Anda di halaman 1dari 9

TEKNIK DAN SIMULASI PENERIMAAN

LAPORAN/TEMUAN SERTA
PEMBERKASAN LAPORAN
PENYELESAIAN
Oleh:
SENGKETA
DRS. ARIJADI
(PIMPINAN BAWASLU PROVINSI GORONTALO)

Disampaikan pada BIMTEK PENANGANAN PELANGGARAN


Hotel Grand Mega Zanur , 09-10 Agustus 2016
DEFINISI
SENGKETA PEMILIHAN ADALAH sengketa yang terjadi antar
peserta pemilihan, dan sengketa atar peserta dengan penyelenggara
pemilihan dalam hal ini berasal dari keputusan KPU Provinsi/kab/kota

PEMOHON adalah pelapor yang mengajukan permohonan


sengketa.

TERMOHON adalah terlapor yang diajukan di dalam


permohonan sengketa.
DIBERITAHUKAN PELAPOR
KEPADA PELAPOR DAN MENGAJUKAN
HASIL KAJIAN DISARANKAN UNTUK PALING LAMBAT 3
DUGAAN DILAPORKAN HARI SETELAH
PELANGGARAN SEBAGAI SENGKETA LAPORAN
PEMILIHAN DINYATAKAN
SEBAGAI SENGKETA
SENGKETA
PEMILIHAN
BERASAL
DARI Diajukan dalam waktu paling lambat 3 (tiga)
hari sejak objek sengketa dalam Pemilihan
LAPORAN/ diketahui atau sejak Keputusan KPU Provinsi
PERMOHONAN atau KPU Kabupaten/Kota ditetapkan
dan/atau diumumkan.
PASLON Gubernur dan Wakil
Gubernur peserta Pemilihan

PEMOHON
SENGKETA
PASLON Bupati dan Calon Wakil Bupati
serta Calon Walikota dan Calon Wakil
Walikota.

PASLON yang mendaftarkan diri atau


didaftarkan ke KPU Provinsi dan KPU
PEMOHON Kabupaten/Kota; atau
SENGKETA AKIBAT
KEPUTUSAN KPU
Partai Politik atau gabungan Partai Politik
pengusung pasangan calon.
KPU Provinsi;

KPU Kabupaten/Kota
TERMOHON
PASLON Gubernur dan Wakil Gubernur
PASLON Bupati dan Wakil Bupati serta
Walikota dan Wakil Walikota.

PIHAK PASLON yang berpotensi dirugikan


TERKAIT
KETENTUAN PERMOHONAN SENGKETA PEMILIHAN

1. Permohonan penyelesaian sengketa Pemilihan diajukan dalam waktu


paling lambat 3 (tiga) hari sejak objek sengketa dalam Pemilihan
diketahui atau sejak Keputusan KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota
ditetapkan dan/atau diumumkan.
2. Dalam hal Permohonan diajukan melebihi jangka waktu, Bawaslu
Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota tidak menerima permohonan.
3. Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota mengirimkan surat
kepada Pemohon dalam hal tidak menerima permohonan.
PROSES PEMBERKASAN/PENELITIAN
SEBUAH PERMOHONAN
A. PEMBERKASAN PERMOHONAN
1. Permohonan PS diajukan kepada Bawaslu Provinsi atau Panwas
Kab/Kota secara tertulis dalam bahasa Indonesia memuat :
a. identitas Pemohon (nama, alamat, dan nomor tlp atau faxmilie dengan dilampiri
fotokopi KTP atau paspor;
b. kedudukan Pemohon dalam penyelenggaraan Pemilihan;
c. identitas Termohon (nama, alamat , dan nomor telepon atau faximilie);
d. kedudukan Termohon dalam penyelenggaraan Pemilihan;
e. uraian yang jelas mengenai kewenangan menyelesaikan sengketa;
f. uraian kedudukan hukum Pemohon dan Termohon dalam penyelesaian sengketa;
g. uraian yang jelas mengenai tenggang waktu pengajuan permohonan;
h. uraian yang jelas mengenai obyek yang disengketakan;
i. permasalahan sengketa yang memuat kepentingan langsung Pemohon atas penyelesaian
sengketa dan masalah/obyek yang disengketakan; dan
j. hal yang diminta untuk diputuskan.
PROSES PEMBERKASAN/PENELITIAN
SEBUAH PERMOHONAN

2. Permohonan sebagaimana dimaksud ditandatangani oleh Pemohon atau kuasanya dibuat


dalam 7 (tujuh) rangkap 1 (satu) asli dan 6 (enam) salinan dan format digital, disertai bukti
pendukung.
3. Permohonan asli dan bukti tertulis dibuat dalam 7 (tujuh) rangkap, dengan bukti yang asli
diberi materai secukupnya.
4.
semoga bermanfaat ...

Anda mungkin juga menyukai