Anda di halaman 1dari 45

PENGANTAR HUKUM INDONESIA

SITI ZUBAIDAH
HUBUNGAN PHI DENGAN PIH
• PIH substansinya, ilmu hukum
dalam arti umum. Tidak dibatasi
oleh tempat, ruang dan waktu.
• PHI Belajar hukum yang berlaku di
Indonesia (dibatasi oleh tempat
ruang dan waktu, yaitu Indonesia).
• PIH mempelajari asas-asas hukum, dan hukum
dalam arti umum seperti pengertian hukum,
subyek dan obyek hukum, sistem hukum,
sumber hukum, tujuan hukum dsb.

• PHI mempelajari hukum yang ada di Indonesia,


sistem hukum yang berlaku di Indonesia,
sumber-sumber hukum Indonesia ,
Bidang2/pembagian hukum di IndonesiaS
ISTILAH PENGANTAR HUKUM INDONESIA

HARTONO HADI SOEPRAPTO


Pengantar Hukum Indonesia berarti
mengantarkan setiap orang yang ingin belajar
hukum yang sedang berlaku di Indonesia

SOEDIMAN KARTOHADIPRODJO
Tata Hukum Indonesia adalah hukum yang
sekarang berlaku di Indonesia
TUJUAN MEMPELAJARI PHI
• Agar mahasiswa mengerti dan memahami sistimatika
dan susunan hukum yang berlaku di Indonesia
• Agar mahasiswa melaksanakan dan memelihara tata
tertib hukum.
• Agar mahasiswa mengetahui perbuatan yang
memiliki akibat hukum dan yang melawan hukum
• Agar mahasiswa mengetahui kedudukan, kewajiban
dan kewenangan menurut hukum Indonesia
SEJARAH HUKUM DAN POLITIK HUKUM
INDONESIA
SEJARAH HUKUM INDONESIA:
Pencatatan peristiwa-peristiwa penting di bidang
hukum yang terjadi di Indonesia di masa lalu
guna dipahami oleh generasi sekarang dan yang
akan datang.

FASE-FASE SEJARAH HUKUM:


Penjajahan Belanda, Jepang , fase kemerdekaan
ZAMAN PENJAJAHAN BELANDA
1. VEREENIGDE OOST INDISCHE COMPAGNIE
a. Hak octrooi untuk monopoli pelayaran
dan perdagangan

b.Oud Nederlandsrecht (bagi VOC)


Statuta Betawi (bagi pribumi dan
pendatang selain orang eropa)
2. MASA PENJAJAHAN BELANDA TH 1800-1942

MASA BESLUITEN REGERING 1814-1855


1. Reglement op de Rechterlijke Organisatie-RO
(Peraturan Organisasi Pengadilan)
2. Algemene Bepalingenvan Wetgewing-AB.
(Ketentuan Umum Perundang-undangan)
3. Burgelijk Wetboek – BW (Kitab undang-undang
hukum sipil)
4. Wetboek Van Koophandel- WVK (Kitab Undang –
undang Hukum Dagang).
5. Reglement of de Burgelijke Rechtsvordering – RV
(Peraturan tentang Acara Perdata)
MASA REGERINGS REGLEMENT 1855-1926

1. Semua aturan pada masa Besluiten Regering


masih berlaku.

2. Wetboek van Strafrecht – WvS


(Kitab Undang-undang Hukum Pidana)
Mulai berlaku di Nederland Indie sejak
1 Januari 1918
MASA INDISCHE STAASREGELING 1926-1942

• Pada dasarnya masih memberlakukan aturan-


aturan pada masa RR.

• Penduduk Hindia Belanda ada 3 golongan:


Golongan Eropa
Golongan Indonesia
Golongan Timur Asing
GOLONGAN EROPA
• BW, WVK
• WVS
• REGLEMENT OP DE BURGELIJKE
RECHTSVORDERING (RR)
• REGLEMENT OP DE STRAFVORDERING
GOLONGAN INDONESIA
• HUKUM PERDATA MATERIIL , HUKUM ADAT
PERDATA
• HUKUM PIDANA MATERIIL, WVS
• HUKUM PERDTA FORMIL, INLANDS
REGLEMENT (IR)
• HUKUM PIDANA FORMIL, HERZIENE INLANDS
REGLEMENT (HIR)
GOLONGAN TIMUR ASING

• HUKUM PERDTA MATERIILNYA DIPERLAKUKAN


ADAT PERDATANYA MASING-MASING
• HUKUM PIDANA MATERIIL, WVS
• HUKUM PERDTA DAN HUKUM PIDANYA
FORMILNYA TIDAK DIATUR, KADANG
DIPROSES BERDASARKAN HUKUM ACARA GOL
EROPA, KADANG HUKUM ACARA GOLONGAN
INDONESIA.
ZAMAN PENJAJAHAN JEPANG
• OSAMU SEIREI
• Yaitu segala ketentuan yang dibuat untuk
melaksanakan pemerintahan.
• Osamu kanrei
• Yaitu peraturan pelaksanaan
• Pasal 3 Osamu Serei No.1 Tahun 1942
ZAMAN KEMERDEKAAN
UNDANG-UNDANG DASAR 1945:
Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945
KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA SERIKAT (RIS)
Pasal 192 ayat (I) Konstitusi RIS, sebagai aturan
peralihan
UNDANG-UNDAG DASAR SEMENTARA 1950:
Pasal 142 UUDS 1950, sebagai aturan peralihan.
UNDANG-UNDANG DASAR 1945:
Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945
P0LITIK HUKUM
PENGERTIAN POLITIK HUKUM:
ETIMOLOGIS:
Rangakaian konsensus dan asas yang
menjadi garis besar dan dasar rencana dalam
pelaksanaan suatu pekerjaan,
kepemimpinan, dan cara bertindak dalam
bidang hukum.
TERMINOLOGIS

Padmo Wahyono (1986:160):


Kebijakaan dasar yang menentukan arah,
bentuk maupun isi dari hukum yang akan
dibentuk.
Teuku Mohammad Radhie :
Suatu pernyataan kehendak penguasa negara
mengenai hukum yang berlaku di wilayahnya,
dan kearah mana perkembangan hukum yang di
bangun.
SATJIPTO RAHARDJO

Politik hukum adalah aktivitas memilih dan cara yang hendak


dipakai untuk mencapai tujuan sosial dan hukum tertentu dalam
masyarakat.

Hal yang mendasar dari politik hukum adalah:


1. Tujuan hukum apa yang hendak dicapai
2. Dengan cara apa tujuan hukum dicapai
3. Kapan hukum itu perlu diubah
4. Perlunya metode yang baku dalam proses dan
cara-cara pencapaian tujuan hukum.
ABDUL HAKIM GARUDA NUSANTARA

Politik hukum nasional adalah kebijakan hukum (legal policy)


yang hendak diterapkan atau dilaksanakan secara nasional
oleh suatu pemerintahan negara tertentu.

POLITIK HUKUM MELIPUTI:


1. Pelaksanaan ketentuan hukum yang ada secara
konsisten.
2. Pembaharuan hukum untuk perkembangan
3.Fungsi lembaga penegak hukum dan pembinaan anggota
4. Peningkatan kesadaran hukum masyarakat
POLITIK HUKUM NASIONAL
DAPAT DIKETAHUI DARI UUD YANG BERLAKU, BAIK
SECARA TERSURAT MAUPUN SECARA TERSIRAT.

SELAMA MASA KEMERDEKAAN BERLAKU:


1. UUD 1945, 18/8/1945 S/D 27/12/1949
2. KONSTITUSI RIS, 27/12/1949 S/D 17/8/1950
3. UUD’S 50, 17/8/1950 S/D 5/7/1959
4. UUD 1945, 5/7/1959 S/D SEKARANG
PELAKSANAAN POLITIK HUKUM
1. BENTUK HUKUM:

HUKUM TERTULIS
HUKUM TIDAK TERTULIS

2. CORAK HUKUM:

UNIFIKASI HUKUM
DUALISME HUKUM
PLURALISME HUKUM
MASA UUD 1945 (18/8/1945 S/D
27/12/1949):
PASAL II ATURAN PERALIHAN
BENTUK HUKUM :
1. TERTULIS (KODIFIKASI DAN YANG TIDAK
KODIFIKASI).
2. TIDAK TERTULIS.
CORAKHUKUM: DUALISME HUKUM
(BERLAKUNYA SISTEM HUKUM EROPA
KONTINENTAL DAN SISTEM HUKUM ADAT)
MASA KONSTITUSI RIS (27/12/1949 S/D
18/8/1950
PASAL 51 KONSTITUSI RIS
PASAL 192 KONSTITUSI RIS:
Peraturan-peraturan UU dan ketentuan2
tata usaha yg sudah ada pada saat konstitusi
ini berlaku, tetap berlaku dengan tidak
berubah sbg peraturan2 dan ketentuan2 RIS
sendiri, selama dan sekedar tdk dicabut,
ditambah, atau diubah oleh UU atas kuasa
konstitusi ini.
MASA UUD’S 1950 (17/8/1950 S/D 5/7/1959)

PASAL 102 UUD’S 1950:


Hkm perdata dan hkm dagang, hkm pidana
sipil maupun militer, hkm acara perdata
dan hkm acara pidana, susunan dan
kekuasaan pengadilan diatur dengan UU
dalam suatu kitab hukum, kecuali jika per-
uu- an menganggap perlu untuk mengatur
beberapa hal dalam UU tersendiri.
PASAL 142 UUD’S 1950

Peraturan per-uu-an dan ketentuan2 tata


usaha yang sudah ada pada tanggal 17
Agustus 1950 tetap berlaku dengan tidak
berubah sbg peraturan2 dan ketentuan2
Republik Indonesia sendiri, selama dan
sekedar tidak dicabut, ditambah atau diubah
oleh UU dan ketentuan2 tata usaha atas
kuasa UUD ini.
MASA UUD 1945 ( 5/7/1959 S/D SEKARANG)

PASAL II ATURAN PERALIHAN UUD 1945


KETETAPAN MPR NO. IV/MPR/1978 DAN KETEPAN
MPR NO. II/MPR/1983 TENTANG GBHN

Bahwa dalam jangka waktu tertentu akan ada


seperangkat peraturan hukum nasional sebagai
pengganti peraturan hukum lama dalam bentuk
tertulis dan dikodifikasikan, dan bercorak unfikasi
Politik Hukum Nasional Selayaknya Memuat:

• Pembentukan dan pengkodifikasian hukum nasional


yang berwatak nasional, menggantikan hukum
warisan kolonial.

• Penataan hukum nasional yang menyeluruh dan


terpadu, serta mengakui keberadaan hukum agama
dan hukum adat masing2.

• Menciptakan hukum yang responsif, berkeadilan, dan


kepastianhukum.
Meningkatkan profesionalisme pembentuk dan
pelaksana hukum.
• Menciptakan proses peradilan yang cepat ,
tepat, mudah (sederhana), murah, terbuka,
bebas dari KKN.
• Mengembangkan dan menciptakan kesadaran
hukum masyarakat yang demokratis,
menghormati danmenjunjung tinggi HAM.
• Menciptakan hukum yang mampu
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
PLURALISME HUKUM DI INDONESIA

Tidak dapat dihindari karena:


1. Sebagai bekas jajahan belanda, menerapkan sistem Eropa
Kontinental.
2. Sebaga negara dengan penduduk muslim yang besar,
dalam beberapa hal (nikah, cerai,warisan dsb)
mendasarkan pada sistem hukum islam.
3. Dalam berbagai hal masih dipertahankan sistem hukum
adat.
4. Sebagai subyek hukum internasional, Indonesia bergaul
dengan berbagai negara yg juga menggunakan sistem
hukum Anglo Saxon.
SUMBER HUKUM INDONESIA

• PENGERTIAN SUMBER HUKUM


• JENIS SUMBER HUKUM
• TATA URUTAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN DI INDONESIA
PENGERTIAN SUMBER HUKUM

Sumber Hukum adalah segala sesuatu yang


menimbulka aturan-aturan, yang memiliki kekuatan
yang bersifat memaksa.

SUMBER HUKUM:
1. Sumber Hukum Materiil,
adalah sumber hukum yang menentukan isi/
substansi/muatan dari suatu peraturan.
Contoh Sumber Hukum Materiil:

• Perasaan hukum seseorang atau pendapat


umum.
• Agama
• Kebiasaan.
• Politik Hukum Pemerintah

Sumber hukum materiil dapat ditinjau dari berbagai sudut,


misalnya sudut pandang ekonomi, sejarah, sosiologi, filsafat
dsb.
2. Sumber Hukum Formil

Adalah tempat atau sumber darimana suatu peraturan


memperoleh kekuatan hukum. Hal ini berkaitan dengan bentuk
atau cara yang menyebabkan peraturan hukum itu berlaku.
Contoh Sumber Hukum Formil:
1. UU (statute)
2. Kebiasaan (custom)
3. Keputusan Hakim (Jurisprudentie)
4. Traktat (treaty)
5. Pendapat Ahli Hukum (doktrin)
UNDANG-UNDANG (STATUTE):

Undang-Undang dalam arti formil:


UU adalah suatu peraturan yang dibuat oleh
pemerintah (Presiden) bersama parlemen (DPR).
Undang-undang dalam arti materiil:
Setiap keputusan pemerintah yang menurut
isinya mengikat langsung setiap penduduk
Syarat berlakunya suatu UU:

1. Diundangkan dalam Lembaran Negara (LN) oleh


Menteri Sekretaris Negara.
2. Tanggal berlakunya ditentukan dalam UU ybs, jika
tidak disebutkan , maka 30 hari kemudian untuk
Jawa dan Madura, dan 100 hari kemudian untuk
daerah luar jawa.
3. Berlaku fictie hukum: Setiap orang dianggap telah
mengetahui adanya suatu UU
Berakhirnya Kekuatan berlaku suatu UU:

1. Jangka waktu berlaku UU itu sudah lampau


2. Keadaan atau hal di mana UU
itudiundangkan sudah tidak ada lagi.
3. UU itu dengantegas dicabut oleh instansi
yang membuatnya, atau instansi yang lebih
tinggi.
4. Telah diadakan UU baru yang isinya
bertentangan dengan UU yang terdahulu.
Lembaran Negara dan Berita Negara

1. Lembaran Negara (Staatsblad), adalah tempat


mengundangkan suatu UU. Berwujud lembaran
kertas tempat mengumumkan semua peraturan
negara agar sah berlaku.

2. Kemudian diumumkan dalam Berita Negara. Berita


negara adalah suatu penerbitanresmi Sekretariat
Negara, yang memuat peraturan2 negara;
pemerintahan dan surat2 yang dianggap perlu
(pendirian PT,Firma,Koperasi)
KEBIASAAN (CUSTOM)
Adalah suatu perbuatan manusia yg terus
dilakukan berulang-ulang dalam hal yg sama.
Diterima oleh masyarakat, dan jika ada
perbuatan yg berlawanan dengan kebiasaan
tsb, dianggap sebagai pelanggaran.
Keputusan Hakim (Yurisprudensi)
Pasal 22 Algemene Bepalingen van Wetgeving (AB):
Hakim yg menolak untuk menyelesaikan suatu perkara
dengan alasan bahwa peraturan per-uu-an tidak ada atau tidak
jelas, atau tidak lengkap. Maka ia dapat dituntut untuk
dihukum.

Hakim mempunyai hak untuk membuat peraturan sendiri,


melalui putusan=putusannya.
TRAKTAT (TREATY)

Yaitu hukum yang ditetapkan oleh negara-


negara di dalam suatu perjanjian antara
negara.

Asas: Pacta Sun Servanda


LAPANGAN/KLASIFIKASI HUKUM
HUKUM TATA NEGARA:
1. PENGERTIAN HUKUM TATA NEGARA
2. SEJARAH KETATANEGARAAN RI
3. LEMBAGA-LEMBAGA TINGGI NEGARA
Pengertian HUKUM Tata Negara
Van der Pot:
HTN adalah peraturan2 yang menentukan badan2 yang
diperlukan berikut kewenangannya hubungan antara badan
yang satu dengan yang lainnya, serta hub. Antara badan
dengan individu2 dalam suatu negara.
Logemann:
HTN adalah hukum yang mengatur organisasi negara. (negara
adalah suatu organisasi kemasyarakatan yang dengan
kekuasaannya bertujuan mengatur serta menyelenggarakan
sesuatu masyarakat.
Prof. Kusumadi Pudjosewojo

HTN adalah hukum yang mengatur bentuk negara


(kesatuan/federal), dan bentuk pemerintahan (republik/kerajaan)
yang menunjukkan masyarakat hukum atasan maupun bawahan
beserta hierarchie, wilayah dan lingkungan dari masyarakat tsb,
alat-alat perlengkapannya dan kewenangannya.

Van Vollenhoven:
HTN adalah hukum yang mengatur semua masyarakat hukum
atasan dan masyarakat hukum bawahan menurut tingkatannya
dan masing-masing masyarakat hkm itu menentukan wilayah,
badan2, fungsi dan wewenang badan tsb
Sejarah Ketatanegaraan Republik Indonesia

1. Lahirnya Negara Republik Indonesia:


Negara RI lakir pada tgl 17 Agustus 1945 melalui Proklamasi Kemerdekaan.

Proklamasi mengandung arti:


a. Lahirnya Negara Kesatuan RI
b. Puncak perjuangan pergerakan
Kemerdekaan Bangsa Indonesia, yang di
perjuangkan sejak tahun 1908.
c. Titik tolak pelaksanaan amanat penderitaan
rakyat.

2. Lahirnya Pemerintah Indonesia:


Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI menetapkan :
1. Ir.Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta
masing-masing sebagai Presiden dan Wakil
Presiden RI.
2. Komite Nasional Indonesia Pusat untuk
sementara ditetapkan sebagai lembaga
pembantu Presiden.

Anda mungkin juga menyukai