Anda di halaman 1dari 25

SICK SINUS

SYNDROME
SICK SINUS SYNDROME (SSS)
• Sick Sinus Syndrome (SSS) merupakan sebuah istilah yang
dipakai untuk menyebutkan beberapa kondisi pada nodus
sinoatrial yang tidak berfungsi secara normal.
• Nodus sinoatrial adalah pacemaker atau pacu jantung alami
yang berfungsi mencetuskan irama atau detak jantung yang
teratur.
• Nodus sinoatrial ini terletak pada bagian atas dari atrium
jantung.
SICK SINUS SYNDROME (SSS)
• Secara klinis, kondisi ini menyebabkan aritmia atau gangguan
irama jantung, yaitu:
• Denyut jantung menjadi sangat lambat (bradikardia)
• Denyut jantung sangat cepat (takikardia)
• Denyut jantung menjadi cepat dan lambat secara bergantian
(sindrom bradikardia-takikardia)
• Denyut jantung yang secara tiba-tiba menghilang (sinus
pause) dengan durasi lebih dari 2-3 detik (sinus arrest).
SINUS BRADIKARDIA
• Sinus bradikardia didefinisikan sebagai irama sinus dengan denyut
jantung kurang dari 60 denyut/menit.
• Kecuali kecepatannya, gambaran lain, termasuk morfologi gelombang
P, interval PR, dan konduksi AV 1:1, mirip dengan ritme sinus normal.
• Sinus bradikardia adalah temuan klinis sementara yang umum tanpa
konsekuensi hemodinamik, terutama pada anak-anak dan dewasa
muda.
• Namun, penyakit ini dapat menetap dan menimbulkan gejala pada
pasien dewasa yang lebih tua dengan denyut jantung kurang dari 40
denyut/menit.
TACHY-BRADY SYNDROME
• Tachy-brady syndrome merupakan irama jantung lambat yang
bergantian dengan irama jantung cepat
• Tachy-brady syndrome terdiri dari fibrilasi atrium paroksismal, flutter
atau takikardia diikuti oleh blok sinoatrial atau henti sinus yang
mengakibatkan sindrom Stokes-Adams
• Sindrom Stokes-Adams adalah kehilangan kesadaran sementara yang
tiba-tiba karena penurunan curah jantung yang tiba-tiba tetapi jelas,
yang disebabkan oleh pergeseran paroksismal .dalam mekanisme
detak jantung
SINUS PAUSE/ARREST
• Sinus pause or arrest ditandai dengan penghentian sementara pelepasan nodus
sinus.
• Sinus pause atau arrest dimana terdapat jeda 3 detik atau lebih tanpa aktivitas
atrium.
• Hal ini sering diselamatkan oleh ritme pelarian yang dapat berasal dari atrium,
junctional, dan ventrikel.
• Biasanya mencerminkan kegagalan sel P untuk menghasilkan potensial aksi.
• Elektrokardiografi, tidak ada gelombang P dan QRS-T terkait selama sinus pause.
• Sinus pause kurang dari 3 detik biasanya tidak memerlukan pemeriksaan dan
dapat terlihat pada orang normal
• Namun, jeda yang lebih lama (≥3 detik) memerlukan pemeriksaan dan
pengobatan lebih lanjut.
SINOATRIAL EXIT BLOCK
• Jenis SND ini memiliki presentasi EKG yang mirip dengan sinus pause.
• Pada blok keluar SA, depolarisasi nodus sinus normal, tetapi gagal untuk
menghantarkan ke jaringan atrium sekitarnya.
• First-degree SA exit block:
• Waktu konduksi antara impuls nodus sinus dan depolarisasi jaringan atrium
meningkat.
• Depolarisasi nodus sinus tidak menghasilkan gelombang pada EKG permukaan
• Oleh karena itu, blok keluar SA derajat pertama tidak dapat dikenali pada EKG
permukaan.
• Dengan demikian, blok keluar SA derajat pertama tidak dapat didiagnosis tanpa
studi elektrofisiologi (EPS).
SINOATRIAL EXIT BLOCK
• Type 1 Second-degree SA exit block:
• Terdapat pemendekan progresif interval P-P sebelum kompleks P-QRS-T
dilepaskan.
• Pemendekan interval P-P ini dapat membantu dalam membedakan kondisi ini
dari sinus pause.
• Type 2 Second-degree SA exit block:
• Interval P-P yang mengelilingi kompleks yang dijatuhkan adalah dua kali
(atau kelipatan) dari interval P-P dasar.
• Titik ini dapat membedakan tipe SA exit block dari sinus pause.
SINOATRIAL EXIT BLOCK
• Third-degree SA exit block:
• Ditandai dengan asistol atau ritme junctional pada EKG, dan diagnosis pada
EKG permukaan seringkali sulit atau tidak mungkin, dan seringkali
memerlukan EPS invasif.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai