Anda di halaman 1dari 19

CONCEPTUAL FRAMEWORK

OF ACCOUNTING
(KERANGKA KONSEPTUAL)
KELOMPOK 4
Adib Naufal 1902113275
Cut Ria Muliana 1902112260
Fathimah Septiana Muchtar 1902113613
Muhammad Ridho Helmy 1902124372
Tarissa Anggun Pratiwi 1902112655
PENGERTIAN DAN TUJUAN KERANGKA KONSEPTUAL

Kerangka konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren yang terdiri dari
tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi
penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi
keuangan dan laporan keuangan.

Hal ini dimaksudkan untuk melayani kepentingan publik dengan menyediakan struktur dan arah
akuntansi keuangan dan pelaporan untuk memfasilitasi penyediaan informasi keuangan dan
terkait yang tidak biasa.
PERUMUSAN KERANGKA KONSEPTUAL

• Tingkat Pertama : Pernyataan konsep akuntansi keuangan mengenai rumusan tujuan pelaporan
keuangan suatu kesatuan bisnis (organisasi bisnis). Tujuan ini ada dua yaitu tujuan laporan
keuangan untuk perusahaan dan tujuan laporan keuangan untuk organisasi non-profit. Tujuan
laporan keuangan untuk perusahaan terdapat dalam SFAC No. 1 dan tujuan laporan keuangan
untuk organisasi non-profit terdapat dalam SFAC No. 4.
• Tingkat Kedua : Pernyataan tentang karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi (SFAC
No.2), unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan bisnis (SFAC No 3), kemudian diganti
dengan SFAC No. 6, yang mengatur tentang unsur-unsur laporan keuangan baik untuk
perusahaan bisnis maupun organisasi nirlaba (sektor publik).
● Tingkat Ketiga : Rumusan tentang pengakuan dan pengukuran
laporan dan pelaporan keuangan SFAC No. 5, SFAC No. 33, mengatur
pelaporan keuangan dengan penyesuaian tingkat harga (tingkat inflasi).
● Tingkat Keempat : Dicantumkan laporan tentang laba rugi, laporan
perubahan dana dan likuiditas, dan laporan posisi keuangan. FASB pada
tahun 1979 mengeluarkan SFAC dengan judul Obejctives of Financial
by Business Enterprises.
TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN

Adapun tujuan utama dari suatu laporan keuangan adalah memberikan


informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan ekonomis. Laporan
keuangan digunakan dalam meramalkan, membandingkan serta menilai
dampak keuangan atas keputusan ekonomis yang di ambil oleh pemakai
laporan keuangan.
KARAKTERISTIK KUALITATIF DAN ELEMEN
LAPORAN KEUANGAN

Karakteristik kualitatif adalah ciri khas yang membuat informasi laporan


keuangan berguna bagi pemakai. Ada 4 karakteristik kualitatif pokok yaitu:
1. Dapat dipahami
2. Relevan
3. Materialitas
4. Dapat dibandingkan
10 elemen laporan
keuangan yang dibutuhkan
oleh pemakai, antara lain:

● Aset
● Kewajiban
● Ekuitas
● Investasi oleh pemilik
● Distribusi ke pemilik
● Laba komprehensif
● Pendapatan
● Biaya
● Untung
● Kerugian
POSTULAT, PRINSIP DAN CONSTRAINT
Postulat, prinsip dan constraint merupakan pedoman operasional yang digunakan dalam mengukur
dan mengkui elemen laporan keuangan serta menyajikan informasi keuangan.

Postulat Akuntansi (Asumsi/Konsep dasar)


Postulat akuntansi merupakan pernyataan atau aksioma yang
kebenarannya terbukti dengan sendirinya, serta menggambarkan
lingkungan ekonomi, politik, sosiologi dan hukum tempat akuntansi
di praktikan.
1. Kesatuan usaha (the economic entity).
2. Kontinuitas usaha (going concern)
3. Pengukuran Unit Moneter (Monetary Unit)
4. Periodesasi Pelaporan (The accounting period postulate)
Prinsip Akuntansi
Prinsip akuntansi dapat diartikan sebagai seperangkat
aturan umum dan ‘universal’ yang dijadikan objek
pengetahuan akuntansi dalam konteks teoritis dan menjadi
alasan pengembangan teknik akuntansi.
1. The Historical Cost Principle (Harga pertakaran/kos
historis)
2. The Revenue Principle (Prinsip Pendapatan) Constraint (Batasan)
1. Cost-Benefit Relationship
3. The Matching Principle (Prinsip Pendinginan)
2. The Materiality Principle
4. The Full Disclosure Principle (Prinsip Pengungkapan 3. Industry Practice
Penuh) 4. The Conservatism Principle
KERANGKA KONSEPTUAL INDONESIA

Di Indonesia, kerangka konseptual dikenal pada bulan September 1994 dalam hal ini IAI
mengambil kebijakan untuk mengadopsi kerangka konseptual yang disusun oleh IASC sebagai
dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan tersebut disetujui oleh Komite
Prinsip Akuntansi Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1994 dan disahkan oleh Pengurus Pusat
IAI pada tanggal 7 September 1994. IAI menanamkan kerangka konseptual Indonesia dengan
istilah “Kerangka Dasar Penyususnan dan penyajian Laporan Keuangan”.
Tujuan dan Ruang Lingkup

Tujuan kerangka konseptual (kerangka dasar) adalah untuk membantu berbagai pihak dalam
mencapai tujuan tertentu berkaitan dengan masalah akuntansi yang muncul.
Kerangka konseptual berisi pembahasan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan :
1. Tujuan laporan keuangan
2. Karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi yangdisajikan dalam
laporan keuangan
3. Definisi, pengakuan dan pengukuran elemen-elemen yang membentuk laporan
keuangan
4. Konsep modal serta pemeliharaan modal
Tujuan dan Pemakai Laporan Keuangan
Menurut IAI tujuan tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan
informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan, prestasi (hasil usaha)
perusahaan, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Para pemakai laporan keuangan meliputi :
1. Investor
2. Kreditor
3. Pemasok
4. Karyawan
5. Pelanggan
6. Pemerintah
7. Masyarakat
Asumsi Dasar
Dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan disebutkan bahwa ada dua asumsi dasar
yang digunakan dalam akuntansi, yaitu :
1. Dasar Akrual
Atas dasar asumsi ini, pengaruh peristiwa atau transaksi diukur dan diakui/dicatat dalam laporan keuangan pada
saat terjadinya, buka pada saat diterima/dikeluarkannya kas.
2. Kelangsungan Hidup
Dalam penyusunan laporan keuangan diasumsikan bahwa perusahaan akan hidup terus dan akan melanjutkan
usahanya dimasa mendatang. Dengan demikian, perusahaan dianggap tidak bermaksud melikuidasi usahanya
dan memperkecil/mengurangi secara material skala usahanya.
Karakteristik Kualitatif dan Kendala Informasi

Karakteristik yang digunakan IAI adalah Dapat Dipahami (Understandability),


Relevan, Keandalan (Reliability), dan Daya Banding (Comparability).
Sementara kendala informasi yaitu :
• Tepat Waktu
• Kesimbangan antara Biaya dan Manfaat
• Keseimbangan di antara Karakteristik Kualitatif
• Penyajian Wajar
Elemen Laporan Keuangan

IAI hanya mengakui 5 elemen laporan keuangan, yaitu :


1. Aktiva
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Penghasilan (income)
5. Beban (expenses)
Pengakuan dan Pengukuran
Menurut IAI, pos yang memenuhi definisi elemen laporan keuangan harus diakui apabila :
1. Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaiatandengan pos tersebut akan
mengalir dari atau kedalam perusahaan, dan
2. Pos tersebut mempunyai nilai/biaya yang dapat diukur dengan andal

Pengukuran adalah proses penentuan jumlah rupiah untuk mengakui dan memasukkan setiap
elemen laporan keuangan kedalam neraca atau laporan laba rugi. Proses ini mencakup
pemilihan dasar pengukuran tertentu.
KRITIK TERHADAP KERANGKA
KONSEPTUAL
Terdapat dua metode dalam menganalisis kritikan terhadap kerangka konseptual.
1. Pendekatan llmiah
Pendekatan ini menganggap bahwa kerangka konseptual seharusnya merupakan
pendekatan ilmiah (scientific), yang didasarkan pada metode- metode yang umumnya
digunakan dalam penelitian ilmıah.
2. Niai Profesional
Pendekatan profesional yang dipusatkan pada pemilihan tindakan yang dianggap
paling baik berdasarkan nilai-nilai professional. Hal ini serupa dengan pendekatan
konstitusional dalam menentukan berbagai aturan (rules).
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai