Anda di halaman 1dari 107

Upaya Pencegahan dan

Pengendalian PTM Terpadu


di FKTP

19 FEB 2019
PENYAKIT TIDAK MENULAR

Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyakit


yang tidak bisa ditularkan dari orang ke orang
dan perkembangannya berjalan perlahan dalam
jangka waktu yang panjang (kronik)
1) Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
2) Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik
3) Penyakit Paru Kronik dan Gangguan Imunologi
4) Penyakit Kanker dan Kelainan Darah
5) Gangguan Indera dan Fungsional
19 FEB 2019 PANDU PTM 2019 2
PENYAKIT
JANTUNG DAN
PEMBULUH
DARAH
19 FEB 2019 PANDU 2019 3
Penyakit jantung dan pembuluh darah
(kardiovaskuler), yaitu penyakit yang
menyangkut jantung itu sendiri dan
pembuluh-pembuluh darah.

Prioritas
nasional Hipertensi
pengendalian PJK
Penyakit Stroke
Jantung dan Penyakit
Pembuluh Ginjal Kronis
Darah (PJPD)
di Indonesia
adalah:
19 FEB 2019 PANDU 2019 4
HIPERTENSI
Pengertian
 Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah
peningkatan tekanan darah secara menetap ≥
140/90 mmHg.
 Seringkali hipertensi terjadi tanpa gejala,
sehingga penderita tidak merasa sakit.
 Kompetensi 4A

19 FEB 2019 PANDU 2019 5


KLASIFIKASI HIPERTENSI

19 FEB 2019
Sumber : JNC VII, 6
2003
PENTING
• Pengontrolan Hipertensi dimulai dengan
Pengukuran TD yang akurat
• Survei menunjukkan medis dan paramedis jarang
mengikuti petunjuk pengukuran TD yang benar
• Kesalahan Klasifikasi TD karena :
• Cara pengukuran yang tidak akurat
• Variasi Tekanan Darah
• Kecenderungan TD yang meningkat saat ada
tenaga medis

Date Your Footer Here 7


19 FEB 2019 PANDU 2019 8
DAMPAK MODIFIKASI GAYA
HIDUP TERHADAP PENURUNAN
TEKANAN DARAH
Modifikasi Rekomendasi Penurunan TD
(mmHg)
Berat Pertahankan IMT 18,5 – 22.9 5-20mmHg/
badan kg/m2* penurunan 10 kg
Diet sehat Konsumsi sayur & buah cukup, 8-14 mmHg
hindari lemak
Batasi Konsumsi garam < 1 sendok teh 2-8 mmHg
garam kecil
Aktifitas Olah raga teratur : jalan kaki 30- 4-9 mmHg
fisik 45 menit (3 km)/hari – 5
kali per-minggu

Batasi Laki-laki : 2 unit 2-4 mmHg


alkohol minuman/hari
Perempuan : 1 unit
minuman/hari

19 FEB 2019 PANDU 2019 9


TATALAKSANA
HIPERTENSI

19 FEB 2019 PANDU 2019 10


PENYAKIT JANTUNG
KORONER (PJK)
Pengertian :
Penyakit jantung yang terjadi akibat penyempitan
dan penyumbatan pembuluh arteri koroner akibat
proses aterosklerosis, spasme atau kombinasi
keduanya.
Gejala dan Tanda :
 Rasa tertekan seperti ditimpa
Kompetensi 3B
beban berat, rasa sakit, terjepit,
atau terbakar di dada
 Dirasakan seperti tercekik atau
rasa sesak
 Lamanya 20 menit bahkan
lebih.
19 FEB 2019 PANDU 2019 11
19 FEB 2019 PANDU 2019 12
STROKE
Disebut sebagai "serangan otak", disebabkan oleh
kurangnya aliran darah yang mengalir ke otak
yang terkadang menyebabkan pendarahan di otak.
Stroke dibedakan menjadi 2:
1) Stroke Iskemik
Sumbatan arteri yang menuju otak atau
perfusi otak inadekuat. Trombosis dan
Emboli (serangan berat, saat aktivitas)

2) Stroke Perdarahan
Pecahnya pembuluh darah otak. terjadi
apabila pembuluh darah otak mengalami
penyumbatan atau pecah.
Kompetensi 3B
19 FEB 2019 PANDU 2019 13
14
DETEKSI DINI STROKE
1) Stroke FAKTOR RISIKO RISIKO
TINGGI
HATI-HATI RISIKO
RENDAH
Prone Tekanan darah >140/90
mmHg atau
120-139/80-
89 mmHg
<120/80
mmHg
Profile tidak
diketahui
Fibrilasi atrium Denyut Saya tidak Denyut
jantung tidak tahu jantung
teratur teratur
Merokok Perokok Mencoba Bukan
berhenti perokok
Kolesterol total >240 200 – 239 <200 mg/dL
mg/dL atau mg/dL
tidak
diketahui
Diabetes Ya Borderline Tidak
Aktivitas/latihan Malas Kadang- Aktivitas
kadang latihan
teratur
Diet Berat Sedikit Berat badan
badan kelebihan normal
berlebihan berat badan
Stroke di keluarga Ya Tidak tahu Tidak
TOTAL SKOR Risiko Hati-hati Risiko
tinggi rendah

15
2) Montreal Cognitif
Assesment
(MoCA)-Ina

16
PENYAKIT GINJAL KRONIS

Penyakit ginjal kronis , biasanya timbul secara perlahan


dan sifatnya menahun. Pada awalnya tidak ditemukan
gejala yang khas sehingga penyakit ini sering terlambat
diketahui.
• PGK didefinisikan sebagai kelainan
pada urin atau darah atau kelainan
morfologi yang berlangsung lebih dari 3
bulan, disertai dengan bila ditemukan
satu atau lebih tanda :
1.Albumin urin
2.Terdapat sedimen urin yang
abnormal,
3.Elektrolit abnormal,
4.Riwayat transplantasi ginjal,
19 FEB 2019 5.Penurunan LFG PANDU
: < 2019
60 ml/mnt/ 17
18
FAKTOR RISIKO UTAMA PENYAKIT
GINJAL KRONIS DI INDONESIA

Hipertensi
Prevalensi Hipertensi 34,1 %
34,1 % Prevalensi Terendah sebesar 22,2% dan
Prevalensi Tertinggi sebesar 44,1 %
Prevalensi Obesitas 21,8 %
Obesitas

21,8 % Prevalensi Terendah sebesar 10,3% Prevalensi


Tertinggi sebesar 30,2 %
Diabetes

Prevalensi Diabetes Melitus (diagnosis) 2,0 %


Melitus

2,0% Prevalensi Terendah sebesar 0,9% Prevalensi Tertinggi


sebesar 3,4 %
Sumber : Riskesdas, 2018
20
DETEKSI DINI KANKER
LEHER RAHIM , KANKER
PAYUDARA DAN
RETINOBLASTOMA
Letak Serviks

 Serviks / leher rahim adalah bagian


terendah dari uterus yang
menonjol ke puncak vagina
Bukan Penyakit Keturunan

HPV
(Human Papiloma Virus)
• 99,7% Kanker Serviks disebabkan oleh
HPV onkogenik (penyebab kanker).1

• HPV 16 &18 merupakan penyebab utama pada


70 % kasus kanker serviks di dunia 2
1. Wallboomers JH et al. J Pathol 1999; 189: 129; 2. Bosch FX et al. J Clin Pathol 2002; 55: 244–65.
Faktor Risiko Kanker Serviks
• Menikah muda (< 20 tahun )
• Mitra seksual multipel
• Infeksi Menular Seksual
• Merokok
• Defisiensi Vit A./Vit C/Vit E
re m p u a n
Setiap pe
i k o t er k ena
beris v i ks 1-4
k a nk e r s e r
pen yeb a b
HPV
Gejala Kanker Serviks
Post coital bleeding
 Keputihan
bercampur darah, berbau
 Nyeri panggul
 Tidak dapat buang air kecil

) ta k ad a g e ja la
L e s i P ra K a n k e r
ha p d i n i (
Pada ta u P ap s s m e ar
d e n ga n I VA a t a
n d etek s i d i n i
Lakuka a ra n g ju g a ,
se k
Metode Deteksi Dini

(Kanker Serviks) Inspeksi


(Kanker Payudara)
Visual Dengan Asam
SADARI dan SADANIS
Asetat

(Kanker Bola
Mata/Retinoblasoma)
Tes Lihat Merah
DETEKSI DINI DAN KURATIF
Deteksi dini kanker serviks dengan
Metode IVA (Inspeksi Visual dg
Asam Asetat)
APA ITU IVA?
 Melihat leher rahim untuk mendeteksi abnormalitas setelah
mengoleskan larutan asam asetat (asam cuka) (3-5%)

 Asam asetat menegaskan dan menandai lesi pra-kanker


dengan perubahan warna agak keputihan (acetowhite
change).
Secondary Prevention
Available Screening Methods in Indonesia
METHODS STUDY URBAN RURAL
Pap Smear ++ +++ +
VIA ++ ++ ++
Gynescopy + + -
Colposcopy + ++ -
Cervicography + +/- -
Liquid base Cytology + + -
(Thin Prep)
Computed Cytology + + -
(Pap Net)
HPV Testing + + -
Perbandingan TES PAP dan IVA
PERBANDINGAN SKRINING TES PAP DAN IVA

Uraian / Metode Skrining TES PAP IVA

Petugas kesehatan Sample takers Bidan


(Bidan/perawat/dokter Perawat
umum/Dr. Spesialis ) Dokter umum
Dr. Spesialis

Skrinner / Sitologist /
Patologist
Sensitivitas 70%--80% 65%-- 96%
Spesifisitas 90%-- 95% 54%-- 98%
Hasil 1 hari–1 bulan Langsung
Waktu periksa Diluar waktu haid, Kapan saja
Malam sebelumnya tidak (sebaiknya tidak saat haid
sanggama banyak)
Sarana Spekulum Spekulum
Lampu sorot Lampu sorot
Kaca benda Asam asetat
Laboratorium
Biaya Rp50.000,00–Rp.125.000,00 Rp 25.000,00
Dokumentasi Ada (dapat dinilai ulang) Dulu tidak ada /
Sekarang dapat dg
kamera digital/HPDOVIA
Alternatif skrining ?
INSPEKSI VISUAL dengan
ASAM ASETAT (IVA )

 Non –invasif
 Mudah-murah
 Di Puskesmas
 Hasil LANGSUNG
 Sensitivitas,spesifisitas memadai

MEMADAI UNTUK
NEGARA BERKEMBANG

Bercak putih
ALAT / BAHAN IVA
Meja ginekologi
(atau MEJA TULIS)
Sumber cahaya yang
cukup
Asam asetat 3 - 5 %
Kapas lidi
Sarung tangan bersih
( lebih baik steril)
Spekulum vagina
ALAT / BAHAN IVA

Meja ginekologi
(atau MEJA TULIS)
Sumber cahaya yang cukup
Asam asetat 3 - 5 %
Kapas lidi
Sarung tangan bersih
( lebih baik steril)
Spekulum vagina
Alur Tes IVA
Pembuatan
Larutan Asam
Cuka
Konseling
Persiapan Alat Sebelum
dan Bahan Pemeriksaan

Pemeriksaan
IVA
Teknis Pelaksanaan
• persiapan tempat, bahan, peralatan, SDM, dan penentuan waktu
pelaksanaan;
• pemberian konseling dan informed consent (meminta kesediaan
Klien dan suaminya untuk dilakukan tindakan);
• pemeriksaan payudara dengan cara SADANIS oleh bidan terlatih
atau dokter umum
• pelaksanaan IVA oleh bidan terlatih dan dokter umum terlatih;
• tindakan krioterapi oleh dokter umum terlatih untuk IVA positif;
• penjelasan rencana tindak lanjut/follow-up baik pada kasus positif
maupun negatif;
• pencatatan dan pelaporan pada form yang telah tersedia; dan
• pemulangan klien atau pasien. 
Membuat Asam Asetat 3% dan 5%

Cuka dapur  asam asetat 25%

Larutan Asam asetat 3% =


1 bagian cuka dapur + 7 bagian air

Larutan Asam asetat 5% =


1 bagian cuka dapur + 4 bagian air
Teknik IVA
Posisi litotomi,
tampilkan serviks, nilai:

4 langkah
1. Mencurigakan kanker, tidak perlu IVA

2. SSK tampak seluruhnya?


(Jika tidak  IVA, beri catatan, sebaiknya 
tes Pap)

3. Lakukan IVA  tunggu 1 menit, timbul epitel


putih?  IVA (+)
Video
4. Kandidat krioterapi ?
KASIVO
Kriteria Penilaian IVA

III. IVA
IV. Terduga
positif 
I. Normal II. Servisitis kanker
bercak
serviks
putih
Perjalanan Alami Kanker Serviks

Lesi Prakanker Kanker

HPV ------------------- 3-17 tahun -------------------------

Displasia Displasia Displasia Kanker Kanker


ringan sedang keras Insitu invasif

NIS I NIS II NIS III

Deteksi Dini
Tidak ada dokumentasi IVA?

Sekarang ada!
Dengan HP atau Kamera Digital

dan printer
TES IVA
Siapa? Dimana Oleh
? Siapa?

WANITA SEKSUAL AKTIF/ PUSKESMAS/RUMAH BIDAN/DOKTER


30 – 50 tahun SAKIT

Kapan?
- Setiap saat
- Setiap 3-5 tahun sekali ,
PELAKSANAAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DAN
KANKER LEHER RAHIM

• Deteksi dini kanker leher rahim dan payudara pada wanita


usia 30 – 50 tahun melalui metoda IVA / Pap Smear dan
SADANIS
• IVA positif dilakukan krioterapi dan pengobatan segera yang
dilakukan secara berjenjang
• Integrasi dengan program lain :
Program Posbindu
Program PKK
Pemeriksaan ISR/ IMS
Layanan Kontrasepsi/KB
Gambar Anatomi Payudara
Faktor risiko
Riwayat Paparan
keluarga estrogen

Gaya
Genetik
hidup

Jenis
Ling-
kelamin &
kungan
usia
Deteksi Dini Kanker Payudara

Upaya Skrining
• Mamografi
• USG Payudara
• Pemeriksa payudara Klinis oleh nakes (SADANIS)
• Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

Waktu Skrining: 7-10 hari sejak hari pertama haid


I S
B dideteksi
Kanker Payudara
sejak dini A

Pemeriksaan klinis oleh dokter dapat mendeteksi


85% sampai 85% kanker payudara

Mammografi dapat mendeteksi sampai 90%


90% kanker payudara

BIOPSI dapat mendeteksi sampai 91% kanker


91% payudara

Kombinasi ketiganya dapat mendeteksi


99,5% sampai 99,5% kanker payudara
Deteksi Dini Kanker
• Cegah kasus lanjut kanker payudara dengan
deteksi dini

• Kenali perubahan pada payudara

Perubahan tersering : BENJOLAN

9 dari 10 benjolan payudara BUKAN KANKER


Benjolan Payudara bukan
kanker

Kista payudara
Fibroadenoma
Tumor
Penyakit Phylodes
Fibrokistik
Ciri benjolan curiga kanker
• Hanya pada satu payudara
• Perabaan keras
• Permukaan tidak rata
• Terfiksasi (tidak mudah digerakkan)
• Sering tanpa nyeri
Perubahan pada kulit
• Kemerahan
• Cekungan seperti lesung pipi
(dimpling)
• Tampak seperti kulit jeruk
Perubahan pada puting
• Luka di puting tidak sembuh > 6 bulan
• Keluar cairan merah atau kecoklatan
• Puting tertarik ke dalam
• Kulit puting menebal
Deteksi dini kanker payudara

• Mengenali faktor risiko


• Pemeriksaan klinis payudara
• Pemeriksaan payudara sendiri
Pemeriksaan Klinis payudara
(SADANISI
• Dapat mendeteksi sampai 85% kanker
payudara
• Dianjurkan 3 tahun sekali untuk wanita usia
20-30 tahun
• Dianjurkan 1 tahun sekali untuk wanita usia
di atas 40 tahun
Sebelum pemeriksaan
• Peka terhadap kekhawatiran klien Beri
kesempatan klien bicara
• Hargai privasi klien
• Jika klien gelisah, diskusikan langkah-langkah
pemeriksaan dan apa tujuan pemeriksaan
• Jangan terburu-buru
• Pertimbangkan faktor budaya
• Dorong klien untuk bertanya
Pemeriksaan Payudara
• Inspeksi
• Palpasi
• Pencatatan hasil pemeriksaan
Inspeksi
• Kedua lengan klien di samping tubuh.
• Lihat bentuk dan ukuran payudara
• Adakah perbedaan bentuk, ukuran, kerutan/
lekukan pada kulit
Inspeksi
• Lihat perubahan pada putting : ukuran,
ruam, krusta, keluar cairan ?
Inspeksi
• Minta klien mengangkat kedua lengan di atas
kepala, menekan kedua tangan di pinggang
untuk mengencangkan otot dada, dan minta
klien untuk membungkuk ke depan
• Pada setiap posisi, periksa ukuran, bentuk,
dan simetri. Juga lihat lekukan penting,
kelainan kulit. Lihat apakah payudara
tergantung seimbang
Inspeksi
Inspeksi
• Minta klien berbaring di meja periksa
• Letakkan bantal di bawah punggung pada sisi
yang akan diperiksa
• Letakkan tangan klien di bawah kepala, lihat
adanya perubahan pada payudara
Palpasi
• Menggunakan permukaan tiga jari tengah,
laukan palpasi payudaara dengan teknik
spiral mulai dari sisi terluar menuju areola
Palpasi
• Dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk,
tekan puting payudara dengan lembut.
• Adakah cairan keruh atau berdarah keluar
dari puting.
Palpasi KGB aksila
• Penting untuk mempalpasi pangkal payudara
untuk mendeteksi benjolan atau
pembesaran KGB aksila.
Pencatatan temuan
• Contoh hasil pencatatan:

• Payudara tampak normal. Tidak ada cairan dari puting..


Tidak ada benjolan atau nyeri saat palpasi. Aksila
normal.
Mammografi
USG Payudara
SADANIS
Pemeriksa payudara oleh Tenaga Kesehatan
Pemeriksaan Payudara Sendiri
(SADARI)
• Mendorong wanita untuk mau melakukan
pemeriksaan payudara sendiri.
• Sebagian besar benjolan ditemukan sendiri
• Waktu terbaik : 7-10 hari setelah hari
pertama menstruasi
• Tetap periksa sebulan sekali walaupun telah
berhenti haid (menopause)
Kapan Dilakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) ?

 Bagi wanita yang


masih haid dilakukan
sesudah masa haid
(hari 7-10 setelah hari
pertama haid)
 Untuk wanita
menopause: setiap
bulannya misalnya
setiap tangal 1 atau
pada hari
kelahirannya
SADARI

• Di depan cermin
• Perhatikan perubahan
bentuk dan ukuran
payudara. Kiri dan kanan
tidak selalu sama
SADARI
• Angkat kedua lengan
sampai di belakang
kepala dan tekan
kedepan.
• Pemeriksaan diulangi
berkali kali
Sadari

• Tekan kedua tangan anda


kuat kuat pada pinggul dan
gerakkan kedua lengan dan
siku kedepan dan
kebelakang.
• Cara ini menegangkan otot
dada sehingga perubahan
seperti cekungan dan
benjolan lebih terlihat
Sadari

• Angkat lengan kiri, raba PD kiri dengan 3 jari tengah


dirapatkan
• Arah gerakan sesuai A,B,C dengan cara memutar
Sadari

• Pemeriksaan dilakukan
pada waktu
mandi,karena busa
sabun akan
mempermudah saat
meraba
Sadari
• Pencet/CUBIT kedua
putting payudara dan
perhatikan adanya cairan
yang tidak normal
seperti darah
Sadari
• Rabalah seluruh
payudara kiri dengan
gerakan seperti diatas
tadi
• Payudara kiri diraba
dengan tangan kanan
Sadari

• Berilah perhatian khusus


pada daerah yang di arsir
merah karena didaerah
tersebut banyak
ditemukan tumor
payudara.
Keadaan Apa yang Harus Diperhatikan
Pada Waktu Sadari
1. Teraba benjolan
2. Perubahan ukuran dan bentuk payudara
3. Perubahan kulit payudara: mengerut, menebal,
tertarik ke dalam
4. Keluar cairan dari puting susu
5. Luka pada puting yang tidak sembuh-sembuh
6. Nyeri
7. Pembengkakan lengan atas
8. Teraba benjolan diketiak atau leher
Kapan dilakukan pemeriksaan oleh
perawat atau dokter ?
• Setiap 3 tahun sekali
untuk wanita berumur
20-40 tahun
• Setiap tahun untuk
wanita bermur 40 tahun
lebih
KAPAN DILAKUKAN SKRINING
(USG-MAMMOGRAFI)?
• Usia <40 tahun untuk
USG Mammae
• Setiap 2-3 tahun setelah
usia 40 tahun untuk
Mammografi
• Setiap tahun setelah usia
50 tahun
DETEKSI DINI
RETINOBLASTOMA
Retinoblastoma

Fakta
• Tumor ganas di dalam bola
mata yang berkembang dari
sel retina primitif/imatur
• Tumor ganas primer
terbanyak pada bayi dan
balita
• Insidens tertinggi usia 2-3
tahun
• Metastasis ke sumsum
tulang dan otak
Retinoblastoma

Deteksi Dini: Lihat Merah


Retinoblastoma

Anamnesis
• Tampak bintik putih
pada bagian hitam bola
mata
• Tampak mata seperti
mata kucing
Retinoblastoma

Pemeriksaan Fisis

Leukokoria / White pupil/ Mata kucing

Proptosis – tanda stadium lanjut

Strabismus
Refleks merah fundus (-)
Deteksi Dini Retinoblastoma
• Pada jenis kanker anak, baru retinoblastoma
yang dapat dideteksi secara dini dengan
menggunakan metode: Tes Lihat Merah
• Pemeriksaan dilakukan oleh dokter yang telah
dilatih di rumah sakit ataupun puskesmas,
menggunakan suatu alat yaitu ophthalmoscope
• Pemeriksaan dilakukan dalam ruangan gelap
dengan mata anak terbuka, pada jarak sejauh
lebih kurang sejangkauan lengan dari mata anak.
Tes LIHAT MERAH Negatif/Normal
Tes LIHAT MERAH Negatif
• Apabila mata anak dalam kondisi normal, maka
akan melihat warna merah terpantul dari mata
anak tersebut, melalui alat ophthalmoscope
• Walaupun hasil pemeriksaan sekarang tidak
menunjukkan adanya masalah, namun masalah
dapat muncul di kemudian hari, sehingga
orangtua sebaiknya meriksakan mata anaknya
setahun sekali selama balita
Tes LIHAT MERAH POSITIF

- Ophthalmoskopi direk

Copyright:
ICER/FKUI
Tes LIHAT MERAH POSITIF
Tes LIHAT MERAH Positif
• Apabila pemeriksa tidak melihat warna merah
yang terpantul dari mata si anak atau ada
pantulan warna merah namun mata anak yang
diperiksa juling. Sehingga pemeriksa harus
mengetahui terlebih dahulu sebelum melakukan
tes lihat merah, apakah sebelumnya anak
bersangkutan juling atau tidak
• Selanjutnya pemeriksa akan menganjurkan
orangtua membawa anaknya ke fasilitas kesehatan
yang lebih lengkap untuk diperiksa lebih lanjut
retinoblastoma.doc
Uji Refleks Fundus Merah
• Menggunakan transmisi cahaya dari oftalmoskop melalui
seluruh bagian transparan mata termasuk kornea, humor
akuous, lensa, dan badan vitreus.
• Reflek cahaya dari bagian fundus mata ditransmisikan
kembali melalui media optik dan melalui apertura
oftalmoskop kemudian bayangannya ditangkap oleh mata
pemeriksa.
• Setiap faktor yang menghambat jalur penglihatan akan
mengakibatkan kelainan reflek fundus merah.
Tes Refleks (Fundus) Merah untuk deteksi Leukocoria
Refleks Fundus Merah
Interpretasi dan Kriteria Rujukan
• Dilaporkan sebagai hasil yang positif
• (normal) atau negatif (abnormal).
• Positif (normal) bila refleks kedua mata berwarna
merah dan sama dalam hal intensitasnya.
• Negatif (tidak normal) bila reflek fundus tidak
berwarna merah (intensitas lebih redup atau
berwarna putih /leukokoria) --- RUJUK ke Spesialis
Mata Anak atau berorientasi Anak , atau ke
Spesialis Mata
Leukokoria
Leukokoria, white pupil refleks
Retinoblastoma

Pemeriksaan Penunjang
Puskesmas RS Tipe C dan B RS Tipe A

Laboratorium:
Darah lengkap,
Laboratorium: Aspirasi sumsum tulang,
Darah lengkap,
Pungsi lumbal,
Aspirasi sumsum tulang,
Biopsi-histopatologi
Tidak dilakukan Pungsi lumbal

Radiologi: Radiologi:
CT-Scan / MRI Mata dan
CT-Scan Mata dan Otak
Otak
USG Mata
Kesimpulan
• Penyakit Kanker telah menjadi permasalahan kesehatan
masyarakat karena tingginya beban pembiayaan.
• Kanker terbanyak di Indonesia pada perempuan saat ini adalah
Kanker Payudara dan Kanker Serviks.
• Upaya pencegahan yang dilakukan untuk kanker leher rahim
dan kanker payudara dengan deteksi dini IVA dan SADANIS
• Upaya Deteksi dini Retinoblastoma dilakukan dengan Tes Lihat
Merah menggunakan Oftalmoskop
• Cakupan target deteksi dini IVA-SADANIS saat ini belum optimal
sehingga perlu dukungan semua pihak
TERIMA KASIH
ToT Penanggulangan Penyakit
105
Kardioserebrovaskuler di Fasyankes
AYO...PRAKTEK
DETEKSI DINI
PENYAKIT JANTUNG
DAN PEMBULUH
DARAH DI FKTP
1
0
TERIMA KASIH
108

Anda mungkin juga menyukai