Anda di halaman 1dari 15

Poltekkes Kemenkes Bandung D3 Kebidanan Bandung

Imunisasi Kelas 2A
Kelompok
5

Dan
Body Mekanik
Anggota Kelompok

1 Dini Tazqiro (P17324119013)

4 Irma Nurhamida (P17324119022)

2 Elia Khoirunisa (P17324119014)

5 Jilan Fadilah (P17324119023)

3 Febi Rizky (P17324119015)


Im un i sa si
Imunisasi yang dilakukan saat kehamilan yaitu
Imunisasi TT. Imunisasi TT diberikan kepada ibu
hamil dengan menggunakan vaksin TT.
Vaksin TT adalah vaksin yang mengandung
toksoid Tetanus yang telah dimurnikan yang
teradsorbsi ke dalam 3 mg/ml aluminium
fosfat. Thimerosal 0,1 mg/ml digunakan
sebagai pengawet. Satu dosis 0,5 ml vaksin
mengandung potensi sedikitnya 40
IU. (Supriadi, n.d.)
Tujuan dan Manfaat Imunisasi TT bagi Ibu Hamil

• Mengurangi angka kematian ibu dan kematian bayi,


• Akan membentuk antibodi pada tubuh ibu yang kemudian dilewatkan ke
janin, antibodi tersebut berguna untuk melindungi bayi dari tetanus selama
proses persalinan dan beberapa bulan setelahnya
• Mencegah terjadinya infeksi pada ibu
• Bagi bayi, mencegah terjadinya infeksi tetanus neonatorium pada tali pusat
Tetanus

Tetanus adalah suatu toksemia akut yang disebabkan oleh neurotoksin


yang dihasilkan oleh Clostridium tetani ditandai dengan spasme otot
yang periodik dan berat. Biasanya tetanus timbul secara mendadak
berupa kekakuan otot baik bersifat menyeluruh ataupun hanya
sekelompok otot. Kekakuan otot terutama pada rahang (trismus) dan
leher (kaku kuduk). (Safrida & Syahrul, 2018)
Pemberian Vaksin TT
• Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan
untuk mendapatkan imunisasi lengkap.
• Imunisasi TT ibu hamil diberikan 2 kali dengan dosis 0,5 cc
• Diinjeksikan intramuscular/subkutan.
• Imunisasi TT pertama dapat diberikan sejak diketahui positif
hamil atau pada kunjungan Antenatal Care (ANC) pertama
• Imunisasi TT yang kedua diberikan 4 minggu setelah TT
pertama.
Waktu Pemberian Vaksin TT

Untuk ibu yang belum


pernah imunisasi
DPT/TT/Td atau tidak
tahu status imunisasinya.
ibu hamil harus untuk
melengkapi imunisasinya
sampai TT 5, tidak harus
menunggu kehamilan
berikutnya.
Untuk ibu yang sudah pernah
mendapat imunisasi DPT/TT/Td)
Sumber: (WHO, 2013)
Body Mekanik
Body mekanik pada ibu hamil dapat
menyeimbangkan posisi tubuh pada ibu hamil
terutama tulang punggung yang lordosis. Manfaat body mekanik adalah
Penggunaan mekanika tubuh yang tepat dan
mengurangi nyeri pinggang ibu
hamil, sirkulasi darah menjadi baik,
memfasilitasi pergerakan tubuh, yang
nafsu makan bertambah, pencernaan
memungkinkan mobilisasi fisik tanpa terjadi lebih baik, dan tidur lebih nyenyak.
ketegangan otot dan penggunaan kekuatan otot (Tyastuti, 2016)
yang berlebihan sehingga dapat mengurangi
terjadinya resiko cedera pada daerah otot
dipinggang. (Puspitasari & Ernawati, 2020)
Gerak tubuh yang harus diperhatikan oleh ibu hamil menurut Tyastuti (2016)

1. Postur tubuh.
Posisi tubuh supaya dengan
tulang belakang tetap tegak
Lakukan dengan cara :
• Tegakkan kepala
• Bahu turun
• Panggul agak ke depan
• Buka kaki selebar bahu
Gerak tubuh yang harus diperhatikan oleh ibu hamil menurut Tyastuti (2016)

2. Mengangkat beban dan mengambil barang.


Mengangkat beban dan mengambil barang tidak boleh sambil membungkuk, tulang
belakang harus selalu tegak, kaki sebelah kanan maju satu langkah, ambil barang kemudian
berdiri dengan punggung tetap tegak. Ketika mengangkat beban hendaknya dibawa dengan
kedua tangan, jangan membawa beban dengan satu tangan sehingga posisi berdiri tidak
seimbang, menyebabkan posisi tulang belakang bengkok dan tidak tegak.
Gerak tubuh yang harus diperhatikan oleh ibu hamil menurut Tyastuti (2016)

3. Bangun dari posisi berbaring.


Ibu hamil sebaiknya tidak bangun tidur dengan langsung dan cepat, tapi dengan pelan –
pelan karena ibu hamil tidak boleh ada gerakan yang menghentak sehingga
mengagetkan janin. Kalau akan bangun dari posisi baring, geser terlebih dahulu ketepi
tempat tidur, tekuk lutut kemudian miring (kalau memungkinkan miring ke kiri),
kemudian dengan perlahan bangun dengan menahan tubuh dengan kedua tangan sambil
menurunkan kedua kaki secara perlahan. Jaga posisi duduk beberapa saat sebelum
berdiri.
Gerak tubuh yang harus diperhatikan oleh ibu hamil menurut Tyastuti (2016)

4. Berjalan.
Pada saat berjalan ibu hamil sebaiknya
memakai sepatu / sandal harus terasa
pas, enak dan nyaman. Sepatu yang
bertumit tinggi dan berujung lancip
tidak baik bagi kaki, khususnya pada
saat hamil ketika stabilitas tubuh
terganggu dan edema kaki sering
terjadi. Sepatu yang alasnya licin atau
berpaku bukan sepatu yang aman untuk
ibu hamil.
Gerak tubuh yang harus diperhatikan oleh ibu hamil menurut Tyastuti (2016)

5. Berbaring.
Dengan semakin membesarnya perut maka posisi berbaring terlentang semakin tidak
nyaman. Posisi berbaring terlentang tidak dianjurkan pada ibu hamil karena dapat menekan
pembuluh darah yang sangat penting yaitu vena cava inferior sehingga mengganggu
oksigenasi dari ibu ke janin. Sebaiknya ibu hamil membiasakan berbaring dengan posisi
miring ke kiri sehingga sampai hamil besar sudah terbiasa. Untuk memberikan
kenyamanan maka letakkan guling diantara kedua kaki sambil kaki atas ditekuk dan kaki
bawah lurus.
Daftar Pustaka
Puspitasari, L., & Ernawati, E. (2020). Manfaat Body Mekanik dan Hamstring Exercise terhadap
Pengurangan Nyeri Pinggang Ibu Hamil Trimester III. Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan,
7(1), 39-45.
Rejeki, S. T., & Fitriani, Y. (2019). Pengaruh Yoga Prenatal Terhadap Nyeri Punggung pada Ibu Hamil
Trimester II dan III di Lia Azzahra Mom & Baby Spa Tegal. Indonesia Jurnal Kebidanan, 3(2), 67-72.
Rochmawati, L. (2011, September 3). Imunisasi TT (Tetanus Toksoid) Pada Ibu Hamil. Retrieved from
Lusa: https://lusa.afkar.id/imunisasi-tt-tetanus-toksoid-pada-ibu-hamil
Supriadi, T. (n.d.). Menentukan Status Imunisasi TT Wanita Usia Subur. Retrieved from Dinkes Kulon
progo: https://dinkes.kulonprogokab.go.id/v3/detil/161/menentukan-status-imunisasi-tt-wanita-usia-
subur
Syahrul, & Safrida, W. (2018). Tata Laksana Tetanus Generalisata dengan Karies Gigi. Cakradonya Dental
Journal, 10(1), 86-95.
Tyastuti, S. (2016). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Ummah, F. (2012). Nyeri Punggung pada Ibu Hamil DIitinjau dari Body Mekanik dan Paritas di Desa
Ketanen Kecamataan Panceng Kabupaten Gresik. SURYA, 3(13), 32-38.
Yunica, J. A. (2016). Hubungan Pendidikan dan Sikap Ibu Hamil Dengan Kelengkapan Imunisasi Tetanus
Toxoid (TT) pada Ibu Hamil Di Puskesmas Boom Baru Palembang. Jurnal Kesehatan, 11(1), 155-161.

Anda mungkin juga menyukai