Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KLIEN DENGAN KONJUNGTIVITIS

DISUSUN OLEH :
Kelompok 5

 Diah Ajeng Kurniawati (2019206203048)


 Fadhilah Tiara Putri (2019206203052)
 M. Dwi Cahaya (2019206203057)
 Novelya Marcellina ( 2019206203063)
 Riski Novia Amalia ( 2019206203067)
Pengkajian
  A. Identitas Pasien
 Nama Pasien : Ny. S
 Umur : 38 tahun
 Jenis Kelamin: Perempuan
Agama : Islam
 Pendidikan : SMP
 Pekerjaan : Ibu rumah tangga
 Status Perkawinan : Kawin
 Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
 Alamat :Pringsewu
Jumlah Anggota Keluarga : 3 (Tiga)
 Diagnosis Medis : Konjungtivitis
B. Penanggung Jawab/Keluarga

Nama : Tn. T

Umur : 40 tahun

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat: Pringsewu

Hubungan dengan pasien : Suami pasien

Status Perkawinan : Kawin


3. Fungsi keluarga 4. Tumbuh Kembang 5. Tugas Perkembangan
Tn. R mengatakan bekerja sebagai Keluarga  Keluarga
Wiraswasta. Hubungan semua Keluarga Tn. T merupakan keluarga  
anggota keluarga terjalin baik, saling dengan tipe Nuclear Family, keluarga Keluarga Tn. T termasuk keluarga
pengertian, mensuport, dan ini termasuk tipe keluarga inti nuclear family. Tn. T bertugas
melindungi keluarga. (Nuclear Family) karena dalam satu mencari nafkah sebagai wiraswata.
  rumah terdapat keluarga inti yaitu Istri Tn. T merasa penghasilan
ayah, ibu dan anak. keluarga sudah cukup untuk keperluan
  sehari-hari dan menabung untuk biaya
pendidikan anaknya karena anak
pertama sedang menjalani pendidikan
Perguruan tinggi. Keluarga memiliki
fasilitas yang sangat baik di rumah.
Keluarga memiliki sarana transportasi
satu kendaraan motor.
Struktur keluarga Pola Istirahat
   
Tn. T tinggal bersama istri dan anak kandungnya. Keluarga Tn. T rata-rata tidur mulai pukul 22.00 sampai
Pengambil keputusan oleh Tn. T dengan dimusyawarahkan 05.00 WIB. Ny. S bangun lebih pagi pukul 04.00 WIB
kepada istri, dan anak. untuk mempersiapkan keperluan Tn.T . Nn.A rata-rata
  tidur mulai pukul 23.00- 05.00.
Kebiasaan Anggota Keluarga sehari-hari
Pola Eliminasi
Nutrisi  
  Tn.T BAB lancar 1 kali sehari, begitu pula dengan
Keluarga Tn. T makan sehari 3 kali dengan nasi, kadang Anggota keluarga lain.
dengan sayur, dan lauk. Rata-rata makanan didapat dari Keluarga Tn. T rata-rata BAK 2-5 kali sehari. Tidak ada
warung terdekat. Keluarga Tn. T rata-rata minum air masalah dalam BAK/BAB.
putih 8 gelas sehari.

.
Pola Kebersihan Faktor Sosial, Ekonomi, dan Budaya
   
Keluarga Tn. T selalu mandi 2 kali sehari dengan sabun Faktor Sosial:
dan air bersih. Selalu menyikat gigi 2 kali sehari. Keramas Tn. T dan keluarga memiliki hubungan baik dengan
2-3 hari sekali. Memotong kuku dalam 1 minggu sekali. tetangga dan masyarakat kampung. Tn. T dan keluarga
Pakaian tampak bersih. Kulit tampak terawat. termasuk individu dengan strata sosial menengah.
Keluarga Tn.T hanya sebagai warga biasa di
Pola Aktivitas lingkungannya dan tidak mempunyai peran khusus seperti
  menjadi pengurus RT, namun ikut serta dalam kegiatan
Tn.T dan keluarga pada saat liburan biasanya warga di wilayah kampungnya yaitu seperti tahlilan yang
menyempatkan waktu menikmati liburan seperti makan diadakan setiap malam jum’at.
bersama, dan menikmati liburan dengan menonton film di Faktor Ekonomi:
bioskop, dan berjalan-jalan. Anggota keluarga yg memiliki penghasilan hanya Tn. T
penghasilan Tn. AA sebulan ± Rp 1.000.000,-.
 
Faktor Rumah dan Lingkungan Sarana Memasak
   
Terdapat ruangan dapur di belakang berdekatan dengan
Rumah kamar mandi. Sarana memasak berupa kompor gas dengan
  kepatenan tempat adekuat.
Rumah Tn. T sekitar 100 m2. Ventilasi rumah cukup baik.
Rumah bersih dan terawat membuat lingkungan sekitar Pengelolaan sampah
menjadi sejuk. Terdapat banyak tumbuhan yang ditanam  
oleh keluarga di depan rumah sehingga lingkungan rumah Terdapat tempat sampah di dalam ruangan dan
terasa sejuk. pembuangan sampah akhir berada di luar rumah yang
setiap harinya diambil oleh petugas kebersihan.
Sumber air Pembuangan air limbah
   
Sumber air diambil dari sumur bor di samping rumah. Pembuangan air limbah disalurkan melalui saluran buatan
sendiri, dialirkan ke saluran pembuangan RW (riol kota).
 
Kandang ternak
Jamban Keluarga  
  Tn. T tidak memiliki kandang ternak karena tidak memiliki
Terdapat jamban keluarga jenis toilet jenis leher angsa hewan peliharaan.
(toilet jongkok).
Halaman
 
Tn. T memiliki halaman rumah luas 2 m x 3 m. Halaman
bersih dan tertata rapi.
Riwayat Kesehatan Keluarga keluarga Tn. T ada dikarenakan  
  terdapat anggota keluarga yang Tidak terdapat anggota keluarga yang
sedang sakit yaitu Ny.S sedang hamil.
Kesehatan Keluarga Persalinan
  Kebiasaan memeriksakan diri.  
Riwayat kesehatan saat ini:   Persalinan Nn.A dilakukan di Klinik
Saat ini keluarga tidak memiliki Keluarga Tn.T setiap sakit berobat ke Bersalin.
keluhan kesehatan yang serius, hanya Puskesmas dengan biaya ditanggung  
pegal setelah bekerja dan flu karena oleh BPJS. Masa Nifas
cuaca namun dapat diatasi dengan  
baik. Kesehatan Ibu dan Anak Tidak ada anggota keluarga dalam
Riwayat penyakit keturunan:   masa nifas.
Orangtua Ny.S memiliki riwayat Riwayat kehamilan yang lalu  
Asma.   Keluarga Berencana
Tn. T memiliki satu orang anak.  
  Persalinan anaknya (Nn. A) dilakukan Tn. T dan istri menggunakan
di klinik bersalin. Persalinan kontrasepsi yaitu KB suntik.
Kebiasaan minum obat dilakukan secara normal tanpa ada
  tindakan lanjutan.
Terdapat kebiasaan minum obat pada Ibu Hamil
Pemeriksaaan Fisik Riwayat penyakit dahulu
   
Ny. S pernah dirawat dirumah sakit karena konjungtivitis.
Pemeriksaan Fisik anggota keluarga yang sakit  
 
Nadi: 100 x/menit. Respirasi: 28 x/menit. Suhu badan: Riwayat penyakit sekarang
36.0 ⁰C. Berat badan: 67 kg. Tinggi Badan: 166 cm.  
Ny.S mengatakan sesak nafas
Keadaan Umum  
 
Kesadaran Ny. S compos mentis.
Keadaaan umum baik.
 
1. Pemeriksaan Persistem.

a. Sistem Kardiovaskuler

Wajah
Inspeski : Tidak ada sianosis
Leher : Tidak ada pembengkakan
Inspeksi : Tidak ada bendungan vena jugularis
 Palpasi : Arteri carotis comunis (kekuatan adekuat, irama reguler)
Dada
Inspeksi : Kesimetrisan dada (dada simetris)
 Palpasi : Letak ictus cordis (intra costa 6 midclavicula)
Perkusi : Batas jantung (atas instracosta 4, kiri midclavicula sinstra, kanan midpapila dextra, bawah, intracosta 6).
Auskultasi : BJ 1 dan 2 normal, tidak ada kelainan pada bunyi jantung.
b. Sistem pernafasan Hidung
Inspeksi : Tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada secret, tidak dalam pemberian O2 .
Palpasi : Nyeri tekan (tidak terkaji)
Mulut
 
Inspeksi : Tidak sianosis
Dada
Inspeksi : Tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan
Perkusi : Sonor. Pekak pada IC 4-6.
 
Palpasi : nyeri tekan (tidak terkaji), oedema (-) Auskultasi : suara napas vesikuler
c. Sistem Pencernaan Abdomen
Inspeksi : Tidak ada pembesaran abnormal
Auskulpasi : bising usus ( 10x/menit), borbogymi (-), hiperperistaltik (-), hipoaktif (-)
Perkusi : batas hati (tidak ada pembengkakan pada Kuadran I).
Palpasi:
Kuadran I : hepar hepatomegali (-), nyeri tekan (tidak terkaji), shifting dullnes (-).
Kuadran II : nyeri tekan (-), distensi abdomen (-), Liencsplenomegali (-).
Kuadran III : masa (skibala, tumor) (-), nyeri tekan (tidak terkaji).
Kuadran IV : Nyeri tekan pada titik Mc Burney (tidak terkaji)

d. Sistem Perkemihan
 
BAK : > 1500 ml/24 jam, penggunaaan kateter (-), Ginjal
Inspeksi : pembesaran daerah pinggang (-) Perkusi : nyeri ketok (tidak terkaji)
Perkusi : nyeri ketok (tidak terkaji)
Lima Tugas Keluarga
 

a. Mengenal masalah
Keluarga mengungkapkan tidak memahami masalah kesehatan yang diderita Ny. S. Ny. S mengatakan tidak
mengetahui penyebab dari masalah kesehatannya dan tidak mengetahui bagaimana tanda dan gejala yang dirasakan saat
penyakitnya kambuh.
b. Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga
Untuk masalah penyakit Ny. S keluarga memutuskaan untuk membeli obat obatan di warung saja saat kumat. Ny.S
mengatakan mengetahui akibatnya bila tidak diobati ke puskesmas penyakitnya mungkin akan bertambah parah ,
keluarga mengatakan beli obat di warung saja mudah mudahan dapat meredakannya
 c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Cara perawatan yang sudah dilakukan yaitu untuk penyakit Ny. S yaitu keluarga biasanya hanya membelikan obat sesak
di warung. Untuk pencegahannya Ny. S tidak melakukan pencegahan karena tidak mengetahuinya cara pencegahannya.
 
d. Memodifikasi lingkungan keluarga yang sehat

 Lingkungan fisik
Lingkungan rumah Tn. T sudah cukup bersih, keluarga Tn. T membuang sampah pada tempatnya. Sampah di timbun
kemudian dibakar.

 Lingkungan Psikososial
keluarga saling mendukung dalam segala hal dan mereka juga mau mendengarkan saran dari tenaga kesehatan. Keluarga
memperlihatkan kedekatan antar anggota keluarga dan saling mendukung keputusan satu sama lain serta
mengembangkan sikap saling menghargai. Dan saling peduli satu sama lain.

 Mampu menggunakan pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan yang biasanya dikunjungi keluarga yaitu puskesmas dan rumah
bidan
Frekuensi kunjungan sangat jarang karena keluarga mengunjungi puskesmas saat penyakitnya tidak sembuh sembuh
ANALISA DATA
No. Data Masalah
1 Data pendukung masalah keluarga dengan konjungtivitis Nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit dengan
  Data Subjektif:
konjungtivitis
  - Klien mengatakan nyeri pada area mata yang dirasakan
 
selama 6 bulan yang lalu (skala nyeri 7)
 
- Keluarga mengatakan tidak memahami masalah

  kesehatan yang diderita Ny. S (Konjungtivits)


 
   
Data Objektif:

a. Klien tampak gelisah


b. Tidak paham terhadap penyakit keluarga
c. Gejala penyakit anggota keluarga semakin
memberat
d. Aktivitas keluarga mengatasi masaalah
kesehatan tidak tepat
e. keluarga gagal melakukan tindakan untuk
mengurangi resiko
Data pendukung masalah konjungtivitis Resiko infeksi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat
DS :
anggota keluarga yang sakit dengan
- Klien mengatakan sering menggaruk bagaian mata sebelah konjungtivitis
kiri karena gatal
 
- Klien mengatakan nyeri pada mata sebelah kiri dan terasa
gatal
- Keluarga megatakan kesulitan menjalani program perawatan
/ pengobatan karena masalah ekonomi

DO:

- Klien tampak mengusap-usap dan menggaruk mata yang


sakit
- Keluarga gagal untuk mengurangi faktor resiko
- Gagal menerapkan program perawatan / pengobatan dalam
kehidupan sehari hari
- Aktivitas hidup sehari hari tidak efektif untuk memenuhi
tujuan kesehatan
Data pendukung masalah konjungtivitis Ansietas berhubungan dengan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit
DS :
dengan konjungtivitis
- Klien mengatakan sangat cemas dan khawatir akan
 
penyakitnya bertambah parah
- Klien mengatakan khawatir karena kurang mengetahui
tentang perawatan konjungtivitis
- Klien mengatakan sangat khawatir akan penyakitnya
karena tidak pernah melakukan pemeriksaan lebih
lanjut

DO:

- Tidak melakukan perawatan yang sesuai


- Terlihat pasien sangat cemas
- Tidak periksa ke Pelayanan Kesehatan
- Tidak paham terhadap penyakit keluarga
- Gejala penyakit anggota keluarga semakin memberat
 
DIAGNOSA KEPERAWATAN

01 02 03

Nyeri akut berhubungan Resiko infeksi Ansietas berhubungan


dengan ketidakmampuan berhubungan dengan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota ketidakmampuan keluarga keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit merawat anggota keluarga keluarga yang sakit
dengan konjungtivitis yang sakit dengan dengan konjungtivitis
konjungtivitis
Nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit dengan konjungtivitis

No Kriteria Nilai Bobot Scoring Pembenaran

1 Sifat masalah : (aktual) 3 1 3/3 x 1 = 1 Ny. S menderita konjungtivitis


sejak 6 bulan yang lalu

2 Kemungkinan diubah : (mudah) 2 2 2/2 x 2 = 2 Ny. S sebelumnya pernah berobat


ke rumah sakit. Pola pikir
terhahdap keluarga mengenai
kesehatan masih dapat dirubah
3 Potensial masalah untuk dicegah : 3 1 3/3 x 1 = 1 Masalah kesehatan masih dapat
(tinggi) dicegah karena masih dalam
jangka waktu yang belum lama
4 Menonjolnya masalah (perlu 2 1 2/2 x 1 = 1 Masalah kesehata terhadap
ditangani) pemeliharaan kesehatan keluarga
perlu segera diatasi

  Jumlah total     5  
Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit dengan konjungtivitis

No. Kriteria Nilai Bobot Scoring Pembenaran

1 Sifat masalah : 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Ny. S menderita konjungtivitis


(ancaman
 
kesehatan)

2 Kemungkinan 2 2 2/2 x 2 = 2 Pola pikir terhadap keluarga Ny. S mengenai masalah


masalah dapat kesehatan masih dapat dirubah , Pengetahuan keluarga
diubah : masih bisa diubah untuk menangani masalah.
(mudah)

3 Potensial 3 1 3/3 x 1 = 1 Permasalahan keluarga sangat Ny.S tinggi untuk dapat


masalah untuk dicegah
dicegah
(tinggi)

4 Menonjolnya 2 1 2/2 x 1 = 1 Keluarga menyadari masalah yang dialami Ny. S


masalah
(masalah perlu
ditangani)

  Jumlah total     4 2/3  


Ansietas berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit dengan konjungtivitis

N Kriteria Nil Bobot Scoring Pembenaran


o ai
1 Sifat masalah : 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Ny. S khawatir dengan penyakitnya
(ancaman kesehatan)
2 Kemungkinan diubah 2 2 2/2 x 2 = 2 Ny.S sebelumnya pernah berobat ke rumah
: (mudah) sakit. Pola pikir terhahdap keluarga
mengenai kesehatan masih dapat dirubah

3 Potensial masalah 1 1 1/1 x 1 = 1 Masalah kesehatan untuk dicegah rendah


untuk dicegah :
(rendah)

4 Menonjolnya 2 1 2/2 x 1 = 1 Masalah kesehata terhadap pemeliharaan


masalah (perlu kesehatan keluarga perlu segera diatasi
ditangani)

  Jumlah total     4 2/3  

Anda mungkin juga menyukai