KELOMPOK 7
YANG BERANGGOTAKAN:
Mutiara Sani Chaniago (7211210003)
Anisa Yulianti Silitonga (7211210004)
Devi Adinda Putri (7213510062)
01 02
Pengertian Prinsip-Prinsip
Asuransi Asuransi
03
04
Polis Asuransi Premi Asuransi
05 06
Jenis-Jenis Pengaturan
Asuransi Asuransi
01
Pengertian
Asuransi
Menurut Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) Republik Indonesia : "Asuransi atau
pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri pada tertanggung
dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu“.
Pengertian Asuransi Menurut Para Ahli
Berikut Ini Merupakan Pengertian Asuransi Menurut Para Ahli:
- Menurut Prof. Mehr dan Cammack : " Asuransi ialah suatu alat untuk mengurangi risiko keuangan, dengan cara
sebuah pengumpulan unit-unit eksposur (exposure) dalam jumlah yang memadai, untuk membuat agar kerugian
individu bisa diperkirakan. Kemudian, kerugian yang bisa diramalkan itu dipikul merata oleh mereka yang
tergabung.”
- Menurut Prof. Mark R. Green: "Asuransi adalah suatu lembaga ekonomi yang bertujuan mengurangi risiko,
dengan jalan mengkombinasikan dalam suatu pengelolaan sejumlah obyek yang cukup besar jumlahnya, sehingga
kerugian tersebut secara menyeluruh dapat diramalkan dalam batas-batas tertentu.”
- Menurut C.Arthur William Jr dan Richard M. Heins, yang mendefinisikan asuransi berdasarkan dua sudut
pandang, yaitu:
1. " Asuransi ialah sebuah pengaman terhadap suatu kerugian finansial yang dilakukan oleh seoraang penaggung
(ekonomi).”
2. “Asuransi ialah sebuah persetujuan dengan mana dua atau lebih orang atau badan mengumpulkan dana untuk
menanggulangi suatu kerugian finansial (hukum).”
02
Prinsip-Prinsip
Asuransi
Mari Berkenalan dengan Prinsip-prinsip Asuransi
Mengutip Detik Finance (13/01/21), Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengatakan bahwa masih banyak
masyarakat Indonesia yang belum melek asuransi, terutama asuransi jiwa. Sebenarnya, salah satu poin penting
dalam memahami asuransi adalah mengetahui keberadaan prinsip asuransi, karena prinsip asuransi sendiri bisa
menjelaskan bagaimana mekanisme suatu asuransi bekerja.
Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus dipenuhi, yaitu insurable interest, utmost good faith,
proximate cause, indemnity, subrogation dan contribution.
1. Insurable Interest
Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan, antara tertanggung dengan yang
diasuransikan dan diakui secara hukum.
4. Indemnity
Suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi finansial dalam
upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat
sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas dalam pasal
278).
5. Subrogation
Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim dibayar.
Subrogasi berkaitan dengan kondisi di mana kerugian yang dialami Tertanggung
disebabkan oleh pihak ketiga (orang lain). Jika melihat pada pasal 1365 KUH
Perdata, pihak ketiga yang bersalah harus mengganti kerugian Tertanggung.
6. Contribution
Sedangkan Contribution adalah hak penanggung untuk mengajak penanggung
lainnya yang sama-sama menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya
terhadap tertanggung untuk ikut memberikan indemnity.
03
Polis
Asuransi
APA ITU POLIS ASURANSI?
Polis Asuransi adalah istilah untuk menyebut kontrak perjanjian kerjasama secara tertulis
antara Perusahaan Penyedia Asuransi (Penanggung Asuransi) dengan nasabah Pemegang
Polis. Semua kontrak Asuransi, apakah itu Asuransi Jiwa, Asuransi Kesehatan hingga
Asuransi Kerugian, disebut dengan nama Polis Asuransi.
Isi perjanjian kerjasama yang dimuat dalam Asuransi adalah kesepakatan bahwa Penyedia
Asuransi bersedia menanggung risiko yang dimiliki oleh Tertanggung yang namanya tertera
dalam polis, dalam jangka waktu tertentu sesuai perjanjian. Untuk mendapatkan
perlindungan Asuransi dari pihak Penyedia Asuransi , Pemegang Polis wajib membayar
sejumlah Biaya Premi yang telah disepakati.
Di dalam Polis Asuransi juga memuat Syarat Umum Polis, perincian hak dan kewajiban
Penyedia Asuransi, Pemegang Polis, jangkauan Manfaat Asuransi yang diberikan, pasal yang
menyebut pengecualian proteksi, pasal yang menyebut hal-hal yang bisa membatalkan Polis.
Selain itu, dalam Polis Asuransi biasanya dilampirkan juga lembar Pertanggungan,
Ketentuan Khusus, juga salinan Surat Permohonan Asuransi (Surat Klaim).
Polis Asuransi termasuk dokumen penting yang memiliki kekuatan hukum. Maka itu, kamu
wajib menyimpannya di tempat khusus yang bisa dengan mudah kamu akses ketika
sewaktu-waktu dibutuhkan, misalnya ketika hendak mengklaim Asuransi.
Bagi kedua belah pihak antara tertanggung dan penanggung, polis asuransi memiliki fungsi masing-
masing, yakni:
Fungsi polis bagi nasabah pengguna asuransi (tertanggung):
1. Menjadi alat bukti tertulis atas jaminan penanggungan atas berbagai risiko dan penggantian
kerugian yang mungkin terjadi pada tertanggung, di mana kerugian tersebut tertulis di dalam polis.
2. Menjadi bukti pembayaran premi yang diberikan kepada pihak perusahaan asuransi selaku
penanggung.
3. Menjadi bukti paling otentik untuk menuntut penanggung, jika sewaktu-waktu lalai atau tidak
memenuhi jaminan yang menjadi tanggungannya
Fungsi polis bagi perusahaan asuransi (penanggung):
1. Menjadi alat bukti atau tanda terima premi asuransi yang dibayarkan oleh pihak tertanggung.
2. Menjadi bukti tertulis atas jaminan yang diberikannya kepada tertanggung untuk membayar ganti
rugi yang mungkin diderita oleh tertanggung.
3. Menjadi bukti paling otentik untuk menolak tuntutan ganti rugi atau klaim yang diajukan oleh
tertanggung, jika penyebab kerugian tersebut tidak memenuhi syarat polis yang dimiliki.
04
Premi Asuransi
APA ITU PREMI?
Premi adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh nasabah tertanggung kepada pihak perusahaan asuransi.
Dengan kata lain, premi asuransi adalah biaya yang ditanggung dan harus dibayarkan nasabah dalam jangka waktu
tertentu sesuai kesepakatan sebelumnya. Umumnya, sistem pembayaran premi adalah bulanan, namun hal tersebut
kembali lagi ke perusahaan dan kesepakatan di awal.
Jika merujuk pada Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014, premi adalah sejumlah uang yang ditetapkan oleh
perusahaan asuransi atau perusahaan reasuransi dan disetujui oleh pemegang polis untuk dibayarkan berdasarkan
perjanjian asuransi atau perjanjian reasuransi, atau sejumlah uang yang ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang mendasari program asuransi wajib untuk memperoleh manfaat.
Untuk mendapatkan perlindungan Asuransi, Pemegang Polis wajib membayar sejumlah Premi kepada Penanggung
Asuransi. Premi Asuransi didefinisikan sebagai sejumlah pembayaran yang ditetapkan sebagai biaya pengalihan risiko
dari Pemegang Polis kepada Penyedia Asuransi. Besaran Premi ditentukan oleh Penyedia Asuransi dan disepakati oleh
Pemegang Polis. Besar kecil Premi akan ditentukan oleh banyak faktor. Antara lain, cakupan perlindungan yang
diberikan oleh Penyedia Asuransi, usia Tertanggung Asuransi, gaya hidup atau rekam medis Tertanggung, jenis
kelamin, hingga sektor pekerjaan si Tertanggung.
Semakin lengkap dan luas jangkauan proteksi sebuah Asuransi, Preminya biasanya semakin mahal. Begitu juga bila
Tertanggung Asuransi dinilai memiliki risiko tinggi, Preminya otomatis lebih mahal. Pemegang Polis biasanya
diberikan pilihan untuk tempo pilihan Pembayaran Premi. Yaitu: Premi Bulanan, Premi Kuartalan, Semester atau
Pembayaran Premi Tahunan.
Tujuan Premi
Setelah mengetahui apa itu premi, mungkin Anda penasaran akan tujuan
membayar premi, bukan? Disi kami telah merangkum beberapa tujuan premi
sebagai berikut:
1. Mendapat pemerataan biaya
Tujuan premi adalah mendapat pemerataan biaya. Maksud dari mendapat
pemerataan biaya disini artinya sebagai pemegang polis atau nasabah, Anda
tidak akan membayar atau mengganti biaya secara penuh atas semua kerugian
atau masalah yang mungkin Anda alami.
Untuk mengasuransikan diri, ada beberapa komponen-komponen produk yang tersedia. Masing-masing
memiliki manfaat yang berbeda. Namun, tentu saja, semuanya hadir untuk memberikan kita ketenangan
dalam menghadapi masa depan.
1. Asuransi Jiwa
Asuransi jenis ini diperuntukkan untuk menanggung orang dari kerugian finansial tidak terduga yang
disebabkan oleh risiko kematian atau risiko hidup terlalu lama. Sejumlah uang ini akan diterima oleh ahli
waris kita. Dengan manfaat ini, keluarga tercinta dapat melanjutkan hidup dan mengejar mimpi meski kita
sudah tak dapat lagi bersama mereka.
Kebutuhan akan asuransi yang makin berkembang dari zaman ke zaman memerlukan aturan yang
makin dapat mencakup kebutuhan pengaturan asuransi secara keseluruhan . Undang Undang No. 2
Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian menjadi titik perkembangan pengaturan terkait dengan
perasuransian yang semakin hari semakin dibutuhkan.
Undang Undang Nomor 2 Tahun 1992 memberi pengertian asuransi atau pertanggungan adalah
sebagai berikut:
“Perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada
tertanggung, dengan menerima premi asuransi. Untuk memberikan penggantian kepada tertanggung
atas kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga.”
Sebagai sebuah bisnis, pengaturan asuransi dalam undang undang ini masih mengacu terkait bahwa
asuransi merupakan suatu perjanjian, tidak dapat dipungkiri merupakan penyempurnaan definisi
yang ada di dalam KUH Dagang.
KESIMPULAN
Asuransi dapat memberikan manfaat bagi
tertanggung, yaitu ganti rugi atas sesuatu,
seperti musibah, kehilangan, ataupun
peristiwa yang disepakati bersama. Atas janji
ganti rugi atau pengalihan risiko tersebut,
maka tertanggung membayar sejumlah uang
kepada penanggung sebagai imbal jasa.
THANKS