Anda di halaman 1dari 19

HIV/AIDIS

Kelompok 16
◦ Nama Kelompk:
1. Anggi Husriyanti (P07120420005)
2. Anisa Haryati (P07120420006)
3. Muhammad Rifki (P07120420026)
ETIOLOGI
◦ HIV AIDIS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat menyebabkan
AIDS. HIV termasuk keluarga virus retro yaitu virus yang memasukan materi
genetiknya ke dalam sel tuan rumah ketika melakukan cara infeksi dengan cara
yang berbeda (retro), yaitu dari RNA menjadi DNA, yang kemudian menyatu
dalam DNA sel tuan rumah, membentuk pro virus dan kemudian melakukan
replikasi.
◦ PENYEBAB VIRUS HIV
Penyebab adalah golongan virus retro yang disebut human immunodeficiency
virus (HIV). HIV pertama kali ditemukan pada tahun 1983 sebagai retrovirus
dan disebut HIV-1. Pada tahun 1986 di Afrika ditemukan lagi retrovirus baru
yang diberi nama HIV-2. HIV-2 dianggap sebagai virus kurang pathogen
dibandingkaan dengan HIV-1. Maka untuk memudahkan keduanya disebut HIV.
MANIFESTASI KLINIS
◦ Adapun tanda dan gejala yang tampak pada penderita penyakit AIDS diantaranya adalah
seperti dibawah ini:
a. Salurannn pernafasan. Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri
dada dan demam seprti terserang infeksi virus lainnya (Pneumonia). Tidak jarang diagnosa pada
stadium awal penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC.
b. Saluran Pencernaan. Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti
hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut
dan kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik.
c. Berat badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu
kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein
dan energy didalam tubuh seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk juga karena
gangguan absorbsi/penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diarhea
kronik, kondisi letih dan lemah kurang bertenaga.
d. System Persyarafan. Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan
kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dan respon
anggota gerak melambat. Pada system persyarafan ujung (Peripheral) akan menimbulkan nyeri
dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi
darah rendah dan Impoten.
e. System Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes
simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan
rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainnya adalah mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit
(Folliculities), kulit kering berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau psoriasis.
F. Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita seringkali mengalami penyakit jamur
pada vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV.
Fatofisiologi
◦ Sel T dan makrofag serta sel dendritik/langerhans (sel imun) adalah sel-sel
yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan terkonsentrasi
dikelenjar limfe, limpa dan sumsum tulang. Human Immunodeficiency Virus
(HIV) menginfeksi sel lewat pengikatan dengan protein perifer CD 4, dengan
bagian virus yang bersesuaian yaitu antigen grup 120. Pada saat sel T4
terinfeksi dan ikut dalam respon imun, maka Human Immunodeficiency Virus
(HIV) menginfeksi sel lain dengan meningkatkan reproduksi dan banyaknya
kematian sel T4 yang juga dipengaruhi respon imun sel killer penjamu, dalam
usaha mengeliminasi virus dan sel yang terinfeksi.
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan HIV/AIDS terdiri dari:
a. Pengobatan
Obat-obatan yang dapat digunakan pada penderita HIV antara lain:
1. Obat Retrovirus
2. Obat-obat untuk infeksi Oportunistik
3. Obat untuk kanker sekunder
4. Pengobatan simtomatik Supportif
b.Rehabilitasi
Rehabilitas ditujukan pada pengidap atau pasien AIDS dan keluarga atau orang
terdekat, dengan elakukan konseling yang bertujuan untuk:
◦ Memberikan dukungan mental-psikologis
◦ Membantu merekab untuk bisa mengubah perilaku yang tidak berisiko tinggi
menjadi perilaku yang tidak berisiko atau kurang berisiko.
◦ Mengingatkan kembali tentang cara hidup sehat, sehingga bisa
mempertahankan kondisi tubuh yang baik.
◦ Membantu mereka untuk menemukan solusi permasalahan yang berkaitan
dengan penyakitnya, antara lain bagaimana mengutarakan masalah-masalah
pribadi dan sensitif kepada keluarga dan orang terdekat.
c. Edukasi
Edukasi pada masalah HIV/AIDS bertujuan untuk mendidik pasien dan
keluarganya tentang bagaimana menghadapi hidup bersama AIDS,
kemungkinan diskriminasi masyaratak sekitar, bagaimana tanggung jawab
keluarga, teman dekat atau masyarakat lain
Konsep asuhan keperawatan
1. PENGKAJIAN
a. Identitas
Meliputi nama,umur, tempat dan tanggal lahir
b. Riwayat
Test HIV positif, Riwayat perilaku beresiko tinggi, menggunakan obat-obatan
c. Keadaan Umum
Pucat, kelaparan
d. Gejala subjektif
Demam kronik tampa menggigil, keringat malam hari berulang kali,lemah,lelah, anoreksia
e. Fisikososial
Kehilangan pekerjaan dan penghasilan, Perubahan pola hidup
f. Status mental
Marah atau Pasrah,depresi,Ide bunuh diri, halusinasi
g. Heent
Nyeri perorbital, sakit kepala, edema muka, mulut kering
h. Neurologis
Gangguan refleks pupil, nystagmus, vertigo, ketidakseimbangan , kaku kuduk, kejang, paraplegia
i. Muskoloskletal
Focal motor deifisit, lemah, tidak mampu melakukan ADL
j. Kardiovaskular
Takikardi, sianosis, hipotensi, edem perifer, dizziness
k. Pernapasan
Dyspenia, takipnea, Sianosis, SOB menggunakan obat bantu pernapasan,batuk produktif dan non produktif
2. Diagnosa keperawatan
A. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunosupresi, malnutrisi dan pola hidup yang beresiko
B. Resiko tinggi infeksi (kontak pasien) berhubungan dengan infeksi HIV, adanya infeksi
nonopportunisitik yang dapat ditransmisikan.
Intervensi keperawatan
DX: Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunosupresi, malnutrisi dan pola hidup yang beresiko
TUJUAN
Pasien akan bebas infeksi oportunistik dan komplikasinya dengan kriteria hasil:
1. tak ada tanda-tanda infeksi baru
2. lab tidak ada infeksi oportunis
3. tanda vital dalam batas normal
4. tidak ada luka atau eksudat
5. unosupresi
INTERVENSI
1. Memonitor tanda infeksi baru
2. gunakan teknik aseptik pada setiap tindakan invasif. Cuci tangan sebelum meberikan tindakan.
3. Anjurkan pasien metoda mencegah terpapar terhadap lingkungan yang patogen.
4. Kumpulkan spesimen untuk tes lab sesuai order
5. Atur pemberian antiinfeksi sesuai order
RASIONAL
Untuk pengobatan dini
1. Mencegah pasien terpapar oleh kuman patogen yang diperoleh di rumah sakit.
2. Mencegah bertambahnya infeksi
3. Meyakini diagnosa akurat dan pengobatan
4. Mempertahankan kadar darah yang teraufetik
Implementasi keperawatan
Implementasi adalah berkesinambungan dan interaktif dengan komponen lain dari proses
keperawatan.Selamat implementasi, perawatan mengkaji kembali pasien, modifikasi rencana asuhan,dan
menuliskan kembali hasil yang diharapkan sesuai kebutuhan.
Evaluasi Keperawatan
Fase terakhir peroses keperawatan adalah Evaluasi terhadap asuhan keperawatan yang diberikan.Hal yang
di evaluasi adalah keakuratan dan kualitas data,teratasi atau tidaknya masalah pasien,Serta pencapaian
tujuan Serta ketetapan intervensi keperawatan.
.

TERIMAKASIH 😊

Anda mungkin juga menyukai