Anda di halaman 1dari 15

Laporan Audit

Pertemuan Ke Empat
By: Melli Herfina, SE, M.Si
Laporan Audit

Laporan audit adalah laporan yang berisi opini audit yang


dikeluarkan oleh auditor independensi setelah melakukan
pemeriksaan atas laporan keuangan entitas dan laporan
terkait.
Hakikat dan Kebutuhan akan Laporan Audit

Merupakan proses pembuktian oleh orang independen terhadap suatu asersi


manajemen dengan menggunakan pertimbangan dan bukti yang membuktikan.
Alasan perlunya audit atas laporan keuangan:
1. Adanya perbedaan kepentingan antara manajemen dan pemakai laporan
keuangan.
2. Adanya konsekuensi.
3. Kompleksitas penyajian laporan keuangan.
4. Keterbatasan akses dari para pemakai laporan keuangan.
Bagian-bagian dari Standar Laporan
Audit
1. Judul Laporan: Standar auditing mengharuskan pemberian judul dan harus memuat kata independen.
2. Alamat yang dituju laporan audit: Laporan biasanya ditujukan kepada perusahaan yang
bersangkutan, pemegang saham, atau dewan direksinya.
3. Paragraf pendahuluan: Paragraf pertama ditujukan untuk tiga hal:
a) Paragraf ini merupakan pernyataan sederhana bahwa KAP bersangkutan telah melaksanakan audit.
b) Paragraf ini mencantumkan laporan keuangan yang diaudit, termasuk tanggal neraca, dan periode
akuntansi untuk laporan rugi laba dan laporan arus kas.
c) Paragraf ini menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen dan
tanggung jawab auditor hanyalah untuk menyatakan suatu pendapat atas laporan keuangan
berdasarkan audit
Sambungan….
4. Paragraf ruang lingkup

Menyatakan bahwa audit dirancang untuk dapat memperoleh keyakinan memadai


bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material yaitu auditor hanya
bertanggung jawab untuk mencari kekeliruan yang signifikan yang mempengaruhi
keputusan pemakai laporan keuangan. Paragraf ini juga menyatakan bahwa
auditor telah mengevaluasi ketepatan standar akuntansi, estimasi, dan
pengungkapan serta penyajian laporan keuangan. Jadi audit memberikan suatu
tingkat keyakinan yang tinggi tetapi bukan merupakan jaminan.
Sambungan….
5. Paragraf pendapat

Menyatakan bahwa yang diberikan adalah suatu pendapat dan bukan suatu
pernyataan mutlak atau jaminan. Tujuannya adalah untuk menunjukkan
bahwa kesimpulan yang diambil didasarkan atas pertimbangan profesional.
Dalam paragraf ini auditor diminta untuk menyatakan pendapatnya
mengenai laporan keuangan secara keseluruhan termasuk mengenai apakah
perusahaan mengikuti standar-standar akuntansi yang berlaku umum.
Sambungan….
6. Tanda tangan , nama, dan nomor register akuntan publik.
Nama ini menunjukkan partner akuntan publik atau auditor yang bertanggung
jawab secara hukum dan jabatan atas mutu auditnya menurut standar profesional.
7. Tanggal laporan audit.
Tanggal yang dipakai adalah tanggal saat auditor telah menyelesaikan bagian
terpenting dari prosedur auditing di lapangan. Tanggal ini menunjukkan sampai
tanggal berapa setelah laporan keuangan auditor bertanggung jawab atas
peninjauan terhadap peristiwa yang terjadi.
Jenis-jenis Laporan Audit

1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion)


• Pendapat wajar tanpa pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Ini adalah pendapat yang dinyatakan dalam laporan
auditor bentuk baku. Kriteria pendapat wajar tanpa pengecualian antara lain.
– Laporan keuangan lengkap
– Tiga standar umum telah dipenuhi
– Bukti yang cukup telah diakumulasi untuk menyimpulkan bahwa tiga standar lapangan telah dipatuhi
– Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan GAAP (Generally Accepted Accounting Principles)
– Tidak ada keadaan yang memungkinkan auditor untuk menambahkan paragraf penjelas atau modifikasi
laporan
Sambungan….
2. Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan (Modified
Unqualified Opinion)
• Keadaan tertentu mungkin mengharuskan auditor menambahkan suatu paragraf
penjelasan (atau bahasa penjelasan yang lain) dalam laporan auditnya. Auditor
menyampaikan pendapat ini jika:
– Kurang konsistennya suatu entitas dalam menerapkan GAAP
– Keraguan besar akan konsep going concern
– Auditor ingin menekankan suatu hal
3. Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion)
• Pendapat wajar dengan pengecualian, menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan
dengan yang dikecualikan.

4. Pendapat tidak wajar (Adverse Opinion)


• Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan,
hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

5. Pernyataan tidak memberikan pendapat (Disclaimer of Opinion)


• Pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan
keuangan. Opini ini dikeluarkan ketika auditor tidak puas akan seluruh laporan keuangan yang disajikan.
Materialitas Mempengaruhi Pelaporan Audit

Definisi dari materialitas dalam kaitannya dengan akuntansi dan pelaporan


audit adalah suatu salah saji dalam laporan keuangan dapat dianggap material jika
pengetahuan atas salah saji tersebut dapat mempengaruhi keputusan pemakai
laporan keuangan.
Sambungan….
Kondisi yang Menyebabkan
Penyimpangan
Dalam studi tentang laporan audit yang menyimpang dari laporan wajar
tanpapengecualian, terdapat tiga topik yang berkaitan erat satu sama lain: kondisi
yang memerlukan penyimpangan dari pendapat wajar tanpa pengecualian, jenis
pendapat selain wajar tanpa pengecualian, dan materialitas.
1. Ruang lingkup audit dibatasi (pembatasan ruang lingkup).
Apabila auditor tidak dapat mengumpulkan bukti audit yang mencukupi untuk
menyimpulkan apakah apakah laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan
GAAP/PSAK, maka terjadi pembatasan atas ruang lingkup audit.
Sambungan….

2. Laporan keuangan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku


umum (penyimpangan GAAP).
Sebagai contoh, jika klien bersikeras menggunakan biaya pengganti (replacement
cost) untuk aktiva tetapnya atau menilai persediaannya pada harga jual ketimbang
biaya historis, maka diperlukan penyimpangan dari laporan wajar tanpa
pengecualian.
3. Auditor Tidak Independen
Jika auditor tidak memenuhi persyaratan indepensi yang disebutkan oleh Kode Etik
Profesi,auditor harus memberikan pernyataan tidak memberikan pendapat meskipun
segala prosedur audit yang dibutuhkan dalam keadaan tersebut telah dilakukan.
THANK YOU….

Anda mungkin juga menyukai