IUFD
Disusun Oleh :
Jurean Triabdi
● Intrauterine Fetal Death (IUFD) adalah kematian yang terjadi saat usia kehamilan > 20 minggu dan janin
sudah mencapai ukuran 500 gram atau lebih.
Berdasarkan penelitian World Health Organization (WHO) di seluruh dunia, terdapat kematian bayi sebesar
10.000.000 jiwa per tahun. Diantara negara ASEAN lainnya, Indonesia merupakan negara dengan angka
kematian perinatal tertinggi
BAB 2
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama pasien : Ny. S
Umur pasien : 40 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 07/05/1981
Masuk Rumah Sakit : 05/03/2022
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat :Jl. Veteran IV
Berat Badan/Tinggi Badan : 67 kg/160 cm
Suku : Banjar
Jumlah kehamilan sebelumnya : 4
Agama : Islam
Nama suami : Tn. S
Keluhan Utama -> Keluar lendir darah 1 hari yang lalu dan
perut terasa mules
-Pola makan dalam sehari : 1-2x -Pola istirahat dan tidur : Setiap tidur
sehari kadang gelisah sehingga tidak bisa tidur
-Jenis makanan : Nasi, buah, -Seksualitas : Aktif, tapi jarang selama
jarang makan sayur, minum susu kehamilan
ibu hamil -Aktivitas : Sedang, selama kehamilan
-Perubahan pola makan : Sejak pasien sering beraktivitas
hamil nafsu makan berkurang -Penggunaan Alkohol : (-)
-Obat/jamu yang dikonsumsi : (-)
-Merokok (-)
Riwayat Sosial Keterangan Lain
Ekstermitas
Atas : Akral hangat, edema (-), sianosis
(-), crt<2 detik
Bawah : Akral hangat, edema (-), sianosis
(-)
Status Obstetri
5/03/2022
Hb 11,5 - 18.00g/dL 12,5 g/dL
05/03/2022
Kematian janin dalam pada kehamilan yang telah lanjut, maka akan mengalami
perubahan-perubahan sebagai berikut :
1. Rigor mortis (tegang mati) berlangsung 2,5 jam setelah mati kemudian lemas
kembali.
2. Stadium maserasi I : timbulnya lepuh-lepuh pada kulit. Lepuh ini mula-mula terisi
cairan jernih, tetapi kemudian menjadi merah coklat.
3. Stadium maserasi II : timbul lepuh-lepuh pecah dan mewarnai air ketuban menjadi
merah coklat. Terjadi 48 jam setelah anak mati.
4. Stadium maserasi III : terjadi kira-kira 3 minggu setelah anak mati. Badan janin
sangat lemas dan hubungan antara tulang-tulang sangat longgar edema di bawah kulit.
Diagnosis kematian janin dalam rahim meliputi :
1. Pada awal kehamilan: berhentinya gejala-gejala kehamilan yang
biasa dialami (mual, sering berkemih, kepekaan pada payudara).
Di usia kehamilan selanjutnya, kematian janin harus dicurigai jika
janin tidak bergerak dalam jangka waktu yang cukup lama.
2. Tanda-tanda ketidak mampuan mengidentifikasi denyut jantung
janin pada kunjungan ANC (antenatal care) setelah usia gestasi
c) Infus oksitosin
d) Induksi prostaglandin
BAB 4
PEMBAHASAN
IUFD
Anamnesis
Teori : \Kasus :
- berhentinya gejala-gejala - Terdapat tanda ketidak
kehamilan yang biasa dialami mampuan mengidentifikasi
- Tanda-tanda ketidak denyut jantung janin
mampuan mengidentifikasi
denyut jantung janin
\Kasus :
Teori : • Gerakan janin tidak di
• Gerakan janin (-) temukan
• DJJ (-) • DJJ tidak ada
1. Putri AC., Puspitasari RD, Prabowo AY. Kematian Janin Intrauterin dan Hubungannya
dengan Preeklampsia. Med Prof J LAMPUNGula [Internet]. 2017;7(5):62–5. Available
from: http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/view/1835
2. Luqyana SD, Prabowo AY. Intrauterine Fetal Death : Usia Maternal sebagai Salah Satu
Faktor Risiko Intrauterine Fetal Death : Maternal Age as One of The Risk Factors. Medula.
2017;7:25–9.
3. Semian S. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian IUFD di Kabupaten Manggarai
Barat Nusa Tenggara Timur. J Info Kesehat. 2018;11(2):389–99.
4. Apriyunita D. Intra Uterine Fetal Death DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH
PALEMBANG PERIODE 1 JANUARI 2011-. 2015;
5. Xie L, Liu Y, Wang D, Liu C, Zhou H, Lin Z, et al. Application of a ‘baseball’ suture
technique in uterine myomectomy following laparoscopic enucleation of uterine leiomyoma
(fibroid). Med Sci Monit. 2018;24:3042–9.
6. Lee RA. Te Linde’s Operative Gynecology. Mayo Clin Proc. 1986;61(4):307–8.
TERIMA KASIH