Anda di halaman 1dari 15

FILSAFAT AGAMA ETIKA DAN HUKUM

Disusun Oleh :
Nama : Niken Rohmawati
NIM : 2020DP032
Kelas : DP4C
PEMBAHASAN
 Hakikat filsafat
 Hakikat agama

 Hakikat etika

 Hakikat nilai

 Hubungan agama,etika dan nilai

 Hukum etika dan etiket

 Paradigma manusia utuh


A. HAKIKAT FILSAFAT
Filsafat berasal dari dua kata Yunani philo dan
sophia, yang mana philo berarti cinta dan sophia berarti
bijaksana. Dengan demikian philosophia berarti cinta
kepada kebijaksanaan
Karakteristik utama berfikir filsafat adalah sifatnya
yang menyeluruh sangat mendasar dan spekulatif.
Sifatnya yang menyeluruh artinya mempertanyakan
hakikat kebeneran dan kebenaran tentang keberasaan itu
sendiri sebagai satu kesatuan secara keseluruhan. Sifat
yang spekulatif karena filsafat selalu ingin mencari
jawaban bukan saja pada suatu hal yang telh diketahui
tetapi juga pada hal yang belum diketahui.
Abdulkadir Muhammad menjelaskan filsafat
dengan melihat unsur – unsur sebagai berikut :
a. Kegiatan intelektual

b. Mencari makna yang hakiki

c. Segala fakta dengan gejala

d. Dengan cara refleksi, metodis, dan sistematis

e. Untuk kebahagiaan manusia


B. HAKIKAT AGAMA
Rumusan pengertian agama berdasarkan unsur – unsur
penting berikut :
1. Hubungan manusia dengan sesuatu yang tak terbatas,
yang transdental Tuhan Yang Maha Esa.
2. Berisi pedoman tingkah laku, nilai – nilai, dan norma –
norma yang diwahyukan oleh tuhan melalui nabi.
3. Untuk kebahagiaan hidup manusia di dunia dan hidup
kekal di akherat.
Dalam pengertian beragama mencakup unsur – unsur
utama sebagi berikut :
1. Ada kitab suci
2. Kitab yang ditulis oleh nabi berdasarkan wahyu
3. Ada suatu lembaga yang membina menuntun manusia,
dan menafsirkan kitab untuk kepentingan manusia
4. Setiap agama berisi ajaran dan pedoman tentang :
taqwa,susila,ritual, dan tujuan agama
C. HAKIKAT ETIKA
Etika berasal dari kata yunani ethos yang berarti
tempat tinggal, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat
watak perasaan, sikap dan cara berfikir. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa :
a. Etika sebagai praktis sama dengan moral atau moralitas
yang berarti adat istiadat, kebiasaaan, nilai – nilai, dan
norma – norma yang berlaku dalam kelompok atau
masyarakat
b. Etika sebagai suatu ilmu atau tata susila adalah
pemikiran atau penilaian moral.
D. HAKIKAT NILAI
1. Doni Koesoema A. ( 2007 ) nilai sebagai kualitas suatu
hal yang menjadikan hal itu dapat disukai, diinginkan,
berguna, dan dihargai
2. Fuad Farid Ismail dan Abdul Hamid Mutawalli ( 2003 )
nilai sebagai standar atas ukuran norma yang kita
gunakan untuk mengukur segala sesuatu
3. Sorokin dalam Capra ( 2002 ) menggunakan tiga
system nilai dasar yang melandasi semua kebudayaan
yaitu : nilai indriawi, ideasional, dan idealistis
Dari penjelasan tentang nilai sebenarnya dismpulkan
tiga hal yaitu :
a. Nilai selalu dikaitkan dengan sesuatu ( benda, ornag,
hal )
b. Ada bermacam – macam ( gugus ) nilai selain nilai
uang ( ekonomis ) yang sudah cukup dikenal
c. Gugus – gugus nilai itu membentuk semacam hierakaki
dari yang terendah sampai yang tertinggi
E. HUBUNGAN AGAMA ETIKA DAN
NILAI
Manusia merupakan makhluk ciptaan tuhan yang
tertinggi berkat kelebihan akal yang diberikan tuhan
kepada manusia. Manusia mampu memperoleh ilmu
tentang hakikat keberadaan melalui proses penalaran
serta mampu menyadari adanya kekuatan tak terbatas
dari luar dirinyaa yang menciptakan dan mengatur
eksistensi alam raya. Semua agama melalui kitab sucinya
mengajarkan tentang tiga hal pokok yaitu :
a. Hakikat tuhan
b. Etika tata susila
c. Ritual, tata cara beribadat
F. HUKUM ETIKA DAN ETIKET
 Perbedaan etika dan etiket
Sering kali dua istilah tersebut disamakan artinya
padahal perbedaan keduanya sangat mendasar. Dari asal
katanya saja berbeda yakni ethics dan ethiquetle. Etika
brarti moral sedangkan etiket berarti sopan santun.
Namun meskipun berbeda ada persamaan antara
keduanya :
a. Keduanya menyangkut perilaku manusia
b. Etika dan etiket mengatur perilaku manusia seara
normative
Perbedaan yang penting antara etika dan etiket
1. Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus
dilakukan manusia
2. Etika tidak terbatas pada cara dilakukanya suatu
perbuatan
3. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan

4. Etika selalu berlaku meskipun tidak ada saksi mata

5. Etiket bersifat relatif

6. Etika jauh lebih bersifat absolut


G. PARADIGMA MANUSIA UTUH
Karakter dan kepribadian
Istilah kepribadian dan karakter banyak dijumpai
dalam ilmu psikologi. Soedarsono ( 2002 ) misalnya
mendefinisikan kepribadian sebagai totalitas jiwa
sesorang yang menmpilkan sisi yang didapat dari
keturunan leluhur dan sisi yang didapat dari pendidikan,
pengalaman hidup serta lingkunga. Karkter adalah sisi
kepribadian yang didapat dari pengalaman, pendidikan
dan lingkungan sehingga bisa dikatakan bahwa karakter
adalah bagian dari kepribadian.
 Dapat disimpulkan bahwa pengertian karakter sebagai
berikut
a. Karakter adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh
sesorang
b. Karakter menentukan keberhasilan sesorang
c. Krakter dapat diubah, dibentuk, di pelajari melalui
pendidikan dn pelatihan tiada henti serta pengalaman
hidup
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai