Anda di halaman 1dari 27

PENYAKIT AKIBAT KERJA

DI INDUSTRI
Oleh: Santoso
A. Definisi
1. Penyakit yang disebabkan hubungan dengan
faktor penyebab spesifik di tempat kerja
yang sepenuhnya dapat dipastikan dan faktor
tersebut dapat diidentifikasi diukur dan
selanjutnya dapat dikendalikan (WHO)
2. Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang
disebabkan oleh pekerjaan/ atau lingkungan
kerja. (Perpres No. 7 tahun 2019)
3. Penyakit Akibat Kerja:
a. Didapatkan terutama pada pekerja.
b. Penyebabnya spesifik.
c. Terutama pemaparan di tempat kerja.
d. Mendapatkan kompensasi
4. Penyakit yang ada hubungannya dengan
pekerjaan:
a. Penyakit yang mungkin sebagian
disebabkan oleh kondisi kerja yang kurang
baik.
b. Penyakit ini dapat diperburuk, dipercepat
atau kambuh karena paparan di tempat kerja
dan menurunkan kapasitas kerja.
B. 1. Penyakit Yang Disebabkan Pajanan Faktor
Yang Timbul dari Aktivitas Pekerjaan
a. Penyakit yang disebabkan oleh Faktor Kimia-
39
b. Penyakit yang disebabkan oleh Faktor Fisika- 7
c. Penyakit yang disebabkan oleh Faktor Biologi
dan Penyakit Infeksi atau Parasit -9
2. Penyakit Berdasarkan Sistem Target Organ
a. Penyakit Saluran Pernafasan- 12
b. Penyakit Kulit – 3
c. Gangguan Otot dan Rangka- 8

3. Penyakit Kanker Akibat Kerja


Faktor penyebab – 21
4. Penyakit Spesifik Lainnya
C. Penyebab:
1. Faktor fisik
2. Faktor Kimia.
3. Faktor Biologi.
4. Ergonomi
5. Psikososial.
D. Identifikasi Health Hazards
Menentukan paparan bahan berbahaya
kesehatan yang menimbulkan Penyakt Akibat
Kerja.
E. Bahan berbahaya masuk tubuh:
a. Pernafasan.
b. Mulut.
c. Kontak.
F. Interaksi tempat kerja dengan pekerja.
Faktor yang berpengaruh.
a. Beban kerja.
b. Beban tambahan akibat dari Lingkungan
kerja.
c. Kapasitas kerja.
G. Diagnosis Penyakit Akibat Kerja
1. Aspek medik : dasar tata laksana medis dan tata laksana
penyakit akibat kerja serta membatasi kecacatan dan keparahan
penykit
2. Aspek komunitas: untuk melindungi pekerja lain
3. Asek legal: untuk memenuhi hak pekerja.
4. a. Pemeriksaan Lingkungan kerja.
Pemeriksaan di tempat kerja/Lingkungan kerja,
pada Sumber, Ambien, Organ target dengan alat yang
sesuai
b. Pemeriksaan tenaga kerja.
1). Anamnesis.
2). Pemeriksaan fisik.
3). Pemeriksaan Laboratorium yang sesuai.
H. Kategori penetapan diagnosis Penyakit
Akibat Kerja
1. Penyakit Akibat Kerja yang spesifik pada
pekerjaan tertentu
2. Dugaan Penyakit Akibat Kerja
3. Penyakit Akibat Kerja yang komplek
Daftar 21 Penyakit Akibat Kerja yang spesifik pada pekerjaan tertentu
1. TB paru Akibat Kerja
2. Mesothelium Akibat Kerja
3. Asbestosis Akibat Kerja
4. Asma Akibat Kerja
5. Pneumokoniaosi karena asbes dan serat moneral lainnya/asbestosis
6. Dermatitis Kontak Iritan Akibat Kerja
7. Dermatitis Kontak Alergi Akibat Kerja
8. Varicella Akibat Kerja
9. Nyeri Punggung Bawah Sederhana Akibat Kerja
10.Hernia Nucleus Purposus (HNP) Akibat Kerja
11. Katarak Juvenile Akibat Kerja
12. Keratitis Exposure
13. Tuli Sensoryneural Akibat Bising di Tempat Kerja.
14. Otitic Barotrauma Akibat Kerja
15. Sinus Barotrauma Akibat Kerja
16. Barotrauma (Mata, Saluran Cerna, Saluran Napas, Kulit, Gigi) Akibat
Kerja
17. Penyakit Dekompresi Akibat Kerja ( Caisson Disease)
18. Hepatitis B Akibat Kerja
19. Hepatitis C Akibat Kerja
20. Rhinitis dan Rhinosinusitis Akibat Kerja
21. Laryngitis Akibat Kerja
I. Gangguan Otot Rangka Akibat Kerja (GOTRAK),
Work-related Musculoskeletal Disorders (WMSDs)  terminologi yg
terbanyak dipakai saat ini.
a. Definisi Gangguan Otot Tulang-Rangka Akibat Kerja (GOTRAK/WMSDs):
Semua gangguan kesehatan dan cedera yg mengenai sistem gerak tubuh
(otot, tendon, selaput tendon, ligamen, tulang-rangka, sendi, tulang rawan,
bursa, spinal discs, pembuluh darah dan syaraf) yg disebabkan atau
diperberat oleh berbagai faktor risiko pekerjaan dan/atau lingkungan kerja.
Cedera atau Gangguan Otot Tulang-Rangka yang disebabkan oleh dampak
langsung dari jatuh, terpukul, tabrakan, perkelahian dan lain-lain tidak
termasuk dalam GOTRAK.
b. Faktor risiko
1). Sikap posisi kerja tidak alamiah/ janggal.
2). Aktivitas berulang-ulang.
3). Kerja otot berat/berlebihan.
4). Posisi kerja statis.
5). Stress Psykis.
6). Aktivitas kerja di tempat/dg suhu dingin.
7). Getaran.
c. Faktor penyerta
1). Intensitas kerja
2). Frekwensi kerja
3). Durasi kerja
4). Kerja shift
5). Kemampuan fungsional dan kondisi fisik
6). Kondisi lingkungan kerja
7). Faktor individu dan kegiatan diluar pekerjaan rutin: a.
Kebiasaan merokok
b. Kebiasaan olahraga
c. Hobi: merajut, memainkan alat musik.
d. Contoh GOTRAK
1). Low Back Pain /Nyeri Punggung Bawah
2). Carpal Tunnel Syndrome
3). Tension Neck Syndrome
4). Rotator Cuff Tendinitis Syndrome
5). Epicondylitis
6). Raynauds Syndrome
7). Tendinitis
8). Synovitis
9). Tenosynovitis
e. Pencegahan:
Penerapan Program Ergonomi ditempat kerja.
a. Komitmen dari Manajemen Tempat kerja
b. Partisipasi dari seluruh petugas kesehatan dan non kesehatan
c. Mengenali dan mengevaluasi faktor risiko ergonomi di tempat kerja/RS
d. Mengendalikan faktor risiko ergonomik di seluruh lingkungan RS
e. Training petugas kesehatan dan non kesehatan
f. Manajemen pemeliharaan Kesehatan petugas kesehatan dan non
kesehatan
g. Evaluasi pelaksanaan dan keberhasilan/kegagalan program ergonomiK di RS
h. Pengendalian melalui Perundang-undangan.
J. Upaya Kesehatan Kerja:
1. Promotif
2. Preventif
3. Kutarif
4. Rehabilitatif
Tujuan:
1. Cegah Penyakit
2. Cegah Peningkatan Keparahan
3. Cegah Kecacatan
Selanjutnya:
4. Penurunan biaya kesehatan
5. Penurunan biaya Rehab
6. Penurunan biaya Santunan
|
Hari kerja hilang karena sakit (absen)
Kecacatan - Kematian
Produktivitas Kerja
K. Penyakit Akibat Kerja didapatkan di sektor:
1). Industri.
2). Listrik
3). Transportasi.
4). Pertanian, Perkebunan.
5). Jasa.
6). Rumah Sakit.
7). Pertambangan
8). Minyak dan Gas
9). Konstruksi
10). Dan lain-lain.
L. Penduduk Indonesia
- Jumlah 265 juta
- Angkatan Kerja 133,34 juta

- Bekerja 127,07 juta

- Pekerja formal 53,09 juta (41,79 %)


- Pekerja informal 73,98 juta (58,22 %)
M. Contoh Penyakit Akibat Kerja
1.Tekstil: - Byssinosis ok debu kapas
- Penurunan pendengaran ok bising
2. Batik : - Asma kerja ok asap malam batik
- Dermatitis kontak
3. Garmen: - Gangguan otot rangka akibat kerja
4. Pertanian : - Kerancunan pestisida
- Gangguan fungsi paru Obstruksi ok debu padi pada pekerja rice milling
5. Nelayan : - Katarak lensa
6. Semen : - gangguan paru ok debu semen
7. Mebel : - gangguan fungsi paru ok debu kayu
- Dermatitis kontak
- Gangguan otot rangka akibat kerja
8. Rokok: - Gangguan fungsi paru ok debu tembakau
- Gangguan oto rangka pada pekerja linting rokok
9. Transportasi: - Kelelahan otot mata pada pengemudi Bis malam
10. Konstruksi: - Dermatitis ok semen
- kecelakaan kerja ok jatuh dari ketinggian.
11. Rumah Sakit: - Penyakit infeksi
- Gangguan oto t rangka.
12. Dan lain-lain.
Curikulum Vitae
1. Nama : Prof. Dr. dr. Santoso MS, SpOk
2. Jabatan: - Rektor UNRIYO
- Ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Vokasi K3 Indonesia (APTVK3)
- Pengurus Perhimpunan Dokter Okupasi Indonesia
3. Pendidikan: - Dokter FK UNS
- Magister HIPERKES FK UI
- Doktor K3 Pascasarjana UI
- Spesialis Kedokteran Okupasi.

Kursus:- Better Working Conditionan and Environment , ILO -Depnakertrans.


- Workshop Byssinosis on The Far East Hongkong ,WHO-Gothenberg University.
- Environmental Protection, UNAIR –JAICA.
- Chemical Safety (Sertifikat), ILO- Curtin UT West Australia
- Dan lain-lain.
4. HP/WA : 08122970035
5. e-mai : prof.santoso@yahoo.com
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai