KELOMPOK 3 :
1. MEI DIANA BERLIANI (60119024)
2. MUFRIDA NAHDZIYAH (60119025)
PETA PEMBAHASAN
1 2 3 4
• Menurut PSAK.14
Persediaan adalah aset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha
biasa, dalam proses produksi penjualan tersebut atau dalam bentuk bahan
atau dalam bentuk perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi
atau pembelian jasa. Persediaan termasuk dalam aktiva lancar dikarenakan
jumlah kas akan bertambah seiring dengan penjualan barang secara tunai.
• Akuntansi Persediaan merupakan penilaian barang persediaan yang
belum dijual oleh perusahaan kepada konsumen.
JENIS – JENIS PERSEDIAAN
Biaya Pembelian
Meliputi harga beli, bea impor,
biaya pengangkutan, biaya
penanganan, dan biaya lainnya
yang secara langsung dapat
diatribusikan pada perolehan
barang jadi, bahan dan jasa. Biaya Lainnya
• Metode Periodik
Merupakan metode pencatatan persediaan dimana kuantitas persediaan ditentukan
secara periodik yaitu hanya pada saat perhitungan fisik yang biasanya dilakukan
secara stock opname.
• Metode Perpetual
Merupakan metode pencatatan persediaan dimana pencatatan yang up to date terhadap
barang persediaan selalu dilakukan setiap terjadi perubahan nilai persediaan.
METODE PENILAIAN AKUNTANSI
PERSEDIAAN
Menurut PSAK 69
Aset biologis dari produk agrikultur dapat diukur pada saat awal pengakuan, dan juga
pada setiap akhir periode pelaporan sebesar nilai wajar dikurangi pengorbanan atau
biaya pada saat aset tersebut dijual
PENGUNGKAPAN ASET BIOLOGIS
• PSAK No 69 paragraf 40 menyatakan entitas dibidang agrikultur mengungkapkan keuntungan
maupun kerugian yang diperoleh dalam satu periode akuntansi pada saat terjadi pengakuan di
awal periode. Selain hal tersebut pengungkapan laporan keuangan ini juga harus bersifat
komprehensif termasuk harus mengungkapan keuntungan maupun kerugian dari perubahan nilai
wajar dikurangi untuk menjual aset biologis. Pengungkapan aset biologis dalam catatan atas
laporan keuangan dapat disajikan secara naratif maupun kuantitaf.
• Perusahaan bidang agrikultur menurut PSAK 69 diharuskan untuk menjelaskan secara deskriptif
maupun kuantitatif dari setiap penggolongan aset biologis, dengan tujuan untuk memudahkan
pemakai laporan keuangan dalam mengidentifikasi perbedaan antara aset biologis yang dapat
dikonsumsi dan aset biologis produktif (bearer biological assets), atau antara aset biologis
menghasilkan dan yang belum menghasilkan, sesuai keadaan aset biologis
NILAI WAJAR
MENURUT PSAK 68
DAN PENERAPANNYA DALAM PSAK
PEMBAHASAN
Nilai Wajar
Nilai wajar menurut PSAK Penerapan Nilai
dalam Laporan 68 Wajar
Keuangan
NILAI WAJAR
DALAM
LAPORAN
KEUANGAN
NILAI WAJAR DALAM PSAK
Properti
Aset
Tetap
PSAK Investasi
13
PSAK
16, 19
Instrumen
Keuangan
PSAK
50,71,60 NILAI PSAK
WAJAR 15, 22
PSAK 68
Kombinasi Bisnis
Investasi
PSAK
48, 58
PSAK Penurunan
PSAK
69
14 Nilai
Aset Tidak Lancar
Agikultur Dimiliki untuk Dijual
Persediaan
dan Operasi yang
Dihentikan 19
Nilai Wajar – PSAK lama
19
Definisi Lama
20
Hirarki Penentuan Nilai Wajar – PSAK LAMA
21
Penilaian Wajar - Dampak terhadap Bisnis
• Entitas menentukan:
Aset atau liabilitas yang diukur dengan nilai wajar
Untuk aset non keuangan, menentukan asumsi penilaian
Pasar utama atau pasar paling menguntungkan
Teknik penilaian yang tepat
Input dalam teknik penilaian berdasarkan asumsi pelaku pasar
Tujuan :
Menurut
“...the price that would be received to sell an asset or IFRS 13
para 9
transfer a liability in an orderly transaction between
market participants at the measurement date.”
Amandemen terhadap PSAK
a. Bagian ini hanya ada di PSAK 68 revisi 2013 namun untuk PSAK penyesuan tahun 2015 sudah tidak ada,
karena sudah disesuaikan.
b. PSAK yang disesuaikan antara lain:
26
PENERAPAN NILAI WAJAR
DALAM PSAK
Properti Investasi – PSAK 13
• Pengakuan
o Entitas dapat memilih model nilai wajar atau model biaya sebagai kebijakan
akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut pada seluruh properti
investasinya.
o Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas properti investasi
diakui dalam laporan laba rugi
o Nilai wajar harus mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca.
o Jika menggunakan model biaya PSAK 16
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair Value Model
• Perubahan nilai wajar diakui dalam • Perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi pada periode ekuitas atau laporan laba rugi jika
terjadinya. rugi (loss) impairment
Entitas seringkali menyepakati kontrak untuk menjual aset biologis atau produk agrikulturnya pada
suatu tanggal di masa depan. Harga kontrak tidak selalu relevan dalam mengukur nilai wajar, karena
nilai wajar mencerminkan kondisi pasar saat ini dimana pelaku pasar pembeli dan penjual akan
melakukan transaksi. Sebagai akibatnya, nilai wajar aset biologis atau produk agrikultur tersebut
tidak disesuaikan dikarenakan adanya kontrak tersebut. Dalam beberapa kasus, kontrak penjualan
aset biologis atau produk agrikultur dapat berupa kontrak yang memberatkan (onerous contract),
sebagaimana didefi nisikan dalam PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi.
PSAK 57 berlaku untuk kontrak yang memberatkan.
Entitas tidak memperhitungkan arus kas untuk pembiayaan aset, perpajakan, atau penumbuhan
kembali aset biologis setelah panen (sebagai contoh, biaya penanaman kembali hutan kayu setelah
panen).
NILAI WAJAR PSAK 69
• Biaya perolehan terkadang dapat mendekati perkiraan nilai wajar, terutama ketika:
o (a) sedikit transformasi biologis telah terjadi sejak timbulnya biaya awal (sebagai
contoh, untuk bibit yang ditanam segera sebelum akhir periode pelaporan atau ternak
yang baru yang didapatkan); atau
o (b) dampak transformasi biologis pada harga tidak diharapkan menjadi material
(sebagai contoh, untuk pertumbuhan awal dalam suatu siklus produksi perkebunan
pinus yang berusia 30 tahun). ED
• Aset biologis seringkali secara fisik melekat pada tanah (sebagai contoh, pepohonan
dalam hutan). Mungkin tidak terdapat pasar terpisah untuk aset biologis yang melekat
pada tanah tersebut, namun mungkin saja terdapat pasar aktif untuk aset gabungan,
yaitu, aset biologis, tanah yang belum dikembangkan, dan pengembangan tanah,
sebagai suatu kesatuan. Entitas dapat menggunakan informasi mengenai aset
gabungan untuk mengukur nilai wajar aset biologis. Sebagai contoh, nilai wajar tanah
yang belum dikembangkan dan pengembangan tanah dapat dikurangkan dari nilai wajar
aset gabungan untuk mendapatkan nilai wajar aset biologis.
SEKIAN
TERIMA KASIH