Anda di halaman 1dari 5

FERMENTASI TAPE SINGKONG

KELOMPOK 3 KELAS 21B2

C H I K A L WA N D I R A S A M I N G A N ( 2 1 0 2 0 5 3 9 3 )
C U T TA RY A Z Z H U R A (210205395)
MUTIA AUDINA (210205411)
R A I H A N S A R AYA (210205416)
R E V I S AV I T R I (210205418)
RISKA GADIS NASUTION (210205420)
RIZA DILLA RIANI (210205421)
R I Z K I A Z H A R I PA N E (210205422)
LATAR BELAKANG

Tape merupakan makanan tradisional yangsudah tidak asing lagi bagi kita.
Tape Tape adalah makanan tradisional yang terbuat dari singkong yang telah
difermentasi menggunakan ragi tape. Selain menggunakan singkong, tape
juga dapat dibuat dengan menggunakan ketan hitam

Fermentasi adalah proses penguraian bahan organik oleh


FERMENTASI mikroorganisme dalam keadaan anaerob (tanpa oksigen). Fermentasi
sering kali digunakan dalam bidang bioteknologi. Beberapa contoh
hasil fermentasi adalah etanol, alkohol, asam laktat, dan hidrogen.
Gula dan ragi dikenal sebagai bahan yang umum dalam fermentasi.
ALAT DAN BAHAN
 Alat yang digunakan untuk pembuatan tape singkong ada tujuh,
yakni dandang, kotak kedap udara, pisau, kain lap, sendok dan
garpu, kompor gas, dan penyaring.
 bahan yang digunakan ada empat, yakni singkong (± 1 kilogram),
daun pisang (secukupnya), ragi tape (1 bungkus), dan air.
CARA KERJA
 Cara kerja, pertama, semua alat dan bahan yang diperlukan disiapkan.
Kedua, singkong dikupas dan dipotong menjadi beberapa bagian. Ketiga,
singkong dicuci hingga bersih. Keempat, air dimasukkan secukupnya ke
dalam dandang. Kelima, air direbus hingga mendidih. Keenam, singkong
dimasukkan ke dalam dandang. Ketujuh, singkong dikukus selama 15
menit. Kedelapan, singkong dikeluarkan dari dandang dan diletakkan
pada tempat yang bersih. Kesembilan, singkong yang sudah matang
diletakkan di atas daun pisang yang sudah dilap bersih. Sepuluh,
singkong ditaburi secara merata ragi tape yang sudah ditumbuk sampai
halus. Sebelas, singkong beragi dibungkus dengan daun pisang dan
diletakkan di dalam wadah kedap udara yang telah tertutup rapat. Dua
belas, wadah tersebut diletakkan pada tempat yang hangat. Terakhir, tape
ditunggu selama ± 2 sampai 3 hari, dan setelah itu, tape sudah siap untuk
disajikan dan dimakan.
KESIMPULAN
 Kesimpulan yang dapat dicapai ini adalah, pertama, tape dibuat dari
singkong yang telah difermentasi oleh ragi tape (Saccharomyces cerevisiae)
yang mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat pada singkong
menjadi glukosa (gula yang lebih sederhana), sehingga tape terasa manis.
Kedua, salah satu faktor yang berpengaruh pada pembuatan tape adalah
udara. Proses fermentasi terjadi dalam keadaan anaerob (tanpa oksigen) agar
enzim pada ragi (Saccharomyces cerevisiae) dapat pecah. Apabila ada udara,
maka proses pemecahan enzim tersebut dapat terganggu yang dapat
mengakibatkan kegagalan dalam pembuatan tape. Ketiga, lamanya proses
fermentasi tersebut dipengaruhi oleh kadar alkohol yang dihasilkan oleh ragi
tape (mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae). Dan keempat, tape bisa
menjadi asam apabila ada perlakuan-perlakuan (proses) yang seharusnya
tidak dilakukan karena kurang teliti, misal menambahkan ragi yang sangat
banyak pada singkong (5-10 bungkus) dan penutupan wadah yang tidak
rapat sehingga udara masuk dan menganggu proses fermentasi tape. Selain
itu, rasa asam tape juga diakibatkan oleh proses fermentasi yang masih
berlanjut atau berlangsung terlalu lama.
 

Anda mungkin juga menyukai