Anda di halaman 1dari 20

INOVASI PENDIDIKAN dan

model pembelajaran inovatif


anak usia dini

Heni Nafiqoh,
M.Pd
Pengertian Inovasi

 Berbicara mengenai inovasi (pembaharuan) mengingatkan kita pada istilah


invention dan discovery.
• Invention adalah penemuan sesuatu yang benarbenar baru, artinya hasil karya
manusia.
• Discovery adalah penemuan sesuatu (benda yang sebenarnya telah ada
sebelumnya).

 Secara etimologi, inovasi berasal dari bahasa Latin, yaitu innovaation yang berarti
pembaharuan dan perubahan. Kata kerjanya innovo, yang artinya memperbarui dan
mengubah. Jadi, inovasi adalah perubahan baru menuju arah perbaikan dan
berencana (tidak secara kebetulan) (Idris, Lisma Jamal, 1992: 70).
 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, inovasi diartikan sebagai pemasukan satu
pengenalan hal-hal yang baru; penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada
atau yang sudah dikenal sebelumnya, yang (gagasan,metode atau alat) (Tim
penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa, 1989: 333).

 Menurut Nicholls (1982: 2) penggunaan kata perubahan dan inovasi sering tumpang
tindih. Pada dasarnya, inovasi adalah ide, produk, kejadian, atau metode yang
dianggap baru bagi seseorang atau sekelompok orang atau unit adopsi yang lain,
baik hasil invensi maupun hasil discovery (Ibrahim, 1998: 1; Hanafi, 1986: 26;
Rogers,1983: 11).

 Dengan demikian, inovasi dapat diartikan usaha menemukan benda yang baru
dengan jalan melakukan kegiatan (usaha) invention dan discovery. Dalam kaitan ini,
Ibrahim (1989) mengatakan bahwa inovasi adalah penemuan yang dapat berupa
sesuatu ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru
bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Inovasi dapat berupa hasil dari
invention atau discovery.
Pengertian Inovasi Pendidikan
 Inovasi pendidikan menurut Sa’ud (2010: 8)
Adalah sebagai sebuah usaha untuk mengadakan suatu perubahan dengan tujuan untuk
memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang pendidikan
 Inovasi Pendidikan menurut Suryobroto
Adalah suatu perubahan baru dan kualitatif yang berbeda dari hal yang sudah ada dan
sengaja di usahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam
pendidikan
 inovasi pendidikan menurut Syafaruddin (2015) merupakan salah satu faktor yang ikut
menentukan keberhasilan dan efektivitas perubahan sosial tergantung pada ketepatan
penggunaan strategi
 Tujuan dari inovasi pendidikan adalah memaksimalkan (efisiensi, efektivitas dan
relevansi) segala kemampuan dalam bidang pendidikan seperti tenaga, uang, sarana
prasarana

Berdasarkan pengertian di atas, karakteristik inovasi pendidikan bisa diartikan sebagai ciri-
ciri atau karakter yang dimilki oleh suatu ide, barang, metode yang di rasakan atau di amati
sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) baik berupa hasil
invensi atau discovery yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan untuk
memecahkan masalah pendidikan.
PERENCANAAN INOVASI PENDIDIKAN

2.3.1 Penyusunan Perencanaan


 Penyusunan perencanaan disesuaikan dengan keperluan.
 Perencanaan untuk inovasi yang akan menjangkau wilayah nasional berbeda dengan
perencanaan untuk inovasi yang akan diimplementasikan di suatu lembaga pendidikan
tertentu atausekolah.
 Faktor dominan di lembaga pendidikan adalah faktormanusianya, sedangkan faktor
yang dominan di suatu sekolah adalah guru dan siswa.
 Faktor utama yang berpengaruh terhadap prosesinovasi pendidikan, yaitu interaksi
guru dan siswa.
2.3.2 Hubungan antara Suatu Sistem dengan Lingkungannya

Terdapat tiga macam hubungan antara suatu sistem denganl ingkungannya, yang dapat
menyebabkan terjadinya perubahan pada sistem, yaitu :

a. Hubungan reaktif, artinya sistem secara kontinu (berkesinambungan) mengadakan


respons terhadap kekuatan atau tekanan dari luar, misalnya masalah politik,
ekonomi, sosial, kebudayaan, dan sebagainya
b. Hubungan proaktif, artinya sistem memegang peranan sebagai pengambil inisiatif
untuk mengadakan perubahan atau inovasi, dan secara aktif berusaha mencari
sumber dari lingkungannya (eksternal).
c. Hubungan interaktif, artinya pertumbuhan dan pengembangan atau perubahan
suatu sistem sebagai hasil adanya hubungan interaksi antara sistem dengan
lingkungannya. Sistem danlingkungannya saling memegang peranan dalam proses
terjadinya perubahan atau inovasi.
2.3.3. Elemen-elemen Pokok dalam Proses Perencanaan
Ibrahim (1988) mengungkapkan elemen-elemen pokokdalam proses perencanaan, yaitu
1) Merumuskan tujuan umum dantujuan khusus inovasi;
2) Mengidentifikasi masalah;
3) Menentukan kebutuhan;
4) Mengidentifikasi sumber penunjang dan penghambat;
5) Menentukan alternatif kegiatan;
6) Menemukan alternative pemecahan masalah;
7) Menentukan alternatif pendayagunaan sumber daya yang ada;
8) Menentukan kriteria untuk memilih alternatif pemecahan masalah;
9) Menentukan alternative pengambilan keputusan;
10)Menentukan kriteria untuk menilai hasil inovasi
MODEL INOVASI PENDIDIKAN

Terdapat tiga model perubahan pendidikan atau model inovasi pendidikan menurut
para ahli pendidikan di Amerika Serikat, diantaranya
1) Model Penelitian, Pengembangan, dan Difusi
Model inovasi ini berdasarkan pemikiran bahwa setiap orang memerlukan
perubahan. Unsur pokok perubahan ialah penelitian, pengembangan, dan difusi.
2) Model Pengembangan Organisasi
Model ini lebih berorientasi pada organisasi daripada pada system sosial. Model ini
berpusat pada sekolah.
3) Model Konfigurasi
Model konfigurasi atau disebut juga konfigurasi teori difusi inovasi yang juga
terkenal dengan istilah CLER, model denganpendekatan secara komprehensif untuk
mengembangkan strategi inovasi (perubahan pendidikan) pada situasi yang berbeda
Menurut model konfigurasi, kemungkinan terjadinya difusi inovasi bergantung pada empat faktor
yang disingkat menjadi CLER, yaitu:

a. Konfigurasi (configuration), artinya menunjukkan bentuk hubungan inovator dengan penerima


dalam konteks social atau hubungan dalam situasi sosial dan politik.

b. Hubungan (linkage), yaitu hubungan antara para pelaku dalam proses penyebaran inovasi.
Inovator dan adopter harus berada dalam hubungan yang memungkinkan didengarkannya dan
diperhatikannya inovasi yang didifusikan.

c. Lingkungan (environtment), yaitu cara keadaan lingkungan sekitar menjadi tempat penyebaran
inovasi. Lingkungan dalam pengertian ini mencakup semua hal, baik fisik, sosial, maupun
intelektual yang secara umum dapat bersifat netral, memengaruhi atau mungkin menghambat
terhadap tingkah laku tertentu.
d. Sumber (resources), yaitu sumber yang tersedia bagi innovator dan penerima dalam proses
transisi penerimaan inovasi. Sumber yang tersedia sangat penting, baik bagi innovator maupun
adopter, karena keduanya memerlukan sumber inovasi untuk melaksanakan transaksi. Inovator
memerlukan kejelasan konsep agar dapat menyusun desain pengembangan dan menentukan
strategi inovasi. Demikian pula, adopter memerlukan kejelasan konsep untuk memahami inovasi
sehingga dapat menerapkan inovasi sesuai yang diharapkan.
4 MODEL PEMBELAJARAN

 4 Model Pembelajaran PAUD ~ Pembelajaran Inovatif PAUD –Model


pembelajaran adalah suatu desain atau rancangan yang menggambarkan
proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan anak
berinteraksi dalam pembelajaran, sehingga terjadi perubahan atau
perkembangan pada diri anak. Adapun komponen model pembelajaran
meliputi : konsep, tujuan pembelajaran, materi/tema,
langkah-langkah/prosedur, metode, alat/sumber belajar, dan teknik evaluasi.
 Penyusunan model pembelajaran di TK didasarkan pada silabus yang
dikembangkan menjadi perencanaan semester, satuan kegiatan mingguan
(SKM), dan satuan kegiatan harian (SKH). Dengan demikian model
pembelajaran merupakan gambaran konkrit yang dilakukan pendidik dan
peserta didik sesuai dengan satuan kegiatan harian.
 Ada beberapa model pembelajaran yang dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak,
diantaranya adalah Model Pembelajaran Klasikal, Model Pembelajaran
Kelompok dengan Kegiatan Pengaman, Model Pembelajaran Berdasarkan
Sudut-Sudut Kegiatan, Model Pembelajaran Area, dan Model Pembelajaran
Berdasarkan Sentra. Model-model pembelajaran tersebut pada umumnya
menggunakan langkah-langkah yang relatif sama dalam sehari, yaitu kegiatan
pendahuluan/awal, kegiatan inti, istirahat/makan, dan kegiatan
akhir/penutup
 Kegiatan pendahuluan adalah kegiatan awal dalam pembelajaran yang
ditujukan untuk memfokuskan perhatian, membangkitkan motivasi sehingga
peserta didik siap untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Kegiatan inti,
merupakan proses untuk mencapai kompetensi dasar yang dilakukan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan partisipatif. Kegiatan
inti dilakukan melalui proses eksplorasi, eksperimen, elaborasi, dan
konfirmasi. Kegiatan penutup adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengakhiri aktivitas pembelajaran. Bentuk kegiatannya berupa
menyimpulkan, umpan balik, dan tindak lanjut
 Model pembelajaran klasikal adalah pola pembelajaran dimana dalam waktu
yang sama, kegiatan dilakukan oleh seluruh anak sama dalam satu kelas
(secara klasikal). Model pembelajaran ini merupakan model yang paling awal
digunakan di PAUD, dengan sarana pembelajaran yang pada umumnya sangat
terbatas, serta kurang memperhatikan minat individu anak.
 Model Pembelajaran dengan Pendekatan Kelompok, Pembelajaran
berdasarkan kelompok dengan kegiatan pengaman, adalah pola pembelajaran
dimana anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok, biasanya anak dibagi
menjadi (tiga) kelompok dan masing-masing kelompok melakukan kegiatan
yang berbeda-beda. Dalam satu kali pertemuan, anak harus menyelesaikan 2-
3 kegiatan dalam kelompok secara bergantian dengan tuntas.
 Penataan perabot di ruangan harus disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.
 Pengelompokan meja dan kursi anak disesuaikan dengan kebutuhan sehingga ruang gerak
peserta didik leluasa. Susunan meja kursi dapat berubah-ubah. Pada waktu mengikuti
kegiatan, anak tidak selalu duduk di kursi, tetapi dapat juga duduk di tikar/karpet.
 Dinding dapat digunakan untuk menempelkan informasi yang dipergunakan sebagai sumber
belajar dan hasil kegiatan anak, tetapi jangan terlalu banyak sehingga dapat mengganggu
perhatian anaak.
 Peletakan dan penyimpanan alat bermain diatur sedemikian rupa sesuai dengan fungsinya
sehingga dapat melatih anak untuk pembiasaan yang ingin dicapai seperti kemandirian,
tanggung jawab, membuat keputusan, kebiasaan mengatur kembali peralatan dan
sebagainya.
 Alat bermain untuk kegiatan pengaman diatur dalam ruangan, sehingga dapat berfungsi
apabila diperlukan oleh peserta didik.
Model pembeljaran sudut

 Kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran berdasarkan sudut-


sudut kegiatan, menggunakan langkah-langkah pembelajaran hampir sama
dengan model pembelajaran area, hanya sudut-sudut kegiatan selayaknya
lebih bervariasi dan sering diganti, disesuaikan dengan tema dan sub tema
yang dibahas.
 Model pembelajaran berdasarkan Area lebih memberikan kesempatan kepada
anak didik untuk memilih/melakukan kegiatan sendiri sesuai dengan
minatnya. Pembelajarannya dirancang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
spesifik anak dan menghormati keberagaman budaya dan menekankan pada
pengalaman belajar bagi setiap anak, pilihan-pilihan kegiatan dan pusat-pusat
kegiatan serta peran serta keluarga dalam proses pembelajaran.
 Perkembangan terakhir tentang model pembelajaran di PAUD adalah model
pembelajaran berdasarkan sentra yang mempunyai ciri utama yaitu pemberian pijakan
(scaffolding) untuk membangun konsep aturan, ide, dan pengetahuan anak serta konsep
densitas dan intensitas bermain.
 Model pembelajaran ini adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada anak yang
dalam proses pembelajarannya berpusat di sentra bermain dan pada saat anak dalam
lingkaran. Pada umumnya pijakan/dukungan dalam model ini untuk mendukung
perkembangan anak, yaitu pijakan setelah bermain.
Wassalam…

Anda mungkin juga menyukai