FARMAKOLOGI
FARMAKOLOGI
KELOMPOK V:
AGUSTIN AYU WULANDARI
SRI JULIASTUTI UTAMI
SABHAN RAMADHAN
ANGGA DAMURI
WENDI SUGANDA
Diuretik
Diuretik memiliki lima kelas obat,
setiap kelas bekerja di sisi yang sedikit
berbeda dalam nefron atau
menggunakan mekanisme yang
berbeda. Kelas diuretik meliputi tiazid
dan diuretik seperti tiazid, loop
diuretik, inhibitor karbonat anhidrase,
diuretik hemat kalium, dan diuretik
osmotik.
Agens Diuretik
Agens diuretik biasanya hanya dianggap
sebagai obat-obatan yang dapat
meningkatkan jumlah produksi urine oleh
ginjal. Sebagian besar diuretik memang
meningkatkan volume urine yang
dihasilkan sampai jumlah tertentu, tetapi
makna klinis yang lebih besar dari
diuretik adalah kemampuan diuretik untuk
meningkatkan eksresi natrium.
Cara kerja obat dan indikasi terapeutik
Diuretik mencegah lapisan sel tubulus
ginjal mereabsorpsi jumlah ion natrium yang
berlebihan dalam filtrat glomerulus.
Diuretik diindikasikan untuk pengobatan
edema yang berkaitan dengan gagan jantung
kongestif, edema paru akut, peyakit hati,
peyakit ginjal, danuntuk pengobatan
hipertensi.
Kontraindikasi dan peringatan
Pengguaan diuretik dikontraindikasi pada pasien
yang alergi terhadap salah satu obat ini. kondisi
pasien lain yang dikontraindikasi untuk diuretik
mencakup ketidakseimbangan cairan dan elektrolit,
yang dapat semakin parah dengan adanya perubahan
cairan dan elektrolit akibat penggunaan diuretik dan
penyakit ginjal berat.
Efek merugikan
Efek merugikan yang paling umum terlihat pada
penggunaan diuretik adalah ketidaknyamanan saluran
GI, ketidakseimbangan cairan dan elektrolit,
hipotensi, dan gangguan elektrolit.
Diuretik Tiazid Dan Diuretik Seperti -
Tiazid
Hidroklorotiazid, diuretik tiazid
yang paling sering digunakan,
biasanya digunakan dalam kombinasi
dengan obat-obatan lain untuk
pengobatan hipertensi.
Cara kerja obat dan indikasi terapeutik
Diuretik tiazid termasuk dalam kelas kimia dari
obat yang disebut sulfonamid. Diuretik seperti-tiazid
memiliki struktur kimia yang sedikit berbeda tetapi
bekerja dengan cara yang seperti diuretik tiazid.
Diuretik bekerja dengan menghambat pompa
klorida. Klorida akan dipompa keluar dari tubulus
secara aktif oleh lapisan sel pada bagian asenden
ansa Henle dari tubulus distal.
Diuretik tiazid dan duretik seperti-tiazid biasanya
diindikasikan untuk mengatasi edema yang berkaitan
dengan GJK atau dengan penyakit hati atau ginjal.
Farmakokinetik
Obat-obatan ini diabsorpsi dengan baik dari
saluran GI, dengan awitan kerja obat berkisar
1 sampai 3 jam. Obat ini di metabolisme
dalam hati dan diekskresikan melalui urine.
Efek merugikan
Efek merugikan dari penggunaan tiazid
terkait dengan gangguan pada mekanisme
pengaturan yang normal dalam nefron. Jika
pasien menggunakan obat ini dalam waktu
yang lama, kadar glukosa akan meningkat.
Loop Diuretik
Diuretik yang bekerja dalam
ansa Henle disebut loop diuretik.
Cara kerja obat dan indikasi terapeutik
Obat-obatan ini menghambat pompa
klorida dalam ansa Henle asenden. Loop
diuretik memiliki efek yang serupa pada ansa
Henle desenden dan tubulus kontortus distal,
mengakibatkan produksi urine kaya natrium
dalam jumlah yang berlebihan. Obat-pbatan
ini bahkan bekerja pada kondisi gangguan
asam-bas, gagal ginjal, ketidakseimbangan
elektrolit, atau retensi nitrogen.
Farmakokinetik
Obat-obatan ini dimetabolisme dan dieksresikan
terutama melali urine. Obat ini tidak boleh
digunakan selama kehamilan kecuali manfaatnya
pada ibu jauh lebih besar dari pada efek
merugikan potensial pada janin.
Efek merugikan
Hipokalemia merupakan efek merugikan yang
sangat umum terjadi, karena kalium hilang ketika
sistem transportasi dalam tubulus mencoba
mempertahankan sejumlah natrium yang hilang.
Inhibitor Karbonat Anhidrase
Inhibitor karbonat anhidrase
merupakan diuretik yang relatif
ringan. Sering kali, obat ini
digunakan untuk mengobati glukoma,
kerena inhibisi karbonat anhidrase
menurunkan sekresi cairan aqueous
humor mata.
Cara kerja obat dan indikasi terapeutik
Enzim karbonat anhidrase merupakan
katalis untuk membentuk natrium bikarbonat,
yang simpan sebagai cadangan alkalin dalam
tubulus ginjal, dan eksresi hidrogen, yang
menyebabkan urine sedikit bersifat asam. Obat
ini digunakan pula sebagai obat tambahan
terhadap obat diuretik lain ketika diperlukan
efek diuresis yang lebih banyak.
Farmakokinetik
Obat ini dapat diabsorpsi cepat dan
didistribusikan secara luas dalam tubuh. Obat
ini diekskresikan melalui urine. Beberapa obat
ini dikaitan dengan abnormalitas janin, dan
wanita yang sedang hamil tidak boleh
menggunakan obat ini.
Efek merugikan
Asidosis metabolik, merupakan efek berbahaya
yang relatif umum dan berpotensi menimbulkan
bahaya, terjadi saat bikarbonat hilang.
Diuretik Hemat Kalium
Diuretik hemat kalium adalah
amilorid (Midamor), spironolakton
(Aldactone), dan triamteren
(Dyrenium). Semua diuretik ini
digunakan pada psien yang berisiko
tinggi mengalami hipokalemia terkait
dengan penggunaan diuretik.
Cara kerja obat dan inidikasi terapeutik
Beberapa diuretik bekerja dengan membuang
natrium dan menahan kalium. Spirinolakton
bekerja sebagai antagonis aldosteron,
menghambat kerja aldosteron dalam tubulus
distal. Amilorid dan triamteren bekerja untuk
menghambat sekresi kalium di sepanjang tubulus.
Efek diuretik obat ini di dapat dari keseimbangan
yang dicapai saat membuang natrium untuk
mengimbangi kalium yang ditahan.
Farmakokinetik
Penggunaan obat ini selama kehamilan bukan
merupakan tindakan yang tepat dan obat ini hanya
digunakan jika ibu memiliki indikasi penyakit, bukan
karena manifestasi atau komplikasi kehamilan, dan
manfaat penggunaan obat ini pada ibu harus jauh
lebih besar dari pada risiko potensial pada janin.
Efek merugikan
Efek merugikan yang paling sering terjadi pada
penggunaan diuretik hemat kalium adalah
hiperkalemia, yang dapat menyebabkan letargi,
konfusi, ataksia, kram otot, dan aritmia jantung.
Diuretik Osmosis
Diuretik osmosis menarik air
kedalam tubulus ginjal tanpa
membuang natrium. Obat ini
merupakan diuretik pilihan dalam
kasus terjadinya peningkatan tekanan
intrakranial atau gagal ginjal akut
akibat syok, overdosis obat, atau
trauma.
Cara kerja obat dan indikasi terapeutik
Beberapa nonelektrolit digunakan secara
intravena untuk meningkatkan volume cairan
yang dihasilkan ginjal. Efek dari obat diuretik
osmosis tidak hanya terbatas pada ginjal,
karena zat yang dimasukkan menarik cairan ke
dalam sistem vaskular dari ruang
ekstravaskular, termasuk aqueous humor.
Farmakokinetik
Obat ini dapat bebas melewati filter pada
glomerulus ginjal, diabsorpsi dengan buruk oleh
tubulus ginjal, tidak dieksresikan oleh tubulus, dan
tidak mengalami metabolisme. Kerja obat ini
bergantung pada konsentrasi aktivitas osmosis
dalam cairan.
Efek merugikan
Efek merugikan yang sering terjadi dan berpotensi
menimbulkan bahaya terkait penggunaan diuretik
osmosis adalah penurunan kadar cairan secara tiba-
tiba.
Obat Yang Mempengaruhi Saluran Kemih Dan Kandungan Kemih