KERANGKA ACUAN
(KA)
2020
PEMRAKARSA RENCANA USAHA/KEGIATAN :
Tahap Operasi
Aktivitas Perkantoran,
Pemeliharaan Bangunan dan 13
Fasilitas Penunjang Lainnya
Pembersihan & pematangan
lahan
Pembersihan lahan meliputi pekerjaan penebangan pohon-pohon semak belukar dan rerumputan yang berada
di permukaan lahan rencana tapak bangunan. Kegiatan LC ini dilakukan dengan kombinasi yaitu secara
manual dan mekanis atau mengacu kepada sistem PLTB (Pembukaan Lahan Tanpa Bakar). Sistem manual
dilakukan dengan cara menggunakan chainshaw, cangkul, maupun parang yang dilakukan oleh para pekerja.
Kemudian setelah dilakukan secara manual kegiatan dilanjutkan dengan alat mekanis yaitu memakai bantuan
alat berat excavator dan bulldozer.
Dalam perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan konstruksi sering kita kenal dengan istilah cut and fill pada pekerjaan
tanah. Cut and fill atau gali dan urug adalah proses pengerjaan tanah di mana sejumlah massa tanah digali untuk kemudian
ditimbun di tempat lain. Konsep cut and fill balance dapat dilakukan dengan melakukan cut and fill di satu lokasi yang
menjadi target pengerjaan. Selain itu cut and fill terencana juga menyebabkan jumlah tanah yang dibuang atau diambil
dari tempat lain minimal sehingga mengurangi biaya transportasi. pekerjaan cut and fill juga dapat dikonsepkan seminimal
mungkin dengan cara menyesuaikan perencanaan dengan elevasi eksisting yang ada, sehingga tidak membutuhkan banyak
kegiatan cut and fill.
14
Contoh Potongan Melintang Cut
and Fill Pada Lokasi Studi
15
Kebutuhan Ruang Pusat Perkantoran Kabupaten Mahakam Ulu
Luas
No. Komponen Ruang Unit
(m²)
1 Kantor DPRD 1 3.569,41
2 Kantor Bupati 1 4.131,00
3 Kantor Inspektorat 1 1.378,88
4 Kantor BAPPELITBANGDA 1 1.378,88
5 Kantor BAPPENDA 1 1.378,88
6 Kantor BPKAD 1 1.378,88
Total 13.215,93
16
Pembangunan Jaringan Jalan dan Saluran
Drainase
Perencanaan jaringan jalan pada Kawasan Pusat Pemerintahan memperhatikan kondisi topografi dan kelerengan lahan.
Jalan yang direncanakan adalah sebagai berikut :
Jalan yang direncanakan dengan ROW 22 merupakan Jalan Entrance, yaitu jalan masuk ke Kawasan Pusat Pemerintahan
dari Wilayah Sekitar. Terdapat 4 jalan entrance utama. Jalan ini terdiri dari 2 jalur dengan total 4 lajur (lebar setiap
lajur 3, 5 m), terdapat median jalan (lebar 2 m), serta trotoar dan drainase di sisi jalan (lebar masing-masing 3 m).
Jalan yang direncanakan dengan ROW 27 merupakan Jalan-Jalan Utama di dalam Kawasan Pusat Pemerintahan. Jalan
ini berupa beberapa jalan sumbu yang membelah kawasan serta beberapa jalan yang menghubungkan ke sekitar
Kawasan. Jalan ini terdiri dari 2 jalur dengan total 4 lajur (lebar setiap lajur 3 m), terdapat median jalan (lebar 5 m),
jalur hijau di sisi jalan (lebar masing-masing 2 m), serta trotoar dan drainase di sisi jalan ( lebar masing-masing 3 m).
Jalan yang direncanakan dengan ROW 31 merupakan Jalan di luar Kawasan Pusat Pemerintahan yang membentuk 2 ring
luar. Jalan ini terdiri dari 2 jalur dengan total 4 lajur (lebar setiap lajur 3,75 m), terdapat jalur hijau di sisi jalan (lebar
masing-masing 5 m), serta trotoar dan drainase di sisi jalan (lebar masing-masing 3 m).
Jalan yang direncanakan dengan ROW 18 dan ROW 19 merupakan Jalan Lingkungan di Sekitar Kawasan Pusat
Pemerintahan. Jalan ROW 18 terdiri dari 2 jalur dengan total 4 lajur (lebar setiap lajur 3 m) dan terdapat trotoar dan
drainase di sisi jalan (lebar masing-masing 3 m).
Sedangkan Jalan ROW 19 terdiri dari 2 jalur dengan total 4 lajur (lebar setiap lajur 3,5 m) dan terdapat
17 trotoar dan
drainase di sisi jalan (lebar masing-masing 3 m).
Sistem Drainase
Kegiatan dalam pembuatan jalan meliputi penggalian yang diperuntukan pembuatan selokan dan
saluran air serta pondasi, pipa saluran drainase maupun penumpukan tanah. Kemudian dilanjutkan
dengan kegiatan pekerjaan penimbunan yang dilakukan sebagai peningkatan daya dukung tanah dari
pekerjaan penggalian serta dilanjutkan dengan pekerjaan pemadatan dan pengerasan.
Drainase merupakan bagian yang sangat penting dari suatu jalan seperti saluran tepi, saluran
melintang (gorong-gorong/box culvert) dan lain-lainnya, harus direncanakan berdasarkan data-data
hidrologis, antara lain : intensitas hujan, lamanya hujan, frekuensi dari hujan dan luas Daerah
Tangkapan Air (DTA)/catchment area serta jenis vegetasi disekitar Daerah Tangkapan Air. Pembuatan
saluran air (drainase) dimaksudkan untuk mengendalikan tata air di dalam kawasan perkantoran
19
Jaringan drainase
Selanjutnya dalam merencanakan
dimensi dan jenis konstruksi saluran
drainase dapat ditentukan dengan
kecepatan aliran air pada saluran
tersebut. Hal lain yang harus diperhatikan
adalah tempat pembuangan /
penampungan akhir aliran air limpasan
tersebut. Saluran drainase harus didesain
dapat mengalirkan air yang berada di
areal perkantoran secepatnya sehingga
tidak terjadi tundaan aliran yang dapat
menyebabkan banjir.
Dalam merencanakan sistem
drainase Pusat Pemerintahan Kabupaten
Mahakam Ulu perlu dilaksanakan analisa
hidrologi terhadap kondisi topografi
lahan. Hasil analisa menunjukan potensi
debit tampungan kawasan mampu untuk
menampung debit banjir setelah adanya
pengembangan Pusat Pemerintahan.
Total keseluruhan potensi kolam 20
25
b. Pengelolaan Limbah Padat Domestik
Spesifikasi Sarana Prasarana Persampahan Mahakam Hulu
1. Kontainer
Memiliki kapasitas 6 m3, Hook arm plat 8 mm , Bahan dari Besi dan diberi Cat pelindung untuk mencegah korosi,
tertutup.
2. Pick Up Sampah
Merupakan kendaraan 4 x 4, Double cabin, Kapasitas 3 m3 diberi penutup pada bagian bak sampah.
3. Arm roll
Memiliki Kapasitas 6 m3 , sub frame Steel UNP 200, Hook arm plat 8 mm, Gear pump KP75, Handling hand valve,
Kontainer tertutup.
4. Compactor Truk
Memiliki Kapasitas 12 m3, 6 ban, System penggerak hidrolis atau pneumatic dilindungi atau dilengkapi dengan
pengaman tertutup dan mudah di buka untuk menghindari kerusakan, kehilangan, atau keselamatan, bagian-bagian
yang penting. Sistem pintu bodi truk di gerakan dengan hidrolis atau pneumatic dan dilengkapi dengan kunci
pengaman yang dapat bekerja pada saat pintu terbuka. Truk compactor dilengkapi lampu sinyal sirine yang aktif
apabila pada saat proses memasukan sampah, pemadatan dan pengeluaran sampah dari bodi truk.
5. Tempat Sampah
Kapasitas minimal 120 liter, tempat sampah weber, spesifikasi tempat sampah khusus untuk compactor truk,
memiliki roda
Penanganan sampah Kawasan perkantoran Mahakam Ulu dilakukan dengan konsep 3R, maka insfrastruktur
penunjang 3R harus disiapkan dari sumber timbulan berupa tempat sampah yang terpisah antara sampah organic
dan sampah daur ulang.
.
27
Skema Pengelolaan Persampahan
RENCANA KEGIATAN
1. PRAKONSTRUKSI
2. KONSTRUKSI
3. PASCA KONSTRUKSI
4. OPERASI
IDENTIFIKASI DAMPAK
EVALUASI DAMPAK
Pemukiman penduduk yang berada di sekitar rencana lokasi Pembangunan Pusat Perkantoran
Kabupaten Mahakam Ulu adalah Kampung Long Bagun Uli, Long Bagun Ilir, Ujoh Bilang di sebelah
utara dan Kampung Long Melaham di sebelah timur. Pemukiman masyarakat terdekat merupakan
sumber daya manusia untuk dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja lokal.
Dampak yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan pemukiman masyarakat terhadap lingkungan adalah
munculnya limbah cair dan limbah padat yang dapat berpengaruh terhadap kualitas air.
Perkebunan
Kegiatan perkebunan kelapa sawit terdapat di sekitar lokasi kegiatan Pembangunan Pusat
Perkantoran Kabupaten Mahakam Ulu, antara lain : PT. Setia Agro Utama.
Kehutanan
Kegiatan kehutanan terdapat di sebelah utara lokasi kegiatan Pembangunan Pusat Perkantoran
Kabupaten Mahakam Ulu, yaitu PT Sumalindo Lestari Jaya V.
Bila dilihat dari peta kegiatan lain, adanya kegiatan perkebunan dan pemukiman di sekitar lokasi
rencana kegiatan secara langsung akan mempengaruhi kondisi lingkungan sekitar sehingga terjadi
akumulasi perubahan lingkungan akan semakin besar. Dengan demikian keterkaitan dampak dengan
kegiatan lain di sekitarnya perlu dicermati secara serius karena jika sama-sama melakukan kegiatan
operasional maka dampak yang ditimbulkannya akan semakin terakumulatif seperti39 pencemaran air,
gangguan terhadap fungsi sosial terutama dalam pemenuhan tenaga kerja lokal.
HASIL PELIBATAN
MASYARAKAT
Sosialisasi dan konsultasi publik rencana kegiatan Pembangunan Pusat Perkantoran
Kabupaten Mahakam Ulu telah dilakukan pemrakarsa (Dinas Pekerjaan Umum &
Penataan Ruang, Perumahan Dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Mahakam Ulu) pada
tanggai 21 Bulan Juli 2020. Kegiatan ini berupa pemberian penjelasan secara langsung
dan transparan kepada mereka mengenai latar belakang kegiatan, jenis-jenis dan tahap
kegiatan, rencana teknis kegiatan, dan tujuan rencana kegiatan Pusat Perkantoran
Kabupaten Mahakam Ulu. Selain itu, masyarakat juga diberi kesempatan memberikan
masukan dan saran mengenai rencana kegiatan Pembangunan Pusat Perkantoran
Kabupaten Mahakam Ulu. Hal tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2012, tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat
Dalam Proses Analisis Dampak Lingkungan dan Izin Lingkungan. Berikut rangkuman
1. keterlibatan
hasil Masyarakatmasyarakat
mendukung rencana
dalam proses Pembangunan
ANDAL Pusathidup
dan izin lingkungan Perkantoran
:
Kabupaten Mahakam Ulu
2. Pembangunan Pusat Perkantoran Kabupaten Mahakam Ulu agar
memperhatikan tata ruang wilayah Kabupaten Mahakam Ulu
3. Pembangunan Pusat Perkantoran Kabupaten Mahakam Ulu diharapkan
menjaga kelestarian lingkungan.
4. Pembangunan Pusat Perkantoran Kabupaten Mahakam Ulu memperhatikan
pengelolaan dan pemanfaatan kayu oleh masyarakat.
5. Pembangunan Pusat Perkantoran Kabupaten Mahakam Ulu memperhatikan
pengelolaan limbah padat dan cair, sehingga tidak mencemari lingkungan
6. pada areal rencana Pembangunan Pusat Perkantoran Kabupaten Mahakam
Ulu terdapat masyarakat yang berladang sehingga perlu di kaji dan
diperhatikan
7. Pembangunan Pusat Perkantoran Kabupaten Mahakam Ulu agar dapat
dilakukan sesuai dengan masterplan dengan tahapan kegiatan yang jelas.
METODA STUDI
PENGUMPULAN &
ANALISIS DATA PRAKIRAAN DAMPAK DAN PENENTUAN DAMPAK PENTING
IDENTIFIKASI DAMPAK
DATA PRIMER & SKALA KUALITAS
LINGKUNGAN PRAKIRAAN
DATA SEKUNDER CAUSATIVE EFFECT DAMPAK
• RENCANA KEGIATAN
1. KOMPONEN
FISIK KIMIA PENYEBAB DAMPAK Model Formal
2. KOMPONEN VS BESARAN DAMPAK Model Informal
BIOLOGI RONA LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
3. KOMPONEN AWAL
SOSEKBUD
KESMAS
Beban Sedimentasi
Metode formal menggunakan pendekatan matematis
da