Anda di halaman 1dari 24

KONSEP DASAR

PENYAKIT INFEKSI

FIRDA SINTIA_190402029_VI B
Fakultas keperawatan dan kebidanan Universitas
puangrimagalatung sengkang

https://id.scribd.com/doc/139498532/KONSEP-DASAR-PENYAKIT-INFEKSI-pptx
Pengertian
 Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah penyakit
didunia termasuk di Indonesia.
 Tenaga kesehatan turut bertanggung jawab atas
penularan infeksi.
 HAIs merupakan penularan infeksi yang terjadi difasilitas
kesehatan.
 Hospital infeksi adalah penularan infeksi yang terjadi
dirumah sakit.
 Penyakit Infeksi : agen infeksi, imunrespon, gejala klinik.
HAIs
• Infeksi yang terjadi setelah >48 jam paska MRS,
bisa muncul setelah keluar RS.
• Infeksi yang terjadi pada pasien selama proses
perawatan di RS, bukan dalam masa inkubasi
saat MRS.
• Termasuk infeksi yang didapat di RS tetapi
muncul pada saat setelah keluar dari RS,
termasuk infeksi pada petugas RS/ Fasyankes
yang diperoleh karena pekerjaannya (Okupasi)
Rantai Penularan

• Agen infeksi (Infectiuous agent)


• Reservoir
• Pintu keluar (portal of exit)
• Transmisi (cara penularan)
• Pintu masuk (portal of entry)
• Pejamu (Host)
Agen
Host/ Reser
Pejamu voar
Rentan

INFEKSI

Tempat
Tempat keluar
Masuk
Metode
Penular
an

Skema Rantai Penularan Penyakit Infeksi


Faktor Resiko
• Umur
• Status imun yang rendah/terganggu (imuno-kompromais)
• Interupsi barier anatomis
• Implantasi benda asing
• Perubahan mikroflora normal
Strategi Pencegahan Dan Pengendalian
Infeksi :
• Peningkatan daya tahan pejamu.
• Inaktivasiagent penyeban infeksi.
• Memutus rantai penularan.
• Tindakan pencegahan paska pajanan terhadap
petugas kesehatan.
Kewaspadaan Isolasi
( isolation precautions )
kombinasi
 Standard Precautions /Kewaspadaan Standar
gabungan dari Universal Precautions / Kewaspadaan
Universal Body Substance Isolation / Isolasi duh
tubuh

berlaku untuk semua pasien , setiap waktu dan di


semua fasilitas yankes

 Transmission-based precautions/ Kewaspadaan


berbasis transmisi
tambahan Kewaspadaan Standard
2-8
Kewaspadaan Standard
1. Kebersihan tangan
2. Sarung tangan,masker,goggle, face shield ,gaun
3. Peralatan perawatan pasien
4. Pengendalian lingkungan
5. Penatalaksanaan Linen
6. Perlindungan & Kesehatan karyawan..pengelolaan limbah
tajam
7. Penempatan pasien
8. Hygiene respirasi/Etika batuk
9. Praktek menyuntik aman
10. Praktek pencegahan infeksi unt prosedur lumbal pungsi

2-9
Kewaspadaan Standard
• Diberlakukan terhadap
a. Setiap pasien,terinfeksi /kolonisasi
b. Setiap waktu
c. Di Semua fasilitas pelayanan kesehatan
• Disusun untuk cegah kontaminasi silang sebelum
diagnosis diketahui
Kewaspadaan Berbasis Transmisi
Kapan harus diterapkan?
* Saat pasien pertama datang /pasien baru masuk
atau hadirnya infeksi baru !

* Diputuskan dengan dasar kriteria klinis dan epidemiologis


sebelum hasil laboratorium dapat menegakkan diagnosis

* Diterapkan pada pasien dg gejala/dicurigai atau terinfeksi


kuman patogen sebagai tambahan Kewaspadaan
Standard
Kewaspadaan berdasar transmisi

 3 kewaspadaan
- kewaspadaan kontak
- kewaspadaan droplet
- kewaspadaan airborne
 Dapat terjadi kombinasi transmisi
 Pemilihan APD :
selalu ukur risiko sebelum melakukan
tindakan/pelayanan

2-12
Kunci Kewaspadaan Berbasis Transmisi

• Tambahan Kewaspadaan Standard

• APD
Kontak : sarung tangan & gaun
Droplet : pelindung mata & masker wajah
Airborne: respirator N95,pengaturan ventilasi udara

• Cuci tangan sebelum dan setelah merawat pasien


Transmisi Kontak
• Kontak: terbanyak,tangan petugas,peralatan
pasien, mainan anak,alat diagnostik

• MRSA,VRE,resisten E coli ISK,diare karena


suspek Clostridium difficile,norovirus,RSV,
Pseudomonas aeruginosa,Herpes simplex
virus

– Kontak langsung:
• pasien – petugas ,pasien – pasien,pasien-
pengunjung
– Kontak tidak langsung:
• Pasien/petugas – permukaan terkontaminasi-
petugas/pasien

2-14
Kewaspadaan Transmisi kontak
Permukaan lingkungan dapat terkontaminasi melalui
kontak dengan tangan pasien atau
petugas,gaun/alat /saputangan /tissue yang telah
dipakai dan benda yang terkontaminasi cairan tubuh
APD
sarung tangan
gaun
Lepaskan gaun sebelum meninggalkan ruangan !

Minimalisasi gerak pasien


Kontrol lingkungan:cleaning & disinfeksi permukaan
terkontaminasi
Kewaspadaan Transmisi Droplet

• Penyakit menular lewat droplet  batuk,bersin dan


berbicaradroplet kecil dan droplet besar
• Droplet:
– Percikan >5µm melayang di udara jatuh mengenai
mukosa mata, hidung atau mulut orang tanpa
pelindung dan akan jatuh pada jarak < 1m

– Prosedur yang dapat menimbulkan aerosol mis


suction, bronkoskopi,nebulising,intubasi
• B pertussis,meningococcus,Avian Influenza,
Streptococcus grup A ,Adenovirus ,H1N1
Kewaspadaan Transmisi Droplet
• APD
masker bedah/medik
sarung tangan
gaun

• Batasi gerak pasien keluar R rawat

• Ruang terpisah,TT berjarak > 1m atau kohorting

• Cuci tangan tiap selesai melepas APD


Droplet besar-cepat jatuh!
Droplet kecil - melayang disekitar..
pelahan berkurang
….”crystallize” membentuk suatu bahan
infeksius dg nucleus didalamnya

1.0 micron droplet nuclei akan jatuh setelah


jarak 3 m dalam 24 jam!
Kewaspadaan Transmisi Airborne
• Tambahan Kewaspadaan Standard
• diterapkan pd pasien dg penyakit ditularkan melalui
airborne
• Pada infeksi virus/bakteri BARU,belum pernah
dilaporkanHARUS
• Partikel kecil < 5mm mengandung mikroba
melayang/menetap di udara beberapa jam, ditransfer
sebagai aerosol melalui aliran udara dalam ruangan /jarak
lebih jauh dari 2 m
• Mycobacterium TB,Campak,Cacar Air, Aspergillus sp,
tindakan yang menimbulkan aerosol pada suspek
TB,SARS (intubasi,suction, bronkoskopi)
Kewaspadaan Transmisi Airborne
• APD
masker bedah ( pasien )
respirator partikulat ( mis N95,petugas )
sarung tangan
gaun
apron ( menghadapi cairan yg banyak )
• Cuci tangan: ‘wash in wash out’(WIWA)
Kewaspadaan Transmisi Airborne

Penempatan pasien :
 Idealnya di R dengan tekanan negatif
 Pertukaran udara >12 x/jam,aliran udara yang
terkontrol
 Jangan gunakan AC sentral, bila mungkin AC + filter
HEPA
 Terpisah bila memungkinkan atau kohorting

2-22
Kunci Kewaspadaan Transmisi Airborne

Harus selalu ditambahkan dg Kewaspadaan Standar:


 penanganan khusus udara/ventilasi dan penggunaan dari
respirator partikulat/N95/setara
 Ruang terpisah dg pengaturan ventilasi waspada transmisi
airborne,atau cohorting dengan penataan ventilasi yang
memadai;
 Batasi gerak pasien ,pasien pakai masker bedah bila akan
keluar ruang rawat ,
 Ruang dengan kewaspadaan transmisi airborne untuk segala
tindakan yang dapat menimbulkan aerosol.

WHO .ARD guideline,okt 2007


Terima Kasih..

Anda mungkin juga menyukai