Anda di halaman 1dari 16

Project Based

Learning
(PBL)
By
Nurul Hidayah
Pendekatan Pembelajaran yang
munggunakan proyek / kegiatan sebagai
media

pembelajaran  yang berpusat pada siswa

Pembelajaran yang diawali dengan


eksplorasi sebuah masalah sebagai objek
pengamatan

Membangun pengetahuan peserta didik

Mengembangkan kemampuan berfikir


kritisnya melalui kegiatan problem solving
Pentingnya Metode PBL 
Karakteristik Project Based Learning 
Centrality → Pada project based learning proyek menjadi pusat dalam pembelajaran.

Driving question → Project based learning difokuskan pada pertanyaan atau masalah
yang mengarahkan siswa untuk mencari solusi dengan konsep atau prinsip ilmu
pengetahuan yang sesuai.

Constructive Investigation → Pada project based learning, siswa membangun


pengetahuannya dengan melakukan investigasi secara mandiri (guru sebagai
fasilitator).

Autonomy → Project based learning menuntut student centered, siswa


sebagai problem solver dari masalah yang dibahas.

Realisme → Kegiatan siswa difokuskan pada pekerjaan yang serupa dengan situasi
yang sebenarnya. Aktifitas ini mengintegrasikan tugas otetik dan menghasilkan sikap
professional.
Meningkatkan motivasi belajar siswa

. Meningkatkan
Meningkatkan
keterampilan dalam Manfaat kecakapan siswa dalam
manajemen berbagai PBL pemecahan masalah
sumber daya.

Memperbaiki keterampilan
. Meningkatkan semangat dan
menggunakan media pembelajaran
keterampilan kolaborasi.
Langkah-langkah Pelaksanaan PBL
1 2
Pengenalan Mendesain
Masalah Perencanaan 3
( Pertanyaan) Project Penyusunan
Jadwal Project
Mengapa ?
Kenapa?

4
6 5 Pelaksanaan dan
Evaluasi dan Menguji Hasil Monitoring
Refleksi ( Presentase Project
Project)
Implementasi Project Based Learning pada anak usia dini, dibagai
menjadi 3 diantaranya adalah:

1. Pembelajaran Proyek → berbentuk pembelajaran tematik

Contohnya :

Tema : Telekomunikasi
Bahasa : Tanya jawab mengenai alat-
alat komunikasi
Kognitif : Bermain peran yang
melibatkan alat telekomunikasi
(telepon)
Jasmani : Lomba mencari gambar
telpon (desain permainan sirkuit
Seni : Membuat alat komunikasi
(telpon) dari karton maupun kertas)
b. Pembelajaran Proyek Parsial/Bagan

Dilaksanakan

Penggabungan antara bidang studi/pengembangan yang berdiri


sendiri dengan bidang studi yang saling berhubungan..

Contoh

Kegiatan proyek tema “makanan dan minuman” ,

Tahap terakhir dari kegiatan yang dilakukan adalah ringkasan pengalaman


sebagai puncak dari kegiatan proyek,
pada kegiatan ini hasil produk yang dihasilkan dari kegiatan sebelumnya
dapat digunakan sebagai atribut atau alat kegiatan puncak proyek tema.
Gambar gelaran sentra bermain “Fun cooking” Pengembangan Proyek tema
Kegiatan minggu ke I : Alat makan Jenis kegiatan (disusun berdasarkan RPPH): menghias meja
makan, toples ajaib, kantong pintar, big book, gelas cantik

Kegiatan minggu ke II : Kegiatan restoran Jenis


kegiatan (disusun berdasarkan RPPH): daftar
menuku, clemek flannel, sop buah warna-warni,
gerakan khas profesi

Kegiatan minggu ke III : Makanan dan minuman


Jenis kegiatan (disusun berdasarkan RPPH): my ice
cream, drawn and card, tebak nama buah,gerak
huruf, cake to moom

Kegiatan minggu ke IV : Profesi di restoran Jenis


kegiatan (disusun berdasarkan RPPH):master cheft,
bernyanyi dan menari, tebak profesi, bernyanyi
dan menari, master cheft)

Puncak tema (dijalankan dalam 1 hari) : Restoran Hasil karya yang telah dibuat pada kegiatan
minggu 1- 4 dikumpulkan pada puncak tema dapat digunakan untuk kegiatan bermain peran
makro dengan tema “restoran”
Kegiatan puncak proyek tema dapat digunakan sebagai alat dokumentasi dan evaluasi untuk
kegiatan selanjutnya
3. Pembelajaran Proyek Okasional (kondisional)

Contoh pembelajaran

Mengenal tema alam sekitarku sub tema tanaman, maka pembelajaran


pengenalan tanaman dapat dilakukan dengan cara membuat proyek dengan judul
“gardening project”.

kegiatan berkebun mulai dari karya wisata dengan mengunjugi


menanam, memanen dan mengolah tempat-tempat tertentu.
hasil kebun yang telah dilakukan.
Creativite  Play

Creative Play  merupakan jenis


permainan  yang melatih anak  untuk
belajar  mengekpresikan  diri yang
biasanya ditandai dengan menciptakan
suatu karya.
Contoh Kegiatan

 
Basis dari model ini memanfaatkan  bermain sebagai  sebuah kekuatan

Bermain adalah gaya hidup anak, dunia anak.


Bermain secara langsung  dapat mempengaruhi seluruh area
perkembangan anak usia dini seperti fisik,mental,emosional dan sosial.
Bermain dapat memberikan kesempatan  kepada anak  untuk belajar
mengenai dirinya, orang lain dan lingkungan sekitar. 
Bermain juga dapat memberikan kebebasan kepada anak untuk
berimajinasi,bereksplorasi dan berkreasi.
Bermain  anak bisa mengembangkan rasa ingin tahu, berfikir kreatif dan
mampu mengatasi masalah (problem  solving)
Kurikulum bermain kreatif  meliputi beberapa komponen
program

Peran guru
    membantu  dalam memenuhi kebutuhan belajar anakdan
minat anak.

Manajemen kelas dan kelas bimbingan


     menyiapkan  bimbingan kelas sesuai dengan perkembangan 
anak. Bimbingan (guidance) diberikan untuk membantu anak
dalam membangun  intraksi social,mengatasi perilaku, dan
meningkatkan keterampilan memecahkan masalah untuk
mengatasi konflik.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai