XI TKJ IV
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
DI SUSUN OLEH :
1. ZAIDAN RAIPUTRA
2. RIZKHY PERDANA
1. Macam – macam Wilayah Negara
a. Daratan
Penentuan batas-batas suatu wilayah daratan, baik yang mencakup dua
negara atau lebih, pada umumnya berbentuk perjanjian atau traktat.
Misalnya:
1) Traktat antara Belanda dan Inggris pada tanggal 20 Juli 1891 menentukan
batas wilayah Hindia Belanda di Pulau Kalimantan.
c. Henrich's
Menyatakan bahwa negara dapat berdaulat di ruang atmosfir selama
masih terdapat gas atau partikel-partikel udara atau pada ketinggian
196 mil. Di luar atmosfir, negara sudah tidak lagi mempunyai
kedaulatan.
Di samping pendapat para ahli tentang batas wilayah udara ada
beberapa teori tentang konsepsi wiiayah udara yang dikenal pada saat
ini. Teori-teori tersebut adalah sebagai berikut :
1) Kebebasan ruang udara tanpa batas. Menurut aiiran ini, ruang udara
itu bebas dan dapat digunakan oleh siapa pun. Tidak ada riegara yang
mempunyai hak dan kedaulatan di ruang udara,
2) Kebebasan udara terbatas, terbagi menjadi dua. Hasil sidang Institute
de Droit International pada sidangnya di Gent (1906), Verona (1910)
dan Madrid (1911).
a) Setiap negara berhak mengambil tindakan tertentu untuk
memeiihara keamanan dan keselamatannya.
b) Negara kolong (negara bawah, subjacent state) hanya mempunyai
hak terhadap wilayah / zona teritorial.
b. Teori Negara Berdaulat di Udara (The Air Sovereignity)
Ada beberapa teori yang menyatakan bahwa kedaulatan suatu negara
harus terbatas.
1) Teori Keamanan. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara
mempunyai kedaulatan atas wilayah udaranya sampai yang diperlukan
untuk menjaga keamanannya. Teori ini dikemukakan oleh Fauchille
pada tahun 1901 yang menetapkan ketinggian wiiayah udara adalah
1.500 m. Namun pada tahun 1910 ketinggian itu diturunkan menjadi
500 m.
2) Teori Pengawasan Cooper (Cooper's Control Theory). Menurut
Cooper (1951), Kedaulatan negara ditentukan oleh kemampuan negara
yang bersangkutan untuk mengawasi ruang udara yang ada di atas
wilayahnya secara fisik dan ilmiah,
3) Teori Udara (Schacter). Menurut teori ini, wiiayah udara itu haruslah
sampai suatu ketinggian di mana udara masih cukup mampu
mengangkat (mengapungkan) balon dan pesawat udara.
d. Daerah Ekstrateritorial
Daerah Ekstrateritorial adalah daerah atau wilayah kekuasaan hukum
suatu negara yang berada dalam wilayah kekuasaan hukum Negara
lain. Berdasarkan hukum internasional yang mengacu pada hasil
Reglemen dalam Kongres Wina tahun 1815 dan Kongres Aachen tahun
1818, pada perwakilan diplomatik setiap negara terdapat
daerah ekstrateritorial.
Di daerah ekstrateritorial berlaku larangan bagi alat negara, seperti
polisi dan pejabat kehakiman, untuk masuk tanpa izin resmi pihak
kedutaan. Daerah itu juga bebas dari pengawasan dan sensor terhadap
setiap kegiatan yang ada dan selama di dalam wilayah perwakilan
tersebut.
Daerah ekstrateritorial dapat juga diberlakukan pada kapal-kapal laut
yang berlayar di laut terbuka di bawah bendera suatu negara tertentu.
Batas Wilayah Negara
Penentuan batas wilayah negara, baik yang berupa daratan dan atau
lautan (perairan), lazim dibuat dalam bentuk perjanjian (traktat)
bilateral serta multilateral. Batas antara satu negara dengan negara lain
dapat berupa batas alam (sungai, danau, pegunungan, atau lembah)
dan batas buatan, misalnya pagar tembok, pagar kawat berduri, dan
tiang-tiang tembok. Ada juga negara yang menggunakan batas menurut
geofisika berupa garis lintang.
Batas suatu wilayah negara yang jelas sangat penting artinya bagi
keamanan dan kedaulatan suatu negara dalam segala bentuknya.
Kepentingan itu juga berkaitan dengan pemanfaatan kekayaan alam,
baik di darat maupun di laut, pengaturan penyelenggaraan
pemerintahan negara, dan pemberian status orang-orang yang ada di
dalam negara bersangkutan.
Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai perbatasan darat
dengan 3 (tiga) negara tetangga (Malaysia, Papua Nugini dan Timor
Leste) serta 11 perbatasan laut dengan negara tetangga (India,
Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Philipina, Palau, Federal State
of Micronesia, Papua Nugini, Timor Leste dan Australia).
Agama berisi aturan-aturan yang berasal dari Tuhan melalui para
rasul/nabi dan dibukukan dalam sebuah kitab suci. Tujuannya adalah
mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan antarsesama manusia
sehingga kehidupan manusia menjadi damai dan teratur. Agama
dijadikan pedoman pola tindakan warga masyarakat dalam berinteraksi
sosial dengan sesamanya dalam kehidupan masyarakat.
2. Dimensi Horizontal
Dalam dimensi horizontal, agama mengajarkan agar manusia
selalu berbuat baik kepada sesama manusia, makhluk hidup yang lain,
dan terhadap lingkungan. Semua agama di dunia mengajarkan kepada
manusia untuk selalu berbuat kebajikan.
Fungsi agama adalah sebagai berikut :
a. Sebagai sumber pedoman hidup bagi individu ataupun kelompok.
b. Mengatur tata cara hubungan antar manusia serta hubungan antara
manusia dan Tuhan
c. Sebagai tuntutan mengenai prinsip benar atau salah untuk
menghindari perilaku menyimpang.
d. Sebagai pedoman untuk mengungkapkan rasa kebersamaan yang
mewajibkan untuk selalu berbuat baik dengan sesama dan lingkungan
sekitarnya.
e. Pedoman keyakinan bahwa siapapun yang berbuat baik akan
memperoleh pahala dari Tuhan.
f. Pedoman keberadaan alam semesta beserta isinya merupakan
ciptaan Tuhan dan manusia harus menyikapinya dengan rasa syukur
dan ikhlas.
g. Pedoman mengungkapkan keindahan dengan cara membangun
tempat ibadah dan sebagainya yang berhubungan dengan agama yang
dianutnya.
4. Sistem Pertahanan dan Keamanan NKRI
Tenaga ahli/profesi
Sumber daya manusia sesuai keahlian atau berdasarkan profesi.
Sumber daya alam/buatan dan sarana prasarana
*Sumber daya alam adalah potensi yang terkandung dalam bumi, air
dan dirgantara yang dalam wujud asalnya dapat didayagunakan untuk
kepentingan pertahanan negara.
*Sumber daya buatan adalah sumber daya alam yang telah
ditingkatkan daya gunanya untuk kepentingan pertahanan negara
*Sarana dan prasarana nasional adalah hasil budi daya manusia yang
dapat digunakan sebagai alat penunjang untuk kepentingan pertahanan
negara dalam rangka mendukung kepentingan nasional.
*Sumber daya manusia adalah warga negara yang secara psikis dan
fisik dapat dibina dan disiapkan kemampuannya untuk mendukung
komponen kekuatan pertahanan keamanan negara.
Seluruh warga negara secara individu atau kelompok, misalnya
organisasi masyarakat (seperti: LSM, dsb)
WASSALAMUALAIKUM.WR.WB