Anda di halaman 1dari 8

Menilai Investasi dengan NPV dan

IRR
PUTRI ZAFIRA R, M.E.
Investasi bagi sebagian besar perusahaan adalah pengembangan dari
aktivitas sebagai bisnis yang dijalankan. Penanaman modal tidak hanya
penanaman modal saja, tetapi juga pada hal-hal lain yang berkaitan dengan
penggunaan dana, seperti pembelian aset, penggantian aset dan lain-lain.
Pengelolaan investasi harus dilakukan dengan hati-hati yang tentunya akan
menghasilkan return yang optimal. Untuk itu perlu dilakukan pengukuran
pada penilaian kelayakan suatu investasi.
Melalui perbandingan antara beberapa metode seperti average rate of return,
payback period, internal rate of return, profitabilitas index, dan Net Present
Value (NPV), diperoleh hasil bahwa metode NPV dapat dikatakan sebagai
metode yang lebih representatif untuk menghasilkan kelayakan dan
optimalisasi investasi.
a. Penanaman Modal (Investasi)
Pengaturan investasi modal (proyek) yang efektif perlu memperhatikan beberapa
faktor dibawah ini:
1) Adanya usul-usul investasi
2) Penaksiran aliran kas dari usul-usul investasi tersebut
3) Evaluasi aliran kas tersebut
4) Memilih investasi / proyek-proyek sesuai dengan ukuran tertentu
5) Penilaian terus menerus terhadap proyek investasi setelah proyek tersebut diterima.
b. Usulan Investasi dan Pemilihan Alternatif
c. Metode Penilaian Kelayakan Usulan Investasi
Dalam mengukur sebuah investasi sebaiknya tidak hanya mengandalkan
satu metode saja, menggunakan beberapa metode sekaligus lebih baik.
Semakin banyak metode yang dipakai, maka akan semakin banyak
gambaran yang lebih lengkap. Informasi yang didapat lebih banyak.
Sehingga keputusan investasi bisa lebih tertarget dan menghasilkan
keuntungan yang maksimal.
1. Metode Payback Period
Analisa metode penilaian investasi payback period adalah sebuah metode untuk
mengetahui kapan waktu kembalinya dana investasi yang telah dikeluarkan. Payback
period mengukur lamanya dana investasi yang dikeluarkan perusahaan akan kembali
seluruhnya seperti awal mula.
Payback Periode dalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali
pengeluaran investasi dengan menggunakan proceed atau aliran kas neto (Net Cash
Flow). Semakin cepat modal dapat diperoleh kembali berarti semakin kecil resiko
yang harus diambil atau dihadapi.
Dengan analisa metode payback period akan diketahui berapa lama sebuah investasi
bisa dikembalikan ketika terjadi kondisi BEP (break even point)  atau titik impas.
Formula yang digunakan:

Jumlah investasi awal


Pembayaran = Tahun sebelum +
-----------------------------------------
Kembali pengembalian penuh arus kas selama tahuan
berjalan

Anda mungkin juga menyukai