Satuan yang diperlukan untuk masukan relai tersebut adalah Tegangan (juga sebagai reference) dan arus (dengan arah / sudut terhadap tegangan sebagai variablenya). Dasar kerja relai :
K5_Proteksi STL
Momen / gaya : Gaya maksimum bila sin ( - ) = 1 atau ( - ) = 90o = sudut dimana gaya / moment maksimum = arah relai
K5_Proteksi STL 2
dimana : dan
= 90o +
K5_Proteksi STL
Penghantar saluran trnsmisi pada keadaan hubung-singkat. Karena penghantar induktif, maka pada keadaan hubung-singkat arus hubung-singkat lagging ( 70o ).
Jadi relai arah yang sesuai, untuk dapat mengenal arah arus terutama pada keadaan hubung-singkat, harus kurang lebih searah dengan arah Ih.s tersebut diatas yaitu 70o terhadap V.
K5_Proteksi STL 4
Untuk mendapatkan posisi seperti tersebut diatas dapat ditempuh dua cara, yaitu menambah kapasitor dan resistans pada relai atau memilih V (sebagai patokan) yang sesuai pada waktu menghubungkan relai tersebut pada penghantar. C dan R untuk merubah arah relai.
K5_Proteksi STL
K5_Proteksi STL
K5_Proteksi STL
Dengan demikian selanjutnya untuk relai fasa b diambil Vc sebagai tegangan yang amsuk relai dan untuk relai fasa c tegangan Va yang diambil.
K5_Proteksi STL 8
Penggunaan Relai arah biasanya dipakai untuk membantu relai arus lebih (dikombinasikan dengan dengan relai arus lebih) untuk mengamankan jaringan dimana sumber arusnya dari kedua jurusan. Contoh :
K5_Proteksi STL
A, B, C & D = = = = =
Gardu-gardu Induk. Sumber arus (generator) hubung-singkat Arah arus hubung-singkat CB (=circuit breaker) dimana dipasang relai arus lebih ( + relai arah dimana perlu) = arah dan dimana relai arah dipasang.
K5_Proteksi STL
10