Anda di halaman 1dari 1

Analisis Keamanan Makanan Jajanan Mi Bakso di Darussalam,

kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh Metode


Pendahuluan Penelitian ini menggunakan
Makanan jajanan menurut FAO adalah makanan dan minuman yang dipersiapkan dan dijual metode deskriptif kualitatif.
oleh pedagang di jalanan dan di tempat keramaian umum lain yang langsung dimakan atau Dimana dilakukan observasi
dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut. Makanan jajanan dapat berupa terhadap penjual, produk yang
minuman, makanan kecil (kudapan), dan makanan lengkap, misalnya mi bakso. dijual, dan tempat penjualan
makanan jajanan (mi bakso)
tersebut.
Hasil dan Pembahasan

Dari hasil pengamatan, didapat beberapa hal atau tindakan yang dapat
menimbulkan bahaya atau cemaran sehingga dapat membahayakan kesehatan
konsumen, yaitu :
• kebersihan tempat penjualan yang masih kurang. Dapat dilihat pada gambar,
banyak tumpahan mie dan kuah di atas meja dan kain lap yang digunakan
berulang kali.
Beberapa makanan dibiarkan terbuka, seperti mie dan bakso.

• Hygiene personalnya masih rendah. Penjual tidak melakukan praktik cuci tangan setelah melakukan aktivitas seperti membersihkan
meja, menerima atau memegang uang, dan lain-lain sebelum melakukan penanganan pada makanan.
• barang yang ditempatkan bukan di tempat seharusnya. Kain lap dan gelang karet yang digunakan untuk mengikat bungkusan
diletakkan dekat dengan kuah bakso.
• membungkus kuah bakso yang masih panas dengan plastik.

Kesimpulan
Pengetahuan dan kesadaran akan keamanan pangan pada penjual mie bakso di jalan Darussalam, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda
Aceh masih rendah. Dimana masih terdapat beberapa perlakuan yang bisa menyebabkan cemaran pada makanan, baik cemaran fisik,
kimia, maupun biologi. Perlakuan tersebut seperti makanan yang dibiarkan terbuka, praktik hygiene yang masih rendah, serta kebersihan
tempat yang masih kurang.

Anda mungkin juga menyukai