(pertemuan 15)
A.Protocol I
Kewajiban untuk melaporkan kecelakaan yang melibatkan barang beracun dan
berbahaya.
Sesuai Article MARPOL 73/78 Article III “Contens of report” laporan tersebut
harus memuat keterangan:
Mengenai identifikasi kapal yang terlibat melakukan pencemaran
Waktu, tempat dan jenis kejadian
Jumlah dan jenis bahan pencemaran yang tumpah
Bantuan dan jenis penyelamatan yang dibutuhkan
B. Protocol II
Berdasarkan article 10 ”setlement of disoute”. Dalam protocol II di berikan
petunjuk menyelesaikan perselisihan antara dua atau lebih negara anggota
mengenai interpretasi atau pelaksanaan isi konvensi. Apabila perundingan
antara pihak-pihak yang berselisih tidak berhasil menyelesaikan msalah
tersebut, salah satu dari mereka dapat mengajukan masalah tersebutke
Arbitasi dan diselesaikan berdasarkan petunjuk tentang protolol II
Konvensi.
MARPOL 73/78 memuat tugas dan wewenang sebagai jaminan yang relevan bagi
setiap negara anggota untuk memperlakukan dan melaksanakan peraturan dan
melaksanakan peraturan sebagai negara bedera kapal, negara pelabuhan atau
negara pantai
Negara bendera kapal adalah negara dimana suatu kapal dimana suat kapal
didaftarkan
Negara pelabuhan adalah negara dimana suatu kapal berada di pelabuhan
negara itu
Negara pantai adalah negara di mana suatu kapal di dalam zona maritim
negara pantai tersebut
MARPOL 73/78 mewajibkan semua bendera kapal, negara pantai dan negara
pelabuhan yang menjadi anggota mengetahui bahwa:
“ pelanggaran terhadap peraturan konvensi yang terjadi di dalam daerah yurisdiksi
negara anggota dilarang dan sanksi atau hukuman bagi yang melanggar
berdasarkan Undang – Undang negara anggota itu”
a. Juridiksi legislatif negara bendera kapal
b. Juridiksi legislatif negara pantai
c. Juridiksi legislatif negara pelabuhan
• SOLAS 1974
●
: Mengganti SOLAS 60
Kecelakaan kapal “AMOCO CADIZ” 1976
●
●
1987 Herald of Free Enterprise……….. IMO A647
(Guidelines on Management for safe operation of
ships and pollution prevention).
Muncul ISM Code
Kecelakaan “HERALD OF FREE
ENTERPRISE” telah memicu masyarakat
internasional lewat IMO untuk memaksa perusahaan
pelayaran ikut bertanggung jawab
ISM Code lahir 1994
●
□ What
□ Who
□ Where
□ When
□ Why
□ How
What……………… Apa ini ?
Peraturan internasional mengenai Manajemen
Keselamatan yang pertama di dunia.
*
Beberapa alasan untuk menjalankan ISM
Code?
bekerja.
01 Juli
2002
●GT >= 500 untuk Kapal Barang lainnya dan Mobile Offshore Drilling Unit
(MODU)
Pemerintah Indonesia yang meratifikasi Koda tersebut, menetapkan penjadwalan
penerapan ISM Code bagi kapal-kapal berbendera Indonesia yang beroperasi
secara internasional sesuai dengan jadwal tersebut diatas dan bagi yang
beroperasi secara domestik diberlakukan sbb :
Tanggal Ukuran & Tipe Kapal
01 Juli
1998 ●Semua Ukuran untuk Kapal Penumpang, Kapal Penumpang Penyeberangan
dan Kapal Penumpang Kecepatan Tinggi
●GT >= 300 untuk Kapal Penyeberangan (Ferry)
●GT >= 500 untuk Kapal Tangki Kimia dan Kapal Cargo Kecepatan Tinggi
01 Juli
1999
●GT >= 500 untuk Kapal Tangki lainnya dan Kapal Tangki Gas Cair
01 Juli
2000
●GT >= 500 untuk Kapal Muatan Curah
01 Juli
2002
●100 <= GT < 300 untuk Kapal Penyeberangan (Ferry)
●GT >= 500 untuk Kapal Peti Kemas
01 Juli
2003
●GT >= 500 untuk Mobile Offshore Drilling Unit (MODU)
01 Juli
2004
●GT >= 500 untuk Kapal Barang Lainnya
01 Juli
2006 ●150 <= GT < 500 untuk Kapal Tangki Kimia, Kapal Tangki Gas Cair dan Kapal
Barang Kecepatan Tinggi
ISM code wajib bagi para pelaut
Sejumlah kecelakaan kecelakan yang sangat serius, yang
terjadi sepanjang akhir tahun 1980 - an, jelas-jelas disebabkan oleh
kesalahan dari manusianya , kesalahan ini di sebabkan oleh sistem
manajemen yg salah di terapkan, inilah sebagai faktor penyebabnya.
Tujuannya dari pada itu adalah untuk memastikan keamanan dan untuk
mencegah kecelakaan atau hilangnya nyawa manusia, dan juga untuk
menghindari kerusakan terhadap lingkungan, khususnya lingkungan laut, dan
harta - benda.lainya.
●
Yang terjadi sekarang banyak kemudahan - kemudahan yang dibuat
oleh pihak terkait untuk mengambil keuntungan - keuntungan pribadi
dan mengabaikan prosedur dan aturan yang sudah berlaku dan yang
seharusnya berjalan, sehingga akhir - akhir ini banyak terjadi kecelakaan
dilaut.Dalam hal ini diperlukan suatu pengawasan ataupun evaluasi
dalam setiap prosedur, baik itu sistemnya maupun sumber daya
manusianya, jika SDMnya kurang baik diganti dengan yang baik, jika
sistemnya yang salah maka sistemnya dirubah. Maka dari itu diperlukan
seseorang yang mampu untuk melakukan hal tersebut dengan melihat
latar belakang permasalahan (Responsif), melihat hubungan - hubungan
yang terkait (Generative), dan hal - hal lain yang timbul baik secara
sikap, mental dan latar belakang budaya (Cultur Approach) tidak hanya
melakukan tindakan-tindakan yang Reaktif
KM.LEVINA
Dengan melihat kilas balik dari pada kejadian yang timbul
beberapa waktu yang lalu tenggelamnya KMP.Levina I yang berjenis
kapal Roro. Adapun tindakan yang dikelompokkan
●
REAKTIF
1. Pemberhentian kepala syahbandar setempat.
2. Melarang beroperasinya kapal2 Roro dalam jangka waktu
tertentu.
●
RESPONSIF
1. Tidak adanya pengawasan dan evaluasi dari petugas
pelabuhan,baik itu kapalnya sendiri, alat2 keselamatan kapal
tersebut dan penanganaan dari pada muatan.
2. Kelalaian dari pada pimpinan masing-masing pihak.karena
terlalu percaya pada bawahannya.pada muatan.
GENERATIF
●
benar.
Kegagalan dalam mentaati instruksi-instruksi mengenai reparasi dan
●
pemeliharaan kapal.
●
Kegagalan dalam melakukan tindakan-tindakan pengamanan.
Melakukan pekerjaan di kapal dalam keadaan tidak fit karena pengaruh
●
alkohol/obat-obat terlarang.
Kondisi yang sering diabaikan
1. Umum
2.Kebijakan keselamatan dan perlindungan
lingkungan
3.Tanggung jawab dan wewenang perusahaan
4.Designated person
11.Dokumentasi
14.Sertifikasi sementara
15.Formulir sertifikat
16.Verifikasi
Ketentuan-ketentuan dalam ISM Code
1 : Umum
Sebuah pendahuluan yang menjelaskan tujuan umum dari ISM Code dan sasaran-
sasaran yang hendak dicapai.
Perusahaan harus memiliki cukup orang-orang yang mampu bekerja di atas kapal
dengan peranan dan tanggung jawab yang didefinisikan secara tertulis dengan jelas
(siapa yang bertanggung jawab atas apa).
4 : Orang yang ditunjuk sebagai koordinator/penghubung antara pimpinan
perusahaan dan kapal (DPA)
Perusahaan harus menunjuk/mengangkat seseorang atau lebih di kantor pusat di darat yang
bertanggung jawab untuk memantau dan mengikuti semua kegiatan yang berhubungan
dengan “Keselamatan” kapal.
Nakhoda bertanggung jawab untuk membuat sistem tersebut berlaku di atas kapal. Ia harus
membantu memberi dorongan / motivasi kepada ABK untuk melaksanakan sistem tersebut
dan memberi mereka instruksi-instruksi yang diperlukan. Nakhoda adalah “bos” di atas
kapal dan bila dipandang perlu untuk keselamatan kapal atau awaknya dia dapat
melakukan penyimpangan terhadap semua ketentuan yang dibuat oleh kantor mengenai
“Keselamatan” dan “Pencegahan” yang sudah ada.
6 : Sumber daya dan personalia
Perusahaan harus mempekerjakan orang-orang “yang tepat” di atas kapal dan di kantor
serta memastikan bahwa mereka semua:
●Mengetahui tugas-tugas mereka masing-masing.
●Menerima instruksi-instruksi tentang cara melaksanakan tugasnya.
Buatlah program mengenai apa yang anda harus lakukan dan lakukanlah apa yang sudah
anda programkan”. Anda perlu membuat program mengenai pekerjaan anda di atas kapal
dan melakukan pekerjaan anda sesuai dengan program yang telah dibuat.
8 : Kesiapan terhadap keadaan darurat
Anda harus siap untuk hal-hal yang tidak terduga (darurat). Itu dapat terjadi setiap saat.
Perusahaan harus mengembangkan rencana-rencana untuk menanggapi situasi-situasi
darurat di atas kapal dan mempraktekkan kepada mereka.
Tidak ada orang atau sistem yang sempurna. Hal yang baik tentang sistem ini adalah
bahwa sistem ini memberikan kepada anda suatu cara untuk melakukan koreksi dan
memperbaikinya. Jika anda menemukan sesuatu yang tidak benar (termasuk kecelakaan
dan situasi-situasi yang berbahaya atau juga yang nyaris terjadi / near miss) laporkan hal
itu. Hal-hal yang tidak benar tersebut akan dianalisa dan keseluruhan sistem dapat
diperbaiki.
Pasal 10 : Pemeliharaan kapal dan perlengkapannya
Kapal dan perlengkapannya harus dipelihara dan diusahakan selalu baik dan berfungsi.
Anda harus selalu mentaati semua ketentuan / aturan dan peraturan-peraturan yang
berlaku. Semua peralatan / perlengkapan yang penting bagi keselamatan anda harus selalu
terpelihara dan diyakinkan akan berfungsi dengan baik melalui pengujian secara teratur /
berkala. Buatlah record / catatan tertulis semua pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan.
Pasal 11 : Dokumentasi
Sistem kerja anda (Sistem Manajemen Keselamatan-SMS) harus dinyatakan secara tertulis
(didokumentasikan) dan dapat dikontrol. Dokumen-dokumen tersebut harus ada di kantor
dan di atas kapal. Anda harus mengontrol semua pekerjaan administrasi anda yang
berkaitan dengan sistem tersebut (yakni : laporan-laporan tertulis dan formulir-formulir).
Pasal 12 : Tinjauan terhadap hasil verifikasi dan evaluasi perusahaan
1.Regristation Cretificate
2.International Tonnage Certificate
8.Fitnnes Certificate
Verifikasi Periodik
Sertifikat
DOC
●Verifikasi Tahunan (Annual Verification), setiap tahun
dengan masa pengajuan antara 3 bulan sebelum s/d 3 bulan
sesudah dari ulang tahun sertifikat.
●Verifikasi Pembaruan (Renewal Verification), pada tahun ke
Faktor manusia
Faktor manusia merupakan faktor yang paling besar yang antara lain meliputi:
Kecerobohan didalam menjalankan kapal,
kekurang mampuan awak kapal dalam menguasai berbagai permasalahan yang
mungkin timbul dalam operasional kapal, secara sadar memuat kapal secara
berlebihan
Faktor teknis
Faktor teknis biasanya terkait dengan kekurang cermatan didalam desain kapal,
penelantaran perawatan kapal sehingga mengakibatkan kerusakan kapal atau bagian-
bagian kapal yang menyebabkan kapal mengalami kecelakaan, terbakarnya kapal seperti
yang dialami Kapal Tampomas diperairan Masalembo ,KM Levina
Faktor alam
Prinsip Organisasi
●
Fungsi Jabatan
●
●MINYAK DALAM TANKI SEKOCI HARUS DAPAT DIGUNAKAN PADA SUHU -15 0C,
KECUALI BILA KAPAL TERSEBUT SELALU BERLAYAR DI DAERAH TROPIS.
●WIRE DEWI2 SEKOCI DIGANTI SETIAP 5 (LIMA) TAHUN DIMANA SETIAP 2,5 TAHUN
WIRE TERSEBUT DIBALIK. TANGGAL PENGGANTIAN WIRE DEWI2 HARUS DITULIS DI
SEKITAR SEKOCI TERSEBUT.
RAKIT-RAKIT PENOLONG
:
JIKA JUMLAH AWAK KAPAL 15 ORANG ATAU KURANG, MAKA JUMLAH BAJU
PELAMPUNG YANG HARUS ADA DI KAPAL ADALAH : 15 + 14 = 29 BUAH.
14 BUAH DIDASARKAN PADA :
REGU JAGA.
SEDIKITNYA 10% DARI JUMLAH PENUMPANG HARUS TERSEDIA
●
UNTUK ANAK2.
HARUS DISIMPAN DALAM LEMARI2 YANG TERPISAH ATAU DALAM
●
●
PEMERIKSAAN BAJU PELAMPUNG HARUS DILAKSANAKAN DENGAN
JARAK WAKTU YANG SESUAI DENGAN “SAFETY BOOK”.
●
PERIKSA JUGA BAHAN PEMBUNGKUS LUAR SERTA JAHITANNYA
● PEMERIKSAAN BAJU PELAMPUNG HARUS DILAKSANAKAN DENGAN
JARAK WAKTU YANG SESUAI KETENTUAN SOLAS
●PERIKSA JUGA BAHAN PEMBUNGKUS LUAR SERTA JAHITANNYA.
●SEMUA BAJU PELAMPUNG HARUS DILENGKAPI DENGAN PLUIT DAN
●UKURAN KAPAL : 1600 GRT ATAU LEBIH HARUS ADA SEDIKITNYA 4 SET ALAT
PERNAPASAN (SCBA).
●UKURAN KAPAL : KURANG DARI 1600 GRT HARUS ADA SEDIKITNYA 2 SET SCBA.
●SETIAP KALI LATIHAN HARUS PAKAI SCBA YANG BERBEDA.
●TIDAK BOLEH DIGUNAKAN UNTUK PEKERJAAN DI BAWAH AIR.
●PERIKSA ISI TABUNG SCBA SETIAP MINGGU.
●TABUNG2 YANG KOSONG HARUS DIBERI TANDA DAN DISIMPAN TERPISAH DARI
TABUNG2 YANG PENUH.
●TABUNG2 KOSONG HARUS SEGERA DIISI KEMBALI OLEH PERUSAHAAN SERVICE
ATAU KOMPRESSOR DI KAPAL (JIKA ADA).
●SEMUA TABUNG ALAT PERNAPASAN HARUS DIUJI SECARA HYDROLIC SEKALI
DALAM 4 TAHUN.
●SETIAP TABUNG HARUS DIBERI NOMOR URUT YANG DITULIS PADA TABUNG ITU.
●ALAT PERNAPASAN TIDAK BOLEH DIGUNAKAN UNTUK LATIHAN KECUALI BILA
DIAWASI OLEH PERWIRA YANG BERTANGGUNG JAWAB.
PYROTECHNICS”
KOMUNIKASI RUTIN.
HANYA DIPAKAI DALAM KEADAAN DARURAT.
●
KEADAAN DARURAT.
KETIGANYA HARUS KEDAP AIR ATAU DIBUNGKUS DENGAN PENUTUP
●
KEDAP AIR.
BARANG MAHAL YANG HARUS DIRAWAT DENGAN BAIK.
●
●HARUS DIPERIKSA MINIMAL SEKALI DALAM 6 BULAN DAN TALI TEMALINYA DIGANTI
BILA PERLU.
●HARUS ADA MINIMAL 2 BUAH DENGAN KONDISI BAIK.
●PEKERJAAN PEMELIHARAAN HARUS DICATAT DALAM DECK LOG LOG BOOK.
●PENGUJIAN TERHADAP HOIST DENGAN BEBAN 150 KG TIAP 6 BULAN DAN CATAT
DALAM DECK LOG BOOK.
EPIRB
●EPIRB HARUS DITEMPATKAN DI ATAS ATAU DI SEBELAH LUAR RUANGAN KEMUDI
BEBAS DARI HAMBATAN.
●BILA DI PELABUHAN DILEPAS, HARUS DIPASANG KEMBALI SEBELUM KAPAL
BERANGKAT.
●DIUJI OLEH PERWIRA SEKALI DALAM 2 BULAN DAN DICATAT DI DALAM RADIO LOG
BOOK.
●PENGUJIAN DILAKUKAN SESUAI INSTRUKSI PEMBUATNYA DAN HARUS
DIPERHATIKAN TIDAK ADA DIKIRIM ISYARAT DADURAT PALSU.
●“HYDROSTATIC RELEASE UNIT” SERTA BATERAI HARUS DIGANTI SEBELUM
KADALUARSA.
●EPIRB BOLEH DI-SERVICE DI DARAT ATAS TANGGUNG JAWAB NAKHODA.
●BILA EPIRB DI-SERVICE DI DARAT MAKA BUKU CATATAN TENTANG SERVICE
DIKIRIM JUGA UNTUK DIISI OLEH PERUSAHAAN SERVICE.
●HARUS ADA BAGIAN YANG MENUNJUKKAN TEMPAT DAN JUMLAH DARI SEMUA ALAT
KESELAMATAN SERTA ALAT PEMADAM KEBAKARAN.
●BILAMANA ADA PERLENGKAPAN TAMBAHAN, HARUS DISESUAIKAN.
●HARUS TERSEDIA SEBUAH TABUNG MASING2 PADA KEDUA SISI KAPAL YANG
BERISI SAFETY PLAN DAN CREW LIST YANG UPDATE.
PROSEDUR-PROSEDUR CARA KERJA YANG AMAN
KESEHATAN, KEBERSIHAN & KESELAMATAN
●SATU SET INFORMASI DISIMPAN DI KANTOR KAPAL ATAU ANJUNGAN, DAN 1 SET DI
ENGINE CONTROL ROOM.
●SEBELUM MASUK HARUS CHECK KADAR UDARA DALAM RUANGAN YANG AKAN
DIMASUKI.
●UDARA NORMAL ADALAH 20.9% OKSIGEN.
●HARUS ISI FORM “CLOSED SPAEC ENTRY PERMIT”.
●PERHATIKAN PEMASANGAN PENERANGAN JINJING.
●BIASAKANLAH MATA ANDA DENGAN GELAPNYA RUANGAN UNTUK ADAPTASI
DENGAN TINGKAT ILUMINASI YANG ADA.
●BILA SANGSI TENTANG KEADAAN RUANGAN HARUS DIANGGAP SEBAGAI KEADAAN
DARURAT SESUAI DENGAN BUKU “SAFE WORKING CODE”.
●HARUS ADA PERINGATAN DALAM BAHASA YANG DIMENGERTI OLEH ABK
MENGENAI PERINGATAN MEMASUKI RUANG TERTUTUP DAN HARUS ADA IZIN DARI
KKM. PERINGATAN HARUS DIPASANG DI RUANG2 AKOMODASI BAIK CREW MAUPUN
PERWIRA.
MUATAN BERBAHAYA.
●DI KAPAL TERSEDIA BUKU2: INTERNATIONAL MARITIME DANGEROUS GOODS
CODE.
●KLASIFIKASI DARI MUATAN2 BERBAHAYA DAPAT DIPEROLEH DI DALAM BUKU INI
DAN HARUS DIIKUTI.
●PETUNJUK2 TENTANG KEADAAN DARURAT & BARANG2 BERBAHAYA DAPAT DIBACA
DALAM BUKU: MEDICAL FIRST AID GUIDE FOR USE IN ACCIDENTS INVOLVING
DANGEROUS GOODS.
●BILA RAGU2 DALAM PENGAMBILAN TINDAKAN PENGAMANAN, MINTA NASIHAT DARI
OTORITAS YANG KOMPETEN DAN PERUSAHAAN.
TANGGA-TANGGA “GANGWAY” DAN AKOMODASI.
●UNTUK JALAN MASUK HARUS PASANG “GANGWAY” ATAU TANGGA AKOMODASI.
●BILA TIDAK MUNGKIN PASANG GANGWAY TSB BOLEH PASANG TANGGA POIRTABLE
ATAU BOLEH LEWAT “RAMP-DOOR”.
●NAKHODA BERTANGGUNG JAWAB TENTANG JALAN MASUK YANG AMAN KE KAPAL.
●MUALIM I BERTANGGUNG JAWAB DALAM PEMASANGAN GANGWAY ATAU TANGGA
AKOMODASI.
●HARUS MENGISI FORM: SAFE ACCESS CHECKLIST, DAN DISIMPAN SEBAGAI ARSIP
DI KAPAL.
●TINDAKAN2 PENGAMAN TENTANG PEMASANGAN TANGGA2 INI DAPAT DIBACA DI
BUKU: SAFE WORKING CODE.
●JANGAN LUPA PASANG JALA2 PENGAMAN (SAFETY NET).
PENGGUNAAN ALAT2 KERJA YANG BERTENAGA.
I. MESIN BUBUT
(a) TOMBOL “STOP” DARURAT HARUS DICAT SECARA MENYOLOK DAN MUDAH
DIJANGKAU OLEH OPERATOR.
(b) OPERATOR TIDAK BOLEH MEMAKAI PAKAIAN LONGGAR.
(c) INSTRUKSI MENGENAI CARA PENGGUNAANNYA HARUS DIPASANG SECARA
MENYOLOK PADA TIAP2 MESIN BUBUT.
(d) “CHUCK KEY” TIDAK BOLEH DITINGGALKAN DALAM CHUCK.
II. ALAT-ALAT BOR
(a) PENGAMAN2 MEKANIS HARUS SELALU DIPAKAI PADA MESIN2 BOR.
(b) SAAT MEMBOR BARANG YANG DIKERJAKAN HARUS DITEMPATKAN
SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA TIDAK IKUT BERPUTAR.
(c) BILA KERJA DI MESIN2 BOR, DILARANG MEMAKAI SARUNG TANGAN.
III. MESIN PENGASAH DAN MESIN2 BERKECEPATAN TINGGI LAINNYA.
KEBERSIHAN UMUM.
1. RUANGAN2 PERMESINAN
●RUANGAN KAMAR MESIN HARUS DIJAGA KEBERSIHANNYA, MISALNYA PELAT2
LANTAI & GOT2 HARUS BEBAS DARI MINYAK.
●PELAT2 LANTAI DAN JERUJI HARUS DIIKAT PADA PENGIKATNYA SETELAH
PERAWATAN.
●GOT2 DAN KATUB2 AIR LAUT HARUS SELALU DIBERSIHKAN DARI SISA2 MINYAK.
2. AKOMODASI
●SEMUA RUANGAN AKOMODASI HARUS DIJAGA KEBERSIHANNYA.
●SEMUA PERLENGKAPAN BAIK YANG ADA DALAM KABIN MAUPUN LEMARI ATAU
TEMPAT LAIN HARUS DISIMPAN DENGAN BAIK DAN AMAN.
●HINDARI HAL2 YANG BERESIKO TERJADINYA KECELAKAAN MAUPUN KEBAKARAN.
6. RUANG2 MUATAN
●HARUS DIAMBIL TINDAKAN PENGAMANAN UNTUK MENCEGAH TERJADINYA
BAHAYA KEBAKARAN.
●PERHATIKAN KEBERSIHAN RUANG MUATAN.
●DILARANG MEROKOK DI DALAM RUANG MUATAN.
PATROLI2 KEBAKARAN
●PADA AKHIR JAGA MALAM HARI PARA MUALIM HARUS ADAKAN RONDA KELILING
UNTUK MENGECEK APAKAH ADA KEBAKARAN.
●PEMERIKSAAN DI ATAS HARUS DICATAT DI DALAM DECK LOG BOOK.
●DI PELABUHAN JIKA ADA KERJA MUAT, RONDA2 YANG SAMA HARUS DILAKUKAN
PADA KESEMPATAN2 YANG BAIK.
●BILA KAPAL DALAM PERBAIKAN, HARUS ADA SEORANG ABK YANG DITUGASKAN
UNTUK MENJAGA KEBAKARAN WALAUPUN ADA KEHARUSAN UNTUK MENEMPATKAN
PETUGAS DARI DARAT.
●DI PELABUHAN PENJAGA MALAM HARUS LAKUKAN PATROLI SECARA PERIODIK
TERMASUK PERIKSA TALI2 TAMBAT.
PERATURAN2 MEROKOK
●SETIAP
NAKHODA HARUS MEMBUAT PERATURAN MEROKOK DENGAN
MEMPERHATIKAN SEMUA KEADAAN DAN KAPALNYA.
●PERATURAN TERMASUK PENGGUNAAN KOREK API, KOREK API GAS, ATAU MINYAK
DAN API TERBUKA.
PINTU-PINTU MASUK
●PINTU2MASUK KE RUANG2 AKOMODASI TIDAK BOLEH DIKUNCI KECUALI ADA
ANAK KUNCI YANG SELALU TERSEDIA DALAM KOTAK KACA YANG LETAKNYA DEKAT
ATAU PADA PINTU DI BAGIAN DALAM DAN DAPAT DIPUTAR.
●DILENGKAPI DENGAN STEKER YANG COCOK DENGAN ALAT YANG ADA DI KAPAL.