DEFINISI
• Fentanyl adalah opioid sintetik turunan fenilpiperidine yang secara
struktur mirip dengan meperidine. Sebagai analgesik, fentanyl lebih
kuat 75-125 kali morfin.
Farmakokinetik
• Dosis tunggal fentanyl secara IV memiliki onset yang lebih cepat dan durasi yang
lebih pendek daripada morfin. Onset fentanyl yang cepat menunjukkan kelarutan
lemak yang lebih tinggi dan durasi yang pendek menunjukkan distribusi yang
cepat ke jaringan yang tidak aktif dibandingkan dengan morfin.
• Onset : IV : 30 detik, IM : < 8 menit, Epidural/spinal : 4-10 menit
• Efek puncak : IV : 5-15 menit, IM : < 15 menit, Epidural/spinal : < 30 menit
• Durasi : IV : 30-60 menit, IM : 1-2 jam, Epidural/spinal : 1-2 jam
Metabolisme
• Fentanyl dimetabolisme oleh N-demethylation menjadi norfentanyl,
hydroxyproprionil-fentanyl dan hidroxyproprionyl-fentanyl.
Norfentanyl mirip dengan normeperidine dan merupakan metabolit
utama pada tubuh. Metabolit ini diekskresikan melaui ginjal dan
dapat dideteksi dalam urin hingga 72 jam pemberian. Aktivitas
farmakologis metabolit fentanyl sangat minimal.
Waktu paruh
• Walaupun secara klinis fentanyl memiliki durasi yang pendek, namun
waktu paruhnya lebih panjang dibandingkan morfin. Hal ini
disebabkan volume distribusi fentanyl lebih besar daripada morfin.
Setelah pemberian IV, fentanyl tersebar secara cepat ke jaringan.
Lebih dari 80% obat akan hilang dari plasma dalam waktu <5 menit.
Namun waktu paruh yang panjang terjadi karena adanya pengambilan
kembali fentanyl yang telah ada di jaringan. Pemanjangan waktu
paruh juga terjadi pada orang tua karena aktivitas metabolisme di hati
menjadi lambat.
Penggunaan klinis
Dosis penggunaan klinis fentanil cukup lebar. Dosis fentanil, 1-2 µg/kg IV
menyebabkan analgesia, dosis 2-20 µg/kg IV sebagai tambahan anestesi
inhalasi. Penggunaan fentanil sebagai analgesik sebelum operasi
membantu pengurangan dosis opioid yang digunakan sebagai anlgesik
post operasi. Penggunaan fentanil dosis 1,5-3 µg/kg IV 5 menit sebelum
induksi akan mengurangi dosis isoflurane atau desflurane dengan hanya
60% N2O yang dibutuhkan untuk memblok respon saraf simpatis. Dosis
besar fentanil, 50-150 µg/kg IV dapat digunakan sebagai obat tunggal
anestesi.
Keuntungan penggunaan fentanil sebagai obat tunggal yaitu, (a) kurangnya
efek depresi miokard, (b) tidak terjadinya pelepasan histamin, (c) tidak ada
stress terhadap pembedahan. Kerugian yang didapat yaitu, (a) tidak dapat
mencegah respon simpatis terhadap nyeri, (b) kemungkinan pasien sadar, (c)
depresi napas post operasi.
Fentanyl juga diberikan secara transmukosal dengan dosis 5-20 µg/kg.
Tujuannya untuk mengurangi kecemasan preoperasi dan membantu induksi
anestesi teutama pada anak-anak. Sebagai premedikasi, fentanyl juga dapat
diberikan secara transdermal sebelum operasi dan dibiarkan hingga 24 jam
post operasi untuk mengurangi dosis opioid yang digunakan sebagai
analgesia. Pemberian secara transdermal dengan dosis 75-100 µg/jam akan
mencapai konsentrasi puncak setelah 18 jam.
Efek samping