ANJELINA S. MARSA (2019210051) PENGHAPUSAN ASET/BMD 1. Latar Belakang Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 “Aset merupakan ekonomi sumber daya serta dapat dimiliki ataupun dikuasai oleh pemerintahan hal ini dari akibat berbagai peristiwa pada masa lalu pemanfaatan sosial dan ekonomi masa depan yang sudah memperoleh secara baik oleh pemerintahan ataupun oleh masyarakat sekitar dapat diukur dalam satuan uang sumber daya yang termasukbukan keuangan yang dapat memerlukan dalam penyediaan jasa-jasa bagi semuasumber daya masyarkat yang dapat dipelihara karena berbagai alasan budaya dan sejarah”. Pengelolaan aset daerah dikatakan sebagai elemen yang sangat penting dalam suatu pengelolaan keuangan pemerintahan daerah. Pengelolaan aset daerah juga harus dapat ditangani secara baik dan benar supaya aset tersebut menjadi sebuah modal pemerintahan daerah dalam melakukan suatu pengembangan kemampuan keuangan. Salah satu contoh dari pengelolaan aset yaitu penghapusan, penghapusan yaitu merupakan suatu tindakan menghapus daftar dari pengguna barang ataupun pengguna kuasa dari sebuah daftar inventarisasi barang milik daerah (BMD). 2. PENGERTIAN PENGHAPUSAN ASET BARANG MILIK DAERAH • Penghapusan aset yaitu suatu proses kegiatan yang bertujuan untuk mengeluarkan atau memusnahkan barang/aset dari daftar inventaris karena barang dan aset tersebut tidak mempunyai nilai guna atau sudah tidak berfungsi lagi terutama untuk kepentingan dinas.Penghapusan Barang Milik Daerah adalah tindakan menghapus Barang Milik Daerah dari Daftar Barang Milik Daerah dan menghapus dari Daftar Barang Pengguna/Daftar Barang Kuasa Pengguna atau Daftar Barang Pengelola dengan menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang. • Contoh penghapusan aset barang milik daerah yaitu Penghapusan Barang Milik Daerah Jika Kendaraan Dinas Hilang atau Rusak a.Kendaraan Dinas yang Hilang/Rusak 3. TUJUAN PENGHAPUSAN BARANG MILIK DAERAH a. Menghindari biaya pemeliharaan yang lebih besar karena dengan melakukan penghapusan akan mengurangi beban/kerugian dalam pemeliharaan dan perawatan sehingga biaya yang dikeluarkan pemerintah menjadi lebih efisien. b. Mengurangi penggunaan ruangan untuk gudang/tempat penyimpanan barang-barang rusak, tidak terpakai, dan kadaluwarsa sehingga ruangan dapat dioptimalkan untuk kegiatan yang lebih produktif selain juga untuk menjaga kenyamanan dan keindahan. c. Mengurangi beban dalam penatausahaan barang karena dengan penghapusan, penatausahaan lebih diprioritaskan untuk barang-barang yang produktif yang ada dalam penguasaan pengguna/kuasa pengguna barang. d. Sejalan dengan tujuan penatausahaan bahwa pengguan barang/kuasa pengguna barang yang secara fisik ada dalam penguasaannya sehingga untuk barang yang tidak ada secara fisik maka harus dihapuskan dari daftar barang pengguna/kuasa pengguna. 4. PERSYARATAN PENGHAPUSAN BARANG MILIK DAERAH 1. Memenuhi persyaratan teknis secara fisik barang tidak dapat digunakan karena rusak dan tidak ekonomis apabia diperbaiki Secara teknis barang tidak dapat digunakan lagi akibat modernisasi BMD telah melampaui batas waktu kegunaannya/ kedaluwarsa BMD mengalami erubahan dalam spesifikasi karena penggunaan sepeti terkikis Berkurangnya BMD dalam timbangan /ukuran disebabkan penggunaan/susut dalam penyimpanan /pengangkutan LANJUTAN…….. 2. Memenuhi persyaratan ekonomis, yaitu lebih menguntungkan bagi Daerah apabila barang dihapus, karena biaya operasional dan pemeliharaan BMD lebih besar dari pada manfaat yang diperoleh atau 3. Barang hilang atau dalam kondisi kekurangan perbendaharaan atau kerugian karena kematian hewan atau tanaman. LANJUTAN… Persyaratan penghapusan BMD berupa tanah dan/atau bangunan adalah sebagai berikut: a. BMD dalam kondisi rusak berat karena bencana alam atau karena sebab lain diluar kemampuan manusia (force majeure); b. Lokasi BMD menjadi tidak sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) karena adanya perubahan tata ruang kota; b. Sudah tidak memenuhi kebutuhan organisasi karena perkembangan tugas Penyatuan lokasi BMD dengan BMD lain dalam rangka efisiensi; atau Rehab berat, sehingga mengharuskan bangunan lama harus digusur. Penghapusan BMD STUDI KASUS
PENGHAPUSAN BARANG MILIK
DAERAH RUSAK BERAT PADA PEMERINTAH KOTA MATARAM Penghapusan BMD berdasarkan permendagri No. 19 Tahun 2016 menyajikan tahapan-tahapan yang lebih realistis terutama berkaitan denganpenghapusan BMD rusak berat. Dengan nilai total BMD rusak berat yang dimiliki Pemerintah Kota Mataram sebesar Rp. 36.624.708.803, jika mengacu pada aturan yang lama maka akan diperlukan persetujuan dari DPRD untuk mengeksekusi seluruh BMD rusak berat tersebut. Sedangkan dengan aturan yang baru, persetujuan DPRD diperlukan jika dari total BMD rusak berat tersebut, terdapat BMD selain tanah dan/atau bangunan yang akan dipindahtangankan dengan nilai diatas Rp 5 Milyar setelah dilakukan penilaian ulang. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pemotongan alur birokrasi pada proses penghapusan BMD rusak berat sehingga diharapkan prosesnya menjadi lebih cepat. TERIMA KASIH