Satu-kesatuan proses EFEKTIVITAS PENCEGAHAN & DETEKSI DINI
yang menyeluruh pada Dimensi yang menyoroti kualitas penerapan semua elemen strategi preventif & detektif perilaku korupsi. penerapan strategi Kondisi berada pada level terendah manakala pencegahan korupsi. penerapan sekadar seremonial. Komponen indikator mencakup asesmen dan mitigasi Berfokus pada risiko, pengelolaan saluran pelaporan internal aktualisasi kapabilitas yang kredibel, serta indikator kepedulian - implementedness - BUDAYA ORGANISASI ANTIKORUPSI Dimensi yang menyoroti seberapa efektif proses telah berhasil membentuk keyakinan bersama (shared belief) anggota organisasi mengenai korupsi/antikorupsi dalam rangka mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan etis, integritas organisasional, dan iklim etis prinsip menjadi indikator B-O-A-K 6. ASESMEN & MITIGASI RISIKO KORUPSI Kegiatan yang ATRIBUT KUALITAS INDIKATOR : terstruktur dan sistematis dalam 1. Kegiatan asesmen risiko mencakup upaya mengidentifikasi, identifikasi risiko korupsi di semua level memahami, dan pegawai mengevaluasi probabilitas dan 2. Kegiatan asesmen risiko mencakup signifikansi dampak identifikasi skenario/modus dan penyebab praktik korupsi. korupsi Mitigasi menjadi bagian takterpisahkan dari 3. Kegiatan asesmen risiko korupsi proses ini sebagai menghasilkan peta risiko korupsi tindak lanjut (respons) 4. Kegiatan asesmen risiko korupsi atas hasil profiling menghasilkan RTP spesifik sebagai langkah risiko korupsi mitigatif. 5. Rencana tindak pengendalian dijalankan? 6. Asesmen risiko korupsi periodik dilakukan secara konsisten (Bila ada hambatan tidak didiamkan). 7. iwbs YG berfungsi & KREDIBEL Program pembelajaran ATRIBUT KUALITAS INDIKATOR : antikorupsi diharapkan membawa perubahan 1. Pegawai memahami keberadaan dan fungsi berupa peningkatan sistem whistleblowing internal kepedulian pegawai dan stakeholder atas risiko 2. Intensi whistleblowing pegawai relatif besar. korupsi. Perilaku korupsi 3. Sikap pegawai terhadap tindakan pelapor dihindari, dan (whistleblower) positif. berpartisipasi melalui pemanfaatan saluran 4. Pegawai mempersepsi saluran pelaporan internal whistleblowing internal terpercaya 5. Pegawai mempersepsi mekanisme perlindungan pelapor terpercaya. 6. Ada bukti sistem pelaporan berfungsi dan dimanfaatkan pegawai atau stakeholder. 8. Kepemimpinan etis Di dalam kepemimpinan ATRIBUT KUALITAS INDIKATOR etis, seorang pemimpin adalah penerap kaidah etis sekaligus 1. Perilaku pemimpin kongruen dengan menerapkannya dalam standar perilaku di organisasi manajemen, artinya (menjadi role model) menjadikan nilai-nilai etis sebagai norma yang 2. Pimpinan terbuka mendiskusikan isu harus dipatuhi bawahan. etis/ korupsi dengan bawahan 3. Pimpinan memperlihatkan perlakuan adil dan seimbang kepada bawahan 4. Pimpinan konsisten menegakkan norma etis yang berlaku kepada seluruh pegawai 9. INTEGRITAS ORGANISASIONAL Integritas itu tentang ATRIBUT KUALITAS INDIKATOR workability, yakni suatu keadaan yang memungkinkan ada kinerja. Berintegritas 1. Proses pengelolaan anggaran telah berarti apa yang diucapkan berjalan sesuai ketentuan utuh, lengkap, takbercacat, taklebih dan takkurang. 2. Proses rekrutmen, mutasi, & promosi Pada konteks organisasi, pegawai telah menghindari praktik integritas berarti apa yang favoritisme, percaloan, & gratifikasi. dinyatakan dalam kebijakan, SOP, peraturan, atau standar, itu pula yang dilaksanakan: 3. Transparansi telah dipraktikkan secara utuh, tidak kurang dan tidak luas. lebih. 4. Praktik suap sudah dihindari 5. Praktik gratifikasi ini sudah dihindari 6. Praktik jamuan mewah sudah dihindari. 7. Konflik kepentingan tidak dibiarkan. 10. Iklim etis Penerapan kebijakan ATRIBUT KUALITAS INDIKATOR antikorupsi, termasuk program PAK akan dilihat 1. Pegawai menempatkan kepatuhan efektivitasnya a.l. dari seberapa jauh kebijakan kepada aturan di atas pertimbangan lain terinternalisasi ke dalam 2. Pegawai diekspektasi patuh sepenuhnya sikap dan perilaku pegawai. Diharapkan pada kode etik dan standard profesi terbentuk persepsi 3. Pegawai berpersepsi patuh kepada aturan bersama bahwa yang dijadikan acuan utama & SOP itu sangat penting perilaku etis adalah 4. Dalam membuat keputusan, peraturan, SOP, hukum, pertimbangan paling utama adalah atau standar profesional apakah keputusan tersebut tidak (etika prinsip).w4dc bertentangan dengan hukum dan peraturan