambungan dengan panjang kabel sampai APP terakhir tidak
lebih dari 30 meter
5. Type E – SLTR pemasangan bawah tanah dengan menggunakan tiang
6. Type F– SLTR dengan daya tidak melebihi 25 A, tidak disambung di PHB Utama, jumlah jurusan yang keluar dari PHB, tidak
melebihi 6 Jurusan, dengan sambungan kabel sekurang kurangnya 10 mm 2
7. Type F1 – SLTR dengan Panel APP Kolektif diluar bangunan Pelanggan (bangunan rumah petak), konstruksi tidak menyeberang
jalan , , sekurang kurangnya jenis NYY
8. Type G – SLTR dengan Panel APP Kolektif diluar bangunan Pelanggan (bangunan rumah sendiri sendiri) konstruksi
menyeberang jalan, , sekurang kurangnya jenis NYY
9. Type H – SLTR kolektif pada apartemen perumahan dengan panell APP Kolektif pada lokasi didinding dan ataudidnding diatas
tanah, penghantar panel APP dengan PHB milik pelanggan disediakan oleh pelanggan (sirkuit utama pelanggan), panjang kabel
PHB kolektif sampai PHB pelanggan tidak lebih dari 30 meter, sekurang kurangnya jenis NYY

Jenis Kabel
• Sambungan Tenaga Listrik Tegangan Rendah pasangan luar memakai jenis kabel pilin (NFA2X–T) dengan inti Alumunium.
• Pada bagian yang memasuki rumah pelanggan, kabel harus dilindungi dengan pipa PVC atau flexibel conduit.

www.pln.co.id |
Sambungan Tenaga Listrik Tegangan Rendah
Pemasangan kotak APP dan lemari APP :
• Di luar bangunan, di tempat yang mudah dijangkau untuk pencatatan meter
serta berjarak tidak lebih dari 7 meter dari rumah pemanfaat.
• Jenis pasangan luar ( IP 45)
• 1 Lemari APP (terpisah dari PHB-nya) , maksimum utk 16 APP

www.pln.co.id |
Sambungan Tenaga Listrik Tegangan Menengah
SLTM 20 kV, untuk pelanggan TM > 197 kVA.
• Instalasi meter kWh, harus terpasang pada Gardu Distribusi PLN, dimasukkan dalam
panel PHB serta dikunci-disegel dengan baik.
Cara penyambungan dapat berupa
Sambungan dengan Pembatas Relai
Penyambungan murni Tegangan Menengah dengan relai beban lebih. Sistem ini menggunakan
gardu beton

www.pln.co.id |
Sambungan Tenaga Listrik Tegangan Menengah
Sambungan dengan Pembatas Pengaman Lebur
• Sistem ini memakai pengaman lebur FCO sebagai pembatas beban, umumnya
dipakai pada gardu portal.

www.pln.co.id |
Sambungan Tenaga Listrik Tegangan Menengah
Sambungan dengan Spot Load
• Pelanggan yang berlangganan dengan daya lebih besar dari KHA kabel yang
dipakai maka pelanggan harus dipasok dengan jumlah kabel sebanyak n+1.

www.pln.co.id |
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai