PENJUALAN
PENJUALAN
(VOLUME DAN HARGA POKOK
HARGA JUAL)
Apa yang perlu diperhatikan? :
Masalah umum penjualan:
Barang dan jasa yang akan dijual
Biaya yg akan dikeluarkan agar barang
tersebut laku
Berapa harga jual
Logika penjualan
APA-DIMANA-KAPAN-BAGAIMANA-
KEPADA SIAPA
KOMPONEN POKOK ANGGARAN
PENJUALAN
DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN
1. Tujuan perusahaan
2. Strategi Perusahaan
3. Metode Forecast Penjualan
PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN
1. Anggaran promosi dan iklan
2. Anggaran biaya biaya penjualan
3. Rencana Pemasaran
FAKTOR PENENTU ANGGARAN
PENJUALAN
KARAKTERISTIK PASAR
1. Luas pasar (lokal, regional, internasional)
2. Persaingan (monopoli atau bebas)
3. Serapan jumlah barang
4. Sifat Pelanggan (end user atau distributor/agen)
KEMAMPUAN FINANSIAL
1. Kemampuan biaya riset pasar
2. Kemampuan modal kerja
3. Kemampuan membeli bahan mentah
KEADAAN PERSONALIA
1. Jumlah tenaga kerja
2. Skill
DIMENSI WAKTU
1. Forecast Penjualan (Jangka Pendek vs Jk. Panjang )
2. Rencana Penjualan
Perhatikan Perubahan yg terjadi:
Analisis Trend
Regresi
Korelasi
Ekonomi Mikro
Harga Jual, Volume Penjualan, Biaya
apabila harga dinaikkan volume penjualan akan turun
makin tinggi produksi makin tinggi biaya yg ditanggung
CONTOH:
Harga per unit Rp 2000, volume jual 5000 unit
Biaya tetap = Rp 3.000.000
Biaya variabel = Rp 800/unit
Alternatif:
a)harga tetap
b)harga naik 10%, volume jual turun 10%
c)harga turun 10%, volume jual naik 10%
Pilih alternatif mana???
Jawab:
Alt. A Alt. B Alt. C
Unit 5000 4500 5500
Harga/Unit Rp2000 Rp2200 Rp 1800
Rp10jt Rp 9,9 jt Rp 9,9 jt
Biaya
Tetap Rp 3 jt Rp 3 jt Rp 3 jt
Variabel Rp 4 jt Rp 3,6 jt Rp 4,4 j
Total biaya Rp 7 jt Rp 6,6 jt Rp 7,4 j
b
XY 1998 9200 -1 -9200 1
1999 10400 1 10400 1
X 2
Rumus: Y = a + bX
a = 81600 = 10200
Y = 10200 + 300 X 8
Y (2003) = 10200 + 300 (9) b = 50400 = 300
= 12900 168
METODE MOMENT
Tahun Penjualan X XY X2
1995 8000 0 0 0
1996 8800 1 8800 1
1997 10000 2 20000 4
1998 9200 3 27600 9
1999 10400 4 41600 16
2000 10800 5 54000 25
2001 12000 6 72000 36
2001 12400 7 86800 49
n=8 81600 28 310800 140
Y a bX 81000 = 8 a + 28 b Rumus: Y = a + bX
310800 = 28 a + 140 b
Y n . a b X dilanjutkan dg proses substitusi:
Y = 8100 + 600 (8)
Y (2003) = 8100 + 600 (8)
Y.X X . a b X
2
a = 8100
b = 600
= 12900
METODE SETENGAH RATA-RATA
Data dibagi dua kelompok
Tahun dasar ditentukan pada tenagh-tengah kelompok I
Pada masing-masing kelompok ditentukan X semi total dan
semi rata-rata
forecast tahun yang akan datang ditentukan berdasarkan
nilai X, dengan persamaan Y= a + bX
Dengan rumus:
a = rata-rata kelompok I
b= rata-rata kelompok II – rata-rata kelompok I
n
Dimana: n = jumlah data masing2 kelompok
x = nilai yg ditentukan berdasarkan letak tahun
Contoh:
Penjualan Tahun 1996-2001 PT ANGIN RIBUT
n XY - X Y
b
n X X
2 2
a
Y b X
n n
KORELASI
ALAT PENENTU KUAT LEMAH HUBUNGAN ANTARA
VARIABEL 1 DENGAN VARIABEL LAINNYA
Bukan merupakan SEBAB AKIBAT
NIlai berkisar dari – 1 s.d. +1
Contoh: Jumlah Permintaan Buku berhubungan dengan
Perubahan Jumlah SISWA. Apabila jumlah siswa naik, maka
jumlah permintaan buku akan naik (korelasi Positif – searah)
RUMUS:
n XY X Y
r
n X 2
X . n Y 2 Y
2 2
ANGGARAN PENJUALAN
LANGKAH:
MEMBUAT PEDOMAN PERENCANAAN PENJUALAN
MEMBUAT RAMALAN PENJUALAN
MENGUMPULKAN DATA YANG RELEVAN
MENYUSUN ANGGARAN PENJUALAN
SUBSTANSI:
1. Jenis Barang (Kualitas)
2. Jumlah Unit/volume yg dijual (Kuantitas)
3. Harga Jual per satuan
4. Daerah Penjualan
5. Waktu (Triwulan, Kuartal, Semester, Tahun)
Bentuk Form Anggaran Penjualan
PRODUK.................... (1) PRODUK.................... (2)
Daerah A Daerah B Daerah A Daerah B
Bulan Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
Kuartal_1
Kuartal_2
Kuartal_3
Jumlah