Anda di halaman 1dari 45

BANTUAN

HIDUP DASAR

Ns. Delvi Yanto, S.Kep., M.Pd


A
TUJUAN:
• Memahami Konsep Bantuan Hidup
Dasar.
• Mengenali tanda gangguan pada

B Airway, Breathing dan Circulation


yang memerlukan Bantuan Hidup
Dasar
• Memahami cara pemberian bantuan

C hidup dasar dengan cepat dan


tepat.
Bantuan Hidup Dasar:
Usaha untuk mempertahankan
kehidupan saat penderita
mengalami keadaan yang
mengancam jiwa (Gangguan
A,B,C)
OTAK

6-8 menit
tidak
mendapat
oksigen

Mati
Klinis
Chains of Survival from AHA 2015
TAHAPAN RJP (DEWASA)
Safety
Periksa respon
Panggil bantuan, bawa
AED
Cek Nafas & Nadi Carotis
Rescue Breathing
Recovery 30 kompresi dada setiap 10 – 12x/mnt

Position 2 pernafasan buatan


ROSC ???
Tidak
Adekua Lihat pergerakan dada Adekua
t t
1.• Safety First
Aman Penolong
Gunakan alat pelindung diri
• Aman Lingkungan

Pastikan tidak ada ancaman bahaya lingkungan

sebelum memberikan pertolongan


• Aman Pasien

Berbaring terlentang di tempat yang rata dan


Tepuk bagian yang stabil (Bahu)
2. Cek Respon sambil memanggil menggunakan
nama, usia atau jenis kelamin.
Jika perlu berikan rangsangan nyeri

Perhatikan respon;
Apakah mata membuka ?
Apakah ada suara ?
Apakah ada pergerakan dada ?

A CAB ?
V Hati-hati pada korban
P yang dicurigai cedera serfikal !!!
U ABCDE ?
3. Panggil Bantuan
Perhatikan sekitar lokasi,
Panggil orang yang terlihat sambil
melambaikan tangan dan minta:
OHCA: Medis, AED dan Ambulance
IHCA: Code Blue dan AED

Sebaiknya orang lain yang membantu


Mencarikan bantuan, agar korban
dapat segera dilakukan CPR jika
diperlukan
4. Cek Nadi & Napas

Mengecek Nadi dan Napas secara


bersamaan tidak boleh lebih dari 10
detik:
- Rasakan pulsasi nadi karotis
- Cek napas dengan melihat
pergerakan dada
5. Kompresi Dada

• Lokasi : Ditengah Tulang


Dada (Mid Sternum)
• Kedalaman : 5 – 6 cm
(Dewasa)
• Kecepatan : 100 – 120
x/menit
• Full Recoil: Pastikan dada
kembali utuh sebelum
memompa lagi
• Rasio: 30 Kompresi
(Dewasa) / 2 kali napas
atau hands only CPR jika
tidak ada alat
Bantuan napas diantara kompresi
6. Bantuan Napas dada:
Jumlah: 2 kali (jarak 1 detik)
*Pastikan dada mengembang
*Hindari ventilasi berlebihan

Jika ada alat dan alat


tersebut mempunyai filter
Automated External Defibrillation (AED)
Alat yang cukup praktis, secara
otomatis mengenali irama Shockable.
Pemasangan Pad Dewasa : > 8Tahun
Pemasangan Pad Anak : < 8 Tahun
Untuk < 1 Tahun, AED Hanya dipakai
bila dalam manual menunjukkan
dapat dipakai pada usia ini
RJP Pada Ibu Hamil

Kehamilan > 20 Minggu :

Terjadi Sindrom Aorto Caval:


Aliran balik darah dari Vena Cava
Inferior tertekan oleh Janin.
• dorong janin ke kiri

Sulit dilakukan
STOP CPR ???

• Restorasi efektif, ROSC


• Datang tim yang lebih ahli
• Penolong kelelahan (tergantung SOP)
• Terdapat tanda kematian yang jelas
• DNR dan atau pasien sudah di paliatifkan
ROSC >> Recovery Position
Penyesuaian RJP pada Pasien Terduga atau
Terkonfirmasi Covid-19
Minimalkan terpaparnya penolong
• Gunakan APD lengkap
• Batasi Personil
• Gunakan perangkat RJP Mekanis (kalau ada)
• Komunikasikan status covid 19 kepada penolong baru

Oksigenisasi dan Ventilasi


• Gunakan HEPA filter
• Intubasi segera (jika memungkinkan)
• Hentikan kompresi dada saat intubasi
• Gunakan BVM dengan seal yang rapat
• Jika intubasi terlambat, pertimbangkan supraglotic airway
OBSTRUKSI JALAN NAFAS
Merupakan hambatan jalan nafas
meliputi kompleks sistem dari mulut
dan hidung hingga paru-paru.
Obstruksi Total
• Tidak ada aliran udara
• Penggunaan otot bantu pernafasan
• Adanya cekungan di otot dada saat menarik nafas
• Gerakan abdomen paradoksal
• Hilangnya suara nafas saat inspirasi

Obstruksi Parsial
• Penurunan aliran nafas
• Terdengar: gurgling, snoring, stridor
Penatalaksanaan
sumbatan benda
asing pada jalan Periksa derajat beratnya obstruksi

nafas
Obstruksi berat Obstruksi ringan
(batuk efektif)

Tidak sadar Sadar Batukkan


Henti jantung dengan keras
5 back blows
Mulai RJP 5 abdomial Lanjutkan sampai
thrusts membaik
Teknik
mengeluarkan
benda asing

Tidak sadar
Henti jantung

Mulai RJP
TERIMA KASIH
Bantuan Hidup Lanjut

• Merupakan lanjutan dari Bantuan hidup dasar


• Dilakukan oleh personel/tim yang lebih terlatih
• Menggunakan peralatan, alat bantu napas tingkat lanjut dan obat-
obatan yang bersifat supportif terhadap kardiovaskular
ARITMIA

Adalah gangguan denyut jantung yang meliputi frekuensi, irama dan


konduksi yang dapat ditimbulkan oleh karena gangguan
pengeluaran /pembentukan impuls maupun gangguan sistem
hantaran /konduksi atau keduanya.

ARITMIA MINOR
• Ini tidak memerlukan tindakan segera sebab tidak mengganggu sirkulasi dan tidak berlanjut ke
aritmia yang serius, biasanya tidak memerlukan terapi.

ARIRMIA MAYOR
• Dapat menimbulkan gangguan penurunan curah jantung & dapat berlanjut ke aritmia yang
mengancam jiwa. Memerlukan tindakan segera dan terapi.

ARITMIA LETHAL MENGANCAM JIWA


• Aritmia yang memerlukan resusitasi segera untuk mencegah kematian
Jika pasien sadar gunakan VOMIT

?
VERBAL
V VISUAL
VITAL SIGN TAKIKARDI
OKSIGEN
O BRADIKARDI
MONITOR JANTUNG DAN EKG
M
ACS
INFUS + LABORATORIUM
I
TREAT / TERAPHY
T
TACHYCARDIA WITH A PULSE ALGORITHM
NARROW WIDE
QRS QRS
STABLE Vagal Manuver: STABLE
• Batuk • Amiodaron 150 mg (10 minute)
• Mengedan • Amiodaron infuse 1 mg/minute
• Massage A. Karotis for first 6 hours
• Adenosin 6 mg bolus iv cepat
• Konsul Spesialis
• Adenosin 12 mg bolus iv cepat UNSTABLE
• Konsul Spesialis VT Kardioversi:
UNSTABLE
100 joule
SVT / Atrial Kardioversi:
Flutter 50 joule Bhipasic
100 joule Monophasic
Atrial Fibrilasi Konsul Spesialis
(kardioversi 120-200
joule bhipasic)
Jika pasien tidak sadar: no response
• Cek kesadaran, minta bantuan, cek nadi,
• RJP (jika nadi tidak teraba)

Cek irama
Pulseless Electrical
Activity:
• Bukan gambaran VF,
VT, dan Asistole
• Nadi tidak teraba
Shockable rhythme Unshockable rhythme Asistole: CEK!
VF/VT (-) Asistol / PEA • Elektroda
DEFIBRILAS RJP • Monitor; lead II
I • Nadi tidak teraba
OBAT
RJP
OBAT
“Pemberian terapi listrik dosis tinggi untuk
DEFIBRILASI penatalaksanaan ventrikel fibrilasi dan
ventrikel takikardi tanpa nadi dengan modus
asinkron”

DOSIS
Monofasik  360 joule

Bipasik  120 – 200 joule ( truncated exponenti al waveform,dosis


awal 150 J, reti clinear waveform dosis awal 120 J, jika ti dak
mengetahui 200 J)

pada anak 2-4 joule/kgBB (Dosis maximal 4-8 j/kgBB)


Dosis obat
VF/VT tanpa nadi PEA/ Asistol
1. Adrenalin/ Epineprin 1 mg 1. Adrenalin/ Epinerin 1
mg
2. Amiodarone 300 mg
pemberian pertama,
pemberian kedua 150 mg

Atau Lidocaine 1-1½


mg/kgBB pemberian
pertama, dosis ulangan 0,5
– 0,75 mg/kgBB (dosis max
3 mg/kgBB atau 3 x
pemberian)
AGORITMA VF/VT tanpa nadi
RJP / beri oksigen/pasang monitor

VF/VT tanpa nadi

RJP sambil menunggu DC siap DC ke 1

RJP 2 menit (5 siklus) pasang akses vena

Cek irama (SAS) VF/VT tanpa nadi


RJP sambil menunggu DC siap DC ke 2

RJP 2 menit
Beri Adrenalin 1 mg tiap 3-5 mnt
(5 siklus)

Cek irama (SAS) VF/VT tanpa nadi Catatan :


S : Stop CPR
RJP sambil menunggu DC siap DC
A : Analyse
RJP 2 menit Beri amiodaron/ S : Switch
(5 siklus) Cari penyebab
AGORITMA PEA - ASISTOL
RJP / beri oksigen/pasang monitor

Cek irama (SAS) PEA - ASISTOL

RJP 2 menit Pasang akses vena


(5 siklus) Beri Adrenalin 1 mg tiap 3-5 mnt/
30:2

Cek irama (SAS) PEA - ASISTOL

RJP 2 menit (5 siklus) Cari


30:2 Penyebab

Cek irama (SAS) PEA - ASISTOL Catatan :


S : Stop CPR
RJP 2 menit (5 siklus) Beri Adrenalin 1 mg
A : Analyse
30:2 tiap 3-5 mnt
S : Switch
ROSC (RETURN OF SPONTANEOUS)
VITAL SIGNS NADI , TD, RR, TEMPERATURE, SpO2, GCS
A (Airway) Pasang ETT CIRCULATION)
B (Breathing) 5 point (Epigastrium; Paru basis-apex kiri dan kanan)
Capnograp 35-40
C (Circulation) Inf 1-2 ltr  tiap 250 ml cek: apakah ada ronkhi di paru?
Dopamin : 5-10 mcg atau Epinephrine 0,1-0,5 mcg
D (Disability) GCS 3
Inf 30 ml/KgBB  suhu 4°C  tiap 250 ml cek: apakah ada ronkhi di
paru?
Dopamin : 5-10 mcg atau Epinephrine 0,1-0,5 mcg
Folley Kateter
Gastric Tube (NGT)
EKG 12 lead dan Foto
REVERSIBLE CAUSES
5H 5T
Hypovolemia Tension Pneumothorax
Hypoxia Tamponade jantung
Hydrogen ion (Acidosis) Toxins
Hypo-/Hyperkalemia Trombosis Pulmonary
Hypothermia Trombosis Coronary

VENTILASI Dada mengembang + SpO2 Normal = Hipoxia (-)


LEHER • DVJ (-) = Tamponade jantung (-)
• Trakhea ditengah = Tension Pneumothorax (-)
• Arteri Karotis teraba sama = Trombosis Aorta dan Pulmonal (-)
ABDOMEN • Hangat = Hipothermia (-)
• Infus patent
Hipovolemia (-)
LAB • AGD dlm batas normal = Asidosis (-)
• Elektrolit normal = Hypo-/Hyperkalemia (-)
• Toxin (-)
TERIMA KASIH
LATIHAN KASUS
Wanita 63 tahun,
mengeluh pusing,
dada berdebar,
lemah
Laki 55 tahun,
nyeri dada, dada
berdebar, lemah
TD 70/44 mmHG
Laki-laki 50 tahun,
di rawat dengan
DM, penurunan
kesadaran
mendadak
Laki-laki 58 tahun,
datang ke IGD
dengan penurunan
kesadaran, nadi (-)
Laki-laki 50 tahun,
tidak sadar, nadi (-)
Laki-laki 70
tahun, tidak sadar,
tidak bernapas,
nadi (-)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai