Anda di halaman 1dari 15

BDC KAMPUNG TENUN

GG. SAMBAS JAYA DAN GG SAMBAS MANDIRI RW 15 KOTA PONTIANAK


KAWASAN
KAMPUNG
Tinjauan TENUN
Aksesibilitas dan
Potensi Pontianak Utara
Terdapat 6 Titik Lokasi
Strategis yang terhubung
Rencana Perencanaan
dengan KAMPUNG TENUN: Kampung Tenun
1. Makam Batu Layang Pe
Peng rencana
2. Tugu Khatulistiwa hubun nJ
g An alur
5c. Wisata
Prior tar Loka
3. ECO Waterfront City itas si Kano
4. Wisata Aloe Verra
5. KOTAKU Skala Kota 1. Makam Batu Layang 4 4. Wisata Aloe
1
Jalur Pe
6. Padang Golf 2. Tugu Khatulistiwa ng
Jalan Bu hubung
di Utom Verra

it
Terdapat 4 jalur (jalan) yang o

um Par
perlu dibenahi untuk
kemudahan konektivitas,
3

Nanas
se
yaitu:

Ja lan

5b. Mu
lu K
Ja
7. Jalan Budi Utomo

r P ha
en tu
gh listi
8. Jalan Situt Mahmud GO

ub w
un a
(Pasar + kapal

g
LF
penyeberangan)
9. Jalan Khatulistiwa ung
g hub ud
2 e n hm
rP
10. Jalan Penghubung antara Jalu itut Ma
Kondisi Jalan Jalan
S
5a.
Tugu Khatulsitiwa –
Kanun – Makam Batu
Jalur sangat TERPANA
Jalur
padatpadat
Layang Jalur relatif
Bila melihat kondisi yang ada Jalur kurang
padat
KAWASAN Kawasan 1 Kawasan 1 Kawasan 3
KAMPUNG TENUN
Analisis Kawasan Kesamaan: Kesamaan: Kesamaan:
adanya lokasi yang mempunyai sejarah adanya kegiatan-kegiatan ekonomi adanya lokasi-lokasi yang
Terdapat keunikan dari berwawasan alam
dan pendidikan (pasar Siantan/penyeberangan Ferry) dan
masing-masing kawasan,
permukiman
diantaranya persamaan
kegiatan, persamaan fungsi,
sehingga berdasarkan hal
tersebut maka kawasan
dikelompokkan sebagai
berikut:
1. Kawasan 1 terdiri dari
Makam Batu Layang,
Kampung Tenun dan Tugu
Kathulistiwa
2. Kawasan 2 terdiri dari
permukiman padat, pasar
Siantan, penyeberagan
Ferry
3. Kawasan 3 terdiri dari
Wisata Aloe Verra, Wisata
Kano, Museum Parit Nanas,
Teras Parit Nanas dan
lapangan Golf
KAWASAN Kawasan 1 Kawasan 1 Kawasan 3
KAMPUNG TENUN
Analisis Kawasan Analisa: Analisa: Analisa:
- Pola Ruang terdapat beberapa pola - Pola Ruang terdapat beberapa pola - Pola Ruang terdapat
Terdapat keunikan dari beberapa pola pengunaan
pengunaan lahan yaitu sebagai pengunaan lahan yaitu sebagai
masing-masing kawasan, lahan yaitu wisata kano,
kawasan strategis (makam batu layang kawasan strategis (pasar dan jembatan
diantaranya persamaan pabrik aloe verra,
dan tugu khatulistiwa), kawasan Ferry), perusahaan/industri yang
kegiatan, persamaan fungsi, lapangan golf serta
industri (Wimar) dan berjejer sepanjang tepian sungai
sehingga berdasarkan hal permukiman padat
perusahaan/industri yang berjejer Kapuas, kantor pemerintahan, sekolah - Aksesibilitas: terdapat
tersebut maka kawasan
sepanjang tepian sungai Kapuas, (pendidikan), serta permukiman padat
dikelompokkan sebagai jalan propinsi (jalan Situt
kantor pemerintahan, sekolah - Aksesibilitas: terdapat jalan propinsi
berikut: Mahmaud, selat panjang)
(pendidikan), serta permukiman. (jalan Khatulistiwa) sebagai pengikat sebagai pengikat kawasan.
1. Kawasan 1 terdiri dari
Permukiman ada 2 pola, permukiman kawasan. Tidak terdapat aksesoris dan Tidak terdapat aksesoris
Makam Batu Layang,
rakyat dan permukiman produktif penunjang jalan termasuk fasum yang dan penunjang jalan
Kampung Tenun dan Tugu
(kampong tenun) memadai untuk menunjang kawasan 2. termasuk fasum yang
Kathulistiwa - Aksesibilitas: terdapat jalan propinsi sering terjadi kemacetan didepan memadai untuk
2. Kawasan 2 terdiri dari
(jalan Khatulistiwa) sebagai pengikat Pasar+penyeberanagn ferry menunjang kawasan 3.
permukiman padat, pasar - Sosial Ekonomi: sebagian besar sering terjadi kemacetan
kawasan. Tidak terdapat aksesoris dan
Siantan, penyeberagan jemb Landak
penunjang jalan termasuk fasum yang penduduk adalah pegawai pabrik, dan
Ferry - Sosial Ekonomi: sebagian
memadai untuk menunjang kawasan 1 pekerja kasar
3. Kawasan 3 terdiri dari - Sosial Ekonomi: sebagian besar - Kawasan hijau: sepanjang jalan masih besar penduduk adalah
Wisata Aloe Verra, Wisata pegawai pabrik, dan
penduduk adalah pegawai pabrik, dan kurang RTH
Kano, Museum Parit Nanas, - Pengembangan Wisata: sarana dan pekerja kasar
pekerja kasar
Teras Parit Nanas dan - Kawasan hijau: sepanjang
- Kawasan hijau: Tugu Pahlawan dan prasarana masih kurang diperhatikan
lapangan Golf jalan masih kurang RTH
Makam batu layang, sepanjang jalan - Pengembangan Wisata:
masih kurang RTH sarana dan prasarana
KAWASAN
KAMPUNG TENUN
Kebutuhan Kawasan Kawasan 1 Kawasan 2 Kawasan 3
Kebutuhan-kebutuhan masing Kebutuhan Kawasan: Kebutuhan Kawasan: Kebutuhan Kawasan:
- Penataan Ruang terutama untuk - Penataan Ruang terutama ditujukan - Penataan Ruang terutama
kawasan berbeda antara satu untuk menjadikan kawasan
dengan lainnya diantaranya: menjadikan kawasan Heritage untuk penataan fasilitas kegiatan
bernuansa alam menjadi
1. Kawasan 1 diarahkan pada menjadi icon sejarah dan pendidikan perekonomian dan penataan icon kawasan 3
penguatan “content” yang - Aksesibilitas: pengembangan dan permukiman padat - Aksesibilitas:
ingin dipasarkan pelebaran jalan disertai dengan - Aksesibilitas: pengembangan dan pengembangan dan
2. Kawasan 2 diarahkan untuk asesoris/fasum untuk mempermudah pelebaran jalan disertai dengan pelebaran jalan disertai
penguatan perekonomian pergerakan/aktivitas barang dan jasa asesoris/fasum untuk mempermudah dengan asesoris/fasum
- Sosial Ekonomi: pengembangan usaha pergerakan/aktivitas barang dan jasa untuk memudahkan
3. Kawasan 3 diarahkan untuk pergerakan / aktivitas
perlindungan alam dan lingkungan yang berdampak pada - Sosial Ekonomi: penataan jalur-jalur
barang dan jasa
perekonomian warga kecil pergerakan dan aktivitas serta - Sosial Ekonomi:
- Kawasan hijau: pengembangan RTH revitalisasi pasar Siantan pengembangan usaha dan
dan icon sejarah menjadi sumber - Kawasan hijau: pengembangan RTH lingkungan yang berdampak
informasi serta jati diri Kota selain sebagai penghijauan juga pada perekonomian warga
Pontianak sebagai sarana mengurangi polutan kecil
- Pengembangan Wisata: - Kawasan hijau:
pengembangan RTH selain
pengembangan dan penambahan
sebagai penghijauan juga
wisata Tugu Katulistiwa, Makam batu sebagai sarana mengurangi
Layang dengan memasukkan polutan
kampong tenun sebagai salah satu - Pengembangan Wisata:
tujuan wisata. Pengembagan wisata pengembangan wisata
ditujukan memberikan karakter dan ditujukan memberikan
arah tujuan yang jelas serta untuk karakter dan arah tujuan
KAWASAN TEMA HERITAGE TEMA EKONOMI DAN TEMA ALAM
KAMPUNG TENUN
Konsep Kawasan Penguatan nilai jual dari masing-masing PERMUKIMAN
Dengan posisi kawasan ditengah maka Pada kawasan ini yang
content, baik di makam batu layang, kawasan ini bisa dikatakan sebagai sangat menonjol adalah
Keunikan dari masing-masing
tugu kathulistiwa maupun di Kampung kawasan penyangga/kawasan antara sektor “alam” maka arahan
kawasan kemudian dibuat
Tenun. sehingga lokasinya sangat strategis dan pengembangan dan
tematik: - Makam Batu Layang dengan nilai dalam memberikan arahan serta pola pengunaan lahan harus
1. Kawasan 1 dengan Tema
historisnya maka bisa dijadikan perkembangan kota, dan harus ber”orentasi” alam, harus
heritage, hal ini berdasarkan
sebagai pusat informasi dan diperhatikan jangan sampai kawasan ini dibuat batasan-batasan
dari pola kegiatan dan
pariwisata, justru “membunuh’ kawasan lainnya. serta aturan-aturan yang
fungsi kawasan yang - Tugu katulistiwa merupakan satu- Sehingga antara kawasan 1, 2 dan 3 harus di buat
mengarah pada “content”
satunya tugu yang ada di Indonesia harus diperkuat di “content”nya jelas
yang ingin dipasarkan yaitu
maka dengan potensi tersebut harus spesifikasi/peruntukkannya.
pada faktor sejarah dan
dikelola dan diperkuat kembali
pendidikan - Kampung tenun, dengan sejarah
2. Kawasan 2 dengan Tema
yang melatarbelakangi serta
ekonomi dan permukiman,
perkembangan desa yang pesat
hal ini berdasarkan pada
karena tumbuhnya kerajinan kain
fungsi dan pemakaian
tenun maka kampong tenun harus
ruang, pada area ini terdapat Keterhubungan
dikemas baikantara kawasan
dari segi 1, 2 dan
tampilan, isi, 3 adalah sangat penting agar ketiganya bisa saling mendukung dan saling
permukiman padat dan juga menguatkan,
pendidikankawasan
maupun1pemasaran
sebagai kawasan heritage bisa dipakai sebagai sumber informasi dan juga ruang “display”
kegiatan2 ekonomi baik bagi kawasan lain, kawasan 2 sebagai penyambung kawasan 1 dengan kawasan 3 harus bisa memberikan rasa
pasar, pertokoan juga nyaman/aman.
penyeberangan Ferry Sebagai penyambung antara kawasn 1,2 dan 3 maka perlu adanya “persamaan” baik dari segi model/design,
3. Kawasan 3 dengan Tema tanaman, perabot-perabot jalan dengan local wisdom . Sehingga ciri khas kawasan bisa menyatu dan menjadi
Alam, landasannya adalah daya tarik yang kuat
KAWASAN
KAMPUNG TENUN
Masterplan Kawasan TEMA HERITAGE TEMA EKONOMI DAN TEMA ALAM
Keunikan dari masing-masing
PERMUKIMAN
kawasan kemudian dibuat
Pengembangan
tematik: Wisata Kano
1. Kawasan 1 dengan Tema Pengembangan Pengembangan dan peningkatan jalan
Kampung Tenun yang mendukung kegiatan wisata,
heritage, hal ini berdasarkan ekonomi dan pertanian
dari pola kegiatan dan
fungsi kawasan yang
Pengembangan
mengarah pada “content”
makam Batu
yang ingin dipasarkan yaitu Layang Pengembangan
pada faktor sejarah dan Pengembangan
Museum Parit
pendidikan Pengembangan tugu Nanas
Wisata Aloe
Khatulistiwa sebagai destinasi
2. Kawasan 2 dengan Tema pariwisata satu-satunya di
Verra
ekonomi dan permukiman, Indonesia
hal ini berdasarkan pada Elemen pengikat, tugu Khatulistiwa yang bisa
fungsi dan pemakaian diwujudkan dalam bentuk tiang listrik/lampu Pengembangan Pengembangan dan
ruang, pada area ini terdapat taman dsbnya, tanaman aloe Pasar dan peningkatan jalan yang
verra/kelapa/duren yang ditanam secara Penyeberangan mendukung kegiatan wisata,
permukiman padat dan juga seragam dimasing2 lokasi, hasil kompos sapi Ferry, pembuatan ekonomi dan pertanian
kegiatan2 ekonomi baik didistribusikan ke pabrik aloe verra, masing- Fasum,
pasar, pertokoan juga masing kawasan sebagai display/ruang memperluas area
informasi bagi yang lainnya tunggu, RTH Pengembangan Teras
penyeberangan Ferry
Parit Nanas
3. Kawasan 3 dengan Tema
Alam, landasannya adalah
KAWASAN HERITAGE
Aksesibilitas Kawasan 1

+/-3m ngan
Kampung Tenun Berada

u
Lingk
diantara Tugu Khatulistiwa
dan Makam Batu Layang,

Jalan
dengan jalur Penghubung
Kondisi jalan sekitar
sebagai konektivitas Point Akhir Makam batu Layang
ketiganya yaitu jalan Perencanaan Deliniasi Perencanaan
Khatulistiwa, jalan ini masuk Kampung Tenun
pada kewenangan Propinsi.
Kondisi jalan Katulistiwa
Kondisi jalan sekitar
seperti tampakpada gambar, Makam Batu Layang Tugu Khatulistiwa
sebagian berupa aspal
sebagian lagi dibeton, jalan
Kondisi jalan
masih 2 jalur saja dengan
menuju KANUN
lebar jalan +/- 10 m.
Belum nampak pengelolaan
kawasan disepanjang jalan Point Awal
Perencanaan
katulistiwa. Kebutuhan jalan
(aksesoris jalan), fasum belum
ada. Sehingga praktis potensi Tugu Khatulistiwa
yang ada (Tugu katulistiwa
dan Makam batu Layang
belum tergarap maksimal
Kandang Sapi:
- Terdapat kadang Sapi yang
menyebar di RW 15
KAWASAN HERITAGE - Kotoran Sapi belum diolah
Analisis secara maksimal sehingga
menimbulkan Bau
Kerajinan:
Kampung Tenun Berada - Terdapat 15 Pengrajin
diantara Tugu Khatulistiwa dengan target tahun 2019
Deliniasi
dan Makam Batu Layang Perencanaan ada 40 pengrajin
maka untuk menyatukan Point Akhir Kampung Tenun - Hasil sudah dieksport
ketiganya diperlukan jalur Perencanaan sampaid engan mancanegara
Penghubung sebagai - Punya ciri khas Tenun
Infrastruktur Lingkungan:
konektivitas ketiganya Sambas
- Kondisi Jalan sempit
Maka Area penghubung - Kondisi Drainase, sebaian
tersebut diperlukan dalam masih tanah
- Sanitasi, di gg Sambas jaya
memberikan KESAN adanya Makam Batu Layang
sudah ada IPAL
sesuatu yang berhubungan - Kondisi permukiman, sudah
dan LAYAK untuk dikunjungi tertata, ada RTLH
Sehingga pada jalur ini
Ekonomi: Point Awal
dibutuhkan RTBL yang Perencanaan
- Terdapat kegiatan
mengatur RONA dari perekonomian, tenun,
KAWASAN warung, bengkel
- Dekat dengan wisata
Infrastruktur Jalan Kawasan:
- Kondisi Jalan (2 jalur)
Tugu Khatulistiwa
- Perabot jalan kurang
- Kurang mendukung identitas
Contoh jalan dengan trotoar, median dan
penambahan jalur kendaraan (Jln. Ahmad Yani kota terutama Wisata
Kota Pontianak)
KAWASAN HERITAGE
Pengelolaan dan pengendalian
Konsep dan Masterplan jalur transportasi dalam
permukiman

Kampung Tenun Berada


diantara Tugu Khatulistiwa
dan Makam Batu Layang Point Akhir
Perencanaan
maka untuk menyatukan
ketiganya diperlukan jalur Deliniasi Perencanaan
Penghubung sebagai Kampung Tenun
konektivitas ketiganya
Maka Area penghubung
tersebut diperlukan dalam
memberikan KESAN adanya Makam Batu Layang
sesuatu yang berhubungan
dan LAYAK untuk dikunjungi
Point Awal
Sehingga pada jalur ini
Perencanaan
dibutuhkan RTBL yang Alternatif Penataan Jalur Penghubung antara Tugu and Makam:
mengatur RONA dari - Pelebaran Jalan menjadi 2 Jalur dengan ada Median+Taman
KAWASAN - Pembuatan Trotoar di kanan dan kiri
- Penerangan Lampu Hias
- Pembuatan Gapura masuk ke masing-masing Lokasi dengan mempertimbangkan
LOCAL WISDOM
- Pembuatan Taman-taman sepanjang Jalur Tugu Khatulistiwa
- Penghijauan dengan KONSEP TEMATIK
Contoh jalan dengan trotoar, median dan
penambahan jalur kendaraan (Jln. Ahmad Yani
Kota Pontianak)
Kandang Sapi:
- Terdapat kadang Sapi
yang mengumpul di sisi
KAWASAN SUB utara
KAMPUNG TENUN
Kondisi Existing - Kotoran Sapi belum diolah Kerajinan tangan

secara maksimal sehingga


menimbulkan Bau dengan
Potensi dan Masalah: sebagian besar penenun
Pembagian Wilayah Kampung juga pemilik kandang sapi
Kerajinan: Kerajinan tangan
Tenun: - Terdapat 15 Pengrajin
1. Kampung Tenun dengan target tahun 2019
2. Pendidikan dan pemerintah ada 40 pengrajin
3. Kandang Sapi - Hasil sudah dieksport
4. Saluran sampai dengan Ternak Sapi
5. Permukiman mancanegara
Secara Umum sebarannya seperti - Punya ciri khas Tenun
dalam gambar Sambas
Bila melihat gambar ditas maka - Perlu upgrade peralatan
pengelolaan kampong tenun tidak Infrastruktur: IPAL
- Perlu upgrade kemampuan
bisa dilepaskan pada potensi- - Kondisi Jalan sempit
potensi yang ada justru potensi- - Kondisi Drainase, sebaian
potensi yang ada harus bisa masih tanah
mendukung kampong Tenun - Sanitasi, di gg Sambas RTLH

jaya sudah ada IPAL


- Kondisi permukiman,
sudah tertata, ada RTLH
Ekonomi: Jalan Tanpa Drainase
- Terdapat kegiatan Kerajinan tangan

perekonomian, tenun,
warung, bengkel
- Dekat dengan wisata
Kandang Sapi: Kebutuhan:
- Terdapat kadang Sapi - Perlunya “pemisah”
yang mengumpul di sisi antara tenun dan kandang
KAWASAN SUB utara sapi
KAMPUNG TENUN
Analisis dan Kebutuhan - Kotoran Sapi belum diolah - Ada 2 alternative
secara maksimal sehingga pengelolaan kandang sapi,
menimbulkan Bau dengan komunal dan pemisah
Potensi dan Masalah: sebagian besar penenun yang jelas agar kotoran
Pembagian Wilayah Kampung juga pemilik kandang sapi
Kerajinan: sapi bisa diolah menjadi
Kebutuhan:
Tenun: - Terdapat 15 Pengrajin - kompos
Perlunyadan biogas
tempat pelatihan
1. Kampung Tenun dengan target tahun 2019 - Perlunya peningkatan
2. Pendidikan dan pemerintah ada 40 pengrajin kualitas tenun dan
3. Kandang Sapi - Hasil sudah dieksport produksi berdasarkan
4. Saluran sampai dengan segmen pasar
5. Permukiman mancanegara - Pembuatan dan inovasi di
Secara Umum sebarannya seperti - Punya ciri khas Tenun bidang design-design baru
dalam gambar Sambas - Pengadaan peralatan
Bila melihat gambar ditas maka - Perlu upgrade peralatan - Pelatihan dan pemasaran
pengelolaan kampong tenun tidak Infrastruktur: Kebutuhan:
- Perlu upgrade kemampuan
bisa dilepaskan pada potensi- - Kondisi Jalan sempit - Perlunya pengaturan lajur
potensi yang ada justru potensi- - Kondisi Drainase, sebaian jalan agar para
potensi yang ada harus bisa masih tanah pengunjung/pembeli bisa
mendukung kampong Tenun - Sanitasi, di gg Sambas lebih nyaman dan tidak
jaya sudah ada IPAL terganggu dengan bau
- Kondisi permukiman, - Pembangunan Drainase
sudah tertata, ada RTLH - Penuntasan sanitasi
- RTLH untuk rumah-rumah
Ekonomi: Ekonomi:
- Terdapat kegiatan - MBR
Terdapat kegiatan
perekonomian, tenun, perekonomian, tenun,
warung, bengkel warung, bengkel
- Dekat dengan wisata - Dekat dengan wisata
Pengelolaan Kandang
KAWASAN KAMPUNG TENUN Sapi
Analisis pengaturan Lajur

ANALISA KEBUTUHAN DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN


pergerakan Mobil dalam
permukiman
Bila melihat jalur yang
ada maka kurang
memungkinkan bila
digunakan 2 jalur maka
melihat konsep yang

Jalur 2 arah
arah
sudah ada bisa memakai
jalur satu arah salah
1
satu tujuannya adalah Jalur
memberi kenyamanan
pada pengunjung.
Usulan jalur tersebut
adalah seperti pada
Gambar.
1
KAWASAN SUB
6 6
KAMPUNG TENUN
Masterplan Kerajinan tangan

2
LEGENDA 4 5
1. Area Selamat Kerajinan tangan
Datang/Pintu Masuk
2. Jalan Baru, Pemb. Masjid, 3 2 3
Aula, Parkir
3. Parkir, Ruang Pelatihan
4. Biogas/Pengelolaan Ternak Sapi
7
Kotoran Sapi 4
5. Rumah Penenun/Rumah
Singgah/Ruang IPAL
Display/R. Produksi
6. Area Keluar 5
7. Parkir, Area Selfie
RTLH

6
Jalan Tanpa Drainase
Kerajinan tangan 1
7
6 6
KAWASAN SUB
KAMPUNG
Blok Plan dan TENUN
Site Plan
5
LEGENDA 4 4
1. Area Selamat
Datang/Pintu Masuk
2. Jalan Baru, Pemb. Masjid,
2 3
Aula, Parkir
3. Parkir, Ruang Pelatihan 7
4. Biogas/Pengelolaan
Kotoran Sapi
5. Rumah Penenun/Rumah
Singgah/Ruang
Display/R. Produksi
6. Area Keluar
7. Parkir, Area Selfie

1
Jalan 1 arah
Jalan 2 arah

Anda mungkin juga menyukai