Anda di halaman 1dari 23

IDENTIFIKASI

CEMARAN BAKTERI
Oleh:
Asiska Permata Dewi, M. Farm, Apt
PENDAHULUAN
Menurut Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan
Makanan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2014 Tentang
Persyaratan Mutu Obat Tradisional, untuk persyaratan mutu
terhadap kandungan cemaran mikroba, terdiri dari beberapa
pengujian:
Angka Lempeng Total
Angka Kapang Khamir
Escherichia coli
Salmonella spp
Pseudomonas aeruginosa
Staphylococcus aureus
a. E.Coli

 Escherichia coli merupakan bakteri batang gram


negatif, tidak berspora, motil berbentuk flagel
peritrik, berdiameter ± 1,1 – 1,5 μm x 0,2 – 0,6 μm.
E. coli dapat bertahan hidup dimedium sederhana
menghasilkan gas dan asam dari glukosa dan
memfermentasi laktosa.
Pergerakan bakteri ini motil, tidak motil, dan
peritrikus, ada yang bersifat aerobik dan anaerobik
fakultatif
Bakteri e.coli

Bakteri ini merupakan flora normal di dalam usus manusia dan


akan menimbulkan penyakit bila masuk ke dalam organ atau
jaringan lain.
Gejala penyakit yang disebabkan oleh E.Coli ini sering kali berupa
diare yang disertai darah, kejang perut, demam
b. Salmonella sp Salmonella termasuk dalam famili
Enterobacteriaceae.
Bakteri ini merupakan bakteri Gram-
negatif tidak berspora, tidak mempunyai
simpai, tanpa fibria, dan mempunyai
flagel peritrik, kecuali Salmonella
Pullorum dan Salmonella Gallinarum.
Ukuran 1-3,5µm x 0,5-0,8 µm.
Suhu pertumbuhan optimum 37,5 ºC
dengan pH media 6-8.Salmonella
mempunyai gerak positif, dapat tumbuh
dengan cepat pada pembenihan biasa,
tidak meragi laktosa, sukrosa,
membentuk asam, dan biasanya
mempunyai gas dari glukosa, malatosa,
manitol, dan dekstrin
C. Pseudomonas
 Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri gram
negatif aerob obligat, berkapsul,
mempunyai flagella polar sehingga bakteri ini bersifat
motil, berukuran sekitar 0,5-1,0 µm.
 Bakteri ini tidak menghasilkan spora dan tidak dapat
menfermentasikan karbohidrat.
 Pada uji biokimia, bakteri ini menghasilkan dampak
positif pada uji indol, Merah Metil, dan Voges-Proskauer.
Bakteri ini secara luas dapat ditemukan di alam,
contohnya di tanah, air, tanaman, dan hewan.
Bakteri pseudomonas aeruginosa

Bakteri ini merupakan penyebab utama


infeksi pneumonia nosokomial
D. Staphylococcus aureus

 Staphylococcus aureus (S. aureus) adalah bakteri gram positifyang


menghasilkan pigmen kuning, bersifat anaerob fakultatif, tidak
menghasilkan spora dan tidak motil, umumnya tumbuh berpasangan
maupun berkelompok, dengan diameter sekitar 0,8-1,0 µm.
 S. aureus tumbuh dengan optimum pada suhu 37oC dengan waktu
pembelahan 0,47 jam.
 S. aureus merupakan mikroflora normal manusia. Bakteri ini
biasanya terdapat pada saluran pernapasan atas dan kulit
TAHAPAN IDENTIFIKASI MIKROBA
TAHAPAN
Sampel

Diidentifikasi dengan media pengkayaan

terjadi kekeruhan Tidak terjadi kekeruhan

Menandakan adanya bakteri, dan Menandakan tidak adanya bakteri,


pengujian dilanjutkan dan pengujian tidak dilanjutkan

Pewarnaan gram

Pengamatan pada media selektif /diferensial

Reaksi biokimia
1. MEDIA ENRICHMENT
 Media enrichment adalah media yang diperkaya dengan
zat-zat tertentu sehingga dapat menyuburkan
pertumbuhan mikroba yang hendak diisolasi
 Media pengaya, dipergunakan dengan
maksud “memberikan kesempatan” terhadap satu
jenis/kelompok mikroba untuk tumbuh dan berkembang
lebih cepat dan jenis/kelompok lainnya yang sama-sama
berada dalam satu bahan
 Contoh : selenite broth, Brain Heart Infusion, azide broth,
serum agar, bile agar, dll.
 Jika terjadi kekeruhan pada media ini, menandakan
sampel mengandung bakteri.
2. PEWARNAAN GRAM
Skematik Pewarnaan Gram
Hasil pewarnaan bakteri
3. MEDIA SELEKTIF dan MEDIA DIFERENSIAL
 Media selektif adalah media yang mampu menumbuhkan bakteri
tertentu (bakteri target atau bakteri yang kita inginkan) dan
menghambat pertumbuhan bakteri lain (bakteri non target).
 Kata kunci disini adalah “selektif”, yang artinya memilih.

 Media diferensial berfungsi untuk membedakan karakter tertentu dari


bakteri yang dekat kekerabatannya. Karakter tersebut dapat berupa
warna dan bentuk dari koloni.
  Kata kunci disini adalah “differentiate”, yang artinya membedakan
Contoh media selektif dan diferensial:
PEA berfungsi untuk menumbuhkan bakteri Gram positif. PEA mengandung alcohol,
sehingga mampu menghambat pertumbuhan bakteri Gram negative.
Columba CNA with 5% Sheep Blood Agar, dapat juga berfungsi sebagai media
diferensial, namun media ini mampu menghambat sebagian besar bakteri Gram negative.
Mannitol Salt Agar (MSA), merupakan media selektif untuk menumbuhkan bakteri
jenis staphylococcus.  Media MSA juga dapat berfungsi sebagai media diferensial, dimana
hanya bakteri jenis S. aureus yang mampu menghasilkan warna koloni berwarna kuning
dan disekitar koloni.
MacCongkey Agar (MCA), berfungsi sebagai media diferensiasi dari golongan
bakteri Enterobacteriaceae berdasarkan kemampuannya dalam memfermentasikan laktosa.
Eosin Methylene Blue Agar (EMBA), berfungsi sebagai media selektif, dengan
menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif. Media ini juga dapat berfungsi sebagai
media diferensiasi antara E.coli dengan Enterobacter ataupun Klebsiella.
Bentuk dan warna
koloni E.coli pada media Contoh warna koloni bakteri
yang tumbuh pada media Mac Conkey Agar
EMBA, terbentuk warna
hijau metalic MSA. S. aureus yang mampu
menghasilkan warna koloni
berwarna kuning
HASIL IDENTIFIKASI PADA MEDIA SELEKTIF
4. REAKSI BIOKIMIA
Uji Media Gula-gula
- Satu ose koloni pada medium agar di kultur pada medium glukosa,
laktosa, maltose, manitol, dan sakrosa kemudian diinkubasi pada suhu
37ºC selama 24 jam.
- Pengamatan dilakukan dengan cara melihat perubahan warna pada
medium gula-gula.
- Jika medium berwarna kuning berarti mampu meragikan gula (+) dan
jika medium tetap berwarna biru berarti tidak mampu meragikan gula
(-).
Uji Medium Simon Citrat (SC)
- Satu ose koloni yang tumbuh pada media dikultur pada medium
simon citrate dengan cara zig-zag pada bagian media yang miring
setelah itu inkubasi dengan suhu 37ºC selama 24 jam.
- Uji simon citrate positif ditandai dengan berubahnya warna
medium dari hijau menjadi biru dan uji simon citrate negative
apabila medium tetap berwarna hijau.
- Uji ini dilakukan untuk mengetahui bakteri menggunakan citrate
sebagai sumber karbon atau tidak.
Uji Medium Triple Sugar Iron( TSIA )
 Koloni yang tumbuh pada media dikultur pada media TSIA dengan
cara zig-zag pada permukaan agak miring, kemudian tusuk sampai
dasar pada bagian yang tidak miring.
 Inkubasi dengan suhu 37ºC selama 24 jam.
 Pembacaan hasil TSIA dengan cara melihat terbentuknya endapan
sulfur berwarna hitam, adanya gas medium menjadi retak dan adanya
peragian asam/asam (A/A) atau (+/+) artinya bagian miring dan dasar
berwarna kuning. Basa/asam (K/A) atau (-/+) artinya bagian miring
medium berwarna merah dan dasar medium bewarna kuning.
Basa/basa (K/K) atau (-/-) artinya bagian miring dasar medium
berwarna merah.
Uji Medium Sulfur Indol Multiliti (SIM)
Koloni yang tumbuh pada media dikultur pada medium SIM
dengan cara tusuk sampai di sar medium, setelah itu inkubasi
dengan suhu 37ºC selama 24 jam.
Pembacaan pada media SIM dengan melihat adanya endapan
sulfur berwarna hitam pada medium, adanya gerak bakteri
dengan melihat kabut putih pada bekas tusukan sampai kedalam
medium dan terbentuknya cincin berwarna merah setelah ditetesi
dengan reagen kovac menandakan adanya pembentukan indol.
Uji Medium Urea Agar
 Koloni yang tumbuh pada media dikultur media urea dengan cara
zig-zag pada media yang miring, kemudian diinkubasi dengan suhu
37ºC selama 24 jam.
 Pembacaan pada media urea ini yaitu positif ditandai dengan
adanya perubahan media menjadi warna merah jambu dan negative
ditandai dengan medium berwarna kuning

SEMUA HASIL PENGUJIAN INI, DIKONVERSIKAN KE


TABEL REAKSI BIOKIMIA UNTUK MENGETAHUI JENIS
BAKTERI YANG TELAH DIIDENTIFIKASI

Anda mungkin juga menyukai