Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TANAMAN LADA
Inang P. palmivora cukup banyak dari tanaman perkebunan spt karet, kakao,
durian. Sumber penyakit di lapang berasal dari daun, sulur, batang dan akar
yg terinfeksi. Patogen dpt hidup di tanah sbg saprof.
Penyebaran patogen dibantu angin dan air (run-off dan percikan hujan) yg
menyebarkan patogen di tanah atau sisa tanaman, bibit terinfeksi, alat
pertanian dan hewan dpt menyebarkan tanah yg terkontaminasi, siput dan
semut menyebarkan sporangium atau hifa. Pengolahan tanah yg
terkontaminasi membantu meluasnya insiden penyakit.
Hujan yang diikuti suhu rendah pada malam merangsang pembentukan sporangim
P. palmivora.
Pengendalian:
1. Menggunakan varietas resisten, atau menggunakan batang bawah dr lada liar.
Diperlukan pengamatan kompatibilitas
2. Menghindari penggenangan air di kebun dgn mengatur drainase
3. Tidak menggunakan bibit terinfeksi, menggunakan stek dan bahan okulasi dr
lahan yang terkontaminasi
1. Busuk Pangkal Batang
Pengendalian:
1. Sanitasi terhadap bagian tanaman yg terserang, dan thd sisa tanaman
yang terinfeksi (daun, sulur, tanaman yg telah mati) di kebun
2. Penggunaan mulsa atau penutup tanah (Arachis pentoi) di sekitar
batang. Ini akan meningkatkan kelembaban tanah shg merangsang
perkembangan mikroba antagonis
3. Penggunaan antagonis dan menambahkan bahan organik di lubang
tanam untuk mengurangi infeksi
4. Menyiramkan larutan fungisida di leher akar bila serangan masih
tergolong ringan. Sebaiknya fungisida bersifat sistemik.
5. Menghindari masuknya partikel tanah dari lahan yang telah
terkontaminasi (thd alat pertanian dan hewan).
2. Penyakit Kuning
Gejala serangan berupa tdk terbentuknya lagi daun baru di ujung sulur pd musim
hujan. Daun menyusul berwarna kuning dan kmd melayu secara gradual
dimulai dr pucuk dan akhirnya merata ke seluruh bagian. Batang tanaman bisa
pula menguning. Gugur daun dan sulur lebih cepat terjadi di musim kemarau,
tetapi buah masih bisa bertahan. Akar biasanya sedikit dan berwarna coklat di
bagian ujung.
Pengendalian:
1. Memperbaiki cara berkebun yang baik shg tanaman dpt tumbuh baik
2. Mengunakan pupuk organik di lubang tanam yang dpt menekan serangan
nematoda dan merangsang pertumbuhan akar
3. Pemangkasan dengan teratur
4. Penutupan mulsa atau menanam tanaman penutup tanah di sekitar batang
5. Menggunakan antagonis yang diberikan bersamaan dgn bahan organik,
sebaiknya dilakukan sebelum tanam dan ditambah secara rutin
6. Penggunaan nematisida dan fungisida
7. Membuang bibit atau tanaman muda yg terserang
3. Keriting Daun
Masih belum diketahui pasti penyebabnya (virus atau mikoplasma), cukup
merugikan krn menyebabkan stagnasi pertumbuhan pucuk. Pertama
ditemukan di Lampung, sdh meluas dan terdapat di Kalbar tetapi blm banyak
diperhatikan orang.
Gejala Serangan:
Tanaman sakit ditandai terjadinya malformasi (ukuran mengecil,
mengeriting, menggulung, membengkok) pada daun dan tunas muda, tetapi
daun yg dibawahnya tetap normal. Malformasi daun semakin jelas bila
serangan sudah berlangsung lama dan lebih rapuh. Daun yg tua timbul
klorotik bersudut tdk teratur dan gugur.
Tunas baru seandainya terbentuk ruasnya pendek. Tandan buah pendek,
buahnya kecil dan jarang krn banyak yg gugur.
Bila tanaman dipangkas akan muncul tunas ukuran kecil, banyak dan
mengeriting. Tetapi bila tanaman subur dgn pemangkasan biasa gejalanya
dpt menghilang untuk beberapa lama. Belum ada lada yg resisten dan
serangannya terjadi pd semua fase tumbuh. Ada kala diantara tan yg sakit
ada ujung pucuk dan tunas yg menghitam
3. Keriting Daun
Ada indikasi penyebaran dpt terjadi melalui alat pertanian. Perlu pengamatan
teliti apakah patogen mempunyai vektor atau karier.
Karena patogen belum diketahui maka pengendalian diarahkan pada upaya
pencegahan, pemusnahan tanaman terindikasi sakit.
Upaya pencegahan dan membatasi penyebaran dpt melakukan:
1. Tidak menjadikan bibit dari sulur tanaman yg terindikasi sakit.
2. Tidak menggunakan alat potong (gunting atau pisau) setelah digunakan pd
tanam sakit
3. Segera mencabut dan membakarnya pada tanaman sakit. Diperlukan
monitoring rutin pada kebun
4. Menyemprot insektisida bila dilapang populasi kutu daun atau kepik tinggi.
Biasanya vektor berasal dari kutu-kutuan bermulut menusuk-menghisap.
5. Menyehatkan tanaman agar tumbuh subur
4. Penyakit Sarang Labah-labah disebabkan Marasmius scanden
Jalinan miselium ini menebal warna menjadi putih kotor akan membungkus
ranting. Salah satu cabang tajuknya menjadi kering tetapi daun tetap
menempel krn terjalin dgn miselia.
Pengendalian diusahakan dgn melakukan sanitasi (memotong ranting yg
terserang) dan merawat tanaman agar tumbuh sehat.
Bercak Daun