Anda di halaman 1dari 59

OVERVIEW

INTERNAL AUDITNG

TA U F I K B I N A B A D
Tugas dari internal auditor
adalah menjamin pengendalian internal atau sistem
pengendalian yang telah dijalankan di dalam perusahaan
tersebut telah berjalan sesuai yang diharapkan sehingga dapat
meminimalkan risiko penyimpangan dan meningkatkan
efektivitas dan efisiensi operasional perusahaan. Pada akhirnya
akan mempercepat pencapaian tujuan perusahaan yang telah
dirumuskan oleh manajemen.
Pengertian AUDIT INTERNAL
Definisi Audit Internal menurut para ahli dan menurut pakar
Menurut Dan Guy (2002:5) Audit adalah sebuah proses yang tersistem
objektif dalam rangka menemukan data serta mengevaluasi bukti yang
ditemukan untuk menilai tingkat kesesuaian antara pernyataan dan kriteria
yang telah ditetapkan dan disepakati dimana hasilnya akan dikomunikasikan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan/manajemen.

Sesuai definisi tersebut, dalam pelaksanaan auditing terdapat unsur penting


yaitu sebuah proses perolehan data dan proses evaluasi bukti-bukti dan kriteria-
kriteria yang telah ditetapkan. Bukti-bukti yang diperoleh baik internal maupun
eksternal perusahaan akan digunakan sebagi bahan evaluasi  agar hasil audit
lebih objektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dasar acuan atau tolok ukur seorang auditor internal dalam menentukan
keputusan hasil audit adalah kriteria-kriteria yang telah ditetapkan
perusahaan. Pada akhir laporannya seorang auditor harus menampilkan
informasi yang mudah dipahami oleh para pengguna agar terjadi evaluasi
bersama yang dapat memajukan perusahaan.

Jika dilihat dari pihak yang melakukan pemeriksaan, terdapat dua


kelompok auditor yaitu auditor internal dan auditor eksternal.
Kedudukan dan tanggung jawab di antara kedua kelompok auditor
tersebut sangat berbeda satu sama lain. Seorang auditor internal bekerja
pada perusahaan, lembaga pemerintahan, atau perusahaan nirlaba,
sedangkan auditor eksternal bekerja pada suatu Kantor Akuntan Publik
(KAP).
Meskipun pihak yang melakukan internal audit merupakan bagian
dari organisasi yang diaudit itu sendiri, tetapi  pelaksanaan internal
audit harus tetap obyektif dan independen dari aktivitas yang diaudit.
Auditor internal umumnya melapor kepada manajer senior atau
dewan direksi, sedangkan auditor eksternal hanya memiliki struktur
pelaporan yang terbatas kepada kantor akuntan tempat auditor
tersebut bekerja dan pihak ketiga (kreditor dan investor).

Untuk dapat memahami dan lebih memperjelas pengertian internal


audit secara baik, berikut ini akan dikutip beberapa definisi internal
audit.
Meskipun pihak yang melakukan internal audit merupakan bagian dari
organisasi yang diaudit itu sendiri, tetapi  pelaksanaan internal audit harus
tetap obyektif dan independen dari aktivitas yang diaudit. Auditor internal
umumnya melapor kepada manajer senior atau dewan direksi, sedangkan
auditor eksternal hanya memiliki struktur pelaporan yang terbatas kepada
kantor akuntan tempat auditor tersebut bekerja dan pihak ketiga (kreditor
dan investor).

Untuk dapat memahami dan lebih memperjelas pengertian internal audit


secara baik, berikut ini akan dikutip beberapa definisi internal audit.
Ikatan Auditor Internal (Institute of Internal Auditors – IIA)
dikutip oleh Messier (2005:514), mendefenisikan audit internal
adalah aktivitas independen, keyakinan obyektif, dan konsultasi
yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi
organisasi. Audit internal ini membantu organisasi mencapai
tujuannya dengan melakukan pendekatan sistematis dan disipilin
untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas manajemen
resiko, pengendalian, dan proses tata kelola.
Definisi ini mengandung pengertian bahwa internal audit
merupakan suatu aktivitas yang dilakukan untuk membantu
manajemen dalam penyediaan informasi, dengan tujuan akhir
yaitu menambah nilai perusahaan. Pelaksanaan internal audit
dilakukan secara independen dan obyektif yang berarti tidak
terpengaruh oleh pihak manapun dan tidak terlibat dalam
pelaksanaan kegiatan yang diaudit. Hasil audit yang diperoleh
dari pelaksanaan internal audit secara independen dan
obyektif tersebut akan dapat diandalkan oleh para pengguna
informasi.
Pengertian Audit Internal Menurut Ahli
Apa Pengertian audit secara umum ? kemudian audit internal itu adalah ? pertanyaan
itu mungkin sering muncul dalam benak kita? Pengertian audit internal menurut para
ahli ? pada ensiklopedia bebas audit internal sering disebut sebagai pemeriksaan
intern. Banyak pendapat mengenai pengertian audit internal  dari para ahli dan
praktisi yang menggeluti dunia Audit internal di dunia, pendapat mengenai pengertian
audit internal menurut para ahli yang akan kita bahas ahli pendapat dari the Institute
of Internal Auditor (IIA), Sawyer, Mulyadi, Hiro Tugiman, Boyton dan Sukrisno
Agoes. berikut ini adalah beberapa pengertian audit internal menurut para ahli :
1. Definisi Internal Audit Menurut IIA adalah : sebuah aktivitas assurance dan
konsultasi yang independen dan objektif yang dirancang untuk memberi nilai
tambah dan peningkatan terhadap operasional organisasi. Aktivitas ini bertujuan
untuk membantu perusahaan mencapai tujuannya dengan pendekatan yang
sistematik, disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas dari
Manajemen risiko, pengendalian dan tata kelola organisasi.
 

1. Definisi Internal audit Menurut Sawyer adalah sebuah penilaian yang


sistematis dan obyektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan
kontrol yang berbeda-beda dalam perusahaan.
2. Pengertian audit internal Menurut Hiro Tugiman  adalah suatu fungsi penilaian
yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi
kegiatan organisasi yang dilaksanakan
3. Pengertian audit internal Menurut Sukrisno Agoes audit internal adalah
pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap
laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap
kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap
peraturan pemerintah dan ketentuanketentuan dari profesi yang berlaku. Peraturan
pemerintah misalnya peraturan di bidang perpajakan, pasar modal, lingkungan
hidup, perbankan, perindustrian, investasi, dan lain-lain.
Tujuan Audit Internal
 Tujuan utama internal audit adalam membantu masing-masing pimpinan perusahaan
atau manajemen dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan memberikan data
analisa, penilaian, saran dan komentar mengenai kegiatan yang telah diperiksanya.

Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh seorang internal auditor untuk mencapai
tujuan tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan dari sistem
pengendalian manajemen, pengendalian internal, dan pengendalian operasional
lainnya serta mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang tidak
terlalu mahal
2. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-
prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen
3. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggung jawabkan
dan dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian,
kecurangan dan penyalahgunaan
4. Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam
organisasi dapat dipercaya
5. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang
diberikan oleh manajemen.
6. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka
meningkatkan efisiensi dan efektivitas
Fungsi Audit Internal 
Fungsi internal audit bagi manajemen menurut Sawyer (2005:32) antara lain:
1. Fungsi pengawasan terhadap semua kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak
mampu diawasi sendiri oleh top manajement.
2. Fungsi identifikasi dan peminimalan risiko.
3. Fungsi validasi laporan ke manajer.
4. Fungsi support atau membantu manajemen dalam bidang-bidang
teknis/khusus.
5. Fungsi membantu proses pengambilan keputusan.
6. Fungsi analisis masa depan - bukan hanya untuk masa lalu.
7. Fungsi membantu manajer untuk pengelolaan perusahaan.
 
Audit Operasional ( Operational Audit )
Dalam penghimpunan dan pengevaluasian bukti mengenai kegiatan
operasional organisasi dalam hubungannya dengan tujuan pencapaian
efisiensi, efektitas, maupun kehematan (ekonomis) operasional.
Efisiensi adalah perbandingan antara masukan dengan keluaran,
Efektifitas adalah perbandingan antara keluaran dengan target yang
ditetapkan. Tolok ukur audit operasional adalah rencana, anggaran
dan biaya standar atau kebijakan yang ditetapkan.
Operasional Audit
a. Material Manajemen
b. Finansial Manajemen
c. Management Information
d. Personel Management
e. Marketing Management
f. R & D
A. OPERATIONAL AUDIT
a. MANAJEMEN BAHAN BAKU
Ruang Lingkup Manajemen Bahan Baku
Manajemen Bahan Baku merupakan salah satu penerapan
fungsi manajemen yang mengkoordinasikan dan
mengendalikan aktivitas-aktivitas dalam sebuah organisasi,
yang bertanggung-jawab dalam pembelian bahan baku,
penjadwalan penerimaan dari pemasok dan dari sumber
internal, penanganannya, penyimpanan, dan pergerakan
barang serta pengiriman ke pelanggan.
Pengertian manajemen bahan baku:
• Manajemen bahan baku meliputi permintaan, pembelian, penerimaan,
penyimpanan, dan pengiriman barang untuk pencapaian tujuan organisasi.
* Pembelian bahan baku
* Pengendalian persediaan
* Pergudangan
* Risiko
1). Ketidak mampuan pengendalian pembelian, menyebabkan terjadinya in-
efisiensi
2). Pengendalian yang tidak efektif menyebabkan in-efisiensi operasi dan
keetidakmampuan pengaturan investasi persediaan
3). Tidak dapat diandalkannya pencatatan persediaan dan pergerakan bahan
baku
4). Pengaturan pergudangan tidak memadai
5). Sirkulasi bahan baku menimbulkan adanya risiko transportasi
Cara Pencapaian:
Tujuan
a. Harga yang kompetitif, b. Kualitas yang baik (konsisten),
c. Jasa yang handal, d. Jaminan kontinuitas pasokan

Harga
Harga yang kompetitif

Kualitas Pengendalian kualitas yang efektif

A B
Jasa (Layanan)
Jasa dalam konteks perolehan bahan baku yang utama adalah sesuai antara
barang yang dikirim dengan permintaan yang diinginkan pembeli

Kontinuitas (Continuity)
Menjaga kelangsungan bahan baku dengan melakukan kontrol kepada
pemasok
Spesifikasi (Specification)
Pemisahan spesifikasi yang diinginkan dan hak otorisasi

Pengendalian (Control)
Pengendalian efektif

Organisasi (Organization)
Organisasi yang besar mempunyai pabrik yang besar, cabang-cabang
atau cabang-cabang pembantu.
Manajemen Stock (Stock Manajemen)
Stock bahan baku diperlukan untuk menghindari kelangkaan
bahan saat terlambatnya pasokan.

Investasi Stock (Stock Investment)


Operasional yang efisien

Pengendalian Stock (Stock Control)


Stock yang cukup

Pencatatan Stock (Stock Record)

Pencatatan kuantitas yang dapat dipercaya

Akuntansi Stock (Stock Counting)


Pemeriksaan stock harus melalui prosedur
Pergudangan Distribusi dan Transportasi
Penyimpanan yang efisien Perencanaan
Pilih Syarat Pemuatan
Sumberdaya Pemuatan dengan jalan darat
Pemuatan dengan kereta Api
Pemuatan dengan jalan udara
Penerimaan Barang

Pengiriman Barang
Pertimbangan Audit Internal
Bagi Banyak organisasi manajemen bahan baku
melibatkan prosedur-prosedur pengendalian yang
mempunyai jangkauan pengaruh yang luas dalam
organisasi.
Tugas auditor internal adalah untuk menguji semua risiko
dan untuk Mengevaluasi sistem pengendalian pada
perusahaan untuk menentukan apakah perusahaan masih
menyediakan sebuah dasar perlindungan dan rekomendasi
pengembangan di mana masih ditemukan adanya ketidak-
sesuaian.
2. AUDIT FUNGSI KEUANGAN (FINANCIAL AUDIT)
Manajemen keuangan dalam fungsi keuangan secara luas
adalah menyediakan informasi yang berguna bagi
kepentingan para pemakai dana dalam perusahaan
darimana sumber dana diperoleh . (Salomon, 1963)
Manajemen keuangan melibatkan 2 Elemen Yaitu:
1). Pelayanan kebutuhan sumber daya keuangan
2). Pengendalian penggunaan semua sumber daya untuk
menjamin efisiensi operasi dalam lingkup tersedianya
sumber keuangan.
PERENCANAAN KEUANGAN

FUNGSI PERBENDAHARAAN

MENCARI DANA

MANAJEMEN KAS

MANAJEMEN MATA UANG

Pembelanjaan Aktif Bagaimana Memperoleh dana dan bagaimana


Menggunakan Dana yang diperoleh
Pembelanjaan Pasif bagaimana cara memperoleh Dana

Bnaca Buku Manajemen Audit


PENGENDALIAN KEUANGAN
Pengertian pengendalian keuangan
-menggunakan informasi akuntansi manajemen, perbandingan rencana
dan aktualisasi kinerja serta pengambilan tindakan untuk mengkoreksi
trend yang berulang atau pengoptimalan kondisi mendukung.

Catatan Akuntansi
1). Akuntansi Transaksi
2). Akuntansi Personal
3). Akuntansi non personal (Impersonal Accounting)
4). Akuntansi Manajemen
5).Akuntansi Perbantuan (Stewardship Accounting)
Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen adalah aplikasi teknik akuntansi untuk
mencapai
tujuan Manajemen

Pengendalian Anggaran
Divinisi:
Penetapan anggaran yang terkait dengan tanggungjawab eksekutif atas
pengambilan kebijakan yang telah digariskan, dan perban-dingan secara
kontinue antara hasil yang dianggarkan dengan hasil yang
sesungguhnya, selain untuk menjamin dengan tindakan individu atas
tujuan kebijakan tersebut juga menyediakan dasar dalam merevisi
anggaran (CIMA Official Terminology, First edition, 1992)
Standar Costing
Keekonomisan, efisiensi dan efektivitas adalah tujuan pengendalian
manajemen
Divinisi:
Suatu teknik analisis yang menggunakan standar untuk biaya dan Pendapatan
untuk tujuan pengendalian lewat analisis variance.

Pengendalian Proyek
1). Identifikasi kebutuhan
2). Studi kelayakan
3). Seleksi arah yang terbaik
4). Evaluasi dan perencanaan
5). Otorisasi
6). Implementasi pengendalian
7). Timjauan pasca implementasi
8). Pengendalian Kredit
Pengendalian kredit yang terkait:
a. Kebijakan kebijakan
b. Batas Kredit
c. Persetujuan Kredit
d. Pengumpulan utang

CATATAN PENGURUS (STEWARDSHIP ACCOUNTING)


Tujuan utama laporan perusahaan adalah sebagai informasi yang layak
untuk mengkomunikasikan ukuran-ukuran ekonomi dan informasi tentang
sumber dana dan kinerja dari pelaporan entitas.
Untuk memenuhi tujuan ini..... laporan perusahaan seharusnya relevan,
dapat difahami, handal, lengkap, objektif, tepat waktu, dan dapat
dibandingkan. (Extract From The Corporate Report, 1975)
PERTIMBANGAN PENGAUDITAN INTERNAL
Efektivitas manajemen pada akhirnya harus diukur dengan satuan
uang. Jaminan keuangan adalah penting dan sistem pengendalian
keuangan harus dihubungkan secara dekat dengan semua fungsi
yang lain untuk menyediakan fokus pengendalian
Dalam manajemen keuangan, yang pokok adalah sistem
pengendalian dan disiplin yang tegas dalam penerapannya. Ketika
pengendalian berjalan efektif, fakta ini haruslah dilaporkan
kepada manajer yang bertanggungjawab untuk mengevaluasi
risiko, dan menawarkan saran-saran pengembangan.
3. INFORMATION MANAGEMENT
Sifat Informasi manajemen
Manajemen yang sehat sangat diperlukan untuk mencapai
keberhasilan setiap Organisasi. Majajemen meliputi proses
Planning, Directing, Monitoring, Controlling, dan lain-lain.
Pengalaman, kepercayaan, dan informasi adalah elemen-elemen
kunci dari berbagai macam pertimbangan manajemen.
Dalam organisasi yang besar kompleksitas memperbesar ketidak
pastian dalam pengambilan keputusan manajemen dan elemen
informasi kemudian mengasumsikan bertambahnya kesesuaian.
Manajemen informasi melibatkan satu atau semua tahap
berikut:
1). Riset dan analisis untuk menentukan kebutuhan informasi
2). Perencanaan (Disain) dan pengembangan sistem untuk melayani
kebutuhan informasi sistem informasi manajemen.
3). Spesifikasi, perolehan dan pemasangan hardware dan software
pemerosesan data.
4). Implementasi sistem, termasuk dokumentasi dan pelatihan.
5). Pengumpulan data dan falidasi
6). Transmisi data, penyimpangan data, penerimaan kembali dan
pemerosesan
7). Distribusi dan penyampaian informasi yang diperoses yang sesuai
dengan kebutuhan manajemen.
Difinisi:
Sistem Informasi Manajemen (MIS) adalah Suatu pengaturan
peralatan dan prosedur seringkali terkomputerisasi, yang dirancang
untuk melayani kebutuhan informasi bagi manajer.

Teknologi informasi adalah program komputer yang memberikan


informasi baik teknologi produksi, penyimpanan, dan
mengkomunikasikan informasi dengan memakai program komputer.

Informasi adalah data yang telah diolah dan dapat memberikan


arti/makna.

Pemerosesan data adalah serangkaian informasi yang dilakukan


terhadap data, khususnya oleh komputer dalam mengolah dan
menyimpan data untuk menghasilkan informasi
STRUKTUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
Struktur SIM sebaiknya disesuaikan dengan struktur perusahaan

PENGEMBANGAN SISTEM
1. Kebutuhan manajemen dan manfaatnya bagi manajemen
2. Lebih praktis dengan biaya yang murah
3. Kemampuan teknis dan biaya murah
4. Mempertimbangkan masalah
PERTIMBANGAN AUDIT INTERNAL
LINGKUP AUDIT
1). Sistem baru yang sedang dikembangkan
2). SIM yang sudah ada
3). Penggunaan SIM dalam suatu review fungsi tertentu

Evaluasi audit
1). Validitas data
2). Akurasi data
3). Ketepatan waktu data
4). Pengamanan akses
5). Ketersediaan data
4. MANAJEMEN PERSONELIA
Ruang lingkup:
Manajemen personalia adalah sektor tanggungjawab umum
manajemen yang mengkonsentrasikan pada manusia.
KEBIJAKAN PERSONALIA:
KEBIJAKAN PERSONALIA HARUS MENCAKUP
PRINSIP-PRINSIP DAN PRAKTEK YANG
DIAPLIKASIKAN SETIAP ASPEK HUBUNGAN ANTARA
MANAJEMEN DAN KARYAWAN.

01). Pengambilan Kebijakan 08). Pengembangan


02). Kontrak 09). Pengembangan manajemen
03). Skala pemberian kompensasi 10). Hubungan industri
04). Kebijakan pemberian insentif 11).Kesehatandan keamanan
05). Keuntungan tambahan 12). Tanggungjawab sosial
06). Kebijakan pelatihan 13). Pembatasan prosedur
07). Penghargaan kinerja 14). Kebijakan
PERENCANAAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN
1). Organisasi harus mempunyai tujuan yang didefinisikan
secara objektif.
2). Perencanaan Pemberdayaan karyawan harus diintegrasikan
secara penuh dengan perencanaan perusahaan
3). Catatan dan statistik perorangan yang komprehensif harus
tersedia.
PEREKRUTAN
Setiap posisi harus mempunyai deskripsi jabatan
yang sesuai dengan tugas dan manajer.
5. MARKETING MANAGEMENT
Ruang lingkup
Pemasaran adalah proses manajemen yang
mengidentifikasi, mengantisipasi permintaan permintaan
pelanggan secara efisien dan menguntungkan.
PERTIMBANGAN PENGAUDITAN INTERNAL
Tujuan Bisnis yang diekspresikan dalam pemasaran adalah
pencapaian profitabilitas dangan memperbandingkan percobaan
identifikasi kebutuhan pasar. Setiap orang dalam organisasi perlu
untuk mengidentifikasi tujuan. Suatu tinjauan akan menguji
prinsip-prinsip yang diadopsi dan seberapa bagus prinsip
diterapkan. Salah satu pendekatan dengan memulai perencanaan
tahunan dengan sebuah tinjauan audit internal secara formal atas
seluruh aktivitas marketing.
Tujuan penelaahan audit internal ini adalah untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan,
kesempatan dan ancaman (Pendekatan SWOT).
6. AUDIT R & D
Pengendalian Internal atas R&D harus mencakup 3 area pokok:
Pengendalian Manajemen
Pengendalian teknis
Pengendalian administrasi
PENDEKATAN AUDIT MANAJEMEN UNTUK R & D
01). Harus ada kesetaraan persepsi seberapa banyak inovasi yang
dibutuhkan agar perusahaan tetap kompetitif.
02). Proporsi yang tetap atas pendapatan harus dirancang untuk
pembaharuan aktivitas.
03). Inovasi harus diarahkan untuk kebituhan hari esok, bukan hanya
bukan hanya tampak beda.
04). Konsep riset harus serbuka mungkin sehingga relevansi trend
dapat diakui.
05). Keputusan inovasi harus didasarkan pada analisa team untuk
mengurangi risiko.
PENDEKATAN AUDIT MANAJEMEN UNTUK R & D

06). Kebutuhan dan kemampuan baru (terutama pemberdayaan


karyawan) harus diidentifikasi dan diperbandingkan.
07). Kebutuhan inovasi yang dapat terisi dengan sumberdaya dari luar
harus diidentifikasi.
08). Kelompok inovasi harus tahu kearah mana mereka bekerja, dan
sumberdaya apa yang yang harus mereka rekrut
09). Harus ada, jika mungkin, pengujian percobaan atas inovasi untuk
mengurangi biaya risiko.
10). Indikator anggaran tradisional dan manfaat biaya yang harus tidak melebihi
batas biaya inovasi.
SIMPULAN
Internal auditor tidak takut dengan R & D. Auditor akan
menemukan bahwa persoalan-persoalan pengendalian
intern yang terkait dengan R & D adalah hanyalah
persoalan administratif.
Tujuan audit operasional:
1.Menilai Prestasi
2.Mengindentifikasikan kesempatan untuk perbaikan
3.Membuat rekomendasi untuk pengembangan dan
perbaikan dan tindakan lebih lanjut
Tugas dan Job Deskripsi Direktur Operasional
Pada artikel sebelumnya kita sudah pernah mengulas mengenai
Tugas dan Job Deskripsi Direktur dan kali ini kita akan membahas
jabatan direktur pada bagian tertentu. Karena sesungguhnya di
perusahaan-perusahaan besar, biasa jabatan direktur itu di uraikan
sesuai bidang-bidang yang dibutuhkan dalam perusahaan. Nah, salah
satu jabatan yang akan kita bahas kali ini adalah direktur
operasional.
Apa itu Direktur Operasional??
Direktur operasional adalah merupakan suatu fungsi kerja di sebuah
perusahaan atau instansi yang bertanggung jawab pada semua aktivitas
operasional perusahaan yang di bawahinya, mulai dari perencanaan
proses hingga bertanggung jawab pada hasil akhir proses.
Deskripsi tugas Direktur Operasional ini biasanya mengikuti bidang
perusahaan dimana ia bekerja, misalnya tugas direktur operasional
transjakarta tentu akan berbeda dengan direktur operasional pertamina
mengingat kedua perusahaan tersebut berkecimpung di dua bidang
pekerjaan yang berbeda pula.
Tugas dan Wewenang Direktur Operasional
Dalam struktur perusahaan seorang direktur operasional berada di bawah langsung
seorang direktur utama. Tugas dan tanggug jawab direktur utama, berikut ini tugas dan
tanggung jawab direktur operasional:
01. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi seluruh pelaksanaan operasional
perusahaan
02. Membuat standar perusahaan mengenai semua proses operasional, produksi, proyek
dan kualitas hasil produksi
03. Membuat stategi dalam pemenuhan target perusahaan dan cara mencapai target
tersebut
04. Membantu tugas-tugas direktur utama
05. Mengecek, mengawasi dan menentukan semua kebutuhan dalam proses operasional
perusahaan
  06. Merencanakan, menentukan, mengawasi, mengambil keputusan dan
mengkoordinasi dalam hal keuangan untuk kebutuhan operasioal
perusahaan
07. Mengawasi seluruh karyawan apakah tugas yang dilakukan sesuai dengan
standar operasional persahaan
08. Bertanggungjawab pada pengembangan kualitas produk ataupun karyawan
09. Membuat laporan kegiatan untuk diberikan kepada direktur utama
10. Bertanggung jawab pada proses operasional, produksi, proyek dan
kualitas hasil produksi

Tugas dan wewenang direktur operasional perusahaan memang


banyak dan tidak mudah, karena tugas dan tanggung jawabnya yang
besar. Biasanya seorang direktur operasional memiliki asisten yang
membantunya dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Kriteria Direktur Operasional
Seorang direktur operasional haruslah yang cerdas dan memiliki wawasan luas ☺
Anda ingin menjadi direktur opersional handal di perusahaan impian Anda ? baca
dulu syarat dan kriteria untuk menjadi seorang direktur operasional berikut ini :
1. Berperilaku baik dan tidak pernah melakukan tindak pidana
2. Menguasai ilmu-ilmu dasar administrasi, keuangan, pembukuan dan urusan umum
3. Dapat berkomunikasi dengan baik
4. Mampu berbahasa asing
5. Memiliki jiwa pemimpin
6. Dapat memperkirakan dan memprediksi peluang dan resiko dalam bekerja
7. Bijaksana, sabar, teliti, tegas dan jujur
8. Dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat
9. Dapat menjadi panutan dan menginspirasi bawahannya
Dengan alasan setiap bidang perusahaan berbeda-beda Job
description direktur operasional di atas mungkin belum semuanya
tertulis, namun paling tidak Anda mengetahui beberapa point
penting tugas wewenang seorang direktur operasional.
Terimakasih telah membaca artikel tentang Tugas dan tanggung
jawab Direktur Operasional, semoga ulasan diatas bisa menjadi
referensi bagi anda yang ingin mengincar posisi jabatan tersebut.
Tugas dan Job Deskripsi Marketing Funding – Marketing funding
merupakan salah satu bagian dari fungsi pekerjaan di dalam dunia
perbankan. Definisi umum Marketing Funding berasal dari dua kata,
yaitu Marketing dan Funding.
Marketing merupakan proses atau kegiatan untuk mempromosikan
barang atau jasa atau produk dalam segi perbankan, dan Funding
adalah kegiatan menghimpun dana atau bisa didefinisikan sebagai
suatu kegiatan membeli dana dari masyarakat.
Jadi apa itu Marketing Funding?
Marketing Funding adalah suatu fungsi jabatan pekerjaan
(biasanya di sebuah Bank) mempromosikan dan juga menghimpun
dana dari masyarakat. Dalam hal ini seorang marketing funding
biasanya sudah mendapatkan daftar nama yang berpotensi untuk
menitipkan dananya pada Bank (menabung).
Didalam dunia perbankan fungsi jabatan Marketing Funding juga
sering disebut dengan Funding Officer. Sebagian besar waktu
kerjanya di habiskan dilapangan, atau sangat jarang sekali
ditemui atau berada di dalam kantor. Berikut akan kami jelaskan
secara lengkap mengenai beberapa fungsi dan tugas dari seorang
Marketing Funding.
Fungsi Marketing Funding:
1. Untuk mencari nasabah (pihak ketiga) yang mempunyai dana lebih
agar mau untuk menyimpannya ke dalam bank dalam bentuk
produk yang ditawarkan oleh bank itu sendiri. Produk bank yang
dimaksud dibagi menjadi tiga kategori, yaitu dalam bentuk
simpanan tabungan, simpanan giro dan simpanan deposito.
2. Memperkenalkan, mempromosikan, memasarkan produk
perbankan, dan memperluas jaringan atau relasi antar perbankan
atau dengan dunia diluar perbankan itu sendiri.
Tugas dan Job Deskripsi Marketing Funding – Marketing funding merupakan salah satu
bagian dari fungsi pekerjaan di dalam dunia perbankan. Definisi umum Marketing Funding
berasal dari dua kata, yaitu Marketing dan Funding.
Marketing merupakan proses atau kegiatan untuk mempromosikan barang atau jasa atau produk
dalam segi perbankan, dan Funding adalah kegiatan menghimpun dana atau bisa didefinisikan
sebagai suatu kegiatan membeli dana dari masyarakat.
Jadi apa itu Marketing Funding?
Marketing Funding adalah suatu fungsi jabatan pekerjaan (biasanya di sebuah Bank)
mempromosikan dan juga menghimpun dana dari masyarakat. Dalam hal ini seorang marketing
funding biasanya sudah mendapatkan daftar nama yang berpotensi untuk menitipkan dananya
pada Bank (menabung).
Didalam dunia perbankan fungsi jabatan Marketing Funding juga sering disebut dengan Funding
Officer. Sebagian besar waktu kerjanya di habiskan dilapangan, atau sangat jarang sekali ditemui
atau berada di dalam kantor. Berikut akan kami jelaskan secara lengkap mengenai beberapa
fungsi dan tugas dari seorang Marketing Funding.
Marketing Funding
Fungsi Marketing Funding :
1. Untuk mencari nasabah (pihak ketiga) yang mempunyai dana lebih agar mau untuk
menyimpannya ke dalam bank dalam bentuk produk yang ditawarkan oleh bank itu
sendiri. Produk bank yang dimaksud dibagi menjadi tiga kategori, yaitu dalam bentuk
simpanan tabungan, simpanan giro dan simpanan deposito.
2. Memperkenalkan, mempromosikan, memasarkan produk perbankan, dan memperluas
jaringan atau relasi antar perbankan atau dengan dunia diluar perbankan itu sendiri.
 
Tugas dan Tanggung Jawab Marketing Funding
1. Marketing Funding sendiri bertanggung jawab pada pencapaian target bidang usaha
Funding (pendanaan). Seorang Marketing Funding akan diberikan target dari suatu
bank yang mempekerjakannya untuk dapat menghimpun dana sebanyak-banyaknya
dari nasabah. Dana dapat berasal dari beberapa produk bank diantara melalui
simpanan tabungan, simpanan giro maupun simpanan deposito dari para nasabahnya.
Selanjutnya dana yang telah dihimpun oleh seorang Marketing Funding akan
kembali disalurkan keluar dari pihak bank melalui berbagai macam produk pinjaman
yang ditawarkan kepada nasabahnya baik pinjaman secara individu, lembaga
maupun pihak swasta akan diproses oleh seorang Marketing Lending.
2. Seorang Marketing Funding dituntut untuk mempunyai kemampuan berkomunikasi
yang baik, memiliki kemampuan untuk menjaga hubungan baik dengan nasabah
ataupun calon nasabah,  memiliki keahlian dalam menganalisa calon nasabah dari
segi kebutuhan nasabah, memiliki interpersonal skill yang baik, serta mampu untuk
menjalin atau memperluas jaringan atau networking, berorientasi pada target yang
ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai