Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS SEDIAAN

LARUTAN
Dosen Pengampuh: Elly Juliana Suoth S.Si., M.Farm

Tasya Kalalo
20101105063
Farmasi A
DAFTAR ISI

01 | Definisi 02 | Macam-Macam 03 | Keuntungan


Sediaan Larutan

04 | Kerugian 05 | Penggolongan 06 | Faktor Yang


Memengaruhi Larutan
Larutan…
Sediaan cair yang dibuat dengan melarutkan satu
jenis obat atau lebih dalam pelarut, dimaksudkan

Desinisi untuk digunakan sebagai obat dalam, obat luar atau


untuk dimaksudkan ke dalam rongga tubuh.
Disesuaikan dengan tujuan penggunaan. Larutan
dibagi menjadi larutan steril dan tidak steril. Jika
nama pelarutnya tidak disebutkan, larutan dibuat
menggunakan air sebagai pelarut
MACAM-MACAM
SEDIAAN
LARUTAN
LARUTAN UNTUK MATA

Collyrium (Obat Cuci Mata) Guttae Ophthalmicae (Obat tetes Mata)

Larutan steril dan jernih yang digunakan Sediaan steril, berupa larutan jernih atau
untuk mencuci mata. suspense, bebas partikel asing, digunakan
untuk mata dengan cara meneteskan obat
pada selaput lender mata disekitar kelopak
mata dan bola mata.
Contoh Obat

Collyrium (Obat Cuci Mata) Guttae Ophthalmicae (Obat tetes Mata)


LARUTAN UNTUK TELINGA

Solutio Otic/Guttae Auriculares (Obat


Tetes Telinga)

Larutan yang mengandung air atau gliserin


atau pelarut lain dan bahan pendispersi,
untuk penggunaan telinga luar.
LARUTAN UNTUK HIDUNG

Collunarium (Obat Cuci Guttae nasales (obat tetes Nebula(inhalations (obat


Hidung) hidung) semprot hidung)

Larutan yang digunakan untuk Obat tetes yang digunakan Sediaan yang dimaksudkan
obat cuci hidung. untuk hidung dengan cara untuk disedot melalui hidung
meneteskan obat ke dalam atau mulut atau disemprotkan
rongga hidung. (nose spray).
Larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain
dalam kadar tinggi.

Menurut Formularium Nasional ed. II tahun 1978, sirop

SIROP adalah larutan pekat gula atau gula lain yang cocok yang
di dalamnya ditambahkan obat atau zat wewangi,
merupakan larutan jernih berasa manis. Dapat
ditambahkan Gliserol, Sorbitol atau polialkohol yang
lain dalam jumlah sedikit, dengan maksud selain untuk
menghalangi pembentukan hablur sukrosam juga dapat
meningkatkan kelarutan obat.
ELIKSIR
Eliksir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan
bau sedap, mengandung selain obat, juga zat tambahan seperti
gula dan atau zat pemanis lainnya, zat pengawet, zat warna, dan
zat wewangi; digunakan sebagai obat dalam.

Sebagai pelarut utama digunakan Etanol 90% yang dimaksudkan


untuk mempertinggi kelarutan obat. Dapat ditambahkan Gliserol,
sorbitol dan Propilenglikol; sebagai pengganti gula dapat
digunakan sirop simpleks. Penyimpanan dalam wadah tertutup.
KEUNTUNGAN
DAN
KERUGIAN
KEUNTUNGAN

● Merupakan campuran Homogen


● Dosis dapat diubah-ubah dalam pembuatan
● Dapat diberikan dalam larutan encer, sedangkan kapsul dan tablet sulit
diencerkan
● Kerja awal obat lebih cepat karena obat cepat diabsopsi
● Mudah digunakan untuk pasien yang sukar menelan
● Mudah diberi pemanis, bau-bauan, dan warna.
KERUGIAN

● Volume bentuk larutan lebih besar


● Ada obat yang tidak stabil dalam larutan
● Ada obat yang sukar ditutupi rasa dan baunya dalam larutan
● Kurang praktis kaarena membutuhkan sendok, dan wadah gelas.
PENGGOLONGAN BERDASARKAN
SISTEM PELARUT DAN ZAT
TERLARUT.
― Irene M. Pepperberg
SPIRIT.

Larutan yang mengandung etanol atau


hidroalkohol dari zat mudah menguap,
umumnya digunakan sebagai bahan
pengaroma.
AIR
AROMATIK Larutan jernih dan jenuh dalam air, dari minyak
mudah menguap atau senyawa aromatic, atau
bahan mudah menguap lainnya. Air aromatic
dibuat dengan cara destilasi dan disimpan dalam
wadah yang terlindung dari cahaya dan panas
berlebih,
TINGTU
R
Larutan yang mengandung etanol atau
hidroalkohol yang dibuat dari bahan
tumbuhan atau senyawa kimia.
FAKTOR YANG
MEMENGARUHI
LARUTAN
Sifat Polaritas zat Sifat Kelarutan
terlarut dan pelarut
Co-solvency

Temperatur Pembentukan
Salting Out dan kompleks
Salting In

Common ion effect Hidrotopi Ukuran Partikel


(efek ion bersama)

Ukuran dan bentuk


Struktur Air
Molekul
REFERENSI
Syamsuni 2006. ILMU RESEP. Jakarta: EGC, xxvii, 358 hlm; 14 x 21 cm.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1978. Formularium Nasional Edisi II. Jakarta: Direktorat Jenderal
pengawasan Obat dan Makanan

Anonim. 2021. SEDIAAN CAIR (LIQUID). Jakarta: Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA

Ermawati. 2020. Jenis Sediaan Liquid. Semarang: Universitas Sebelas Maret


Thank you!
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai