Anda di halaman 1dari 16

PENYULUHAN ANTI KORUPSI

KELOMPOK 12 :
1. Arinda Puteri Widyatama (P27227018129)
2. Milani Sri Lestari (P27117019153)
3. Natan Wibin Febrian (P27227019160)
pengertian Penyuluhan & Penyuluhan
anti korupsi
Penyuluhan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dalam upaya
perubahan perilaku individu, kelompok dan masyarakat secara sisti matis,
terencana dan terarah sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Menurut Justiana S & Gasma A (2020), penyuluhan anti korupsi adalah


suatu upaya yang dilakukan kepada individu, keluarga, kelompok atau
masyarakat melalui pendekatan edukatif secara sistematis, terencana dan
terarah, agar dapat menjadi pribadi yang antikorupsi dan turut serta dalam
pemberantasan korupsi sesuai peran dan kemampuan nya saat ini.
Rencana penyuluhan anti korupsi
Perencanaan penyuluhan anti korupsi adalah pemilihan dan penetapan metode dan
langkah-langkah pembelajaran yang interaktif sesuai dengan tujuan, materi, dan
kelompok sasaran. Atau identifikasi kelompok sasaran dan merumuskan sosok ideal
yang akan dihasilkan sesuai dengan kedudukan dan perannya di masyarakat.

1. Training Needs Analysis


Mengapa penyuluh antikorupsi perlu menyusun perencanaan? Karena, perencanaan
diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya gap atau penyimpangan antara tujuan yang
ingin dicapai dengan hasil yang diperoleh. Perencanaan yang baik akan mampu
memberikan jaminan terhadap pencapaian mutu hasil penyuluhan.
2. Format Laporan Analisis Kebutuhan Penyuluhan
Format laporan training need analysis (TNA) sebagai alat bantu bagi Penyuluh
Antikorupsi untuk menyusun Laporan hasild dari TNA sesuai 4 kebutuhan kelompok
sasaran. Format ini dilengkapi dengan pertanyaan kunci yang perlu dituangkan dalam
laporan

3. Rencana Pelaksanaan Penyuluhan


Rencana pelaksanaan penyuluhan antikorupsi adalah pemilihan dan penetapan metode
dan langkah-langkah pembelajaran yang interaktif sesuai dengan tujuan, materi, dan
kelompok sasaran, sesuai perannya di masyarakat
Mengorganisasi penyuluhan anti korupsi
1. Mengorganisasi Pembelajaran Antikorupsi
Tahapan ini meliputi pengorganisasian waktu, tempat, dan pelaksana penyuluhan serta
menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran yang dibutuhkan. Pengorganisasian
waktu, tempat, dan pelaksana penyuluhan biasanya dituangkan dalam sebuah Kerangka
Acuan Kerja (KAK)

2. Checklist Mempersiapkan Penyuluhan Antikorupsi


berdasarkan perencanaan yang disusun, perlu disiapkan checklist sebagai alat kontrol.
Contoh check list adalah daftar kebutuhan seperti fasilitas (lokasi/tempat, tempat
duduk), kelengkapan pelatihan (lembar/poster, audio/video, alat bantu visual, banner),
kelengkapan pelatih (dress-code pelatih, draft pointers kata, handout peserta), dll
Melaksanakan penyuluhan anti korupsi
Tahapan-tahapan melakukan penyuluhan :

1. Cara menarik menyampaikan penyuluhan Cara menarik menyampaikan


materi penyuluhan terletak pada cara menarik membuka penyuluhan,
kegiatan inti dan cara menarik menutup penyuluhan. Pembukaan yang kuat,
audiens akan ingat. Setelah segala sesuatunya dipersiapkan, kini tibalah
saatnya untuk menyampaikan materi penyuluhan sesuai dengan rencana.
2. Metode penyuluhan antikorupsi
Metode-metode penyuluhan anti korupsi sebagai berikut :
 Menyampaikan Presentasi dengan Metode Pecha Kucha.
 Menyuluh dengan Boardgame
 Menyuluh dengan Role Playing
 Menyuluh dengan Diskusi Studi Kasus
 Menyuluh dengan Metode Demonstrasi
 Menyuluh dengan Metode Brainstorming
 Menyuluh dengan Metode Advesory & Fishbow
1. Metode Petcha kucha : format presentasi sederhana di mana Anda hanya
menggunakan 20 slide dan masing-masing slide hanya ditampilkan selama 20 detik.
Setelah dua puluh detik slide akan berpindah otomatis.

2. Menyuluh dengan Boardgame : Menggunakan produk permainan papan


(boardgame) Beberapa manfaat memainkan boardgame adalah mampu mengasah
kemampuan berpikir dan kreativitas, menjadi lebih aktf, bersosialisasi dan
komunikatif, mengasah kemampuan dalam menyusun strategi, menanamkan rasa
saling menghormati, keakraban dan kejujuran, dan mengasah ketelitian dalam
menyelesaikan sesuatu.
3. Menyuluh dengan Role Playing : Strategi pembelajaran role playing adalah metode
pembelajaran berbentuk permainan gerak yang di dalamnya terdapat sistem, tujuan dan
juga melibatkan unsur keceriaan. Beberapa keunggulan menggunakan metode role
playing adalah mampu menumbuhkan semangat serta rasa kebersamaan melalui
pembelajaran yang menyenangkan.

4. Menyuluh dengan Diskusi Studi Kasus : Studi kasus dalam hal ini bukan hanya
berarti kasus tindak pidana korupsi. Penyuluh sebelumnya menyiapkan bahan diskusi
bagi peserta, dimana studi kasus terdiri dari topik, deskripsi fakta, hipotesa, dan
skenario jawaban. Studi kasus merupakan pengujiansecara rinci terhadap satu latar atau
satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen.
5. Menyuluh dengan Metode Demonstrasi : Pengertian metode demonstrasi menurut
Syah (2000:208) adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian,
aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun melalui
penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang
sedang disajikan.

6. Menyuluh dengan Metode Brainstorming : Metode brainstorming disebut juga


metode sumbang saran. Suatu bentuk metode diskusi untuk menghimpun gagasan,
pendapat dan pengalaman peserta. Metode ini adalah teknik mengajar dengan cara
melontarkan suatu masalah ke peserta, kemudian peserta menjawab, menyatakan
pendapat, ata memberi komentar sehingga memungkinkan masalah tersebut
berkembang menjadi masalah baru.
7. Menyuluh dengan Metode Advesory & Fishbow : Menyuluh menggunakan
metode advesory dan metode fishbowl adalah metode diskusi yang mengedepankan
fokus pada solusi. Terdapat fasilitator yang menyiapkan skenario dimana dalam setiap
kelompok diskusi, dipilih 1-2 orang yang menghadapi tantangan.
Evaluasi penyuluhan anti korupsi
Evaluasi penyuluhan menjadi kegiatan yang strategis untuk menilai apakah suatu
penyuluhan berjalan sesuai tujuan pelatihan yang dirancang sebelumnya.

Evaluasi ala Kirk Patrick menyatakan :


1. Evaluasi level 1 atau reaksi
2. Evaluasi level 2 atau evaluasi belajar
3. Evaluasi level 3 atau evaluasi tingkah laku (behavior)
4. Evaluasi level 4 atau evaluasi hasil (result)
1) Evaluasi level 1 atau reaksi : Level Reaksi mengevaluasi bagaimana respon,
tanggapan peserta pelatihan, atau dapat juga disebut participants satisfaction.
Manfaat dari evaluasi level 1 yaitu bagaimana peserta pelatihan seperti customer
dan meningkatnya kepuasan dalam pelatihan salah satu indikatornya adalah
meningkatnya keingintahuan customer untuk belajar, berbagi, dan bersama-sama
dalam memberantas korupsi dengan KPK dapat memperkuat aksi kolaborasi dalam
memebrantas korupsi. Mengukurnya dengan cara memberikan kuisioner setelah
penyuluhan.

2) Evaluasi level 2 atau evaluasi belajar : Level belajar mengevaluasi dampak dari
penyuluhan terhadap peserta, bagaiamana saat penyuluhan berakhir adanya
peubahan dari aspek pengetahuan, ketrampilan, atau perilaku kerja kearah yang
lebih baik, sesuai dengan tujuan diselenggarakannya penyuluhan.
3) Evaluasi level 3 atau evaluasi tingkah laku (behavior) : Level tingkah laku
mengevaluasi adanya aspek perubahan perilaku yang berdampak pada kinerja. Cara
mengukurnya dengan melakukan serangkaian test dan observasi.

4) Evaluasi level 4 atau evaluasi hasil (result) : Level hasil mengevaluasi dengan cara
mengukur dan hasil akhir setelah mengikuti penyuluhan. Hasil akhir dalam hal ini dapat
berupa indikator-indikator kinerja 8 nyata seperti kenaikann produktifitas, penurunan
tingkat kesalahan, peningkatan kualitas, penurunan keluhan.
Menyusun Laporan Kegiatan Penyuluhan Anti Korupsi

Setelah selesai melaksanakan penyuluhan, langkah selanjutnya adalah membuat laporan pelaksanaan
kegiatan secara tertulis. Pembuatan laporan kegiatan sendiri dimaksudkan sebagai bukti tanggung jawab
seorang penyuluh bahwa telah melaksanakan kegiatan sekaligus mendokumentasikan kegiatan.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai