Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH METODE JUMP OVER OBSTACLE TERHADAP

GERAK DASAR TENDANGAN SAMPING PADA ATLET PENCAK


SILAT PERGURUAN SATRIA MUDA INDONESIA SUMEDANG

Oleh:
MOCHAMMAD NAUFAL FAUZAN
C85201181010 
Pendahuluan
 Di Indonesia banyak sekali cabang olahraga yang diminati masyarakat, salah
satunya olahraga asli dari Indonesia yaitu pencaksilat sudah banyak digemari.
Pencak silat menjadi suatu olahraga yang diminati masyarakat indonesia yang
terbukti dari kecintaan masyarakat terhadap beladiri pencak silat

 (Muhtar, 2014) mengemukakan bahwa pencak silat merupakan gerak beladiri


yang sempurna yang bersumber pada kerohanian yang suci/murni yang
berguna untuk keselamatan diri sendiri maupun sesama untuk mencapai
kesejahtraan dan keselamatan dari berbagai marabahaya

 Keterampilan gerak tendangan samping merupakan salah satu teknik yang


dipelajari dalam pencak silat. Dari beberapa event yang telah diikuti peneliti
dan dari hasil observasi yang dilakukan peneliti pada perguruan pencak silat
satria muda Indonesia yang bertempat di Naluk Kecamatan Cimalaka
Kabupaten Sumedang, bagi pesilat yang berusia 13 sampai 18 tahun masih
banyak yang melakukan teknik tendangan samping yang tidak benar. Pada
kenyataannya, anak sering melakukan teknik tendangan samping terlalu
rendah atau terlalu tinggi sehingga tidak sesuai dengan bidang sasaran.
Rumusan Masalah

Apakah terdapat pengaruh Metode Jump Over obstacles


terhadap kemampuan gerak dasar tendangan samping
Pencak Silat ?”

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh metode Jump Over


obstacles terhadap gerak dasar tendangan samping
dalam Pencak Silat.
Metode Penelitian

 Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat pengaruh


metode latihan Jump Over Obstacle terhadap gerak dasar tendangan
samping. Berdasarkan karakteristiknya maka penelitian ini termasuk
kedalam metode penelitian eksperimen karena melihat hubungan
sebab-akibat.

 Metode latihan ini digunakan peneliti guna memperbaiki kesalahan


gerak yang dilakukan oleh siswa ekstra kulikuler pencak silat satria
muda indonesia yang pada pelaksanaanya lebih menekankan pada
latihan otot tungkai dan keleluasaan gerak tungkai, sehingga dengan
metode ini siswa dapat melakukan gerak tendangan samping dengan
baik dan tepat. Pada pelaksanaannya siswa akan mendapat
treatment sebanyak 12 kali beserta pre-test dan posttest yang mana
dari setiap perlakuan yang diberikan mengandung unsur-unsur
lompat yang dapat melatih keleluasan gerak otot tungkai
Desain Penelitian

 Desain penelitian yang di gunakan peneliti dalam penelitian ini adalah one
group pretest-posttest desain yaitu desain penelitian yang terdapat pretest
sebelum diberi perlakuan.
 Dalam penelitian ini kelompok akan diberi pretest yang mana peneliti
melakukan tes tendangan samping kepada 15 orang siswa dilaksanakan
pada tanggal 5 juni 2022 yang bertempat di Naluk kecamatan Cimalaka dan
posttest yang dilaksanakan di padepokan pencak silat satria muda indonesia
setelah mendapatkan perlakuan sebanyak 12 kali pertemuan dengan pre-
test dan posttest.

Partisipan
 Dalam setiap penelitian yang dilakukan pasti akan adanya partisipan agar
penelitian yang dilakukan dapat tercapai terutama jenis penelitian yang
melibatkan manusia sebagai subjek penelitian untuk pengumpulan data.
Maka dalam penelitian ini peneliti yang berasal dari Kab Sumedang dibantu
partisipan yang memiliki karakteristik partisipan penelitian yang pada
rentang usia 10-17 tahun
Populasi
Penelitian
 Dalam penelitian ini populasi yang digunakan oleh peneliti adalah siswa ekstra
kulikuler pencak silat Satria Muda Indonesia yang berjumlah 45 orang.

Sample
 Sempel yang digunakan pada penelitian kali ini adalah siswa ekstra kulikuler
pencak silat Satria Muda Indonesia degnan rentang usia 13-18 tahun. Teknik
dalam pengambilan sempel pada penelitian ini menggunakan teknik Sampling
Purposive yang termasuk kedalam teknik sampling non probability sampling.

 Dalam penelitian ini ada beberapa persyaratan dan pertimbangan - pertimbangan


untuk pengambilan sampel antara lain :
1) Sampel yang digunakan adalah siswa ekstra kulikuler penca k silat Satria Muda
Indonesia usia 13-18 tahun.
2) Terdaftar sebagai anggota perguruan pencak silat Satria Muda Indonesia.
3) Bersedia mengikuti pembelajaran atau treatment .
Dari pertimbangan – pertimbangan diatas maka peneliti mengambil sampel
dengan jumlah siswa 15 orang
Instrumen Penelitian

 untuk memperoleh data tes berupa angka maka


penulis membuat instumen tendangan samping.
(Lubis & Wardoyo, 2014) membuat instrumen
tendangan samping untuk mengukur

Prosedur Penelitian

1) Tahap Persiapan
2) Tahap Pelaksanaan
3) Tahap Pengolahan Data
Pengolahan Data
Data yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisis.
Selanjutnya dilakukan uji hipotesis guna mengetahui hipotesis
yang dibuat tersebut ditolat atau diterima. dengan demikian,
hasil dari penelitian dapat ditafsirkan serta dapat ditarik
kesimpulan.
Adapun langkah-langkah penelitian yang akan
dilaksanakan oleh peneliti yaitu sebagai berikut.
pengolahan
Populasi Sampel Pre-Test Posttest data kesimpulan

Analisis Data
Uji Normalitas data
Uji Homogenitas
Uji Beda Rata - Rata
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai